Membuka Lembaran Baru

Akhirnya Ary kembali ke Kulonprogo pada Minggu pagi. Dia membawa beberapa buku Rendy yang sekiranya penting untuk dipelajari. Karena Ary awam soal komputer dan usaha Rendy dkk.

Hampir tengah hari, Ary sampai di rumah sewanya. Saat itu ramai warga dan beberapa anggota TNI yang sedang mengebor sumur, dan ada juga yang memasang batu untuk dinding ******. Ary memarkirkan mobilnya di halaman samping rumah yang dekat dengan ****** umum.

"Siang, Bu dokter!" sapa salah seorang warga, saat melihat Ary keluar dari mobilnya.

"Siang, Pak!" jawab Ary dengan senyum merekah.

Begitulah Ary, dia akan tersenyum bila menghadapi warga di lingkungan dia tinggal. Ary yang kadang ramah, kadang juga dingin membuat Agam bertanya-tanya seperti apa sebenarnya Ary.

Agam yang mendengar suara Ary langsung menegakkan tubuhnya. Agam yang saat itu sedang memasang batu, menghentikan aktivitasnya. Agam menoleh ke arah Ary sambil bangkit dari duduknya.

Agam terpesona dengan senyum Ary, dia tidak menyangka akan melihat senyum manis itu lagi. Senyum yang jarang dia lihat sejak berpisah saat pulang dari rumah sakit.

"Kita lihat, apakah dia akan banyak bicara atau dia akan langsung pergi masuk ke dalam rumah?" tanya salah seorang teman Agam yang bernama Rival.

"Pasti sebentar lagi dia masuk ke dalam rumah!" jawab yang lainnya.

Agam yang mendengar teman-temannya bertaruh karena Ary, hanya bisa menggelengkan kepalanya. Dan tidak lama setelah itu, Ary langsung berjalan menuju rumahnya.

"Saya permisi masuk dulu, pak!" pamit Ary pada bapak yang tadi menyapanya.

Ary kemudian pergi meninggalkan mereka dan masuk ke dalam rumahnya.

"Hahaha... Betul kan?!" tawa Rival pecah karena Ary langsung melenggang pergi begitu saja.

"Iya, cantik sih cantik tapi dingin! Gak bisa apa basa basi dulu gitu?" jawab temannya.

"Kerja lagi! Kalian malah ghibah, kapan selesainya?" tegur Agam yang sejak tadi memperhatikan teman-temannya.

"Siap!" jawab mereka serempak.

***

Beberapa hari kemudian, tiba saatnya para TNI dan warga yang membuat ****** umum, untuk memasang pipa ke tiap rumah warga. Hari ini giliran rumah Ary yang akan dipasang pipa.

Kebetulan yang memasang pipa hari itu adalah Agam dan kedua temannya. Ary yang saat itu sedang sibuk dengan rumah sakit, tidak bisa pulang. Dia hanya meninggalkan duplikat kunci rumahnya pada Agam. Di meja makan Ary sudah menyiapkan makanan untuk Agam dan teman-temannya. Di kulkas juga ada sirup dan juga beberapa kaleng softdrink.

"Waaahhh, beda ya ternyata rumah dokter ma warga biasa. Rumah dokter isinya lengkap! Lihatlah isi kulkasnya, apa saja ada. Seperti toko!" kata Rival sambil menuangkan es sirup ke gelas.

"Dari sebutannya saja sudah beda. Dokter memiliki gelar dan yang pastinya penghasilannya lebih tinggi dari warga biasa." jawab temannya yang bernama Joseph.

"Kalian ini, bukannya bersyukur sudah disediakan makan dan minum! Malah ghibahin tuan rumah! Nggak sopan!" kata Agam.

"Eh, perasaan dokter itu kan ada temennya! Kok nggak kelihatan ya?" tanya Joseph mengalihkan pembicaraan.

"Pulang mungkin! Memangnya dia nggak kerja kok disini terus?" jawab Agam.

"Sudah sore, pulang dulu! Gerah!" ajak Joseph.

"Iya, pulang aja! Ini juga sudah kelar, kok!" kata Agam.

"Kamu gak pulang, Ndan?" tanya Rival.

"Aku nunggu tuan rumah pulang, kesannya tidak sopan! Habis mengubrak abrik isi rumahnya, langsung kabur begitu aja!" kata Agam menolak ajakan rival

"Wokeeh, kami duluan, Ndan!" kata Rival dan Joseph pamitan.

Tak lama setelah kepergian Rival dan Joseph, Ary datang. Dia baru saja pulang kerja, hari ini ada rapat persiapan peresmian rumah sakit tersebut.

