Terlambat Menyadari

"Abang..." ucap Ary sambil menaburkan bunga mawar ke makam Rendy.

"Ary minta maaf ya, baru sekarang Ary datang. Ary sibuk kerja, jadi belum sempat nengokin Abang."

"Ary kangen Abang, Abang disana kangen nggak sama Ary?"

Ary terduduk di samping makam Rendy, Ary mulai terisak karena tangis. Tak lama kemudian Ary sudah berbaring diatas makam Rendy sambil meraung menangisi kepergian Rendy.

"Abang kenapa tega banget ninggalin Ary sendirian? Kita kan belum pergi bukan madu ke tempat yang Abang janjikan. Abang...!" racau Ary di sela tangisnya.

Begitulah Ary, semenjak Rendy meninggal Ary sering melamun dan tiba-tiba meraung menangisi kepergian Rendy. Padahal dulu sebelum menikah dengan Rendy, Ary cuek banget terhadap Rendy.

Tapi seiring berjalannya waktu, tanpa Ary sadari rasa cinta itu hadir. Cinta datang seiring berjalannya waktu, karena sudah terbiasa dengan perhatian dan keberadaan seseorang. Walaupun pada awalnya rasa itu tidak ada, tapi akan hadir dan susah untuk dihapuskan. Cinta yang datang karena terbiasa dengan perhatian dan kehadiran seseorang, akan sulit untuk dilupakan. Cinta itu akan selalu bersemi dan akhirnya tumbuh subur.

Begitulah yang Ary rasakan selama ini, perhatian kecil yang sering Rendy lakukan dan kejahilan Rendy membuat Ary bertekuk lutut. Ary akhirnya menyadari perasaannya, tapi sudah terlambat. Ary sadar setelah Rendy pergi untuk selamanya.

Setelah langit berubah warna menjadi jingga, Ary bangkit. Dia berjalan dengan langkah gontai meninggalkan makam Rendy, sesekali dia menoleh ke arah pusara seolah-olah enggan meninggalkan tempat itu.

Sesampainya di rumah, Ary langsung menuju kamarnya. Dulu kamar Rendy, setelah menikah dan Rendy meninggal, Ary lebih senang mengurung diri di kamar itu. Di kamar itulah Ary menuangkan semua kerinduannya pada Rendy. Bahkan tak jarang Ary memakai baju Rendy, memakai semua barang yang dipakai Rendy. Parfum Rendy juga tidak pernah jauh darinya.

Setelah mandi, Ary duduk di ranjang sambil bersandar. Dia mulai membuka HP milik Rendy. HP dengan wallpaper foto Ary, bahkan galery berisi foto-foto Ary yang diam-diam diambil Rendy.

"Abang, ternyata begitu besar cintamu padaku. Begitu banyak fotoku yang kamu ambil secara diam-diam. Bahkan chat kita selama berbulan-bulan tidak kamu hapus." gumam Ary sambil mengusap HP Rendy.

Selama Ary memegang HP Rendy, Ary tidak pernah lama mengaktifkan HP tersebut. Bila rasa rindunya tak tertahankan lagi, baru Ary akan mengaktifkan dan membuka HP itu.

***

Keesokan harinya...

Ary yang sudah membuat janji dengan Brandon untuk membicarakan tentang bisnis Rendy, akhirnya pergi juga ke ruko tempat usaha Rendy. Rend's Comp demikian nama usaha itu, usaha yang menjual dan merakit komputer, sekaligus tempat servis komputer.

"Assalamu'alaikum!" sapa Ary begitu memasuki bangunan tiga lantai itu.

Ary disambut beberapa karyawan Rendy dengan ramah.

"Wa'alaikum salam, mbak! Ada yang bisa kami bantu?" jawab salah seorang karyawati berwajah cantik.

"Hmm... Saya sudah membuat janji dengan Brandon. Apakah dia ada di tempat?" kata Ary mengembangkan senyum manisnya.

"Oh, tunggu sebentar ya, mbak! Maaf dengan mbak siapa ya?" kata gadis itu.

