Perawan Ting Ting VS Janda Ting Ting (2)

"Hmm, makasih ya dok!" kata Agam untuk mengurangi rasa canggung diantara mereka.

"Sama-sama! Itu sudah menjadi tugas saya. Oh iya jangan lupa tebus obatnya. Saya juga menuliskan resep untuk memar di tangan, diolesi setelah mandi dan sebelum tidur biar cepat hilang memar dan rasa nyerinya." jawab Ary.

"Iya, dok!" jawab Agam sambil mengusap tengkuknya yang tidak gatal.

"Sebaiknya kita duduk di ruang tunggu saja, sekalian pulang." kata Ary sambil berjalan menuju ruang tunggu di depan ruang administrasi.

Agam mengikuti Ary berjalan pelan-pelan, tangan dan kakinya terasa nyeri karena tadi dia terpeleset dan terjun bebas ke sungai.

Begitu sampai di ruang tunggu, tidak lama kemudian Eno pun selesai mengurus administrasi. Eno mendatangi Agam dan Ary.

"Ini ambil obatnya dimana? Lo aja ya yang ambil, gue males antri lagi. Kalau Lo yang ambil kan cepat, gak perlu antri lagi." kata Eno sambil menyerahkan resep obat pada Ary.

"Hadeehh, kamu itu ya! Seneng banget ngerjain aku." kata Ary sambil berdiri mengambil resep yang ditulisnya tadi.

Ary berjalan meninggalkan Agam dan Eno.

"Tunggu, dok! Biar saya saja yang ambil obatnya. Dokter pasti capek." teriak Agam sambil berdiri mendekati Ary.

"Nggak apa-apa kok, kamu duduk aja disana sama Eno. Saya saja, biar cepat tanpa antri!" jawab Ary sambil tersenyum.

"Senyumnya maakkkkk!" batin Agam.

Agam kembali terpesona dengan senyum Ary. Tidak hanya Agam yang terpesona dengan senyum Ary, Rendy dulu juga klepek-klepek karena senyum Ary. Ary yang selalu tersenyum ketika menghadapi pasien, kadang bisa menjadi obat mujarab sebelum meminum obat.

Tidak lama kemudian Ary sudah kembali membawa sekantong plastik obat Agam. Masih dengan senyum terukir di bibirnya, Ary mendekati Eno dan Agam.

"Sudah selesai, yuk pulang!" ajak Ary sambil tersenyum.

"Gimana pulangnya, gue bawa motor kesini tadi. Mau bawa mobil kan gak bisa lewat, jembatan diujung desa belum kelar." kata Eno saat mereka sudah keluar dari ruang UGD.

"Lho, bapak ini tadi kesini sama kamu?" tanya Ary.

"Dibilang mas, bapak lagi! Dia gak pantes dipanggil bapak, Ar!" protes Eno.

Ary nyengir aja mendengar protesnya Eno.

"Kenalan dulu gih! Apa perlu gue yang kenalin kalian nih!" perintah Eno.

Ary dan Agam hanya senyum saja menanggapi celotehan Eno.

"Ini dokter Ary, Aryanti Wihardja Sp. PD, Sp. P. Dan ini mas Agam, nama lengkap tanya sendiri." kata Eno tiba-tiba.

"Gadis cantik ini, namanya Eno Mundar." Ary langsung menyambar kata-kata Eno.

"Ish, masih kurang lengkap itu. Gadis ting ting. Ingat ya mas, gadis ting ting. Dan temenku ini janda ting ting." seloroh Eno sambil tertawa.

Ary yang mendengar kata-kata Eno menjadi ikut tertawa.

"Mana ada janda ting ting, Eno! Dasar kamu ini ya!" Ary menimpali kata-kata Eno barusan.

Walaupun Ary teringat almarhum suaminya, karena disebut janda ting ting. Tapi Ary tidak sakit hati, dia malah tersenyum mendengar julukan baru untuknya.

"Dokter sudah nikah?" tanya Agam terkejut.

"Sudah pernah menikah, dan kami tidak berjodoh lama." jawab Ary masih tersenyum walaupun hatinya hancur.

"Oh, maaf. Saya tidak bermaksud..." kata Agam.

"Suaminya meninggal mas Agam, bukan karena cerai hidup. Mereka pasangan yang uwu, tapi sayang Tuhan lebih menyayangi suami Ary." cerocos Eno tanpa memikirkan Ary.

"Nggak apa-apa kok, anggap saja jodohku hanya sebentar dengannya." jawab Ary.

Agam mengangguk mendengar kata-kata Eno dan Ary. Dia tidak menyangka dokter secantik itu, sudah menyandang status janda.

"Kita pulang bawa mobil rumah sakit saja, motor kamu biar diantar ma sopir." kata Ary tiba-tiba.