"Assalamu'alaikum!" ucap Ary sambil melangkahkan kakinya memasuki rumah.

"Wa'alaikumsalam!" jawab Agam sambil bangun dari rebahan.

Tadi niat Agam ingin numpang tidur sebentar di sofa ruang tamu, berhubung Ary sudah datang dia akan pulang saja.

"Maaf mengganggu istirahat pak Agam! Saya kira masih memasang pipa di belakang, karena pintu terbuka lebar." kata Ary terkejut mendapati Agam rebahan di sofa ruang tamu.

"Panggil Agam saja atau mas Agam, tidak usah terlalu formal. Lagian saya juga belum tua amat!" kata Agam kesal karena Ary selalu memanggil pak padanya.

"Pipa sudah terpasang semua! Karena Ary sudah pulang, saya pamit undur diri." lanjut Agam.

"Terima kasih banyak, mas Agam sudah mau membantu kami." ucap Ary.

"Emm, pak eh mas Agam sudah makan siang?" tanya Ary basa basi ketika Agam mulai melangkahkan kakinya keluar.

"Belum! Kami tadi hanya berani makan kue dan minum saja." jawab Agam sambil berbalik badan dan tersenyum.

"Tadi pagi saya masak banyak, sebaiknya pak eh mas Agam makan siang dulu disini. Sayang kalau tidak ada yang makan." kata Ary sambil menunduk.

Agam masih belum bergeming, dia masih berdiri di depan pintu. Agam heran, tidak biasanya Ary beramah-tamah pada orang lain.

"Ehm, atau begini saja! Saya bungkus makanan itu, pak eh mas Agam bawa pulang biar e dimakan bersama teman-temannya." kata Ary setelah lama tidak ada tanggapan dari Agam.

"Boleh! Sebaiknya memang begitu, nggak enak sama warga disini. Janda dan duda dalam satu rumah berdua saja." jawab Agam.

Ary tadi spontanitas saja menawarkan makan siang, karena teringat dengan masakannya tadi pagi. Niat hati ingin memberikan pada orang yang ingin membantu memasangkan pipa air di rumahnya.

Ary kemudian masuk menuju dapur dan mulai membungkus semua makanan yang telah dimasaknya tadi pagi. Walaupun sudah dingin, masakan itu masih enak dan layak konsumsi.

Setelah memasukkan semua masakan ke rantang tupperware, Ary membawanya ke depan dan menyerahkan pada Agam.

"Semoga masih bisa dimakan, sekiranya tidak enak mas Agam buang saja." kata Ary sambil menyerahkan rantang tersebut.

"Terima kasih, Ary. Saya yakin masakan dokter Ary pasti enak dan sehat." jawab Agam menerima rantang dari Ary.

"Saya pamit pulang ya, assalamu'alaikum!" kata Agam sambil meninggalkan rumah Ary.

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarokatuh." jawab Ary, kemudian masuk ke dalam rumahnya.

***

Beberapa bulan kemudian...

Sidang perceraian Alex dan Paula akhirnya selesai. Mereka resmi bercerai dengan hak asuh Kevin berada di tangan Alex. Seperti janji Alex rumah yang ada di Singapura dan salah satu kafenya menjadi milik Paula.

Dengan berat hati, Paula menerima putusan pengadilan. Paula yang syok menerima keputusan Alex, masih belum bisa menerima dengan lapang dada. Dia menjadi depresi dan dirawat ibunya, nyonya Yung.

Setelah perceraiannya resmi diputuskan oleh pengadilan, Alex meneruskan bisnis orang tuanya. Alex mulai membuka cabang mall di berbagai kota, salah satunya di Surabaya dan Bali.

Alex ingin membuka lembaran baru, melupakan kisah cintanya yang tidak bagus. Dia selalu kehilangan orang yang mulai dicintainya. Dulu sewaktu masih sekolah, dia kehilangan Ary. Setelah menikah, dan mulai mencintai istrinya dia harus kembali kehilangan. Sungguh kisah cinta yang menyedihkan.