"Ary." jawab Ary singkat.

Kemudian karyawan itu menghubungi Brandon.

"Mbak Ary, silahkan! Saya antar sampai ruangan mas Brandon." kata Yuna sambil berjalan mendahului Ary.

Ary diantar ke lantai dua, karena disana letak ruangan Brandon dan Rommy.

Yuna mengetuk pintu, kemudian membukanya setelah mendapat sahutan dari dalam. Yuna mempersilahkan Ary masuk ruangan dan meninggalkannya.

"Assalamu'alaikum!" sapa Ary sambil masuk ke ruangan Brandon.

"Wa'alaikum salam! Ehh, dokter sudah datang. Silahkan duduk!" jawab Brandon sambil mendekati Ary dan menunjuk ke sofa yang ada di ruangan itu.

Brandon mengamati penampilan Ary yang berbeda dari biasanya. Ary memakai kemeja milik Rendy sebagai ganti cardigan, kemeja Rendy yang kebesaran untuk tubuh Ary berubah fungsi menjadi cardigan. Brandon hanya mengulas senyum tipis.

"Panggil Ary saja, kalau disini aku bukan dokter. Ini bukan rumah sakit, ini tempat jual beli komputer." jawab Ary sambil tersenyum.

"Nggak mungkin lah! Dokter kan lebih tua dari kami, bagaimana pun juga kami harus menghormati dokter." jawab Brandon.

"Kenapa nggak mungkin? Suamiku teman kalian, berarti aku juga teman kalian, bukan?" tanya Ary.

"Kami segan dengan mbak Ary!" jawab Rommy yang tiba-tiba muncul dari balik meja.

Ary terkejut dengan suara yang tiba-tiba muncul. Karena tadi Ary tidak melihat adanya Rommy di ruangan itu.

Brandon yang melihat Ary terkejut langsung tergelak, karena mimik wajah Ary yang lucu.

"Hahaha!"

"Lo kenapa tiba-tiba tergelak, kek orang gila?" tanya Rommy heran.

Ary merasa malu karena ditertawakan oleh Brandon, hanya diam saja sambil memainkan HP-nya. Ary tidak biasanya mudah terkejut, karena tadi pikirannya melayang ke masa lalu, membuat dia terkejut.

"Enggak, nggak ada!" jawab Brandon sambil menahan tawanya.

"Gila!" jawab Rommy sambil meletakkan jari telunjuknya ke dahi.

"Ehemmm!" Ary berdehem untuk memisahkan perdebatan Brandon dan Rommy.

Brandon dan Rommy langsung terdiam begitu mendengar Ary berdehem.

"Maaf, sebenarnya aku kesini buat apa sih?" tanya Ary penasaran.

"Kemarin kalian memintaku datang kesini, bukan? Ada sesuatu yang terjadi kah?" berondong Ary.

"Kami berencana mengembangkan usaha ini, agar bisa lebih berkembang lagi. Karena permintaan barang semakin tinggi, maka mau tidak mau kita harus menjalin kerjasama dengan perusahaan lain."

"Aku ngikut aja, semua sudah aku serahkan pada kalian berdua. Aku percaya pada kalian, tapi aku mohon dengan sangat, jangan sampai usaha ini tutup karena kekurangan modal dan pelayanan yang tidak memuaskan." jawab Ary

"Tidak bisa begitu juga, Ary!" sahut Rommy.

"Kita disini sama-sama berusaha untuk kemajuan perusahaan in, walaupun pendiri sudah tidak ada. Posisi Rendy sudah tergantikan oleh istrinya, Ary! Jadi untuk kelangsungan perusahaan, kita harus sering ketemu untuk membahas langkah dalam memajukan usaha." jawab Brandon.

Brandon yang memegang semua kendali perusahaan, setelah Ary menyerahkan sepenuhnya pada Brandon. Ary sengaja menyerahkan semuanya kepada Brandon dan Rommy. Semua itu karena Ary tidak tahu menahu tentang komputer dan bisnisnya.

