Wanita itu pun mendorong kursi roda elvino dan hendak masuk ke mantion adison. sesaat mata elvino menatap sesosok wanita yang berdiri di barisan para pelayan.
Senyuman nya pun mengembang ke arah wanita tersebut dia adalah ghania. merasa elvino tersenyum ke arah nya ghania pun tersenyum haru karena selama menikah baru kali ini bisa melihat langsung orang yang di anggap nya suami.
Ia pun berjalan ke arah elvino lalu berjongkok dan mencium lembut tangan elvino. lalu menggenggam nya penuh kehangatan. elvino pun mematung karena mendapat perlakuan tersebut dari seorang wanita, terlebih lagi dia adalah adik ipar nya. orang yang membuat anson menikahi nya.
Begitupun dengan wanita di belakang elvino, dia pun tak kalah terkejut dia adalah clarabelle, mantan juga sahabat dari kecil elvino dan anson.
"A_apa kau baik-baik saja," ungkap elvino terhadap ghania dengan senyum sedikit canggung.
Ghania pun menjawab nya dengan sebuah anggukan kecil sembari tersenyum hangat.
Anson yang tidak tahan melihat pemandangan di depan mata nya tersebut langsung berjalan ke arah ghania lalu menggenggam lengan ghania dan menyeret nya dengan kasar kedalam kamar. lalu di hempaskan nya tubuh ghania di atas kasur.
"apa kau sudah sangat tidak sabar untuk meminta jatah mu sebagai istri," ucap anson sambil mengendurkan dasi yang ia pakai serasa mencekik leher nya.
"apa maksud mu??" ungkap ghania
"apa aku salah menyambut suami ku sendiri??!" tambah nya.
"ah...."
"begitu cara mu menyambut yang kau sebut suami,"
"apa perlu aku tunjukan bagaimana cara menyambut suami yang tepat," ucap anson menaiki ranjang dan mendekatkan tubuh nya ke arah ghania.
Ghania pun merasa ketakutan, takut anson akan melakukan hal-hal yang tak senonoh lagi terhadap nya. ntah apa alasan yang akan ghania sampaikan terhadap elvino jika el marah.
Sedangkan Anson yang tak sengaja melihat pakaian ghania yang sedikit memperlihatkan bagian dada nya hanya bisa menelan saliva nya dengan kasar karena melihat raut wajah ghania yang ketakutan.
"Lebih baik kau jangan banyak berulah, karena kakak ku mesti banyak istirahat," ungkap nya lalu meninggalkan ghe di kamar sendirian.
"Apa??
"aku berulah, bukankah kata kata itu tepat untuk diri nya sendiri," ungkap ghania dengan raut wajah kesal. setelah itu ia keluar dari kamar nya dan menuruni tangga untuk mencari keberadaan elvino.
Deg.... 'hati ghania terasa ada yang menyentil ketika melihat nya clarabelle sedang menyuapi elvino.
"Ghe... kemari lah, mari makan bersama", ungkap elvino ketika menyadari ghania memperhatikan mereka. sedangkan anson yang duduk berhadapan dengan elvino hanya melirik nya.
Ghania pun mendekat dan duduk di samping kursi yang sudah jo (kepala pelayan) persilahkan untuk nya.
"Ghe.... kenalkan, ini clarabelle,"
"kita bertiga sudah berteman sejak kecil,"
"dan untuk sementara dia akan tinggal disini untuk membantu merawat ku," ungkap elvino memperkenalkan clarabelle. Namun entah kenapa ghania merasa sedih akan keputusan elvino.
Sedih bukan karena ada wanita lain di sini. namun sedih kenapa elvino tak memberi ghe selaku istri nya, karena ghania msh menganggap elvino lah suami nya dan tak memberi nya kesempatan untuk merawat nya.
"El..."
"Izinkan aku untuk membantu merawat mu,"
"karena bagaimana pun aku adalah istri mu," ungkap ghania.
Namun dengan bersamaan baik anson atau pun clarabelle terbatuk-batuk,
"ehm...' itu..." jawab elvino canggung juga gugup.
"te_tentu saja boleh," ucap elvino sambil melirik ke arah anson dan menarik nafas kasar.
Setelah selesai makan malam clarabelle berniat membawa elvino untuk beristirahat.
