Masih segan

Revin mengusap rambut Elsa yang masih dalam dekapannya dan masih posisi berbaring di brankar. Pria itu menghirup dalam-dalam aroma tubuh Elsa. Sudah sekian lama dia ingin memiliki Elsa akhirnya ke sampaian juga tidak. Awalnya dia sangat kecewa dengan Elsa tapi semakin lama rasa cinta lebih besar dari kecewanya.Ternyata benar usaha tidak mengkhianati hasil, akhirnya dia bisa mendapatkan Elsa, kakak cantik yang telah menolongnya.

"Maaf ya cara aku salah untuk menunjukkan kecewa aku sama kamu, ingatan saat kamu berpelukan dengan pria itu masih terbayang-bayang dalam ingatanku, membuat aku marah dan meluapkan padamu. Maaf aku tidak tau kalau kamu takut gelap dan memiliki penyakit asma . Janji tidak akan seperti itu lagi, tapi aku sadar tidak semua wanita mau memaafkan pria yang berbuat kasar pada mereka termasuk kamu" ujar Revin.

Elsa tertidur dalam dekapan Revin , gadis itu tidak merasa terusik saat Revin menyentuh wajah. Hingga Elsa perlahan membuka matanya, dan langsung bertemu dengan mata Revin yang juga menatapnya.

"Kenapa bangun hmm? " tanya Revin tersenyum hangat. Elsa mendorong tubuh pria itu agar menjauh darinya.

"Mas, turun dari sini" ujar Elsa.

"Kenapa harus turun ?Aku lebih suka berbaring disini"sahut Revin.

" Aku gak mau satu brangkar sama kamu "ketus Elsa.

" Kamu kenapa ketus kaya gitu sama aku? Aku salah apa sama kamu? "lirih Revin.

" Aku masih takut ,takut kalau ini hanya akal-akalan kamu agar aku balik sama kamu dan setelah itu kembali menyiksa aku "batin Elsa.

" Turun dari sini! "ujar Elsa.Revin menurut dia turun dari brangkar Elsa dengan wajahnya yang terlihat sedih, tadi Elsa tidak ketus seperti ini? Sekarang kenapa dia jadi berubah, pikir Revin.

Elsa menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut dan membelakangi Revin. Pria itu mencebikkan bibirnya, matanya sudah mulai berair.

"Mungkin dengan kata maaf tidak akan bisa mengobati luka di hati kamu yang aku toreh, aku minta maaf Elsa" ujar Revin. Elsa yang mendengar itu hanya terdiam, bukankah seorang wanita butuh bukti dengan ucapan seorang pria. Biarkan dulu untuk menjaga jarak dengan Revin, dia ingin melihat keseriusan pria tersebut meminta maaf padanya dan juga menyesali perbuatannya dulu .

Revin mengambil botol susunya dan meneguk sampai habis setidaknya dengan meminum susu mengurangi rasa sedihnya dan menenangkannya. Pria duduk di brangkar Elsa dan mengusap kepala gadis itu, membuat Elsa berbalik menatap Revin yang berada di sebelah nya.

"Jangan marah, aku gak bisa melihat kamu marah sama aku, rasanya sakit tau " ujar Revin menujukan dadanya.

"Kalau kamu tau rasanya sakit? Kenapa kamu nyakitin aku hah!! Kamu kurung aku di gudang dan nampar aku bahkan itu lebih sakit ,dan kamu bilang sakit lihat aku marah sama kamu, itu belum seberapa dengan apa yang telah kamu lakukan sama aku hiks... itu lebih sakit hiks... " ujar Elsa dengan tangisan dan idaman kecil di bibirnya. Revin memeluk Elsa ,dia juga bahkan ingin menangis tapi dia tahan, dia ingat Elsa tidak suka pria lembek dan cengeng.

"Maafin aku, aku mengakui kesalahan yang telah aku perbuat sama kamu dan itu sudah keterlaluan" ujar Revin mengusap belakang Elsa lembut. Gadis itu hanya bisa menangis dalam pelukan suaminya , Revin melepaskan pelukannya dan mencium kening Elsa.

"Maafin aku ya, aku cinta kamu Elsa " ujar Revin. Elsa hanya berdecih, semudah itu Revin mengatakan cinta setelah apa yang dia lakukan padanya.Dia lebih memilih memalingkan wajahnya menghindari tatapan sendu Revin padanya.Pria itu meraih tangan istrinya dan menciuminya dengan lembut, tapi Elsa menarik kasar tangannya di genggaman Revin , membuat pria tersebut makin sedih melihat sifat Elsa yang cuek dan ketus padanya.Ingin sekali mengeluarkan kata pemungkasnya agar Elsa memaafkannya "Aku kurung di gudang " tapi nantinya gadis ini akan semakin takut dan tidak percaya bahwa dia sudah berubah.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***