Kyaa...
"Mengapa kau berteriak?" tanya Nathan yang ternyata memegang bahu Laura.
Laura yang melihat bahwa Nathan yang menepuk bahunya menghela nafas lega. Ia kira ada penjahat yang ingin mengincar nyawanya.
" Sedang apa anda berada di sini, Nathan?" tanya Laura sambil mengangkat alisnya bingung.
Laura sama sekali tidak menduga Kaisar Nathan sering berada di sini.
Nathan yang mendengarnya mengangkat alisnya.
" Aku cuman ingin melihat udara segar dari sini, Lagipula aku juga ingin melihat keadaan mu. Mungkin kau ingin menyelakai anak ku." ucap Nathan yang secara tidak langsung menyindir Laura.
Laura yang mengetahui bahwa Kaisar menyindir dirinya tidak terima.
" Terserahlah, mana mungkin aku mau menyelakai anak ku. Mungkin itu kau." ucap Laura yang akhirnya dalam hati. Bukannya tidak mungkin mengucapkan langsung kepada Kaisar bisa jadi nyawanya terancam.
" Lebih baik aku pergi saja dari sini." pikir Laura.
Laura berdiri dari kursinya dan membungkuk badannya.
" Saya pamit, Yang Mulia. Semoga saja anda sedang keadaan baik-baik saja." ucap Laura sambil tersenyum.
Setelah itu Laura beranjak pergi sampai tiba-tiba saja ada sebuah tangan yang menahannya.
" Apa ada sesuatu yang anda butuhkan, Kaisar?" tanya Laura dengan suara lembut seperti kulit bayi.
Mendengar pertanyaan dari Laura membuat Nathan tanpa sadar tersenyum.
" Aku ingin kau menemaniku....
...****************...
Menyesal
Itu satu kata yang hinggap di pikiran Laura. Seharusnya tadi ia tidak menyetujui keinginan Kaisar.
Jika ia harus menemaninya bekerja di ruangannya bersama tumpukan berkas yang menggunung sambil duduk manis di sofa. Sedangkan sang Kaisar dengan kejam nya lebih fokus ke perkejaan nya daripada dirinya.
" Huh...bosan.." ucap Laura sambil menghela nafasnya yang melirik Kaisar Nathan sedang sibuk mengerjakan pekerjaannya.
Nathan yang melihat bahwa Laura sedang duduk sambil dengan tampang lusuhnya. Membuat nya diam-diam tersenyum geli ia seperti mendapatkan hiburan dari Selir nya yang entah sejak kapan selalu memenuhi pikirannya.
" Laura, sini." ucap Nathan sambil melambaikan tangannya dengan nada suara perintah.
Laura yang melihatnya mengacuhkannya dan membaringkan tubuhnya di sofa. Entah sejak kapan Laura menjadi salah satu manusia suka rebahan.
Nathan diacuhkan oleh Selirnya menghela nafasnya. Sepertinya dirinya tidak ada harga dirinya di hadapan istri satunya itu.
" K.E.M.A.R.I." ucap Nathan sambil menekankan setiap katanya.
Laura yang merasa bahwa Kaisar Bucin sudah marah langsung berdiri dan berjalan mendekat dengan lusuh. Nathan langsung saja menarik tangan Laura dan menjatuhkannya ke pangkuannya. Kemudian memeluk pinggangnya.
Semburat merah muncul di wajah Laura ketika merasakan sesuatu yang mengganjal di bawahnya. Seumur hidup dirinya sedekat ini dengan seorang pria.
" Demi kerang ajaib, apa yang sebenarnya terjadi? Bagaimana bisa Kaisar dengan seenaknya memangku nya?" batin Laura bertanya-tanya.
Ketika Laura ingin berusaha lepas dari Nathan. Tiba-tiba saja ia mendengar suara Nathan yang lirih.
" Tolong sebentar saja. Biarkan aku menghilangkan rasa lelah ku dengan memeluk mu." ucap Nathan yang lirih. Ia tidak tahu mengapa ingin sekali memeluk seseorang yang selama ini mengisi pikirannya.
Laura yang mendengarnya langsung berhenti memberontak. Dengan perlahan ia mengelus rambut hitam milik Kaisar dengan jari lentiknya yang lembut. Membuat Kaisar Nathan menikmatinya.
Ketika Laura mengelus rambut Nathan tiba-tiba saja tubuhnya menegang. Melihat seseorang yang sedang berdiri di ambang pintu dengan ekspresi wajah sedih.
" Ratu....
Continue...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
@nayla_chan
ahh pemuja kerang ajaib..... jangan bilang nanti nama anak nya Spongebob
2024-10-30
2
sedang "DALAM" keadaan,cocoknya saya kira😁
2024-08-07
1
Ani Ani
ada pulak yang gangu
2024-06-20
0