Paula Yung anak pertama dari tiga bersaudara, dia tinggal bersama ibu dan kedua adiknya. Ayahnya tidak diketahui dimana keberadaannya. Ayah Paula bernama Joseph Smith, berdarah campuran Manado dan Portugis. Ayah Paula meninggalkan istri dan anak-anaknya begitu saja di Singapura, saat anak-anaknya masih kecil-kecil, saat itu Paula baru berumur 13 tahun.
Paula dan adik-adiknya memakai nama belakang keluarga dari ibunya setelah ayahnya pergi meninggalkan mereka tanpa kabar. Ibu Paula bekerja keras seorang diri untuk biaya anak-anaknya. Paula juga ikut merasakan bagaimana susahnya mencari sesuap nasi. Oleh karena itu Paula rajin belajar agar kelak bisa menjadi orang sukses.
Saat kuliah Paula bertemu dengan Alex, Alex yang dingin tapi baik hati itu telah memikat hatinya. Awalnya Paula kagum akan sikap Alex, walaupun Alex seorang perantau dia tidak segan menolong orang-orang di sekitarnya.
Paula awalnya tidak yakin bisa dekat dengan Alex, karena Alex tidak pernah tersenyum pada siapa pun. Bahkan dengan orang yang ditolongnya pun dia tidak mau tersenyum, hanya nada bicaranya saja yang berbeda.
Hati wanita mana yang tidak meleleh melihat Alex, sudah ganteng, tidak sombong baik hati pula. Walaupun jarang tersenyum dan irit bicara, Alex sebenarnya hatinya mudah tersentuh. Karena itu sudah biasa bila dia sering menolong seseorang, hal ini yang sering disalahartikan banyak wanita.
Atas dorongan ibunya, Paula mulai mendekati Alex. Mulai mencari tahu tentang Alex dan keluarganya, ketika mengetahui orang tua Alex memiliki beberapa mall di pulau Jawa. Paula mulai berubah haluan, awalnya cintanya tulus pada Alex menjadi obsesi. Paula menjadi terobsesi dengan kekayaan orang tua Alex. Karena setiap hari ibunya selalu meminta bantuan keuangan pada Paula, Paula mulai menjadikan Alex sebagai ladang uangnya.
Bertahun lamanya hidup susah, membuat ibu Paula gelap mata. Dia ingin cepat kaya, ingin bisa merasakan hidup mewah seperti yang lainnya. Nyonya Yung mulai menekan Paula untuk menikah dengan orang kaya. Hanya Alex satu-satunya kandidat yang ada dalam bayangannya.
"Pokoknya ibu tidak mau tahu! Kamu harus dapatkan suami yang kaya, biar bisa merubah nasib kita." kata nyonya Yung suatu hari.
"Siapa yang mau sama Paula, ibu? Wajah Paula hanya biasa saja, otak pun pas-pasan. Susah untuk mendapatkan suami orang kaya." jawab Paula.
"Ibu tidak mau tahu! Bulan depan hutang ibu harus lunas, kalau tidak kita akan menjadi gelandangan." kata nyonya Yung.
"Tapi, Bu..." Paula belum sempat menyelesaikan kata-katanya, nyonya Yung sudah pergi meninggalkan Paula sendiri di dapur.
Sejak saat itu Paula selalu mencari cara untuk mendapatkan Alex. Dalam pikirannya, hanya Alex yang bisa membantunya lepas dari masalah keluarganya.
Paula mulai bersengkongkol dengan beberapa temannya untuk menjebak Alex. Demi membahagiakan ibunya, Paula harus rela melepaskan harta berharganya. Dia menjebak Alex karena terpaksa, dan dia rela memberikan hartanya itu pada Alex.
Paula dan Alex akhirnya menikah karena Alex mempertanggungjawabkan perbuatannya. Awal pernikahan mereka masih canggung dan berusaha menyesuaikan diri satu sama lain. Lama kelamaan tumbuh cinta di hati Alex karena kelembutan Paula.
Alex yang ingin mandiri melepaskan semua harta pemberian orang tuanya. Alex sudah merintis usaha sendiri saat masih kuliah. Walaupun hanya usaha kafe kecil-kecilan, lambat laun usahanya berkembang pesat. Pada saat Kevin berusia satu tahun, usaha Alex mengalami penurunan drastis. Sehingga Alex sibuk dengan bisnisnya.
Karena lebih mengutamakan usahanya, waktu Alex untuk keluarga pun berkurang. Semua waktu dan perhatian Alex tersita untuk bisnis kafenya. Berawal dari kesibukan Alex mengelola bisnis dan keuangan yang berkurang, Paula pun juga memilih untuk bekerja karena kesepian sering ditinggal Alex.
