Pagi itu clarabelle sudah berada di kediaman adison.
"Jo jam berapa semalam anson pulang," ucap clarabelle kepada kepala pelayan di kediaman adison.
"Pukul dua dini hari nona," jawab nya.
"Baiklah aku akan membangunkan nya," ucap nya lagi.
"Apakah Elvino juga sudah bangun??!" tambah nya.
"Belum nona."
"Lebih baik anda tunggulah disini," jawab Jo.
"Tak apa, aku akan membangun kan Anson terlebih dahulu," ucap Clarabelle.
"Tunggu nona?!"
"Ah, seperti nya tuan muda Anson tidur di kamar nyonya Ghania?!" ucap Jo hendak menghentikan Clarabelle namun tak di dengarnya.
Sesampai nya di atas Clarabelle hendak menuju kamar Anson, namun hal tak terduga terjadi. Clarabelle bertemu Anson saat Anson keluar tepat dari pintu kamar Ghania.
Seketika kedua mata clarabelle terbelalak ketika melihat banyak tanda merah di leher anson yang hanya menggunakan baju tidur kimono.
"An_son, kenapa kau keluar dari kamar ghania," ucap clarabelle pelan seperti nada terkejut.
"Aku, Keluar dari kamar Ghe apa ada yang salah?!" cetus Anson dengan santai.
"Te_tentu saja tidak," ucap Clarabelle sambil menunjukan senyum terpakasnya.
"Baiklah, kak Elvino seperti nya belum bangun?!" ucap Anson memberitahu. terlihat jelas jika aura pagi ini Anson begitu bahagia.
*
*
*
Di ruang makan.
"Kenapa kau tak memberitahuku jika kau akan datang malam ini."
"Aku bisa menjemput mu di bandara," ucap Clarabelle sambil menuang sayur untuk Anson.
Ghania yang sedang menyuap sarapan terhenti sejenak ketika mendengar ucapan Clarabelle, lalu melanjutkan lagi suapan nya. Begitupun dengan Elvino dan Anson yang melirik ke arah Ghania.
"Apa wanita yang aku nikahi ini tidak mempunyai perasaan."
"Bahkan suami nya di goda wanita lain, namun dengan santai nya dia mengabaikan ku?!!" gumam Anson geram.
"Kau harus banyak makan daging, lihatlah satu minggu tak melihatmu kau tampak kurus?!" ucap Anson dengan santai, sambil meletakan daging di suapan Ghania tanpa mengindahkan ucapan Clarabelle.
Namun berhasil membuat Ghania menegang.
"Apa dia gila?!!"
"Bagaimana bisa dia bersikap seperti itu di depan El ?!!! 'gumam Ghania.
"El, a_air minum mu habis."
"A_aku aku akan mengambilkan nya untuk mu," seru Ghania merasa kikuk juga khawatir jika Anson akan berbuat lebih di depan Clarabelle dan Elvino. Lalu ia pun beranjak ke dapur untuk mengambil air dingin.
Sedangkan Anson melirik ke arah Ghania yang menghilang di balik pintu dapur.
"Apa yang ada di pikiran pria bajingan itu?!"
"Kenapa dia berani bersikap seperti itu depan El?!!!" maki Ghania kepada Anson dalam hati, sambil mengatur pernafasan nya yang hampir kehabisan oksigen di depan Elvino, dan itu ulah Anson. lalu,
"Sepertinya semalam aku terlalu baik dalam memperlakukan mu??!" ucap Anson yang tiba-tiba datang dan memeluk ghania dari belakang.
"Anson?!!!
"Apa yang kau lakukan, lepaskan?!" ucap Ghania yang coba berontak.
"Bagaimana jika Clara atau El melihat kit_tah", ungkap ghania yang terperangkap di pelukan anson.
"Jadi maksud mu, kau ingin tempat yang mereka tak bisa melihat kita?!" ledek Anson dengan merapatkan ke tubuh Ghania dengan posisi tengkurap di atas meja, satu tangan mencoba menelisik dari gaun ghania.
"Anson?!"
"Cu_kupp??" seru Ghania terbata-bata.
"Lihatlah diri mu sayang,"
"Kau mungkin bisa berkata tidak, Tapi lihatlah tubuhmu menginginkan lebih," ucap Anson tepat di telinga Ghania lalu menggigit nya pelan. membuat tubuh ghania bergetar hebat.
Dengan sigap anson membuka penghalang yang ia kenakan agar yang sedang memberontak di bawah sana bisa menghirup udara bebas.
Perlahan tapi pasti ia menerobos pertahanan milik Ghania.
"ahh,
"Cu___kuph," ungkap Ghania antara khawatir dan rasa yang susah untuk ia ungkapkan. karena ia khawatir jika ada yang melihat mereka.
