Malam Kita

Aithan sedang mandi. Tadi selesai acara pesta, Aithan memang belum sempat mandi.

Mereka baru saja makan malam di restoran yang ada di cottage ini. Tadi saat Aithan mulai menciumnya, Argani mengalihkan perhatiannya dengan mengatakan bahwa ia lapar. Memang tadi siang ia hanya makan kue dan buah saja. Aithan pun langsung mengajak Argani untuk makan malam bersama.

Tak lama kemudian, pintu kamar mandi terbuka. Aithan keluar dari kamar mandi hanya menggunakan celana pendek tanpa atasan. Argani sedikit malu saat melihat bagaimana badan Aithan yang atletis dengan perut kotak-kotaknya itu sangat menggoda. Dada Aithan sedikit berbulu, begitu seksi terlihatnya. Argani langsung memalingkan wajahnya sambil pura-pura memegang ponselnya.

Aithan tersenyum melihat Argani yang salah tingkah. Wajah istrinya itu memerah. Aithan mendekati Argani dan duduk di samping istrinya itu.

"Sedang lihat apa?" tanya Aithan.

"Nggak." Argani menggeleng.

Aithan mengambil ponsel dari tangan Argani, lalu meletakkannya di atas nakas. Ia kemudian menggenggam kedua tangan Argani dan meremasnya perlahan.

"Ada apa?" tanya Aithan lembut.

"Apa?" Argani mendongak. Tatapan mereka bertemu. Namun tak sampai beberapa detik, Argani langsung memalingkan wajahnya.

"Hei, tatap aku!" Aithan melepaskan tangannya dari genggaman Argani lalu memegang dagu istrinya itu dan memaksa Argani untuk menatapnya.

"Ai, kenapa?" Wajah Argani menjadi semakin merah.

"Kenapa harus malu bertatapan mata denganku? Aku suka jika kita saling menatap. Matamu selalu memancarkan kedamaian di hatiku. Makanya aku suka menatap matamu."

Argani memberanikan diri menatap mata Aithan. Dia juga dapat merasakan kalau tatapan mata itu penuh cinta untuknya, cinta yang besar dan juga hasrat yang sedang ditahan oleh lelaki itu.

Perlahan wajah Aithan mendekat. Ia mencium bibir istrinya itu dengan sangat lembut. Ciuman yang sangat lembut itu perlahan berubah menjadi ciuman yang sedikit panas. Perlahan membakar gairah dua orang muda ini. Argani langsung melingkarkan tangannya di leher Aithan. Ia membalas ciuman suaminya dengan rasa yang sama.

Aithan perlahan mendorong tubuh Argani dan ia langsung menempatkan diri di atasnya. Membakar terus gairah sang istri yang mulai kehilangan kendali atas dirinya.

"Ai......, aku takut...!" Argani melepaskan ciuman mereka. Menatap Aithan diantara gairah tapi juga keraguan di matanya. Tubuhnya menginginkan sentuhan Aithan namun sebagai calon dokter, Argani tahu melalui hubungan intim yang pertama rasanya akan sakit.

Aithan membelai wajah Argani. Menatap langsung ke manik hitam itu. "Jangan takut, Ar. Ini malam kita. Kita bukan hanya menjadi satu hati tapi juga menjadi satu tubuh. Aku pun sebenarnya sangat gugup karena ini adalah saat yang pertama pula untukku. Kita akan sama-sama belajar. Sama-sama akan berusaha untuk saling memuaskan. Ikuti kata hatimu, buang rasa khawatir mu. Kita pasti bisa melalui saat pertama ini dengan indah."

Argani menarik napas panjang lalu menghembuskannya secara perlahan. Ia memegang wajah Aithan. "Make me yours, honey."

Aithan mengangguk. Ia kembali menunduk, dan mencium bibir Argani. Membuat istrinya itu hanya terpusat pada apa yang akan mereka raih bersama. Melepaskan keperjakaan dan keperawanan mereka.

**********

Saat keduanya telah mencapai puncak bersama, walaupun ada sedikit rasa perih yang Argani rasakan, namun kini keduanya telah menjadi satu dalam segala hal.

"Aku bahagia, Ar. Selama ini, sebagai lelaki aku begitu kuat menahan diriku agar tak tergoda dengan semua gadis yang dekat denganku karena aku ingin melakukannya dengan gadis yang sungguh aku cintai. Aku tak akan pernah melupakan malam ini di sepanjang kehidupanku." kata Aithan sambil membelai punggung Argani sementara istrinya itu berbaring di dada nya.

"Aku juga bahagia, Ai. Walaupun masih sedikit perih."

Aithan mencium kepala Argani. "Apakah aku terlalu kasar tadi?"

Argani menggeleng. "Memang akan seperti itu kan? Saat pertama pasti rasanya sakit."

"Berarti harus sering melakukannya. Supaya sakitnya cepat hilang."

"Ar....!" Argani mendesah manja sambil mencubit dada Aithan. Cowok itu tak meringis walaupun cubitan Argani rasanya agak sakit Aithan tak mengeluh. Ia hanya tertawa sambil membelai kepala Argani.