Maaf ya ceritanya garing 🙏🙏🙏

Jangan lupa gambar jempolnya ditoel pakai hidung!😍😍😍

Terima gajeeeeeee😘😘😘

Terpopuler

Comments

⏤͟͟͞R◇Adist

⏤͟͟͞R◇Adist

semaga Ary dan Alex segera membuka kebhagiann

2022-01-21

0

**✿𝕾𝖆𝖒𝖘𝖎✿**

**✿𝕾𝖆𝖒𝖘𝖎✿**

sampai melupakan kisah Alex saking kesengsem sama mas Agam🤭🤭🤭

2022-01-19

0

𝐦𝐢𝐭𝐚°•∂υσ кαℓєм࿐• hiatus

𝐦𝐢𝐭𝐚°•∂υσ кαℓєм࿐• hiatus

mampir ya kak,, fav, rate 5 dan like

2022-01-17

0

lihat semua
Episodes
1 Kabar Mengejutkan
2 Pupus
3 Menantu Idaman
4 Sepanjang Jalan Kenangan
5 Mantap Berpisah
6 Paula Yung
7 Kedatangan Paula
8 Perawan Ting Ting VS Janda Ting Ting (1)
9 Perawan Ting Ting VS Janda Ting Ting (2)
10 Duren Ansa
11 Pagi, Mas Agam
12 Assalamu'alaikum Abang
13 Terlambat Menyadari
14 Tak Terlupakan
15 Membuka Lembaran Baru
16 Rumah Dinas
17 Syukuran Pindah Rumah
18 Eno's Farm Store
19 Jalan-jalan ke Kota
20 Janda
21 Tentang Agam dan Ibunya
22 Anak yang Berbakti
23 Kalah Sebelum Berperang
24 Bertemu Calon
25 Jodoh Yang Tertunda
26 Mengenang Rendy
27 Bidadari Surga Abang
28 Gak Tahu Mau Dikasih Judul Apa
29 Reuni
30 Pertemuan
31 Obrolan Janda dan Duda
32 Amanah
33 Sandaran
34 Pernikahan Eno dan Agam
35 Pernikahan Eno dan Agam (2)
36 Pertemuan Tak Terduga
37 I'm single
38 Masih Adakah Namaku Di Hatimu
39 Mommy Untuk Kevin
40 Wanita Pilihan Mami
41 Hanya Tunangan
42 Sarapan
43 Kejujuran Alex
44 Perbedaan Itu Untuk Saling Melengkapi
45 Mabuk
46 Pulang
47 Suruh Dia Datang Bersama Keluarganya
48 Syarat
49 Kenapa Mommy Kevin Banyak, Dad
50 Waktu itu
51 Jalan-jalan
52 Mencuri Ciuman
53 Keinginan Alex
54 Celotehan Kevin
55 Sebaiknya Kita Akhiri Saja
56 Obrolan Calon Mertua dengan Calon Menantu
57 Pernikahan Dipercepat
58 Tetaplah Di Sisiku
59 Kecewa
60 Ingin Sendiri
61 Mencari Ary
62 Jangan Buat Dia Menangis
63 Ary Pulang
64 Kami Sudah Berakhir
65 Putus atau Terus
66 Kapan Akan Dilaksanakan
67 Persiapan
68 Meminta Restu Mami
69 Akhirnya
70 Malam Pertama
71 Sakit Keras
72 Aku Mau Daddy
73 Terjepit
74 Gara-gara Permen
75 Tersiksa
76 Rencana Jessie
77 Kartu Undangan Pernikahan
78 Undangan Pembawa Petaka
79 Percaya Padaku
80 Kamu Keterlaluan, Jessie!
81 Alex Pergi ke Singapura
82 Kamu Pergi Kemana, Al
83 Belajar dari Masa Lalu
84 Harta Tidak Dibawa Mati
85 Ngambek
86 Gila
87 Pesta Pernikahan Tere
88 Terima Kasih
89 Akhir Cerita Ary dan Alex
90 Bonus Ary dan Alex
91 MDA 2. Accident
92 MDA 2. Menantu Idaman
93 MDA 2. Pertemuan
94 MDA 2. Curhat
95 MDA 2. Kedatangan Agam
96 MDA 2. Kekesalan Eno
97 MDA 2. Masak Bareng
98 MDA 2. Juragan Nona
99 MDA 2. Kenapa Juragan Nona?
100 MDA 2. Lamaran
101 MDA 2. Pernikahan
102 MDA 2. Ngunduh Mantu
103 MDA 2. Wejangan Ibu Mertua
104 MDA 2. Keluarga Kecil Agam
105 MDA 2. Keinginan Agam
106 MDA 2. Keinginan Bu Warni
107 MDA 2. Pulang ke Kulonprogo
108 MDA 2. Bertemu Mantan
109 MDA 2. Ketakutan Eno
110 MDA 2. Akhirnya
111 MDA 2. Bulan Madu
112 MDA 2. Eno Aneh
113 MDA 2. Test Pack.
114 MDA 2. Balada Nasi Goreng
115 MDA 2. Rebutan
116 MDA 2. Rebutan (2)
