"Hallo sayang, kenapa nelpon? Tidak terjadi apa-apakan? " tanya Revin di sambungan ponselnya.
"Aku tidak apa-apa Revin, aku di depan rumah kamu, tolong buka pintunya" ujar Kara . Tubuh Revin mematung mendengarnya dan tiba-tiba wajahnya memucat.
Kenapa Kara tau rumahnya? Dan kenapa harus kesini? Bisa gawat bila Elsa bertemu Kara. Bisa saja gadis itu marah dan mengadu pada kedua orang tua nya, bila dia masih berhubungan dengan Kara. Elsa berjalan melewati Revin untuk membuka pintu karna bel rumah terus berbunyi. Dengan cepat Revin bangkit dari tempat duduknya, sebelum Elsa menyentuh daun pintu, dia lebih dulu menarik tangan Elsa hingga gadis itu menabrak dada bidang Revin.
"Kamu buatkan aku kopi, aku sebentar lagi mau berangkat ke kantor" ujar Revin alasan.
"Tapi aku sudah buatkan kamu kopi, itu ada di meja makan " sahut Elsa . Revin sudah tidak bisa bicara lagi. Kenapa dia bodoh sekali?
"M-maksud aku, buatkan teh iya teh " ujar Revin.
"Tapi aku buka pintu dulu dari tadi bel pintu bunyi terus "ujar Elsa.
" Kamu buatkan aku teh, biar aku yang membukanya "ujar Revin mendorong tubuh Elsa pelan.
" Ayo cepat! "ujar Revin sedikit ketus. Elsa berjalan menuju dapur, setelah melihat Elsa sudah pergi ke dapur. Revin membuka pintu , Kara sudah berdiri di depan pintu. Pria itu keluar dan menutup pintunya.
" Kamu kenapa kesini? Seharusnya bilang bila mau kesini"ujar Revin.
"Kenapa? Aku kekasih kamu, memang tidak boleh aku bertemu kamu " ujar Kara cemberut.
"Bukan begitu sayang, kalau istri aku lihat dia nanti ngadu sama orang tua aku " ujar Revin menangkup kedua pipi Kara.
"Kamu bilang gadis itu istri kamu, apa kamu mulai menerima dia hah!! Kamu suka sama dia? " bentak Kara dengan air mata yang menetes.
"Tidak seperti itu Kara, kamu salah salah sangka. Dia memang istri aku tapi di hati aku cuma kamu" ujar Revin, menghapus air mata yang membasahi pipi Kara.
"Kamu tidak bohong kan? Aku tidak mau kehilangan kamu, aku cinta kamu Revin " lirih Kara memeluk Revin erat.
"Aku juga cinta sama kamu Kara " ujar Revin membalas pelukan gadis itu.
"Revin jaga hati kamu untuk aku , jangan sampai kamu memiliki rasa pada istri kamu itu, kamu janjikan akan menceraikan dia setelah tiga bulan pernikahan kalian" ujar Kara yang berada di pelukan Revin.
"Iya " jawab Revin singkat.
"Tapi aku tidak bisa janji Kara, bila rasa itu mulai muncul " batin Revin.
Tanpa di sadari Revin, Elsa menatap dirinya dari kaca jendela, bahkan dia mendengar semua perkataan Revin yang akan menceraikan nya. Air matanya jatuh membasahi kulit mulus nya , dadanya sesak hatinya begitu remuk mendengarnya.Bolehkan dia meminta pada Tuhan, dia ingin memiliki Revin seorang walau dia tau pria itu tidak mencintainya.
Elsa berlari masuk kedalam kamar dan mengunci kamarnya. Tubuhnya meluruh ke lantai dengan isakan di bibirnya, kenapa dia selalu merasakan patah hati? Kapan dia merasakan di cintai dan mencintai seorang pria?
"Kenapa ini sangat sakit hiks... " lirih Elsa meremas dadanya.
"Tuhan kapan engkau mengirimkan seseorang yang bersyukur memiliki aku dan juga takut kehilangan aku hiks.... " tangisan Elsa makin menjadi -jadi.
Drrrrrt drrrrrt
Tangisan Elsa terhenti mendengar suara dering ponsel. Tertera di layar ponsel nama Adrian, Elsa menghapus air matanya dan mengangkat sambungan telpon tersebut.
"Hallo Adrian, ada apa? " tanya Elsa dengan suara seraknya. Sedangkan Adrian mengkerut kan keningnya mendengar suara Elsa yang seperti habis menangis.
"Kamu nangis Elsa? " tanya Adrian di sebrang sana.