Paula bekerja sebagai sekolah di sebuah perusahaan besar. Paula yang rajin dan mudah tanggap menjadikannya sebagai karyawan kesayangan bos di tempatnya bekerja. Bos Paula tertarik secara fisik terhadap Paula. Paula yang bekerja di sebuah perusahaan besar dan disukai bosnya menjadikan Paula lupa diri.
Awal pernikahan yang selalu bergelimang harta membuat Paula lupa bahwa dia dulu pernah berada di bawah. Sehingga saat bisnis Alex mengalami penurunan, Paula selalu merasa kurang. Paula yang selalu menurut pada ibunya, lama kelamaan sifat ibunya yang materialistis mendarah daging dalam diri Paula. Sifat yang selalu merasa tidak cukup dengan harta dunia.
***
Setelah tiga Minggu keluar kota untuk urusan bisnis dan berlibur dengan atasannya, Paula pulang ke rumahnya. Di rumah itu tidak ada anak dan suaminya, hanya tertinggal seorang asisten rumah tangga dan seorang satpam. Tapi hal itu tidak disadari oleh Paula. Paula langsung menuju kamarnya, tanpa menanyakan keberadaan anak dan suaminya.
Keesokan harinya saat Paula hendak sarapan setelah selesai mandi, Paula merasa heran karena tidak dilihatnya anak dan suaminya.
"Mer! Merry!" teriak Paula di ruang makan.
"Iya, nyonya!" jawab Merry asisten rumah tangga yang menjadi tangan kanan Alex.
"Kemana tuanmu! Aku tidak melihatnya sejak pulang tadi malam." tanya Paula dengan angkuhnya.
"Tuan pulang ke Indonesia, nyonya." jawab Merry takut-takut.
"Kevin??" tanya Paula lagi sambil memegang segelas jus jeruk.
"Tuan muda ikut serta, nyonya." jawab Merry sambil menunduk karena takut kena marah Paula.
Perangai Paula berubah drastis sejak setahun terakhir, sehingga semua asisten rumah tangganya takut bila berbicara dengan Paula.
"Sejak kapan mereka pergi?" tanya Paula sambil mengoleskan selai kacang ke rotinya.
"Sejak nyonya pergi beberapa waktu yang lalu." jawab Merry.
"Apaa?!! Kenapa aku tidak diberitahu? Seharusnya kamu beritahu aku!" teriak Paula.
Paula berdiri meninggalkan meja makan, dia sudah tidak selera lagi untuk sarapan. Dia sangat antusias pulang ke rumah untuk bertemu dengan suaminya. Ternyata sang suami meninggalkan rumah tanpa pamitan. Bahkan tanpa pemberitahuan sama sekali, bahkan selama dia di luar negeri tak ada satupun pesan atau panggilan dari Alex.
Paula meninggalkan rumahnya dengan emosi, dia menuju tempat kerjanya. Padahal hari ini dia mengambil cuti, untuk melepaskan rindunya pada sang suami. Walaupun dia sering meninggalkan suami dan anaknya, tapi pikirannya selalu tertuju pada sang suami.
"Arghhhh! Kenapa kamu pergi ninggalin aku sih?? Apa salahku??" Paula memukul setir sambil berteriak.
"Kenapa kamu tidak pernah menghubungi aku selama aku pergi?? Aku telpon tidak pernah kamu angkat! Alex kamu kenapa?" Paula menyetir sambil menangis.
Paula merasa Alex mulai menjauhinya, sejak beberapa bulan terakhir Alex semakin dingin kepadanya. Tidak ada lagi kelembutan seperti dulu. Walaupun Alex orangnya dingin, tapi dia sangat lembut memperlakukan Paula setelah menikah. Tapi beberapa bulan terakhir Alex bersikap dingin kembali seperti awal kenal dulu.
Begitu sampai di depan kantornya, Paula mengurungkan niatnya untuk kerja. Paula memutar arah meninggalkan kantornya. Dia berkendara tidak tentu arah, dia terus memacu mobilnya keluar dari perkotaan. Paula ingin menenangkan diri saat ini.
***Maaf ya para readers setia, belum bisa crazy up. Mohon pengertiannya 🙏🙏🙏 Terima kasih atas semua dukungan kalian, tanpa kalian saya bukanlah apa-apa 🤗🤗🤗***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Sͨυͪɦͣυᷡ ǪḺǝͷḡ✨𝒜⃟ᴺᴮE𝆯⃟🚀HIAT
buah gak jatuh dr pohonnya hmm😎😎emak ma ank sama wae gak ada yg bener deh 🤧satunya suka bisikan hantu satunya gampang dibisikin ma hantu 👻🤣
2022-01-19
1
⏤͟͟͞R◇Adist
lah kmu selingkuh ...g sadar paa...
maknya tmbh dinginn alexnya
2022-01-18
0
𝕞𝕓𝕦𝕝𝕝
hadehh emaknya Paula kaco ini sih 🙈
anak dsuruh berbuat tak baik
2022-01-18
0