Hari itu saat pulang dari asrama nya, ghania bertemu dengan anne pelayan di mantion adison.
"ann, apa El sudah makan," ucap ghania
"Tadi nona clara sudah membawakan makan untuk tuan elvino nyonya," ucap nya.
"Baiklah, jika begitu aku akan kekamar nya," seru ghania. Lalu beranjak menaiki tangga menuju kamar elvino.
tok... 3x
Ghania mengetuk pintu elvino.
"Masuk lah??!";seru elvino.
Ghania masuk kedalam kamar elvino lalu duduk di tepi ranjang el.
"Kau sudah pulang?!" seru elvino.
lalu ghania menjawab dengan sebuah anggukan kecil.
"Apa kau sudah makan??" ucap ghania.
''Hmmm", ucap elvino sambil tersenyum hangat.
"kau pasti lelah, istirahat lah?!" seru elvino sambil menggenggam hangat tangan ghania.
Ghania pun mengangguk.
"aku akan ke kamar.."
"kau pun harus istirahat? 'ucap ghania sambil menaikan selimut sampai menutupi pundak elvino.
*****
Sesampai kamar nya ghania membersihkan diri dan berniat untuk tidur. Namun mata nya sama sekali tak bisa terpejam. ia pun turun ke bawah untuk sekedar mengambil air minum. sesampai di dapur tanpa menyalakan lampu ghania menuang air dingin di gelas nya.
Tak lama kemudian ia mendengar suara langkah kaki di lihat nya anson berjalan sempoyongan hendak terjatuh, namun ia berusaha bangkit dengan sendiri. lalu menaiki anak tangga dengan tertatih-tatih, ghania pun mengikuti nya dari belakang.
Di lihat anson memasuki kamar namun cukup lama ghania memperhatikan anson tak menutup kamar nya.
"Kenapa kamar nya tak di tutup?!"
"Ah terserah lah, nanti jika aku menolong nya dia akan besar kepala dan menganggap aku menggoda nya??!" "gumam ghania memasuki kamar nya sendiri.
Dan saat hendak ia berusaha memejamkan mata, bayangan anson muncul di pelopak mata nya lagi.
"Bagaimana jika pria brengsek itu kenapa-napa??"
"haruskah aku menolong nya? 'gumam ghania bimbang
"ah.... baiklah aku hanya akan sekedar menengok nya, setelah itu baru aku akan bisa tidur tenang?! gumam ghania dengan mengacak-acak rambut nya sendiri.
Dengan sedikit keberanian ghania menengok kedalam kamar anson. di lihat nya anson tergeletak di lantai.
"Anson....?!!!
"Apa kau baik-baik saja?!" ucap ghania sambil berlari ke arah anson.
"Badan mu panas sekali, kau sakit?!!!"
"Mari aku bantu naik ke atas ranjang," ucap ghania dengan susah payah memapah anson ke atas ranjang.
"huhhhh," ghania terlihat ngos-ngosan
"Kau berat sekali?!" ucap ghania setelah berhasil membaringkan tubuh anson.
"Aku akan bantu mengambilkan batu es untuk membantu mengompres demam mu," ucap ghania hendak beranjak,
Namum seseorang menarik lengan nya dengan kuat, hingga tubuh ghania terjatuh di atas ranjang.
"Kau akan membantuku bukan???"
"maka bantulah aku," ucap anson dengan suara parau.
"A-apa yang kau lakukan?! ucap ghania terbata-bata ketika anson menyerang tubuh nya dengan brutal.
"Anson aku mohon hentikan !!!!
"Aku akan melaporkan mu pada el?! seru ghania mencoba berontak.
"Terlambat!!!! sahut anson yang sudah di penuhi gairah.
Di cium nya setiap inci tubuh ghania dengan meninggalkan bekas kemerahan di seluruh tubuh nya. dan tanpa menghiraukan rengekan dari wanita itu. sampai pada akhir nya ia berhasil menerobos dinding mahkota ghania dengan berkali-kali menghentakkan pinggul nya. sampai ia berhasil mencapai puncak kenikmatan sesungguh nya.
*
*
*
Pagi itu anson terbangun dengan memegang kening nya yang terasa nyeri. ia pun mengingat-ingat kejadian yang semalam ia alami.