"Lewat mana non! Jembatan belum bisa dilewati." jawab Eno.

"Kita naik mobil sampai jembatan, motor ma mang Udin sopir rumah sakit. Nanti kita masuk kampung naik motor. Kan mas Agam tinggalnya nggak jauh dari jembatan." jelas Ary.

"Okelah kalau begitu!" jawab Eno.

Agam hanya menjadi audience saja, mendengar dan melihat percakapan dua bersahabat itu. Sebenarnya dalam hati dia menggerutu, karena tidak satupun temannya datang untuk menjemput dia.

"Mas Agam gak keberatan kan?" tanya Eno.

"Saya ngikut aja, saya kan cuma numpang. Alhamdulillah sudah ada yang menolong. Nanti biaya pengobatannya saya ganti begitu sampai di kampung." jawab Agam.

"Jangan bilang begitu, kami ikhlas kok membantu. Masalah biaya pengobatan tidak usah dipikirkan. Yang penting sehat dulu." jawab Eno.

Ary sudah meninggalkan mereka untuk mencari sopir, setelah mengatakan akan menggunakan mobil rumah sakit.

Saat Agam dan Eno ngobrol, datang sebuah mobil. Ary sudah berada dibalik kemudi.

"Ayo naik, kunci motor mu kasihkan mang Udin!" teriak Ary.

Agam masuk ke mobil, duduk di belakang. Sedangkan Eno naik ke mobil setelah menyerahkan kunci motor pada mang Udin. Eno duduk di depan, disamping Ary.

"Woooohhh, bu Dokter yang bawa mobil pasti cepat sampai nih!" ledek Eno.

"Meledek ya, mentang-mentang dia kalau bawa mobil ma motor ngebut! Pelan saja asal selamat!" jawab Ary.

Ary tidak pernah mengendarai mobil atau motornya dengan kecepatan tinggi. Ary selalu pelan-pelan jika berkendara, berbeda jauh dengan Eno yang sering balapan.

"Mbak Eno pembalap ya?" tanya Agam tiba-tiba, lidahnya gatal ingin menimpali percakapan Eno dan Ary.

"Yap!" jawab Ary cepat sambil terkekeh.

"Eh, nggak-nggak! Fitnah itu! Awas ya Lo!" teriak Eno sambil menggoyangkan kedua tangannya.

"Nggak salah lagi!" sahut Ary tertawa.

Agam yang mendengar obrolan Eno dan Ary ikutan tertawa.

"Iya juga nggak apa-apa kok mbak!" jawab Agam sambil menahan tawanya.

"Kok aku berasa tua ya, dipanggil mbak terus dari tadi sama mas Agam🤔" kata Eno sambil menunjuk janggutnya.

"Emang!" jawab Ary mengulum senyum.

"Dari tadi fitness gue mulu Lo, Ar!" teriak Eno.

"Kalau umur sudah lebih seperempat abad itu sudah tua, Eno! Kalau umur masih tujuh belas tahun tadi iya, masih muda!" kata Ary masih terkekeh.

Agam menjadi lupa akan rasa sakit di pundak dan kaki tangannya mendengar perdebatan Ary dan Eno, di dalam mobil selama perjalanan.

"Memangnya kalian umur berapa kok meributkan tua dan muda?" tanya Agam memberanikan diri.

"Kami seumuran kok, sama-sama dua puluh tujuh tahun." Jawa Ary sambil matanya menatap lurus jalanan.

"Oh, berarti kalian masih lebih muda dibandingkan dengan saya. Umur saya sudah kepala tiga." kata Agam sambil tersenyum.

"Tapi masih tampak muda lho, mas!" jawab Eno antusias.

"Tapi wajah kalian seperti masih seperti anak kuliahan lho! Terlebih dokter Ary, masih seperti anak baru lulus SMA." kata Agam.

"Waaahhh, terima kasih pujiannya!" kata Eno dengan wajah berbinar.

"Masak sih masih seperti anak SMA, padahal sudah janda lho saya!" jawab Ary tak percaya.

"Iyaa, janda ting ting!" jawab Eno.

Dan semua tertawa mendengar kata-kata Eno barusan.