"Bidadariku, istri tercantik ku, kau adalah napas dalam hidupku. Tak melihat wajah cantikmu ini membuatku tak memiliki semangat untuk menjalani hidup. Aku ingin memelukmu, memberikan kau rasa aman saat bersamaku." Kata Aithan sambil terus membelai punggung Argani.

"Ai, kau membacakan puisi untukku?"

"Hemm.."

"Aku suka."

"Kesannya tak gombal kan?"

"Apakah kau sedang menggombal?" Argani memutar tubuhnya agar keduanya kini saling berpandangan. Argani meletakan dagunya di atas dada Aithan.

"Semua yang kukatakan padamu adalah isi hatiku, sayang." ujar Aithan sambil menyentuh hidung mancung istrinya itu.

"Aku percaya."

Hati Aithan menghangat. Ia langsung memutar tubuh Argani sehingga ia kembali menguasai istrinya itu.

"Kau....kau mau apa, Aithan?" tanya Argani panik.

Aithan tersenyum. "Aku hanya ingin mengucapkan selamat malam dan selamat bobo."

"Oh....!" Argani nampak lega karena tadi ia sempat berpikir kalau Aithan akan menyentuhnya lagi.

"Aithan membaringkan tubuhnya di samping Argani. Sebenarnya kalau mau jujur, dia ingin kembali menyentuh Argani namun ia tahu kalau istrinya itu masih kesakitan, makanya ia harus menahan dirinya.

Argani pun menarik selimut untuk menutupi tubuh polos mereka. Keduanya pun memejamkan matanya sambil berpelukan.

**********

Waktu sudah menunjukan pukul setengah sembilan pagi saat Argani membuka matanya. Sebenarnya Argani selalu bangun saat jam menunjukan pukul setengah enam pagi. Namun tadi subuh, saat Argani keluar dari kamar mandi, Aithan kembali merayunya. Dan mereka pun kembali bergumul bersama dalam balutan hasrat yang tak bisa ditahan lagi.

Argani menengok ke samping, nampak Aithan masih tertidur dengan pulas. Ia pun segera ke kamar mandi untuk mandi.

Saat ia menatap kaca besar yang ada di kamar mandi, Argani melihat ada sebuah tanda merah di lehernya. Ia jadi ingat, bagaimana Aithan membuat tanda itu semalam pada hal Argani sudah melarangnya. Kata Aithan sebagai tanda awal bersatunya cinta mereka.

Argani tersenyum saat mengingat itu semua. Ia pun segera masuk ke dalam bak mandi untuk berendam dan merenggangkan otot-ototnya yang terasa kaku.

Saat ia sudah selesai mandi, Aithan ternyata baru saja bangun.

"Selamat pagi, istriku!" sapa Aithan sambil duduk sambil bersandar di kepala ranjang.

"Selamat pagi, suamiku." ujar Argani agak malu-malu.

"Ke sini!" Aithan melambaikan tangannya, memanggil istrinya.

Argani mendekat dan duduk di tepi ranjang. Matanya tanpa sengaja menatap bercak merah yang ada di seprei putih. Aithan mengikuti arah pandang istrinya. Ia langsung tersenyum lalu meraih kedua tangan istrinya, menggenggamnya erat lalu menciumnya secara bergantian kiri dan kanan.

"Aku bangga menjadi yang pertama untukmu. Aku bahagia. Semoga kebahagiaan kita ini akan terus mewarnai hari-hari kita ke depan."

"Aku juga berharap demikian, Ai. Walaupun sebenarnya aku sangat takut membayangkan reaksi keluargamu."

"Aku akan sabar menunggunya. Hari dimana kamu akan lulus sebagai dokter dan aku dengan bangganya akan membawamu ke hadapan mereka."

Argani tersenyum. Ia dan Aithan memang susah membuat kesepakatan sebelum menikah. Bahwa saat kembali ke London, untuk kebaikan bersama, maka pernikahan mereka akan disembunyikan sampai keduanya lulus kuliah. Argani tahu bahwa pernikahan mereka penuh dengan resiko namun ia sudah siap menghadapinya. Terutama menghadapi keluarga Aithan.

***********.

Maaf ya emak2 part-nya agak pendek soalnya bagian yang panjang akan aku kupas habis di grup.