"baiklah vino (panggilan elvino) aku akan mengantar mu istirahat," ungkap clarabelle lalu hendak mendorong kursi roda elvino ke kamar nya, namun,
"clarabelle..,"ghania memanggil, membuat clarabelle menoleh ke arah nya.
"Clara..."
"panggil saja aku clara, sama seperti elvino atau pun anson," jawab clarabelle sambil tersenyum manis ke arah ghania.
"ehm... clara..."
"bolehkah aku saja yang mengantar kan elvino ke kamar nya,"ungkap ghania dengan sedikit menunduk karena takut jika elvino akan menolak.
"ehmm...." clarabelle melirik ke arah elvino atau pun anson,
Anson pun menganggukan kepala nya pelan, lebih seperti tak terlihat. tanda mengisyaratkan clara untuk mengizinkan nya.
"Baiklah..," ungkap clara lalu di sambut senyuman merekah dari bibir ghania.
Ia pun mendorong kursi roda elvino menuju kamar nya dengan menggunakan lift.
Sesampai di kamar nya, ghania membantu elvino membaringkan tubuh nya di ranjang dengan ukuran king size tersebut. lalu menarik selimut hingga menutupi leher nya.
"terimakasih," ungkap elvino sembari tersenyum hangat.
"el..." panggil ghania dengan sedikit was-was, takut jika elvino akan marah untuk permintaan nya tersebut. elvino pun menoleh ke arah ghania
"apa ada yang ingin kau sampaikan," ucap elvino ke arah ghania.
"El..."
"Aku tidak akan marah jika kau dekat dengan siapa pun selama itu membuat mu bahagia,"
"Namun tolong izinkan aku merawat mu, karena bagaimana pun itu kewajiban ku," ungkap ghania, yang membuat elvino mematung atas pernyataan nya.
"ehmm... itu....." ucap elvino bingung harus menjawab apa.
"aku mohon..." saut ghania sambil menelungkup kan kedua tangan nya untuk memohon.
Elvino pun di buat kehabisan kata kata.
"te_tentu saja," jawab elvino canggung.
"terimakasih..." ucap ghania dengan muka yang berbinar.
"baiklah, jika begitu kau istirahatlah," ucap ghania penuh dengan semangat.
Elvino pun mengangguk pelan.
"Kau pun harus istirahat,
"kau pasti lelah," ucap elvino. lalu di jawab anggukan cepat oleh ghania.
"Baiklah jika begitu, aku akan segera kembali ke kamar," ucap ghania undur diri.
Tak lama setelah kepergian ghania dari kamar elvino. pintu kamar elvino pun terdengar seperti ada yang membuka nya. dia adalah anson, mendekat ke arah elvino lalu duduk di tepi ranjang nya
"Apa kau tak ada niat untuk memberitahukan yang sesungguh nya terhadap gadis itu," ucap elvino.
"tunggu waktu yang tepat," jawab anson singkat.
"Lalu kapan waktu yang tepat itu??!"
"apa kau akan membiarkan dia mengetahui nya sendiri," tegas elvino
"Kau tak perlu memikirkan itu.
"Saat ini yang harus kau lakukan adalah cepat pulihkan kondisi mu kak," saut anson. terdengar elvino menarik nafas nya kasar.
Setelah itu anson beranjak hendak meninggalkan kamar elvino, lalu
"cepat atau lambat dia pasti akan mengetahui nya sendiri anson," ucap elvino ketika anson hendak menarik handle pintu.
"Aku harap kau bisa dengan bijak dalam mengambil keputusan mu?!" ucap elvino dengan penuh penekanan.
Tanpa menjawab pertanyaan kakak nya elvino beranjak meninggalkan kamar kakak nya.
*
*
*
💌 hai guys... kembali lagi nih, tolong suport terus ya karya aku dengan meninggalkan jejak di kolom komentar, agar akau semangat update nya nih 😁 ,
terimakasih bnyak 😁🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Niniek Asmaniati
Bingung saya kok kakak beradik itu tidak ada yang kasih tahu status Ghania. istri siapa sebenarnya Ghania?
2021-10-24
0
Dhian Ayu
kasian bngtz ghania Thor sebnrya AP AP ? AP yg direncanakan Anson 🤔
2021-10-09
2
Dian Dhi
lanjut Thor 👍🏽
2021-10-09
1