Pertemuan

sinar matahari menerangi kamar dimana Sarra baru bangun dari tidurnya di pagi hari ia menggeliatkan kedua tangannya kemudian membenahi rambutnya yang terurai jatuh di wajahnya

Sarra beranjak menuju kamar mandi suasana sejuk dan udara dingin pedesaan membuatnya mandi dengan air hangat karna ia tak kuat dengan dinginnya air pegunungan

beberapa saat kemudian Sarra selesai membersihkan diri ia pun mengganti pakaiannya dengan gaun rumahan yang sederhana namun tetap membuatnya terlihat cantik

Sarra menghias wajahnya senatural mungkin ia tak begitu menyukai make up tebal rambutnya ia biarkan tergerai melewati pinggangnya yang ramping membuat ia semakin terlihat cantik dan memikat siapa pun pasti akan tergoda dengan kecantikan dan aura yang terpancar dari wajahnya

Sarra menuruni tangga menuju lantai bawah terlihat Kakek dan neneknya telah menunggunya untuk sarapan semua mata pelayan laki-laki dan wanita nampak di buat terkesima menatap Sarra yang begitu menyilaukan mata

Sarra menghampiri mereka di meja makan gadis itu nampak heran dengan seseorang yang terlihat asing duduk bersama sang Kakek dan nenekanya di meja makan tersebut

''selamat pagi Kek, pagi Nek''

Sarra menyapa kakek dan neneknya itu sembari menarik kursi untuk ia dudukki

''pagi sayang, bagaimana apa tidurmu nyenyak tadi malam ?''

tanya nenek

''sangat nyenyak nek, ini pertama kalinya Sarra bisa tidur dengan nyaman dan nyenyak''

sahut Sarra sembari memakan sarapan yang telah sang nenek siapkan untuknya mata Sarra beralih ke seorang pria di samping kakek yang nampak acuh akan sekelilingnya

Kakek yang melihat arah pandang Sarra pun tau apa yang sang cucu pikirkan

''Sarra, ini Tuan Alex ia adalah utusan pemilik perkebunan kita lebih tepatnya ia adalah tangan kanan nya ''

ungkap kakek surya

''emmh... begitu rupanya, Tuan perkenalkan aku Sarra cucu kakek Surya ''

gadis itu mengulurkan tangannya Alex berhenti menyantap sarapannya ia pun menyambut uluran tangan Sarra dan menatap gadis yang selama bertahun- tahun Tuannya cari itu

Alex menatap Sarra sejenak ia seolah tersihir dengan kecantikan seorang wanita yang untuk pertama kalinya ia lihat itu

(ya Tuhan, pantas saja Bigbos begitu ingin mencari nya dia memang sangat cantik juga ramah )

gumam Alex dalam hati

Sarra yang terlihat risih dengan tatapan pria itu pun sedikit kesal gadis itu mengibas-ngibaskan tangannya di wajah Alex

''Tuan, kau baik -baik sajakan?

kenapa kau diam saja kau tidak bisu atau tulikan ? sejak tadi aku memanggilmu''

tuturSarra

''ahh... maaf nona, saya hanya kagum dengan anda , tidak disangka kalau kakek Surya memiliki cucu secantik anda''

puji Alex

''anda bisa saja, oh ya dimana Tuan muda pemilik perkebunan ini, apa kau datang sendiri tidak bersama dengannya ?''

Sarra kembali bertanya pada Alex

''Tuan muda juga ikut nona hanya saja ia ada sesuatu yang harus ia selesaikan terlebih dahulu di kota''

jawab Alex

jawaban Alex membuat Sarra berhenti bertanya dan mulai menikmati sarapannya

diam -diam Alex mencuri pandang ke arah Sarra dan hal itu diketahui Kakek dan nenek Sarra

usai sarapan Sarra pamit pada kakek dan nenek untuk berkeliling perkebunan di temani Agra pemuda berusia 16 thn anak dari kepala pelayan di rumah Surya

seperti pria lain pemuda itu pun dibuat terpesona oleh Sarra

tanpa berkedip pemuda itu menatap Sarra

''dasar, kamu nya setiap melihat mojang geulis mata nepika molotot kitu ( setiap melihat wanita cantik mata sampai melotot begitu)

ibu Agra menegur putranya

''ibu mah ganggu aja, gak apa-apakan tandanya nya teh Agra normal liat wanita cantik ''

timpal pemuda tanggung itu

Sarra hanya mengulas senyum melihat perdebatan ibu dan anak di hadapannya

''gak apa- apa kok bi, santai aja, oh ya namamu Agra kan?