Terpopuler

Comments

@𝙍⃟• ꪚε૨α✰͜͡w⃠💯༈•⃟ᴋᴠ•

@𝙍⃟• ꪚε૨α✰͜͡w⃠💯༈•⃟ᴋᴠ•

Semoga Agam n Eni Bersatu Ya 👍👍

2022-02-11

1

ɴᴀᴜғᴀʟ

ɴᴀᴜғᴀʟ

ngakak truss ma eno ceplas cplosnya itu😂😂😂😂

2022-02-06

0

Sͨυͪɦͣυᷡ ǪḺǝͷḡ✨𝒜⃟ᴺᴮE𝆯⃟🚀HIAT

Sͨυͪɦͣυᷡ ǪḺǝͷḡ✨𝒜⃟ᴺᴮE𝆯⃟🚀HIAT

mending coblos janda Ting Ting Weh drpd perawan Abal Abal apalagi yg udh test Drive gak jelas🤣🤭

2022-01-19

1

lihat semua
Episodes
1 Kabar Mengejutkan
2 Pupus
3 Menantu Idaman
4 Sepanjang Jalan Kenangan
5 Mantap Berpisah
6 Paula Yung
7 Kedatangan Paula
8 Perawan Ting Ting VS Janda Ting Ting (1)
9 Perawan Ting Ting VS Janda Ting Ting (2)
10 Duren Ansa
11 Pagi, Mas Agam
12 Assalamu'alaikum Abang
13 Terlambat Menyadari
14 Tak Terlupakan
15 Membuka Lembaran Baru
16 Rumah Dinas
17 Syukuran Pindah Rumah
18 Eno's Farm Store
19 Jalan-jalan ke Kota
20 Janda
21 Tentang Agam dan Ibunya
22 Anak yang Berbakti
23 Kalah Sebelum Berperang
24 Bertemu Calon
25 Jodoh Yang Tertunda
26 Mengenang Rendy
27 Bidadari Surga Abang
28 Gak Tahu Mau Dikasih Judul Apa
29 Reuni
30 Pertemuan
31 Obrolan Janda dan Duda
32 Amanah
33 Sandaran
34 Pernikahan Eno dan Agam
35 Pernikahan Eno dan Agam (2)
36 Pertemuan Tak Terduga
37 I'm single
38 Masih Adakah Namaku Di Hatimu
39 Mommy Untuk Kevin
40 Wanita Pilihan Mami
41 Hanya Tunangan
42 Sarapan
43 Kejujuran Alex
44 Perbedaan Itu Untuk Saling Melengkapi
45 Mabuk
46 Pulang
47 Suruh Dia Datang Bersama Keluarganya
48 Syarat
49 Kenapa Mommy Kevin Banyak, Dad
50 Waktu itu
51 Jalan-jalan
52 Mencuri Ciuman
53 Keinginan Alex
54 Celotehan Kevin
55 Sebaiknya Kita Akhiri Saja
56 Obrolan Calon Mertua dengan Calon Menantu
57 Pernikahan Dipercepat
58 Tetaplah Di Sisiku
59 Kecewa
60 Ingin Sendiri
61 Mencari Ary
62 Jangan Buat Dia Menangis
63 Ary Pulang
64 Kami Sudah Berakhir
65 Putus atau Terus
66 Kapan Akan Dilaksanakan
67 Persiapan
68 Meminta Restu Mami
69 Akhirnya
70 Malam Pertama
71 Sakit Keras
72 Aku Mau Daddy
73 Terjepit
74 Gara-gara Permen
75 Tersiksa
76 Rencana Jessie
77 Kartu Undangan Pernikahan
78 Undangan Pembawa Petaka
79 Percaya Padaku
80 Kamu Keterlaluan, Jessie!
81 Alex Pergi ke Singapura
82 Kamu Pergi Kemana, Al
83 Belajar dari Masa Lalu
84 Harta Tidak Dibawa Mati
85 Ngambek
86 Gila
87 Pesta Pernikahan Tere
88 Terima Kasih
89 Akhir Cerita Ary dan Alex
90 Bonus Ary dan Alex
91 MDA 2. Accident
92 MDA 2. Menantu Idaman
93 MDA 2. Pertemuan
94 MDA 2. Curhat
95 MDA 2. Kedatangan Agam
96 MDA 2. Kekesalan Eno
97 MDA 2. Masak Bareng
98 MDA 2. Juragan Nona
99 MDA 2. Kenapa Juragan Nona?
100 MDA 2. Lamaran
101 MDA 2. Pernikahan
102 MDA 2. Ngunduh Mantu
103 MDA 2. Wejangan Ibu Mertua
104 MDA 2. Keluarga Kecil Agam
105 MDA 2. Keinginan Agam
106 MDA 2. Keinginan Bu Warni
107 MDA 2. Pulang ke Kulonprogo
108 MDA 2. Bertemu Mantan
109 MDA 2. Ketakutan Eno
110 MDA 2. Akhirnya
111 MDA 2. Bulan Madu
112 MDA 2. Eno Aneh
113 MDA 2. Test Pack.
114 MDA 2. Balada Nasi Goreng
115 MDA 2. Rebutan
116 MDA 2. Rebutan (2)
117 MDA 2. Keberanian Eno
