Malam harinya Alex pergi ke taman kota dekat mall terbesar di kotanya. Mall milik orang tuanya, yang sudah diserahkan kepadanya tapi ditolak dengan alasan ingin mandiri. Di taman kota itu Alex dan Ary pernah membuat janji, bahwa Ary akan menunggu kepulangan Alex dari Singapura. Alex berjanji setelah lulus kuliah di Singapura, dia akan datang untuk melamar Ary.
Tapi siapa sangka janji itu tinggal janji, karena Alex menikahi Paula. Semua diluar dugaan, manusia boleh berencana tapi tetap Tuhan juga yang memutuskan apa yang akan terjadi pada setiap umatnya.
Bukan salah Ary jika memutuskan untuk menikah dengan orang yang melamarnya, memintanya untuk mendampinginya. Tapi sayang sekali, usia pernikahan Ary hanya hitungan jam. Rendy harus menghadap Yang Maha Kuasa karena penyakit yang sudah lama dideritanya.
Alex menghela nafasnya dengan kasar, ada rasa sesak di dadanya. Alex merasa bersalah, telah mengkhianati kepercayaan yang telah diberikan Ary. Begitu menginjakkan kakinya di negara dengan patung singa itu, Alex tidak mau menghubungi Ary. Alex takut tidak bisa menahan diri, lalu kembali ke kotanya. Alex memutuskan semua kontak dengan teman SMA nya, kecuali Anton.
Hanya Anton lah yang selalu memberi kabar tentang Ary. Alex merasa tenang ketika mengetahui Ary masih setia dengan kesendiriannya. Walaupun sudah menikah dengan Paula, Alex tetap memikirkan Ary. Hanya saja setelah memiliki anak, Alex seolah lupa dengan Ary.
Dia mulai fokus dengan kabar Ary lagi sewaktu bertemu dengan Eno setahun yang lalu. Saat Mereka bertemu di mall. Semua informasi tentang Ary, Alex dapatkan dari Eno. Alex merasa hancur saat mendengar kabar pernikahan Ary.
Saat ini dia hanya bisa berharap agar Ary bahagia bersama suaminya. Seandainya Alex tahu Ary sudah menjadi janda, pasti ada sedikit keceriaan di wajahnya. Alex juga berharap perceraiannya akan segera diproses, karena sebelum kembali ke kotanya Alex sudah mendaftarkan perceraiannya.
Alex menyesap kopi instan yang dia beli tadi, tatapan matanya menerawang jauh entah kemana. Sayup-sayup terdengar suara musik dari sebuah tenda yang menyajikan permainan lempar gelang. Lagu yang menggambarkan suasana hati saat ini. Alex semakin melo mendengar lagu itu.
🎶 Malam ini ku tak bisa tidur
Memikirkan kamu yang di sana
Apakah kamu baik-baik saja
Tuhan ku hanya ingin tahu kabarnya
Dibawah bulan purnama
Kita pernah berjanji
Bersama sehidup semati
Temani aku di sini
Namun apa daya tanganku
Tak sampai menggapai mu
Takdir tak berpihak padaku
Tuk mempertahankan mu
Semoga kau bahagia hidup bersamanya
Harusnya ku bisa sadar diri
Aku sudah punya kekasih hati
Tapi tak ada salahnya bila ku merasakan rindu
Rindu kamu yang pernah jadi milikku
Dibawah bulan purnama
Kita pernah berjanji
Bersama sehidup semati
Temani aku di sini
Namun apa daya tanganku
Tak sampai menggapai mu
Takdir tak berpihak padaku
Tuk mempertahankan mu
Semoga kau bahagia hidup bersamanya
aaa... uoo...uuu
uoo... oo...
Andai ku bisa mengulang
Waktu yang dulu menjadi
Cerita terbaik di dalam
Kisah cinta kita... aa...
Dibawah bulan purnama
Kita pernah berjanji
Bersama sehidup semati
Temani aku di sini
Namun apa daya tanganku
Tak sampai menggapai mu
Takdir tak berpihak padaku
Tuk mempertahankan mu
Semoga kau bahagia hidup bersamanya🎶
"Dasar gak punya perasaan, orang lagi sedih malah diputarkan lagu kek gini! Hadeehh.." gerutu Alex sambil beranjak dari bangku taman.
Tidak jauh dari tempat Alex duduk tadi, nampak Anton mengamati gerak-gerik Alex. Anton tahu bagaimana perasaan Alex saat ini. Tapi Anton tidak berani menganggu Alex. Dia hanya mengikuti Alex dari kejauhan, berjaga-jaga jika terjadi sesuatu pada sahabatnya.
"Sorry bro, gue sengaja minta diputar lagu itu biar loe segera pulang! Kasihan anak loe gak ada yang merhatiin." batuan Anton.
