Dilema

Malam hari Sarra duduk di balkon rumahnya menatap bintang dilangit malam suasana malam tampak cerah malam itu cahaya bulan menerangi malam udara khas perkebunan terasa begitu mengigit di tubuh

''apa kau tidak merasa dingin ?''

tanya Adam pria itu mengahampiri Sarra karna kamar mereka berdampingan dan balkon rumah itu terhubung satu sama lain Sarra terkejut dengan kedatangan pria yang berusaha ia hindari seharian ini

''Tu-tuan benar udara sangat dingin aku masuk dulu ''

ucap Sarra

''Sarra tunggu kenapa kau menghindariku ? apa aku melakukan kesalahan padamu ? katakan jika karna soal pagi tadi aku minta maaf karna aku sudah melewati batasan ku maafkan aku tapi jangan menghindariku ''

tutur Adam perkataan Adam membuat Sarra bingung ia tak tau harus bagaimana dan perasaan yang sedikit demi sedikit mulai mengisi hatinya gadis itu semakin dibuat gugup saat bersama Adam

''tidak, jangan meminta maaf aku juga salah lupakan saja a-aku tak ingin kau berpikiran aku gadis murahan aku terlalu malu untuk berhadapan dengan mu Tuan hanya itu ''

Sarra kembali menundukan wajahnya dengan wajah memerah Adam mendekati Sarra antara gemas dan senang saat tau alasan gadis itu menghindarinya

''jangan menghidariku dan jangan memintaku menjauhi mu Sarra, kau tau Sarra ciuman itu adalah ciuman pertamaku juga maaf jika kau merasa aku keterlaluan tapi aku hanya mengikuti kata hatiku

jangan pernah berpikiran aku menganggapmu gadis murahan bagiku kau gadis spesial dan aku suka dengan sikap kolot atau alim yang kau katakan sangat jarang mendapati gadis yang masih memegang teguh prinsip seperti dirimu aku bangga padamua Sarra''

Sarra menatap Adam mendengar kata-kata Adam ia pun kini tak merasa gugup atau malu lagi ia merasa di hargai juga nyaman saat bersama Pria itu

''sungguhkah?terima kasih kau ternyata pria yang berpikiran bijaksana maaf atas sikapku yang menghindari mu aku memang bodoh aku termakan pikiran ku sendiri ''

Sarra mengulas senyum di bibirnya Adam begitu senang melihat Sarra tersenyum terhadapnya

''kau cantik kalau kau tersenyum Sarra''

gadis itu pun kembali menunduk dengan wajah kembali memerah saat Adam memujinya seperti itu

''sudah larut malam , aku sudah mengantuk ''

Sarra dengan menunduk ia bermaksud kembali ke kamarnya Adam mengangguk

''tidurlah tidak baik tidur terlalu malam ''

ucap Adam

gadis itu pun beranjak melangkah menuju kamarnya namun ia tak sengaja menginjak kakinya sendiri hingga tubuhnya oleng beruntung Adam dengan sigap menangkap pinggang gadis itu Sarra tertegun kembali jantungnya berdetak dengan kencang kini Adam memeluk dirinya Sarra berpegangan pada kedua bahu Adam

mata mereka saling menatap satu sama lain Adam menyingkirkan rambut diwajah Sarra dengan satu tangannya dan tangan lain nya memeluk pinggang Sarra

seolah terhanyut dengan tatapan Sarra pria itu kembali mencium bibir Sarra

gadis itu membiarkan Adam menikmati bibirnya tak bisa di pungkiri ia juga menikmati bibir Adam

ia pun membalas ciuman Adam mendapat sambutan Adam memperdalam ciuman mereka kepala mereka bergerak kesana kemari mengecap rasa yang pertama kali mereka rasakan bibir mereka bertaut mesra Adam mengabsen isi mulut Sarra dengan penuh kelembutan membuat gadis itu terengah namun juga menikmati

dengan nafas terengah Adam melepas ciuman mereka masih dengan tubuh saling memeluk satu sama lain senyum terpancar di wajah keduanya

