Cinta

Ana menangis di pelukan suaminya melihat anak semata wayangnya terbaring tak berdaya dan lebih membuat mereka berdua kaget anaknya menyembunyikan penyakit selama ini dia idap

.Revin mengidap gagal jantung, dan dokter mengatakan putranya harus mendapat donor jantung secepatnya bila tidak nyawanya tak tertolong.

"Mas gimana ini kita belum mendapatkan donor jantung hiks.... aku tidak ingin kehilangan Revin hiks.... " ujar Ana menangis dalam pelukan suaminya.

"Sabar sayang, kita akan menemukan pendonor jantung untuk Revin, kita tidak akan kehilangan Revin" ujar Andra.

"Maaf sepertinya pasien harus segera mendapatkan donor jantung. Jantungnya sudah tidak berfungsi lagi " ujar dokter yang baru keluar dari ruangan rawat Revin.Ana semakin menjadi-jadi menangis sedangkan mereka belum menemukan pendonor jantung dan sangat sulit mencari orang yang mau mendonorkan jantungnya.

"Kasih saya waktu, saya akan menemukan pendonor jantung untuk anak saya " ujar Andra.

"Baik Pak, tapi usahakan secepatnya bila tidak nyawanya tak akan tertolong " ujar dokter tersebut.

"Mas, cepat cari pendonor jantung buat Revin aku gak mau kehilangan anak aku hiks.. " Ana mencengkram baju suaminya.

"Iya sayang , secepatnya aku akan menyuruh anak buah aku untuk mencari pendonor jantung " ujar Andra , mengusap bahu Ana.

Ana masuk ke ruang rawat tempat anaknya sekarang terbaring lemah dengan wajah yang pucat . Dia mengusap kepala anaknya lembut, kenapa Revin tega menyembunyikan ini semua pada mereka?

"Nak kenapa harus seperti ini nasib kamu? Kenapa kamu sembunyikan ini semua? Kamu munafik Revin hiks.... kenapa kamu sembunyikan ini semua hiks..... kamu janji tidak akan membuat bunda menangis tapi lihat sekarang kamu membuat bunda menangis hiks....bunda benci kamu hiks... kamu pembohong hiks.. " Ana terduduk lemas di lantai, dia tidak mampu menopang tubuhnya sendiri. Bila dalam 24 jam tidak menemukan pendonor jantung dia harus rela kehilangan Revin.

********

Tio , memeluk Elsa erat dia sangat merindukan putrinya.

"Maafin deddy yang tidak mendengar ucapan kamu. Seharusnya deddy tidak menikahkan kamu dengan Revin " lirih Tio.

"Deddy semua sudah terjadi , jadi deddy tidak usah mengungkit lagi , Elsa sudah ikhlas menerima ini semua " ujar Elsa.

"Sebentar lagi deddy akan mengurus perceraian kamu dengan Revin" ujar Tio.

Deg

Elsa mematung mendengar ucapan deddynya. Cerai? Tapi kalau boleh jujur dia tidak ingin cerai ,dia mencintai Revin. Mungkin orang akan mengatakan dia bodoh mencintai seseorang yang sudah menyiksanya . Tapi cinta itu suci , dia hadir tanpa kita inginkan, kalau sudah begini bagaimana melupakan rasa cinta tersebut.

"I-iya deddy " sahut Elsa, gadis itu membelakangi Tio dan menghapus air mata yang lolos dari matanya. Mata dan hatinya tidak bisa berbohong dia tidak ingin cerai, dia mencintai Revin. Tapi dia juga tidak bisa bertahan dengan Revin yang membenci dan menyiksanya terus.

"Deddy tau dimana aku ada disini? " tanya Elsa.

"Deddy melacak nomor yang terakhir kamu menelpon deddy" ujar Tio.

"Ooh deddy melacak nomor Adrian" ujar Elsa. Adrian datang membawa nampan dengan membawa teh dan cemilan. Karna tidak ada pembantu Adrian yang membuatkan teh.

"Ini di minum om" ujar Adrian meletakkan teh dan cemilan di meja.

"Maaf ya om cuma bisa menyediakan ini" ujar Adrian sopan.

"Maaf jadi ngerepotin kamu dan terima kasih sudah menjaga Elsa dan membawa kabur dari Revin. Om gak tau nasib Elsa sekarang bila kamu tidak membawa dia pergi. Dan sebentar lagi Elsa juga akan cerai dengan Revin" ujar Tio.

"C-cerai " sahut Adrian dengan terbata-bata.

"Iya Elsa akan cerai dengan Revin" ujar Tio. Elsa hanya menundukkan kepalanya dengan wajah murung. Seketika sudut bibir Adrian terangkat,dia senang Elsa cerai dengan Revin , itu berarti dia punya kesempatan untuk mendekati Elsa dan menjadikan istrinya.

Bersambung...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***