" Kan pernah ku katakan, aku terserah kalian saja. Yang penting usaha ini terus berkembang, kalau masalah dengan siapa kita bekerjasama, itu tidak harus menunggu persetujuanku. Kalian bisa memutuskan sendiri tanpa aku harus ikut campur. Aku punya pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan. Tanggung jawabku sudah menyita pikiran dan tenagaku." jelas Ary.

"Tidak bisa begitu dong! Selama ini kami bekerja sebagai bawahan Rendy. Semua yang kami putuskan harus melalui persetujuan dia. Sekarang dia sudah tiada, sekarang kamulah gantinya." jawab Brandon.

"Kalian lebih berpengalaman dalam menjalankan usaha ini. Aku buta masalah bisnis." kata Ary.

"Bagaimana jika keputusanku malah menghancurkan bisinis ini? Aku tidak mau mempertaruhkan nasib para pekerja disini. Jadi aku mohon, kalian tidak usah menungguku. Putuskan yang menurut kalian baik." lanjut Ary.

"Sebenarnya Ary bisa belajar pada kami bagaimana mengurus usaha ini. Mana tahu suatu saat nanti kami memiliki modal dan mendirikan usaha sendiri." kata Rommy.

"Bukan berarti kami tidak ingin melanjutkan usaha ini. Tapi bisa saja kan, pikiran kami berubah seiring berjalannya waktu?" lanjut Rommy.

"Mungkin dengan mengurus usaha ini, pikiran Ary akan sedikit teralihkan. Maksud saya, agar Ary tidak kesepian karena ditinggalkan Rendy." kata Brandon tiba-tiba karena melihat Ary yang diam saja mendengar perkataan Rommy.

Terpopuler

Comments

⏤͟͟͞R◇Adist

⏤͟͟͞R◇Adist

kalau sudah tiada baru terasa
bahwa kehadirannya sungguh berarti 🤧🤧
g tau liriknya 🤧🤧🤧🤧

nah itu bnr yg diomngin Ramon ma Brandon kmu hrus beljr Ary..meskipun bukan ahlinya sggknya klo kmu beljr tau dan mengerti...itu penginggln kenabg2 Rendy jadi kmu juga hrus ikt menjaga atau kmu bisa meneruskannya..jgn bergntung ma orng

2022-01-21

0

**✿𝕾𝖆𝖒𝖘𝖎✿**

**✿𝕾𝖆𝖒𝖘𝖎✿**

itulah cinta akan terasa jika orang itu sudah ga ada lg di sisi kita karena kita sudah terbiasa bersama nya pasti akan sangat merasa kehilangan