"Aku lagi flu gak enak badan" jawab Elsa bohong, Adrian hanya ber"oh "saja.
"Aku mau ngajak kamu makan di luar, tapi izin dulu sama suami kamu" ujar Adrian
"Makan dimana? " tanya Elsa.
"Di warung bang amat yang jual ketoprak itu , tempat kita dulu makan pas pulang dari kampus " ujar Adrian mengingat kan.
"Iya aku ingat, jam berapa kesana? " tanya Elsa.
"Sekarang ,memang kamu bisa kesini jam segini? " tanya Adrian lagi
"Bisa kok, tunggu sebentar" ujar Elsa dan langsung mematikan sambungan ponselnya.
Dia membuka lemarinya dan mencari baju untuk dia pergi. Dan dia memilih memakai dress motif bunga-bunga.
Dia sengaja memakai ini dan juga mencapol rambutnya asal. Elsa memakai bedak dan lipstik yang agak merah dan keluar kamar.Dia berpapasan dengan Revin yang baru masuk kedalam rumah setelah menyuruh Kara pergi dari sini.
Saat Elsa melewati Revin , pria itu menahan tangannya dan menatap penampilan Elsa yang menurutnya tidak pantas.
"Kamu mau kemana? " ketus Revin, yang tidak suka dengan pakaian yang Elsa pakai.
"Bukan urusan kamu! " balas Elsa yang tak kalah ketus. Revin mengkerutkan keningnya dan juga kaget melihat Elsa yang sikapnya berbeda dari biasanya.
"Lepas aku mau pergi " ujar Elsa memberontak.
" Kau ingin pergi dengan baju kekurangan bahan hah!! "bentak Revin.
" Itu bukan urusan kamu, jangan pengatur aku lagi, aku sudah sabar menghadapi sifat kamu yang kasar dan selalu membentak ku, tapi sekarang jangan harap aku akan menurut sama kamu lagi "ujar Elsa.
" Aku suami kamu dan kamu harus menurut denganku"ujar Revin.
"Suami mana yang kasar , selalu membentak dan juga menjalin hubungan dengan wanita lain , apalagi wanita yang kamu cintai itu mandul" ujar Elsa.
Plakk
Revin menampar Elsa dengan kencang hingga gadis itu tersungkur di lantai dan sudut bibir yang mengeluarkan darah.
"Sini kamu kamu!! " Revin mendekati Elsa dan mengangkat tubuh gadis itu seperti karung beras.
"Lepaskan aku, lepaskan " Elsa memberontak dalam gendong Revin. Pria itu memasukkan Elsa dalam gudang dan menjatuhkan tubuhnya kasar ke lantai.
"Ini hukuman untuk kamu yang berani melawan dan menghina Kara " ujar Revin dan langsung mengunci pintu dari luar.
Elsa berdiri dan dan menggendah pintu yang sudah di kunci Revin.
"Buka aku takut gelap hiks..... Buka mas aku takut hiks... " Elsa yang berteriak histeris, dia sangat phobia gelap.
"Mas , aku takut buka hiks.... aku takut.. " Elsa memegangi dadanya yang sesak, apalagi dia mulai sulit bernapas.
Brakk
Elsa sudah terkapar di lantai yang berdebu dengan luka lebam dan sudut bibir yang berdarah.
Seorang gadis yang begitu di jaga, dirawat dan di perlakuan seperti ratu oleh deddy nya kini. Dia mengalami siksaan lahir dan batin, deddy nya salah menitipkan putrinya yang dia kira bisa diperlakukan baik oleh suaminya seperti dia memperlakukan Elsa seperti ratu . Entah bagaimana murka nya Tio bila tau putrinya di siksa seperti ini oleh Revin, pria yang dia percaya menjaga putrinya.
Putri kecil Tio menderita 😔
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Rosmawati Intan
keganasan rumh tangga
2022-02-09
0
🌈 𝙎𝙩𝙚𝙥𝙝 𝙈𝙘𝙆𝙚𝙣𝙣𝙖
emang sih kalo elsa tuh bukan istri yg sempurna karna gabisa masak dan bersih" tapi kan semua wanita tidak berhak untuk diperlakukan seperti itu, kedjammm lelaki lucknut
2021-12-28
0
🤩😘wiexelsvan😘🤩
kasian banget elsa nya,,,dari awal kisah selalu d kasih bawang banyak bangettt,,,tunggu adja u revin ntar juga u d bikin bucin sebucin" nya ma authorrr 🤭🤭🤭
2021-12-27
2