Kabur

Elsa hanya duduk bersandar dan tatapan matanya begitu kosong, entah apa yang dia pikirkan. Adrian masuk ke ruang rawat Elsa dan mendekati gadis itu. Rasanya sakit melihat keadaan Elsa sekarang, bukannya sembuh kondisi gadis ini makin memburuk sudah empat hari di rawat di rumah sakit, badan Elsa tambah kurus entah Revin memberi dia makan atau tidak.Pria brengsek itu menolak ketika petugas rumah sakit ingin mengantarkan makanan untuk Elsa, dengan alasan gadis itu tidak suka makanan rumah sakit.

"Elsa" panggil Adrian lembut, membuat gadis itu tersentak kaget.

"Adrian kamu kenapa kesini? Nanti ada mas Revin aku takut dia mukulin kamu lagi " ujar Elsa panik.

"Dia tidak ada Elsa " ujar Adrian. Pria itu mengeluarkan hoddie hitam dari tas gendongnya.

"Kamu bahagia menikah dengan Revin? " tanya Adrian. Elsa menggelengkan kepalanya.

"Kamu ikut aku ya, kita kabur dari kota ini, aku tidak kuat melihat kamu di perlakukan tidak manusiawi oleh pria bajingan itu " ujar Adrian menatap manik mata Elsa.

"Tapi aku takut ketahuan Revin, nanti dia mukul sama kurung aku di gudang ,aku takut Adrian" ujar Elsa.

"Dengerin aku Elsa, selama kamu terus sama aku tidak akan terjadi apapun padamu, mau ya ini demi kamu juga " ujar Adrian. Elsa mengangguk pelan, pria itu tersenyum lebar mendapat jawaban dari Elsa.

Mungkin apa yang dia lakukan salah, membawa kabur istri orang tapi mana bisa dia membiarkan gadis yang dia cintai mendapat siksaan lahir batin.Adrian memakaikan hoddie hitam miliknya pada Elsa dan menggendong gadis itu.

Elsa menyembunyikan wajahnya di dada bidang Adrian. Pria itu memakai baju dan juga masker hitam agar petugas rumah sakit tidak curiga, dia juga sudah membayar administrasi rawat Elsa.Adrian membuka pintu mobilnya dan meletakkan tubuh Elsa dengan pelan seperti sesuatu yang sangat berharga untuknya.

Adrian mulai menjalankan mobilnya, dia akan menuju luar kota dimana Revin tidak bisa menemukan Elsa. Gadis itu hanya diam, namun dapat dilihat dari raut wajahnya yang ketakutan, ancaman Revin sangat berpengaruh pada psikis Elsa.

"Elsa mau es krim ?" tanya Adrian.

"Memang aku boleh makan es krim? " tanya balik Elsa.

"Boleh sayang " Adrian langsung memalingkan wajahnya, kenapa dia tidak bisa menjaga mulutnya?

"Kamu panggil aku apa tadi? " tanya Elsa.

"Enggak, aku cuma bilang boleh " jawab cepat Adrian.Elsa hanya ber"oh"saja.

"Aku mau es " ujar Elsa.

"Ok, sekarang kita meluncur" ujar Adrian dengan nada bercanda. Elsa tertawa mendengarnya, entah sudah berapa lama dia tidak tertawa lepas seperti ini.

Elsa dan Adrian bersandar di mobil sambil menikmati es krim mereka. Elsa begitu lahap menjilati es krim nya, itu membuat Adrian miris melihat nya . Revin begitu mengekang dan melarang Elsa keluar rumah, sampai gadis ini memakan es krim seperti orang yang baru pertama kali memakannya. Adrian mengusap sudut bibir Elsa lembut membuat gadis itu menatap kearah Adrian yang menatapnya lekat. Tenggorokan Elsa seakan sulit meneguk es krim di tenggorokannya karna tatapan Adrian.

Yang berbeda dari biasanya, seperti seorang pria yang menatap penuh cinta pada kekasihnya. Elsa memalingkan wajahnya,jantungnya berdegup lebih cepat tidak seperti biasanya,rasa gugup dan juga salah tingkah membuat Elsa menundukkan kepalanya.

"Kamu gadis yang begitu baik Elsa tapi sayang, Revin menyia-nyiakan mu demi seorang wanita mandul " ujar Adrian.

"Kamu tau dari mana kalau kekasih Revin mandul ? " tanya Elsa yang memberanikan diri menatap Adrian. Pria itu tersenyum dan meraih tangan Elsa lembut.

"Karna aku dokter yang menanganinya saat pengangkatan rahim gadis itu" ujar Adrian.

"Kenapa rahimnya dia angkat? " tanya Elsa penasaran.

"Karna dia memiliki penyakit kanker rahim, dan bahaya bila di biarkan" ujar Adrian.

"Sudah habis es krim? " tanya Adrian.

"Sudah habis " sahut Elsa.

"Minum air putih dulu, supaya tenggorokannya tidak gatal " ujar Adrian, memberikan botol air mineral yang dia beli tadi. Elsa mengambilnya dan terlihat kesulitan membuka segel tutup botol tersebut.

"Adrian gak bisa " ujar Elsa dengan nada manja. Adrian tersenyum mendengarnya dan membuka tutup botol tersebut.

Elsa meminum air di botol itu hampir setengah dan mengusap bibirnya seperti anak kecil.

"Suatu saat nanti aku bakal halalin kamu jadi istri aku dan jadi ratu di hatiku " batin Adrian.

"Para pembaca tolong doa kan aku, agar bisa menjadikan Elsa istri ku dan melepaskan gadis ini dari jeratan si brengsek Revin" mohon Adrian dengan tersenyum manis.

Cover cerita ini aku ganti menjadi yang ini ☝

Terpopuler

Comments

Ida Miswanti

Ida Miswanti

pasti Adrian pembaca Online mendoakan dirimu 🤗

2025-04-06

0

Rosmawati Intan

Rosmawati Intan

biar alvin belajar dri kesilapan....biar elsa menata diri n menjadi wanita yg tangguh..kuat..n pandai memasak..

2022-02-09

0

Sumiati titi

Sumiati titi

adrian semangatin terus elsa

2022-01-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!