2022-01-19

0

༄༅⃟𝐐✰͜͡w⃠🆃🅸🆃🅾ᵉᶜ✿☂⃝⃞⃟ᶜᶠ𓆊

༄༅⃟𝐐✰͜͡w⃠🆃🅸🆃🅾ᵉᶜ✿☂⃝⃞⃟ᶜᶠ𓆊

nah kan

2022-01-17

0

lihat semua
Episodes
1 Kabar Mengejutkan
2 Pupus
3 Menantu Idaman
4 Sepanjang Jalan Kenangan
5 Mantap Berpisah
6 Paula Yung
7 Kedatangan Paula
8 Perawan Ting Ting VS Janda Ting Ting (1)
9 Perawan Ting Ting VS Janda Ting Ting (2)
10 Duren Ansa
11 Pagi, Mas Agam
12 Assalamu'alaikum Abang
13 Terlambat Menyadari
14 Tak Terlupakan
15 Membuka Lembaran Baru
16 Rumah Dinas
17 Syukuran Pindah Rumah
18 Eno's Farm Store
19 Jalan-jalan ke Kota
20 Janda
21 Tentang Agam dan Ibunya
22 Anak yang Berbakti
23 Kalah Sebelum Berperang
24 Bertemu Calon
25 Jodoh Yang Tertunda
26 Mengenang Rendy
27 Bidadari Surga Abang
28 Gak Tahu Mau Dikasih Judul Apa
29 Reuni
30 Pertemuan
31 Obrolan Janda dan Duda
32 Amanah
33 Sandaran
34 Pernikahan Eno dan Agam
35 Pernikahan Eno dan Agam (2)
36 Pertemuan Tak Terduga
37 I'm single
38 Masih Adakah Namaku Di Hatimu
39 Mommy Untuk Kevin
40 Wanita Pilihan Mami
41 Hanya Tunangan
42 Sarapan
43 Kejujuran Alex
44 Perbedaan Itu Untuk Saling Melengkapi
45 Mabuk
46 Pulang
47 Suruh Dia Datang Bersama Keluarganya
48 Syarat
49 Kenapa Mommy Kevin Banyak, Dad
50 Waktu itu
51 Jalan-jalan
52 Mencuri Ciuman
53 Keinginan Alex
54 Celotehan Kevin
55 Sebaiknya Kita Akhiri Saja
56 Obrolan Calon Mertua dengan Calon Menantu
57 Pernikahan Dipercepat
58 Tetaplah Di Sisiku
59 Kecewa
60 Ingin Sendiri
61 Mencari Ary
62 Jangan Buat Dia Menangis
63 Ary Pulang
64 Kami Sudah Berakhir
65 Putus atau Terus
66 Kapan Akan Dilaksanakan
67 Persiapan
68 Meminta Restu Mami
69 Akhirnya
70 Malam Pertama
71 Sakit Keras
72 Aku Mau Daddy
73 Terjepit
74 Gara-gara Permen
75 Tersiksa
76 Rencana Jessie
77 Kartu Undangan Pernikahan
78 Undangan Pembawa Petaka
79 Percaya Padaku
80 Kamu Keterlaluan, Jessie!
81 Alex Pergi ke Singapura
82 Kamu Pergi Kemana, Al
83 Belajar dari Masa Lalu
84 Harta Tidak Dibawa Mati
85 Ngambek
86 Gila
87 Pesta Pernikahan Tere
88 Terima Kasih
89 Akhir Cerita Ary dan Alex
90 Bonus Ary dan Alex
91 MDA 2. Accident
92 MDA 2. Menantu Idaman
93 MDA 2. Pertemuan
94 MDA 2. Curhat
95 MDA 2. Kedatangan Agam
96 MDA 2. Kekesalan Eno
97 MDA 2. Masak Bareng
98 MDA 2. Juragan Nona
99 MDA 2. Kenapa Juragan Nona?
100 MDA 2. Lamaran
101 MDA 2. Pernikahan
102 MDA 2. Ngunduh Mantu
103 MDA 2. Wejangan Ibu Mertua
104 MDA 2. Keluarga Kecil Agam
105 MDA 2. Keinginan Agam
106 MDA 2. Keinginan Bu Warni
107 MDA 2. Pulang ke Kulonprogo
108 MDA 2. Bertemu Mantan
109 MDA 2. Ketakutan Eno
110 MDA 2. Akhirnya
111 MDA 2. Bulan Madu
112 MDA 2. Eno Aneh
113 MDA 2. Test Pack.
114 MDA 2. Balada Nasi Goreng
115 MDA 2. Rebutan
116 MDA 2. Rebutan (2)
117 MDA 2. Keberanian Eno
118 MDA 2. Baby Richard Rewel
119 MDA 2. Terbukanya Hati Mertua
120 MDA 2. Mutasi
121 MDA 2. Ikut
122 MDA 2. Perjalanan
123 Pengumuman Karya Baru