''kuharap kau tidak akan menghindari lagi untuk ini''

bisik Adam gadis itu tersenyum saat Adam berkata demikian

''tidak akan lagi ''

Sarra menjatuhkan dirinya kedalam pelukan Adam yang memeluknya erat

''tidurlah sudah malam nanti kau sakit''

Adam melepas pelukan mereka Sarra mengangguk pelan ia pun memasuki kamarnya meninggalkan Adam , pria itu pun memasuki kamarnya dengan perasaan bahagianya karna ia berhasil mencium bibir Sarra kembali.

keesokan harinya Sarra bangun dengan perasaan bahagia ia ingin berjalan -jalan ke pasar di desa itu setelah mandi dan berhias gadis itu menuruni tangga menuju meja makan dimana kakek dan nenek telah menunggunya

juga Adam dan Alex yang tengah sarapan namun ada yang berbeda pagi itu ditengah mereka ia melihat seorang gadis yang cukup cantik ikut sarapan di antara mereka

''pagi kek, pagi nek ''

Sarra menyapa Kakek dan neneknya dengan mencium kedua pipi mereka

''pagi sayang, duduklah ayo kita sarapan nenek buatkan makanan kesukaan mu ''

titah nenek

''terimakasih nek, selamat pagi Tuan Adam , pagi Pak Alex''

kembali Sarra menyapa kedua pria yang tengah sarapan dengan santai itu tanpa suara

''pagi ''

jawab keduanya

Sarra nampak kesal dengan jawaban kedua pria dihadapannya yang bersikap dingin itu ia pun melirik gadis yang terlihat membawakan makanan untuk Adam ada sedikit rasa kesal di hati Sarra melihat hal itu

''kau siapa ?

tanya Sarra pada gadis dihadapannya itu

''sayang Nindi nona , saya putri kepala desa sudah lama saya bekerja disini membantu Tuan Adam dan Alex di perkebunan ini''

jawab gadis manis itu

''begitu rupanya maaf aku tidak tau kalau kau bekerja disini , oh ya kau bekerja di sini tapi kenapa pagi-pagi sudah di rumah kami? bukannya pekerja mulai bekerja jam 8 ? maaf bukan apa-apa kulihat kau membawa sarapan untuk Tuan Adam di rumah ini juga tersedia makanan kenapa kau repot-repot membawa makanan untuknya ''

tutur Sarra menohok membuat gadis itu bingung Adam tersenyum mendengar Sarra yang kesal ia tau kalau Sarra saat ini tengah cemburu pada Nindi

''Sarra , jangan bicara seperti itu sayang ''

nenek mencoba memperingatkan sang cucu yang terlihat kesal itu

''ehmm... tidak ada maksud apa-apa nona saya memang tulus membuat sarapan untuk Tuan Adam karna saya pikir Tuan tidak akan suka makanan di desa ini saya sedikit tau masakan asal Tuan jadi saya membuatkannya ''

jawab Nindi

''aku sudah selesai sarapan nek , kek Sarra pergi dulu''

Sarra meninggalkan meja makan dengan perasaan kesal memenuhi hatinya

''Sarra sayang kau belum makan apapun ''

panggil Kakek

''selera makan ku sudah hilang kek''

Sarra terlanjur kesal dengan hadirnya Nindi ia pun memutuskan untuk kekamar kembali Adam pun beranjak dari kursinya

''maaf saya sudah selesai , Lex ikut aku''

Adam pun beranjak meninggalkan meja makan bersam Alex

Terpopuler

Comments

Eny Kurniasih

Eny Kurniasih

kurang srek dengan sikap sarra diepisod ini...ggak elegant...masa langsung menunjukan rasa cemburunya

