Amarah

Elsa duduk di sebuah taman yang tidak jauh dari rumah. setelah dia menyelesaikan pekerjaannya membersihkan rumah. Gadis itu duduk di bangku taman sambil menatap orang-orang yang lalulalang ,yang juga sedang berjalan-jalan menikmati udara sore.

Mata Elsa mengarah pada dua pasangan yang tidak jauh darinya, mereka tertawa lepas sambil bercanda riang, apalagi sang pria mencolekkan es krim ke wajah wanita tersebut.Elsa tersenyum miris melihat itu, sepertinya mustahil dia bisa seperti itu dengan Revin, sedangkan pria itu menolak kehadirannya.

Seseorang menutup mata Elsa, sontak gadis itu melepaskan tangan orang yang menutup matanya dan berbalik ke belakang.Adrian tersenyum manis menatap Elsa dan duduk di sebelah sahabatnya itu.

"Maaf lama, lagi banyak pasien tadi " ujar Adrian.Elsa hanya menunduk lesu, entah apa yang dia pikir kan.

"Frozen nya aku kenapa muram hmm? " tanya Adrian dengan nada bercanda.

"Jangan panggil aku Frozen, aku gak suka " gerutu Elsa.

" Kenapa kamu nyuruh aku kesini ? "tanya Adrian.Elsa langsung memeluk Adrian erat, dengan isak kan yang terdengar oleh Adrian.

Pria berwajah oriental Korea itu bisa merasakan air mata Elsa yang membasahi bajunya.Seakan paham, Adrian membiarkan Elsa menangis dalam pelukannya, dia mengusap bahu Elsa yang bergetar karna menangis.

Setelah puas menangis Elsa melepaskan pelukannya pada Adrian.Gadis itu menunduk merasa malu telah membuat baju Adrian basah.

" Kamu kenapa Elsa, sampai menangis seperti itu? "tanya Adrian lembut.

" Revin menolak kehadiran aku, dia menganggap aku pembawa sial, manja, dan menyusahkan dia hiks... "ujar Elsa sambil menangis. Adrian mengambil tisu di kantongnya dan mengusap air mata yang membasahi pipi chubby Elsa.

" Kamu tidak menyusahkan atau manja, dan kamu bukan pembawa sial tidak ada manusia pembawa sial,Elsa "ujar Adrian.

" Kenapa dia membenciku? Dan kenapa dia tidak suka dengan ke hadiranku dalam hidupnya, sedangkan aku sudah menerima dia dalam ke hidupan ku dan juga sebagai suami kenapa dia tidak bisa seperti itu juga?"ujar Elsa.

Adrian mengusap kepala Elsa dan menatap gadis itu.

"Maaf sebelumnya Elsa, seharusnya dalam masalah rumah tangga jangan kamu ceritakan pada orang lain ,apalagi kamu menceritakan keburukan suami kamu. Bukan aku menggurui tapi seorang istri harus bisa menutupi aib suaminya" ujar Adrian.

"Tapi aku butuh teman untuk mencurahkan segala kesedihan yang aku rasakan, dan aku hanya punya kamu, Adrian" lirih Elsa dengan suara serak.

"Aku tau, kamu boleh mencurahkan semua kesedihan kamu dengan catatan jangan terlalu membuka aib suami kamu, saat bercerita masalah rumah tangga kamu" ujar Adrian. Elsa mengangguk patuh.

"Frozen nya Adrian mau es krim " tawar Adrian.

"Mau , tapi kamu yang teraktir " ujar Elsa, tersenyum senang.

"Ayo, Frozen" ujar Adrian menarik tangan Elsa.

Mereka berdua berjalan menuju penjual es krim.

"Kamu mau rasa apa? " tanya Adrian.

"Aku mau rasa coklat " jawab Elsa.

"Bang, es krim rasa coklatnya dua" ujar Adrian .

"Siap mas" sahut abang penjual es krim tersebut.

Elsa dan Adrian duduk di kursi taman sambil menjilati es krim mereka masing-masing.Elsa menatap Adrian , terlintas ide jail muncul di otaknya. Gadis itu mencolek es krim ke wajah Adrian, membuat pria itu kaget.

"Hahahah... kamu jelek " ujar Elsa tertawa lepas. Adrian terdiam menatap Elsa yang tertawa lepas seperti itu.

Dia rela wajahnya di colek pakai es krim terus -menerus asalkan Frozen nya terus tertawa bahagia seperti ini. Frozen adalah panggilan kesayangan Adrian pada Elsa, karna gadis ini dulu sangat suka menonton kartun Frozen dan namanya juga mirip di tokoh tersebut.