sambung Sarra

''iya neng, maafin kelakuan anak bibi yang cengos ini ya''

Sarra mengangguk pelan kemudian dengan ditemani Agra gadis cantik itu mulai berjalan memasuki mobil dengan bak terbuka yang terparkir di halaman dimana Agra akan menjadi supir pribadinya mengelilingi perkebunan itu

perlahan mobil yang dikendarai Arga meninggaloan rumah besar menuju perkebunan teh yang terhampar bak permadani yang terhampar seluas mata memandang

Sarra beberapa kali mengambil foto dengan hp ditangannya yang selama beberapa hari ia matikan agar Vino atau pun orangtuanya tidak menghubunginya

udara sejuk sangat terasa di perkebunan teh itu hampir satu jam Sarra berkeliling dengan mobil yang di kendarai Agra

semua pekerja yang tengah bekerja nampak membungkukan badan saat mengetahui Sarra yang datang untuk melihat suasana perkebunan teh

selesai mengelilingi perkebunan teh Sarra meminta Agra membawanya menuju perkebunan pohon cengkeh , dan beberapa jenis pohon yang di tanam di perkebunan itu

''Nona yakin ingin kesana? Nona hari sudah siang kalau kita kesana nanti kita akan pulang sore bahkan menjelang malam sangat berbahaya mengingat kita akan memasuki hutan lindung disana ada beberapa hewan liar nona''

Agra mencoba untuk mencegah keinginan Sarra

''jangan bilang kau takut Agra ?

aku ingin kesana aku hanya ingin tau dan aku janji tidak akan lama sebelum sore atau malam kita sudah kembali ke rumah besar''

kekeh Sarra mau tidak mau Agra pun menuruti keingingan Nonanya

jalan yang mereka lewati untuk sampai ke hutan lindung sangat buruk bahkan bisa dibilang terjal kadang juga banyak lubang dan bebatuan sehingga Agra tidak bisa membawa mobilnya dengan cepat

memasuki kawasan hutan Sarra di suguhi pemandangan pohon-pohon yang berjejer di sisi kiri dan kanannya juga suara burung-burung dan suara hewan-hewan kecil khas hutan perjalanan semakin lama semakin jauh memasuki kawasan hutan lindung yang mulai di selimuti kabut karna waktu menjelang sore hari

pencahayaan yang minim membuat Agra perlahan membawa mobil yang ia kendarai namun tiba-tiba ada sesuatu yang melompat ke depan bagasi mobil mereka membuat Sarra menjerit histeris

''aaaaaaaahhhh..... Agra a-apa itu ''

Sarra terlihat ketakutan akan apa yang kini dihadapannya

Agra pun demikian pemuda tanggung itu juga nampak syok dengan apa yang kini dihadapan mereka seekor serigala hutan tengah berdiri di atas bagasi mobil mereka menatap Sarra dan Agra dengan sorot matanya yang tajam siap mencabik mangsanya

''nona kunci pintu mobilnya dan tutup jendelanya''

Agra memberikan intruksi Sarra pun mengikuti kata-kata pemuda tanggung itu dengan penuh ketakutan

Sarra mencoba melakukan panggilan namun sayang tidak ada jaringan yang terdeksi di hutan lindung itu gadis itu semakin histeris semakin lama serigala itu mengaung dan memanggil serigala -serigala lainnya alhasil mereka kini terkepung di antara serigala lapar itu

''oh Tuhan, bagaimana ini ''

Sarra semakin ketakuan Agra pun tak kalah ketakutannya dengan Sarra hingga tiba-tiba suara tembakan membubarkan gerombolan serigala itu

''dorr.... dorr''

dari balik kabut tebal seorang pria dengan senjata ditangannya menghampiri mereka dan mengetuk pintu mobil mereka

Sarra terlihat ketakutan saat pria itu terus mengetuk kaca mobil di sampinnmgnya

''nona , buka pintu mobilnya ia Tuan Adam , pemilik perkebunan ini''

ungkap Agra

mendengar itu Sarra pun membuka pintu mobilnya untuk sejenak keduanya saling menatap tanpa mengedipkan mata hanyut dalam tatapan masing-masing