2021-11-12

1

lihat semua
Episodes
1 Visual Tokoh
2 Penghianatan
3 Menghindar
4 Masa lalu
5 Pertemuan
6 Sebuah rasa
7 First kiss
8 Pertentangan Hati
9 Menepis perasaan
10 Dilema
11 Dewa penolong
12 Khawatir
13 Hasutan
14 Kemarahan Adam
15 Kemarahan Adam 2
16 Kembali Dilema
17 Menetapkan Hati
18 Malam pertama
19 Dijemput paksa
20 Kebenaran
21 Keegoisan Vino
22 Rindu yang menyiksa
23 Bukan tandingan
24 Nyonya Mahendra
25 Kejujuran Adam
26 Sarra sakit
27 Penyesalan seorang Ayah
28 Keputusan Adam
29 Berbahagialah
30 Bahagiaku bersamamu
31 Rutinitas pasutri
32 Cemburu
33 Cemburu part 2
34 Saling percaya
35 Konferensi pers
36 Honeymoon yang tertunda
37 Tenang sebelum badai
38 Teror
39 Mimpi buruk
40 Awal dendam
41 Keinginan Vino
42 Kebersamaan
43 Penyerangan
44 Kegelisahan Sarra
45 Saling memahami
46 Sarra semakin aneh
47 Kabar bahagia
48 Ngidam
49 Keluarga seutuhnya
50 Menemui Papa
51 Akibat keegoisan
52 Memupuk Kebencian
53 Prahara
54 Terpuruk
55 Menutup diri
56 Mencoba tegar
57 Bertahan
58 Wajah baru, pribadi baru
59 Rencana Sarra
60 Awal baru
61 Terjebak
62 Terjebak 2
63 Wanitaku
64 My boy
65 Cemburu Adam
66 Kecurigaan Adam
67 Bertemu Davin
68 Morning sickness
69 Amarah Sarra
70 Ketakutan Sarra
71 Kematian Merry
72 Ancaman
73 Damon Draco
74 Babymoon
75 Ngidam
76 Rarra melahirkan
77 Ketegaran Davin
78 Rencana Damon
79 Penculikan
80 Penculikan 2
81 Tragedi
82 Bahagia di tengah nestapa
83 Rakha Mahendra
84 Last episode
85 Pengumuman
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Visual Tokoh
2
Penghianatan
3
Menghindar
4
Masa lalu
5
Pertemuan
6
Sebuah rasa
7
First kiss
8
Pertentangan Hati
9
Menepis perasaan
10
Dilema
11
Dewa penolong
12
Khawatir
13
Hasutan
14
Kemarahan Adam
15
Kemarahan Adam 2
16
Kembali Dilema
17
Menetapkan Hati
18
Malam pertama
19
Dijemput paksa
20
Kebenaran
21
Keegoisan Vino
22
Rindu yang menyiksa
23
Bukan tandingan
24
Nyonya Mahendra
25
Kejujuran Adam
26
Sarra sakit
27
Penyesalan seorang Ayah
28
Keputusan Adam
29
Berbahagialah
30
Bahagiaku bersamamu
31
Rutinitas pasutri
32
Cemburu
33
Cemburu part 2
34
Saling percaya
35
Konferensi pers
36
Honeymoon yang tertunda
37
Tenang sebelum badai
38
Teror
39
Mimpi buruk
40
Awal dendam
41
Keinginan Vino
42
Kebersamaan
43
Penyerangan
44
Kegelisahan Sarra
45
Saling memahami
46
Sarra semakin aneh
47
Kabar bahagia
48
Ngidam
49
Keluarga seutuhnya
50
Menemui Papa
51
Akibat keegoisan
52
Memupuk Kebencian
53
Prahara
54
Terpuruk
55
Menutup diri
56
Mencoba tegar
57
Bertahan
58
Wajah baru, pribadi baru
59
Rencana Sarra
60
Awal baru
61
Terjebak
62
Terjebak 2
63
Wanitaku
64
My boy
65
Cemburu Adam
66
Kecurigaan Adam
67
Bertemu Davin
68
Morning sickness
69
Amarah Sarra
70
Ketakutan Sarra
71
Kematian Merry
72
Ancaman
73
Damon Draco
74
Babymoon
75
Ngidam
76
Rarra melahirkan
77
Ketegaran Davin
78
Rencana Damon
79
Penculikan
80
Penculikan 2
81
Tragedi
82
Bahagia di tengah nestapa
83
Rakha Mahendra
84
Last episode
85
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!