Alex berjalan meninggalkan taman itu menuju mall, tapi sebelum sampai ke pintu masuk dia berbalik arah. Entah apa yang saat ini di pikiran Alex, dia berjalan menuju tempat dimana mobilnya terparkir.
"Sudah malam, sebaiknya aku pulang saja! Semakin kesini kok semakin sesak aku. Semakin merasa bersalah. Semoga kamu bahagia bersama suamimu..." batin Alex dengan nafas yang tercekat.
Alex akhirnya melajukan mobilnya menuju rumah. Saatnya mengakhiri napak tilas sepanjang jalan kenangan bersama Ary. Tak butuh waktu lama untuk sampa ke rumah, hanya sepuluh menit saja.
Alex memasuki rumah setelah memarkir mobilnya. Saat akan melangkahkan kakinya di tangga, dia ditegur maminya.
"Dari mana kamu? Sudah malam baru pulang, anak tidak diurus. Muka ma pakaian kusut, kamu itu sudah dewasa. Kalau ada masalah cerita, mana tau mami bisa kasih solusi!" tegur mami Alex.
"****!!" rutuk Alex dalam hati.
Alex mengehentikan langkahnya ketika mendengar pertanyaan dari maminya. Kemudian berbalik untuk menjawab pertanyaan maminya.
"Nanya itu satu satu mami! Alex gimana mau jawab coba, pertanyaan kok borongan begitu." jawab Alex.
Mami Alex saat ini duduk di ruang keluarga, dia sengaja menunggu anak bungsunya pulang. Karena ada yg mau ditanyakan ke anaknya tersebut.
Mami Alex mulai curiga dengan anaknya itu, pasti telah terjadi sesuatu. Tidak biasanya Alex terlihat kacau seperti malam ini. Mami Alex tidak mau terjadi sesuatu yang buruk pada anak kesayangannya itu.
"Dari jalan-jalan mi. Jelas kusutlah mi, dari pagi belum mandi ini. Alex mau mandi dulu mi, gerah." Alex malas menjawabnya.
"Habis mandi kamu temui mami disini, ada yang mau mami omongin sama kamu!" perintah mami Alex.
"Iya mi, iyaa. Habis mandi Alex temui mami, ok?" jawab Alex.
"Ehh... mi, tolong buatin Alex coklat panas ya. Makasih mami😘😘" rayu Alex sebelum meninggalkan maminya di ruang keluarga.
"Iya, cepetan ya mandinya. Awas kalau lama, mami minum sendiri coklat panasnya." ancam mami Alex.
Alex segera menuju kamarnya untuk membersihkan diri. Setelah seharian menyusuri sepanjang jalan kenangan yang berujung lelah hati, akhirnya Alex menyegarkan diri di bawah guyuran air shower.
Tak membutuhkan waktu lama untuk membersihkan diri. Alex segera turun menemui maminya setelah selesai mandi. Alex ingin cepat mengakhiri malamnya dengan tidur, bukan melayani introgasi dari maminya. Alex mempercepat langkahnya agar segera sampai dihadapan maminya.
"Ada apa sih mi? Gak biasanya mami menyempatkan diri ngomong sama Alex. Ada yang urgent kah?" tanya Alex begitu sampai di dapur, karena maminya menunggu Alex di meja makan.
"Boleh mami tahu, apa yang terjadi dengan pernikahan kamu? Mami perhatikan kamu seperti memiliki masalah yang berat." tanya mami Alex.
"Nggak ada apa-apa mi!" jawab Alex sambil menyesap coklat panas.
"Kamu nggak bisa bohongi mami Alex! Ada yang kamu tutupi dari mami kan?" cerca mami Alex.
"Paula selingkuh mi, aku mau ceraikan Paula." jawab Alex akhirnya.
"Apa??? Kamu tidak sedang bercanda kan? Mami gak percaya Paula selingkuh." jawab mami Alex.
"Apa nampak di mata mami kalau Alex bercanda atau berbohong?" tanya Alex.
"Percaya atau tidak Alex tetap akan menceraikan Paula!" kata Alex meninggalkan maminya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Sͨυͪɦͣυᷡ ǪḺǝͷḡ✨𝒜⃟ᴺᴮE𝆯⃟🚀HIAT
kita gak tau jodoh kita siapa 🥰Semangat Alex , semua udh tertulis dlm Lauhul Mahfudz 🥰klo dinovel semua ada di tgn othor 😎🤭
2022-01-19
0
⏤͟͟͞R◇Adist
dih lexx lexx...jgn egois dong masa Ary suruh nunggu smpe kmu jadi duda...
menunggu yg tak pasti otomatis ogh lah🤣🤣🤣🤣🤣
2022-01-18
0
𝕞𝕓𝕦𝕝𝕝
yaudah lah lex pisah aja lah daripada punya istri tp tak mengurusi keperluanmu 🤧
2022-01-18
0