Terpopuler

Comments

Tatiya Wulandari

Tatiya Wulandari

serigala di Indonesia kayaknya udah punah deh

2021-10-21

3

lihat semua
Episodes
1 Visual Tokoh
2 Penghianatan
3 Menghindar
4 Masa lalu
5 Pertemuan
6 Sebuah rasa
7 First kiss
8 Pertentangan Hati
9 Menepis perasaan
10 Dilema
11 Dewa penolong
12 Khawatir
13 Hasutan
14 Kemarahan Adam
15 Kemarahan Adam 2
16 Kembali Dilema
17 Menetapkan Hati
18 Malam pertama
19 Dijemput paksa
20 Kebenaran
21 Keegoisan Vino
22 Rindu yang menyiksa
23 Bukan tandingan
24 Nyonya Mahendra
25 Kejujuran Adam
26 Sarra sakit
27 Penyesalan seorang Ayah
28 Keputusan Adam
29 Berbahagialah
30 Bahagiaku bersamamu
31 Rutinitas pasutri
32 Cemburu
33 Cemburu part 2
34 Saling percaya
35 Konferensi pers
36 Honeymoon yang tertunda
37 Tenang sebelum badai
38 Teror
39 Mimpi buruk
40 Awal dendam
41 Keinginan Vino
42 Kebersamaan
43 Penyerangan
44 Kegelisahan Sarra
45 Saling memahami
46 Sarra semakin aneh
47 Kabar bahagia
48 Ngidam
49 Keluarga seutuhnya
50 Menemui Papa
51 Akibat keegoisan
52 Memupuk Kebencian
53 Prahara
54 Terpuruk
55 Menutup diri
56 Mencoba tegar
57 Bertahan
58 Wajah baru, pribadi baru
59 Rencana Sarra
60 Awal baru
61 Terjebak
62 Terjebak 2
63 Wanitaku
64 My boy
65 Cemburu Adam
66 Kecurigaan Adam
67 Bertemu Davin
68 Morning sickness
69 Amarah Sarra
70 Ketakutan Sarra
71 Kematian Merry
72 Ancaman
73 Damon Draco
74 Babymoon
75 Ngidam
76 Rarra melahirkan
77 Ketegaran Davin
78 Rencana Damon
79 Penculikan
80 Penculikan 2
81 Tragedi
82 Bahagia di tengah nestapa
83 Rakha Mahendra
84 Last episode
85 Pengumuman
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Visual Tokoh
2
Penghianatan
3
Menghindar
4
Masa lalu
5
Pertemuan
6
Sebuah rasa
7
First kiss
8
Pertentangan Hati
9
Menepis perasaan
10
Dilema
11
Dewa penolong
12
Khawatir
13
Hasutan
14
Kemarahan Adam
15
Kemarahan Adam 2
16
Kembali Dilema
17
Menetapkan Hati
18
Malam pertama
19
Dijemput paksa
20
Kebenaran
21
Keegoisan Vino
22
Rindu yang menyiksa
23
Bukan tandingan
24
Nyonya Mahendra
25
Kejujuran Adam
26
Sarra sakit
27
Penyesalan seorang Ayah
28
Keputusan Adam
29
Berbahagialah
30
Bahagiaku bersamamu
31
Rutinitas pasutri
32
Cemburu
33
Cemburu part 2
34
Saling percaya
35
Konferensi pers
36
Honeymoon yang tertunda
37
Tenang sebelum badai
38
Teror
39
Mimpi buruk
40
Awal dendam
41
Keinginan Vino
42
Kebersamaan
43
Penyerangan
44
Kegelisahan Sarra
45
Saling memahami
46
Sarra semakin aneh
47
Kabar bahagia
48
Ngidam
49
Keluarga seutuhnya
50
Menemui Papa
51
Akibat keegoisan
52
Memupuk Kebencian
53
Prahara
54
Terpuruk
55
Menutup diri
56
Mencoba tegar
57
Bertahan
58
Wajah baru, pribadi baru
59
Rencana Sarra
60
Awal baru
61
Terjebak
62
Terjebak 2
63
Wanitaku
64
My boy
65
Cemburu Adam
66
Kecurigaan Adam
67
Bertemu Davin
68
Morning sickness
69
Amarah Sarra
70
Ketakutan Sarra
71
Kematian Merry
72
Ancaman
73
Damon Draco
74
Babymoon
75
Ngidam
76
Rarra melahirkan
77
Ketegaran Davin
78
Rencana Damon
79
Penculikan
80
Penculikan 2
81
Tragedi
82
Bahagia di tengah nestapa
83
Rakha Mahendra
84
Last episode
85
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!