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Kabar Mengejutkan
2
Pupus
3
Menantu Idaman
4
Sepanjang Jalan Kenangan
5
Mantap Berpisah
6
Paula Yung
7
Kedatangan Paula
8
Perawan Ting Ting VS Janda Ting Ting (1)
9
Perawan Ting Ting VS Janda Ting Ting (2)
10
Duren Ansa
11
Pagi, Mas Agam
12
Assalamu'alaikum Abang
13
Terlambat Menyadari
14
Tak Terlupakan
15
Membuka Lembaran Baru
16
Rumah Dinas
17
Syukuran Pindah Rumah
18
Eno's Farm Store
19
Jalan-jalan ke Kota
20
Janda
21
Tentang Agam dan Ibunya
22
Anak yang Berbakti
23
Kalah Sebelum Berperang
24
Bertemu Calon
25
Jodoh Yang Tertunda
26
Mengenang Rendy
27
Bidadari Surga Abang
28
Gak Tahu Mau Dikasih Judul Apa
29
Reuni
30
Pertemuan
31
Obrolan Janda dan Duda
32
Amanah
33
Sandaran
34
Pernikahan Eno dan Agam
35
Pernikahan Eno dan Agam (2)
36
Pertemuan Tak Terduga
37
I'm single
38
Masih Adakah Namaku Di Hatimu
39
Mommy Untuk Kevin
40
Wanita Pilihan Mami
41
Hanya Tunangan
42
Sarapan
43
Kejujuran Alex
44
Perbedaan Itu Untuk Saling Melengkapi
45
Mabuk
46
Pulang
47
Suruh Dia Datang Bersama Keluarganya
48
Syarat
49
Kenapa Mommy Kevin Banyak, Dad
50
Waktu itu
51
Jalan-jalan
52
Mencuri Ciuman
53
Keinginan Alex
54
Celotehan Kevin
55
Sebaiknya Kita Akhiri Saja
56
Obrolan Calon Mertua dengan Calon Menantu
57
Pernikahan Dipercepat
58
Tetaplah Di Sisiku
59
Kecewa
60
Ingin Sendiri
61
Mencari Ary
62
Jangan Buat Dia Menangis
63
Ary Pulang
64
Kami Sudah Berakhir
65
Putus atau Terus
66
Kapan Akan Dilaksanakan
67
Persiapan
68
Meminta Restu Mami
69
Akhirnya
70
Malam Pertama
71
Sakit Keras
72
Aku Mau Daddy
73
Terjepit
74
Gara-gara Permen
75
Tersiksa
76
Rencana Jessie
77
Kartu Undangan Pernikahan
78
Undangan Pembawa Petaka
79
Percaya Padaku
80
Kamu Keterlaluan, Jessie!
81
Alex Pergi ke Singapura
82
Kamu Pergi Kemana, Al
83
Belajar dari Masa Lalu
84
Harta Tidak Dibawa Mati
85
Ngambek
86
Gila
87
Pesta Pernikahan Tere
88
Terima Kasih
89
Akhir Cerita Ary dan Alex
90
Bonus Ary dan Alex
91
MDA 2. Accident
92
MDA 2. Menantu Idaman
93
MDA 2. Pertemuan
94
MDA 2. Curhat
95
MDA 2. Kedatangan Agam
96
MDA 2. Kekesalan Eno
97
MDA 2. Masak Bareng
98
MDA 2. Juragan Nona
99
MDA 2. Kenapa Juragan Nona?
100
MDA 2. Lamaran
101
MDA 2. Pernikahan
102
MDA 2. Ngunduh Mantu
103
MDA 2. Wejangan Ibu Mertua
104
MDA 2. Keluarga Kecil Agam
105
MDA 2. Keinginan Agam
106
MDA 2. Keinginan Bu Warni
107
MDA 2. Pulang ke Kulonprogo
108
MDA 2. Bertemu Mantan
109
MDA 2. Ketakutan Eno
110
MDA 2. Akhirnya
111
MDA 2. Bulan Madu
112
MDA 2. Eno Aneh
113
MDA 2. Test Pack.
114
MDA 2. Balada Nasi Goreng
115
MDA 2. Rebutan
116
MDA 2. Rebutan (2)
117
MDA 2. Keberanian Eno
118
MDA 2. Baby Richard Rewel
119
MDA 2. Terbukanya Hati Mertua
120
MDA 2. Mutasi
121
MDA 2. Ikut
122
MDA 2. Perjalanan
123
Pengumuman Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!