118 MDA 2. Baby Richard Rewel
119 MDA 2. Terbukanya Hati Mertua
120 MDA 2. Mutasi
121 MDA 2. Ikut
122 MDA 2. Perjalanan
123 Pengumuman Karya Baru
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Kabar Mengejutkan
2
Pupus
3
Menantu Idaman
4
Sepanjang Jalan Kenangan
5
Mantap Berpisah
6
Paula Yung
7
Kedatangan Paula
8
Perawan Ting Ting VS Janda Ting Ting (1)
9
Perawan Ting Ting VS Janda Ting Ting (2)
10
Duren Ansa
11
Pagi, Mas Agam
12
Assalamu'alaikum Abang
13
Terlambat Menyadari
14
Tak Terlupakan
15
Membuka Lembaran Baru
16
Rumah Dinas
17
Syukuran Pindah Rumah
18
Eno's Farm Store
19
Jalan-jalan ke Kota
20
Janda
21
Tentang Agam dan Ibunya
22
Anak yang Berbakti
23
Kalah Sebelum Berperang
24
Bertemu Calon
25
Jodoh Yang Tertunda
26
Mengenang Rendy
27
Bidadari Surga Abang
28
Gak Tahu Mau Dikasih Judul Apa
29
Reuni
30
Pertemuan
31
Obrolan Janda dan Duda
32
Amanah
33
Sandaran
34
Pernikahan Eno dan Agam
35
Pernikahan Eno dan Agam (2)
36
Pertemuan Tak Terduga
37
I'm single
38
Masih Adakah Namaku Di Hatimu
39
Mommy Untuk Kevin
40
Wanita Pilihan Mami
41
Hanya Tunangan
42
Sarapan
43
Kejujuran Alex
44
Perbedaan Itu Untuk Saling Melengkapi
45
Mabuk
46
Pulang
47
Suruh Dia Datang Bersama Keluarganya
48
Syarat
49
Kenapa Mommy Kevin Banyak, Dad
50
Waktu itu
51
Jalan-jalan
52
Mencuri Ciuman
53
Keinginan Alex
54
Celotehan Kevin
55
Sebaiknya Kita Akhiri Saja
56
Obrolan Calon Mertua dengan Calon Menantu
57
Pernikahan Dipercepat
58
Tetaplah Di Sisiku
59
Kecewa
60
Ingin Sendiri
61
Mencari Ary
62
Jangan Buat Dia Menangis
63
Ary Pulang
64
Kami Sudah Berakhir
65
Putus atau Terus
66
Kapan Akan Dilaksanakan
67
Persiapan
68
Meminta Restu Mami
69
Akhirnya
70
Malam Pertama
71
Sakit Keras
72
Aku Mau Daddy
73
Terjepit
74
Gara-gara Permen
75
Tersiksa
76
Rencana Jessie
77
Kartu Undangan Pernikahan
78
Undangan Pembawa Petaka
79
Percaya Padaku
80
Kamu Keterlaluan, Jessie!
81
Alex Pergi ke Singapura
82
Kamu Pergi Kemana, Al
83
Belajar dari Masa Lalu
84
Harta Tidak Dibawa Mati
85
Ngambek
86
Gila
87
Pesta Pernikahan Tere
88
Terima Kasih
89
Akhir Cerita Ary dan Alex
90
Bonus Ary dan Alex
91
MDA 2. Accident
92
MDA 2. Menantu Idaman
93
MDA 2. Pertemuan
94
MDA 2. Curhat
95
MDA 2. Kedatangan Agam
96
MDA 2. Kekesalan Eno
97
MDA 2. Masak Bareng
98
MDA 2. Juragan Nona
99
MDA 2. Kenapa Juragan Nona?
100
MDA 2. Lamaran
101
MDA 2. Pernikahan
102
MDA 2. Ngunduh Mantu
103
MDA 2. Wejangan Ibu Mertua
104
MDA 2. Keluarga Kecil Agam
105
MDA 2. Keinginan Agam
106
MDA 2. Keinginan Bu Warni
107
MDA 2. Pulang ke Kulonprogo
108
MDA 2. Bertemu Mantan
109
MDA 2. Ketakutan Eno
110
MDA 2. Akhirnya
111
MDA 2. Bulan Madu
112
MDA 2. Eno Aneh
113
MDA 2. Test Pack.
114
MDA 2. Balada Nasi Goreng
115
MDA 2. Rebutan
116
MDA 2. Rebutan (2)
117
MDA 2. Keberanian Eno
118
MDA 2. Baby Richard Rewel
119
MDA 2. Terbukanya Hati Mertua
120
MDA 2. Mutasi
121
MDA 2. Ikut
122
MDA 2. Perjalanan
123
Pengumuman Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!