Di tempat lain, Clarabelle hendak membawa piring kotor nya menuju dapur, namun lagi-lagi ia sangat terkejut karena melihat sesuatu yang seharus nya tak ia lihat.
sontak nampan berisi gelas kotor jatuh kelantai.
"Prang" pecahan beling berserakan.
"Anson?!!"
"Cukuph??" ucap Ghania terkejut mendengar pecahan kaca.
"A_ada yang melihat kitta?!!! seru Ghania panik.
"Diam!!!"bentak Anson dengan nada keras, sambil mempercepat gerakannya membuat ghania menutup mulut menggunakan kedua tangan nya agar ia tak lepas kendali.
Anson yang hampir mencapai puncak nya lalu menautkan bibir ghania agar tak mengeluarkan suara.
"ehm," akhir nya Anson mecapai pelepasan yang sesungguh nya.
Lalu di balik nya tubuh istri sah nya itu menghadap diri nya dan di kecup kening Ghania.
"Jangan menangis," ucap Anson lalu memeluk istri sah nya itu dan menggendong ke kamar nya.
"Istirahat lah?" ucap Anson membaringkan tubuh Ghania di atas ranjang lalu menyelimuti nya.
"Kenapa kau membuat hubungan ini menjadi rumit?! ucap ghania dengan isak tangis, membuat anson berhenti melangkahkan kaki nya yang hendak keluar kamar ghania.
"Kau hanya banyak berfikir?!"
"istirahatlah, aku akan menyuruh Jo menjaga mu," ungkap Anson tanpa menoleh ke arah ghania, lalu meninggalkan nya sendiri.
*****
Hampir seharian Ghania tak keluar kamar. mata nya sembab karena menangis. rasa bersalah nya cukup besar terhadap Elvino yang ia kira adalah suami nya.
Dan dengan keputusan yang ia buat, bahwa ia akan meminta bercerai dari Elvino.
Ghania berfikir hanya tak ingin melukai Elvino terlalu dalam. Karena ia merasa tak layak menjadi istri Elvino.
Malam itu Anne mengantarkan makan malam untuk nyonya nya tersebut. Namun saat memasuki kamar nya, ternyata Ghania sedang tertidur dengan mata yang masih basah bekas air mata.
"Kasihan gadis ini??"
"Kau wanita baik, entah kenapa tuan Anson memperlakukan nya dengan tidak adil??"
"Mungkin jika nanti kalian mempunyai momongan tuan muda kedua akan berubah," gumam Anne sambil tersenyum dan mengusap-usap ujung kepala Ghania.
Dan saat beranjak ingin keluar mata Anne terbelalak melihat botol kecil dengan bertuliskan obat pencegah kehamilan.
"Astaga...??!!
"Jadi selama ini nyonya meminum ini," gumam Anne.
"jika tuan Elvino tau pasti dia akan sedih jika mengetahui nyonya Ghania tak bersedia mempunyai anak dari tuan Anson", gumam Anne, lalu beranjak mengambil obat tersebut, dan di bawa nya turun untuk mengganti isi nya dengan vitamin.
*
*
*
Hari itu Anson mewakili perusahaan AFCG di undang untuk acara amal,
"Ghe datanglah bersama Anson, tolong gantikan aku menghadiri acara tersebut," ungkap Elvino berbohong. agar memberi kesempatan Anson mengungkap kebenaran tentang hubungan nya dengan Ghania.
"Tapi El, aku tak pernah menghadiri acara-acara seperti itu?!" ungkap Ghania.
"Tak apa??"
"Kau cukup berdiri di samping Anson.
"Selebihnya serahkan kepada Anson," jelas Elvino dengan lembut.
Ingin hati ia menolak permintaan Elvino.
jika itu bukan El mungkin Ghania sudah menolak nya mentah-mentah.
"Nanti akan ada designer yang akan memilihkan gaun untuk mu," ungkap Elvino terhadap Ghania.
"Apa kau yakin aku akan pergi dengannya," ungkap Ghe.
"Hmmm," angguk Elvino.
"Lagi pula ada Jo dan Anne yang akan menjaga ku disini," ungkap nya sambil memperlihatkan senyum termanis nya.
💌guys, ini udah ke 4 kali nya aku revisi karena gk lolos review, harus nya bab ini kemarin up, cuma karena gk lolos.
emg si aku akui terlalu vulgar, cuma klo kata2 nya di ganti kea gk seru aja gtu 😁 🤦, mudah2an kalian bisa ngerti kata apa yang aku ganti tanda bintang 😁🙏
klo kali ini gk lolos lg ntah lah🤦
lelah aku tuh 😩😩😩
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Kus Wati
semangat thoor... yg lebih vulgar tetap lolos kok
2021-12-08
0
Lysa Fauziah Akbar
ini mah ga seberapa thor,msh ada yg lbh vulgar, hahhaah..,
2021-12-08
0
Niniek Asmaniati
Lanjut thor up yg banyak dong
2021-10-24
0