Seketika Kaisar Nathan membuka matanya dan memijit pelipisnya dengan kedua jarinya.
" Apa yang ku pikirkan mana mungkin aku jatuh cinta pada wanita itu. Ia hanya adalah ibu dari anak ku." ucap Nathan sambil melihat sinar rembulan dari balik jendela ruang kerjanya.
...****************...
Cit....
Cit....
Sinar matahari dan suara burung tidak membuat salah satu orang yang berada di kamarnya terbangun. Malahan sekarang dia masih tertidur pulas tanpa menyadari bahwa pagi telah tiba.
Membuat Pelayan pribadinya yang melihatnya menggelengkan kepalanya. Sejak Selir sadar dari komanya. Sikap berubah tetapi tidak urung membuatnya senang. Karena sekarang pasti Selir tidak terima di rendahkan oleh selir lain.
" Yang Mulia anda harus bangun." ucapnya sambil menggoyangkan tubuh Laura.
Bukannya bangun Laura membalikan badannya ke samping sambil menyembunyikan wajahnya dengan bantal.
Pelayan itu menghembuskan nafasnya lelah melihat sekarang Tuannya susah dibangunkan. Padahal sebelumnya Selir Laura akan bangun sebelum matahari terbit. Ketika ia ingin membangunkannya lagi.
Tiba-tiba saja ada seseorang yang mencegahnya. Melihat siapa yang datang sang pelayan langsung membungkuk hormat.
" Salam Yang Mulia Kaisar." ucapnya sambil memberikan salam hormat nya.
Tetapi orang yang ternyata Nathan mengabaikan salam pelayan itu. Dia malah mengusir pelayan itu.
" Siapkan saja alat mandi untuk Selir Laura. Biarkan saya yang membangunkan nya." perintah Nathan yang terkesan datar dan dingin.
Mendengar hal itu sempat membuat pelayan itu terkejut. Tetapi ia tidak berani untuk menanyakan hal itu mengingat bahwa saat ini yang berdiri di hadapannya merupakan seorang Kaisar. Pelayan tersebut membungkuk sebelum pergi untuk menyiapkan alat mandi untuk Tuannya.
Setelah melihat pelayan itu pergi. Nathan berjalan menghampiri tempat di mana Laura sedang tidur, dan duduk di sisi ranjangnya. Nathan menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku Laura yang tidur seperti orang mati. Kemudian pandangan matanya tertuju kepada perut rata yang di dalamnya ada seorang janin. Tanpa di sadari oleh Nathan sendiri ia dengan perlahan menyentuh perut rata itu sambil memejamkan matanya. Mencoba merasakan mana di dalam kandungan bayi itu.
Tiba-tiba saja Nathan di buat terkejut ketika merasakan mana di dalam bayi tersebut sangat besar yang berkemungkinan bisa membahayakan sang Ibu. Tetapi yang membuat Nathan bingung kenapa sampai sekarang Laura masih tampak sehat. Setelah pertemuan mereka dua Minggu lalu.
Sedangkan Ratunya Valerie sejak menolak menggugurkannya bayi yang berada di kandungan nya. Kondisi nya semakin hari semakin buruk seiring berjalannya waktu. Sampai akhirnya dia meninggal setelah melahirkan bayi itu.
Laura yang merasakan ada seseorang yang menyentuh perutnya langsung membuka matanya. Betapa terkejutnya Laura melihat Kaisar berada di sampingnya.
" Sejak kapan anda berada di sini?" tanya Laura sambil memandang Kaisar Nathan bingung.
Kaisar Nathan malah diam sambil pandangannya terus mengarah ke perut Laura. Melihat pandangan Kaisar Nathan langsung saja Laura menyembunyikan perutnya di balik selimut.
" Jangan Mesum." ucap Laura sambil memukul telapak tangan Nathan yang tadi berada di atas perut nya.
Kaisar Nathan menatap tajam Laura yang berani memukul tangannya. Tetapi sayangnya Laura sama sekali tidak terpengaruh melihat tatapan itu malahan ia melototi Kaisar dengan mata hijaunya.
Membuat Kaisar Nathan yang melihatnya merasa gemas. Tetapi sekarang bukan waktunya untuk memuji kelucuan Selirnya.
Ada suatu penting ia ingin tanyakan kepada Selir satunya ini.
" Bagaimana bisa....
BRAK....
Continue....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Bzaa
semangat terus ya kak
2024-11-24
0
Khoerun Nisa
kacau ni novel ini ingatan nya atu yg sdng di jlni bingung aku tor
2024-09-10
1
Hilmiya Kasinji
maksudnya gimana ya kak Reiza ... ini ceritanya ratu kan masih hamil ya belum meninggal akibat melahirkan ?
2024-07-02
0