Elsa salah tingkah ketika Adrian menatapnya.

"Aku mau pulang " ujar Elsa, karna hari semakin sore sebentar lagi Revin akan pulang.

"Aku antar ya, kasian kamu jalan kaki " ujar Adrian , meraih tangan Elsa dan menggenggam nya erat.

Elsa masuk ke mobil Adrian, pria itu benar-benar memperlakukan seperti orang yang istimewa, andai Revin seperti ini juga.Adrian mulai menjalankan mobilnya , di dalam mobil hanya hening dan hanya bunyi deru mesin mobil . Akhirnya mobil sudah sampai di depan rumah Elsa, karna jaraknya tidak terlalu jauh.

"Makasi ya Adrian, nanti traktir aku es krim lagi " ujar Elsa.

"Siap ibu negara " Adrian sambil hormat kearah Elsa, membuat gadis itu tertawa.

"Aku turun dulu, by" ujar Elsa, turun dari mobil Adrian. Mobil itu berjalan meninggalkan depan rumah Elsa.

Elsa masuk ke dalam rumah tanpa dia sadari Revin sudah berdiri di depannya melipat kedua tangannya di dada. Gadis itu kaget melihat Revin sudah berdiri di depannya, kenapa pria ini pulang cepat?

"Bagus kamu sudah berani ke luar rumah tanpa izin aku!! ujar Revin.

" Kamu ke mana hah!! Siapa yang mengizinkan kamu keluar, jawab!! "bentak Revin. Elsa diam membisu tidak dapat menjawab pertanyaan dari Revin.

" Kenapa diam, sekarang jawab pertanyaan aku tadi! Kamu bisu hah!! "bentak Revin mendorong kasar tubuh Elsa ke tembok. membuat ia meringis kesakitan karna bahunya terbentur tembok cukup keras.

" A-aku pergi ke taman,karna bosan di rumah terus "jawab Elsa.

" Kamu pikir aku peduli hah!! Sekali lagi keluar rumah tanpa izin aku. aku patahkan kaki kamu itu! "ancam Revin.

"Sekarang buatkan aku teh, antar ke ruang kerja " ujar Revin, meninggalkan Elsa yang diam menunduk merasakan sakit di bahunya.

Revin duduk di kursi kebesarannya sambil mengetik sesuatu di laptop. Elsa masuk kedalam ruang kerja Revin dan meletakkan teh di meja kerja pria itu.

"Siapa yang menyuruh kamu kamu keluar " ujar Revin. Elsa yang hendak pergi keluar, mendekat kearah Revin.

"Ada apa ? " tanya Elsa.

"Pijitkan bahu ku " suruh Revin. Elsa mulai memijiti bahu Revin.

"Kamu sudah makan belum? Tidak ada tenaganya sama sekali, aku tidak merasakan pijitan kamu di bahu aku " gerutu Revin. Pria itu meminum teh buatan Elsa dan tiba-tiba menyemburkan nya.

'Kenapa rasa teh nya asin? Kamu sengaja masukin garam hah!! "bentak Revin.

" Aku gak sengaja masukin garam, karna hampir sama bentuknya "ujar Elsa.

" Dasar bodoh!! Membedakan garam dan gula saja kamu tidak bisa "umpat Revin.

" Sana pergi, aku muak melihat wajah kamu "usir Revin. Elsa ke luar dari ruang kerja Revin. Gadis itu hanya bisa bersabar mendengar cacian dan hinaan dari Revin. Baru saja dia melupakan kesedihannya, sekarang Revin kembali membuat dia sedih.

Bersambung...

Tuhan itu adil, saat Revin membuat luka di hati Elsa. Maka Adrian datang menyembuhkan luka dihati Elsa.

Terpopuler

Comments

Rosmawati Intan

Rosmawati Intan

tu lah perempuan harus pandai mask....sebgai wanita cantik tak ckup hrus bijak dlm segala hal..walau pun kita kaya ..di manja..tetapi sekurang kurang nya kita pandai mengikat hati suami dgn air tgan kita sbgi istri..

2022-02-09

0

Amelia Lia

Amelia Lia

namanya jg putri kesayangan..... org kaya pula... mn tau beda nya garam n gula sm" putih yyyy elsa 🤣🤣🤣....
berbesar ht jd elsa

2021-12-17

0

💜bucinnya taehyung💜

💜bucinnya taehyung💜

ya ampun elsaaa...udah tau laki nya gila...masa teh diksh garem... hrs nya ksh sianida biar kelar urusan

2021-11-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!