117 MDA 2. Keberanian Eno
118 MDA 2. Baby Richard Rewel
119 MDA 2. Terbukanya Hati Mertua
120 MDA 2. Mutasi
121 MDA 2. Ikut
122 MDA 2. Perjalanan
123 Pengumuman Karya Baru
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Kabar Mengejutkan
2
Pupus
3
Menantu Idaman
4
Sepanjang Jalan Kenangan
5
Mantap Berpisah
6
Paula Yung
7
Kedatangan Paula
8
Perawan Ting Ting VS Janda Ting Ting (1)
9
Perawan Ting Ting VS Janda Ting Ting (2)
10
Duren Ansa
11
Pagi, Mas Agam
12
Assalamu'alaikum Abang
13
Terlambat Menyadari
14
Tak Terlupakan
15
Membuka Lembaran Baru
16
Rumah Dinas
17
Syukuran Pindah Rumah
18
Eno's Farm Store
19
Jalan-jalan ke Kota
20
Janda
21
Tentang Agam dan Ibunya
22
Anak yang Berbakti
23
Kalah Sebelum Berperang
24
Bertemu Calon
25
Jodoh Yang Tertunda
26
Mengenang Rendy
27
Bidadari Surga Abang
28
Gak Tahu Mau Dikasih Judul Apa
29
Reuni
30
Pertemuan
31
Obrolan Janda dan Duda
32
Amanah
33
Sandaran
34
Pernikahan Eno dan Agam
35
Pernikahan Eno dan Agam (2)
36
Pertemuan Tak Terduga
37
I'm single
38
Masih Adakah Namaku Di Hatimu
39
Mommy Untuk Kevin
40
Wanita Pilihan Mami
41
Hanya Tunangan
42
Sarapan
43
Kejujuran Alex
44
Perbedaan Itu Untuk Saling Melengkapi
45
Mabuk
46
Pulang
47
Suruh Dia Datang Bersama Keluarganya
48
Syarat
49
Kenapa Mommy Kevin Banyak, Dad
50
Waktu itu
51
Jalan-jalan
52
Mencuri Ciuman
53
Keinginan Alex
54
Celotehan Kevin
55
Sebaiknya Kita Akhiri Saja
56
Obrolan Calon Mertua dengan Calon Menantu
57
Pernikahan Dipercepat
58
Tetaplah Di Sisiku
59
Kecewa
60
Ingin Sendiri
61
Mencari Ary
62
Jangan Buat Dia Menangis
63
Ary Pulang
64
Kami Sudah Berakhir
65
Putus atau Terus
66
Kapan Akan Dilaksanakan
67
Persiapan
68
Meminta Restu Mami
69
Akhirnya
70
Malam Pertama
71
Sakit Keras
72
Aku Mau Daddy
73
Terjepit
74
Gara-gara Permen
75
Tersiksa
76
Rencana Jessie
77
Kartu Undangan Pernikahan
78
Undangan Pembawa Petaka
79
Percaya Padaku
80
Kamu Keterlaluan, Jessie!
81
Alex Pergi ke Singapura
82
Kamu Pergi Kemana, Al
83
Belajar dari Masa Lalu
84
Harta Tidak Dibawa Mati
85
Ngambek
86
Gila
87
Pesta Pernikahan Tere
88
Terima Kasih
89
Akhir Cerita Ary dan Alex
90
Bonus Ary dan Alex
91
MDA 2. Accident
92
MDA 2. Menantu Idaman
93
MDA 2. Pertemuan
94
MDA 2. Curhat
95
MDA 2. Kedatangan Agam
96
MDA 2. Kekesalan Eno
97
MDA 2. Masak Bareng
98
MDA 2. Juragan Nona
99
MDA 2. Kenapa Juragan Nona?
100
MDA 2. Lamaran
101
MDA 2. Pernikahan
102
MDA 2. Ngunduh Mantu
103
MDA 2. Wejangan Ibu Mertua
104
MDA 2. Keluarga Kecil Agam
105
MDA 2. Keinginan Agam
106
MDA 2. Keinginan Bu Warni
107
MDA 2. Pulang ke Kulonprogo
108
MDA 2. Bertemu Mantan
109
MDA 2. Ketakutan Eno
110
MDA 2. Akhirnya
111
MDA 2. Bulan Madu
112
MDA 2. Eno Aneh
113
MDA 2. Test Pack.
114
MDA 2. Balada Nasi Goreng
115
MDA 2. Rebutan
116
MDA 2. Rebutan (2)
117
MDA 2. Keberanian Eno
118
MDA 2. Baby Richard Rewel
119
MDA 2. Terbukanya Hati Mertua
120
MDA 2. Mutasi
121
MDA 2. Ikut
122
MDA 2. Perjalanan
123
Pengumuman Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!