Semakin kejam

Adrian meringis saat seorang suster mengobati luka di sudut bibirnya dan juga pelipisnya yang sedikit robek.

"Sudah suster, saya bisa mengobati sendiri" ujar Adrian.

"Tidak apa dokter Adrian, lagi pula luka di wajah dokter sangat parah" ujar Via.

"Sudah selesai " ujar Via.

"Terimakasih, sudah mengobati " ujar Adrian.

"Sama-sama dok" ujar Via, yang berlalu pergi.

Adrian turun dari brankar , dia ingin menemui Elsa dan juga memeriksa keadaannya.Tidak peduli bila di sana ada Revin .Pria itu masuk kedalam ruangan tempat Elsa di rawat, gadis itu sudah sadar tapi dia hanya diam melamun dengan air mata yang terus menetes . Elsa tersentak ketika seseorang menyentuh tangannya.

"A-adrian..... Adrian ini kamu? tanya Elsa tak percaya. Gadis itu langsung memeluk Adrian erat dengan tangisan yang pilu, dia bisa merasakan tubuh Elsa yang bergetar hebat.

" Adrian , aku takut.... aku di kurung di tempat gelap.. aku di tampar hiks.... sakit Adrian hiks... "tangis Elsa semakin kuat mengingat Revin menampar dan mengurungnya di tempat gelap.

" Sudah jangan menangis lagi... nanti kamu bisa sesak napas lagi, ada aku disini kamu jangan takut, dia tidak akan ku biarkan menyakiti kamu lagi "ujar Adrian mengusap kepala Elsa lembut.

Elsa hanya diam dan semakin mengeratkan pelukannya.

" Adrian, aku boleh minjam ponsel kamu "tanya Elsa.

" Boleh , ini ponselnya "Adrian meminjamkan ponselnya pada Elsa.

Gadis itu menekan tombol ponsel dan menelpon seseorang.

" Hallo, ini siapa? "tanya orang di sebrang sana.

" Deddy , ini Elsa "ujar Elsa.

" Ini kamu nak, ada apa nelpon deddy? Kamu baik-baik saja kan? "tanya Tio.

" Aku baik, deddy aku kangen "lirih Elsa dengan sekuat tenaga dia menahan tangisannya.

" Deddy juga kangen kamu nak, bagaimana kamu di sana? Revin memperlakukan kamu dengan baik kan ? "tanya Tio.

" Deddy, deddy aku .... di pukul dan di siksa sama Revin hiks... aku capek....aku mau sama deddy aja "tangisan Elsa pecah dia tidak bisa terlalu lama menyimpan keburukan yang di lakukan Revin padanya.

" Elsa kamu jangan bercanda ,Revin itu pria baik -baik dan juga dia tidak mungkin memperlakukan kamu dengan buruk , apa ini hanya akting kamu supaya cerai dengan Revin. Revin selalu memberi kabar pada deddy tentang kamu "ujar Tio tidak percaya.

" Deddy , aku tidak bohong , dia selalu memperlakukan aku kasar "adu Elsa.

" Elsa cukup, deddy sudah bilang Revin itu pria baik dan deddy sudah kenal dia dari kecil , dan tau semua sifatnya. Revin itu pria yang begitu menghormati seorang wanita, membuat wanita menangis saja dia tidak berani apalagi main kasar "ujar Tio. Elsa langsung mematikan sambungan ponsel.

Elsa mengacak rambutnya frustasi, deddy-nya lebih percaya dengan Revin ketimbang dia.

" Sudah Elsa, ada aku yang akan lindungi kamu "ujar Adrian.Memeluk Elsa yang menangis deras.Dia tau rasa sakit yang di rasakan Elsa, bukan hanya hati gadis ini yang sakit tapi itu juga berngaruh pada psikologisnya.

" Deddy lebih percaya sama Revin daripada aku. Aku takut , aku tidak mau ikut dia pulang, aku takut di pukul terus di kurung di gudang yang gelap lagi ,Adrian"ujar Elsa.

Revin masuk kedalam ruang rawat dengan menenteng plastik yang berisi bubur. Tangan Revin terkepal melihat Adrian memeluk Elsa.

"Lepaskan istri ku!! " teriak Revin. Adrian menatap sinis Revin, Elsa makin mengeratkan pelukannya.Pria itu berjalan cepat dan mendorong tubuh Adrian menjauh dari Elsa.

"Kamu tidak tau malu, dia wanita yang sudah ber-suami tapi kamu dengan tidak tau malu memeluk istri ku" ujar Revin.

"Kenapa hah!! Kamu juga menjalin hubungan dengan seorang wanita, sedangkan kamu memiliki istri" ujar Adrian.

"Itu bukan urusan kamu, sekarang pergi dari sini, pergi!! " teriak Revin.

Adrian menatap Elsa yang mengelengkan kepalanya minta jangan di tinggalkan. Revin menarik tangan Adrian dan mendorongnya keluar. Pria itu langsung mengunci pintu dari dalam.Kini tinggal mereka berdua dalam ruangan ini. Rasa takut mulai menjalar di tubuh Elsa, takut Revin akan menyakiti fisiknya.

Revin mencengkeram dagu Elsa dan mendongak menatap mata Revin yang juga menatapnya.

"Kamu ngadu sama deddy kamu hah!! " bentak Revin.Elsa hanya bisa menangis ketakutan.

"Mau aku kurung lagi, di gudang " ancam Revin.

"Jangan aku takut gelap hiks... jangan kurung di gudang hiks..... " tangis Elsa pecah, dia tidak mau dikurung di gudang lagi.

"Kalau tidak mau , menurut denganku Elsa " ujar Revin. Elsa mengangguk patuh,Revin melepaskan cengkeramannya.

Revin menari Elsa dalam pelukannya dan mengusap kepala gadis itu lembut.

"Jangan di ulangin lagi ya" ujar Revin lembut. Elsa membelalakan matanya mendengar Revin bicara dengan lembut padanya.

"Sekarang makan, supaya lekas sembuh " ujar Revin.Pria itu mengusap sudut bibir Elsa bekas tamparan nya tadi.

"Apa ini sakit ? " tanya Revin, Elsa mengangguk.

Pria itu mencium sudut bibir Elsa, membuat gadis itu membulatkan matanya.Revin menatap Elsa yang masih mematung.

"Bila kamu patuh dan tidak melawan ,aku akan selalu bersikap lembut padamu tapi bila kamu melawan denganku, aku bukan hanya menyiksamu tapi juga akan mengurung mu di gudang " bisik Revin.

"Dan satu lagi , jangan mengadu lagi pada deddy mu itu, atau aku akan membuat kamu tidak bisa bertemu lagi dengan deddy mu itu " ancam Revin.

"I-iya" ucap Elsa menunduk. Revin mengacak rambut Elsa pelan.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Rosmawati Intan

Rosmawati Intan

revin sakit jiwa..

2022-02-09

0

Meylin

Meylin

bodoh c Elsa gampang luluh

2021-12-23

1

Retno Wulanningrum

Retno Wulanningrum

,dadynya elsa saraf bin endyan....

2021-11-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!