Semangat Ai dan Ar ya?????

love.....Amanda

Terpopuler

Comments

Ibelmizzel

Ibelmizzel

romantis.🌹🌹🌹

2023-02-24

1

gia gigin

gia gigin

Akhirnya yg sdh halal 😍😍🥰🥰🥰

2022-12-24

0

ICHA GHEA

ICHA GHEA

koq aq yg panas dingin lw kluarga ai setelah mereka kembali ke london

2022-01-05

0

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan Tokoh
2 Jatuh Cinta Pada Foto
3 Segala Macam Cara
4 Siap Menunggu
5 Turun dua tangga
6 Turun dua tangga lagi
7 Surat
8 Kencan
9 Paling Tersayang
10 Cinta Aithan untuk Argani
11 Cinta Aithan Untuk Argani (part 2)
12 Ulang Tahun Terindah
13 Sepi Tanpamu
14 Dia Istimewa
15 Jangan Merajuk, Sayang
16 Tidur Bersama
17 Pulang Kampung
18 Meminta
19 Aku, Kamu, Kita Satu
20 Malam Kita
21 Dunia Bagaikan Milik Berdua
22 Apartemen Aithan
23 Serangan Pertama
24 Hilang
25 Aku Bisa Gila
26 Kedatangan tamu yang tak diinginkan
27 Memilih Menjauh
28 Menyerah
29 Kejutan Untukmu
30 Buah Kelulusan
31 Tak Ingin Menerima
32 Mencoba Menerima
33 Sebuah Pilihan
34 Semua untuk Argani
35 Hari Valentine
36 Keputusan yang Tak Terduga
37 Hancur
38 Cinta Ini Membunuhku
39 Hilaf Sesaat
40 2 Bencana
41 Dia Masih Mempesona
42 Masih Tetap Cinta
43 Naysilla Cemburu
44 Perhatian Yang Membuat Argani Luluh
45 Mulai Terkuak
46 Satu Malam Saja
47 Kedatangan Daren
48 Sakit Hati
49 Tak Mungkin!
50 Tak Ingin Memberi Tahu
51 Mengetahui
52 Sepenggal Cerita Masa Lalu
53 Wellcome back Alberth
54 Jangan Ambil Dia
55 Cerita dari Masa Lalu
56 Terbuka Juga
57 Sesuatu Tentang Darren
58 Kau Tetap Anakku
59 Sesuatu
60 Kenyataan
61 Tindakan Aithan
62 Menerima dan Meninggalkan
63 Manisnya Bapak dan Anak
64 Manisnya Cinta
65 Daddy Meet Son
66 Permintaan Rakyat
67 Keputusan Terakhir
68 Cain Andrew Hilang
69 Sesuatu yang Mengejutkan
70 Tugas Untuk Argani
71 Sesuatu yang Tak Terduga
72 Carlotte Maharani
73 Berdamai Dengan Masa Lalu
74 Semakin Dekat untuk tahu
75 Putri keluarga Chung
76 Bersama Lagi
77 Kejujuran Darren
78 Cinta untuk Darren dan Fio.
79 Perubahan
80 Semuanya Bahagia
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Perkenalan Tokoh
2
Jatuh Cinta Pada Foto
3
Segala Macam Cara
4
Siap Menunggu
5
Turun dua tangga
6
Turun dua tangga lagi
7
Surat
8
Kencan
9
Paling Tersayang
10
Cinta Aithan untuk Argani
11
Cinta Aithan Untuk Argani (part 2)
12
Ulang Tahun Terindah
13
Sepi Tanpamu
14
Dia Istimewa
15
Jangan Merajuk, Sayang
16
Tidur Bersama
17
Pulang Kampung
18
Meminta
19
Aku, Kamu, Kita Satu
20
Malam Kita
21
Dunia Bagaikan Milik Berdua
22
Apartemen Aithan
23
Serangan Pertama
24
Hilang
25
Aku Bisa Gila
26
Kedatangan tamu yang tak diinginkan
27
Memilih Menjauh
28
Menyerah
29
Kejutan Untukmu
30
Buah Kelulusan
31
Tak Ingin Menerima
32
Mencoba Menerima
33
Sebuah Pilihan
34
Semua untuk Argani
35
Hari Valentine
36
Keputusan yang Tak Terduga
37
Hancur
38
Cinta Ini Membunuhku
39
Hilaf Sesaat
40
2 Bencana
41
Dia Masih Mempesona
42
Masih Tetap Cinta
43
Naysilla Cemburu
44
Perhatian Yang Membuat Argani Luluh
45
Mulai Terkuak
46
Satu Malam Saja
47
Kedatangan Daren
48
Sakit Hati
49
Tak Mungkin!
50
Tak Ingin Memberi Tahu
51
Mengetahui
52
Sepenggal Cerita Masa Lalu
53
Wellcome back Alberth
54
Jangan Ambil Dia
55
Cerita dari Masa Lalu
56
Terbuka Juga
57
Sesuatu Tentang Darren
58
Kau Tetap Anakku
59
Sesuatu
60
Kenyataan
61
Tindakan Aithan
62
Menerima dan Meninggalkan
63
Manisnya Bapak dan Anak
64
Manisnya Cinta
65
Daddy Meet Son
66
Permintaan Rakyat
67
Keputusan Terakhir
68
Cain Andrew Hilang
69
Sesuatu yang Mengejutkan
70
Tugas Untuk Argani
71
Sesuatu yang Tak Terduga
72
Carlotte Maharani
73
Berdamai Dengan Masa Lalu
74
Semakin Dekat untuk tahu
75
Putri keluarga Chung
76
Bersama Lagi
77
Kejujuran Darren
78
Cinta untuk Darren dan Fio.
79
Perubahan
80
Semuanya Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!