Seingat nya semalam ia pulang dalam ke adaan mabuk, lalu ghania mencoba menolong nya, lalu.,
Kedua mata anson terbelalak. dengan cepat ia menoleh di samping nya. ia sama sekali tak menemukan ghania.
"Apa semalam aku salah?!" gumam anson saat mengingat di bawah tubuh nya ghe memberontak sambil menangis.
"ya, seperti nya aku salah?! gumam nya.
Namun saat ia menyingkap selimut yang ia gunakan dan hendak beranjak, betapa terkejut nya ia ketika melihat noda darah di ranjang.
"darah... ???!"
"bararti ingatan ku semalam tidak salah??!" gumam anson sambil memijit2 kening nya sendiri.
*****
Pagi itu dimeja makan semua sudah siap sarapan pagi, kecuali ghania.
"dimana ghe??! 'ucap elvino terhadap anne.
"Aku akan segera panggilkan tuan??" ucap bibi anne. lalu beranjak menuju kamar ghania.
Tak lama pun ia kembali turun.
"Maaf tuan, nyonya ghe izin tidak ikut sarapan dulu?!" ucap bibi ann
"Kata nya beliau sedang tidak enak badan?!" tambah nya.
Anson pun yang mendengar penuturan bibi anne hanya melirik nya sekilas.
"lebih baik kau bawakan makanan untuk nya," ucap elvino terhadap anson
"dia bukan anak kecil, jika lapar dia akan mencari nya sendiri?!" ketus anson.
"Anson ?!!!
"kau benar-benar keterlaluan?!!" seru elvino
setelah menghabiskan sarapan nya elvino meminta anne untuk menyediakan sarapan untuk ghe.
"Ann, tolong siapkan sarapan untuk ghe, aku yang akan mengantarkan nya??!" ucap elvino sambil melirik anson.
Elvino pun berjalan dengan kursi roda nya menuju kamar ghania.
Sedangkan di meja makan.
"apa kau baik-baik saja??" ucap clarabelle
lalu di jawab dengan sebuah anggukan oleh anson.
Di ruangan lain elvino mencoba mengetuk pintu ghania.
"Ghe... aku bawakan sarapan untuk mu?!" ucap elvino.
"Bagaimana bisa aku berhadapan dengan elvino?!
"Bahkan diri ku sendiri telah kotor.
"Aku telah menyerahkan kesucian ku bukan pada suami ku, melainkan sama adik ipar ku sendiri???" gumam ghania dengan terisak.
"Ghe, aku mohon izinkan aku masuk,"
"kalau tidak aku akan disini sampai kau membukakan pintu untuk ku," ucap elvino.
"Masuklah???" ucap ghania sambil mengusap-usap wajah nya untuk menghilangkan bekas air mata yang mengalir di pipi nya.
Elvino pun masuk ke dalam kamar ghania.
Lalu ia menarik horden jendela agar udara baik masuk ke dalam kamar ghe.
"Aku membawakan sarapan untuk mu, makanlah..." ucap elvino mendekat ke arah ghania yang sedang menyembunyikan tubuh nya di balik selimut tebal dan hanya menyisakan kepala.
"apa kau sakit??? 'ucap ell lalu menempelkan telapak tangan nya di dahi ghania. ghania pun menggelengkan kepala nya.
"Kau menangis," sambung nya.
ghania pun menggeleng lagi.
"Jika ada masalah apa-apa, jangan sungkan ceritakan pada ku?!"
"Jangan menanggung beban sendiri, itu tidak baik untuk kesehatan mu," ucap elvino sambil membelai lembut pipi ghania dan menyeka bekas air mata dengan jari nya.
"Baiklah jika kau masih ingin istirahat, aku akan menghubungi asrama mu agar kau tak masuk dulu hari ini," ucap elvino dengan senyum hangat lalau mengusap lembut pucuk kepala ghania.
Saat elvino beranjak meninggalkan kamar nya, ghania memanggil nya.
"El..." panggil ghania.
El pun menoleh ke arah nya.
"Terimakasih," sambung nya lagi.
elvino pun tersenyum hangat ke arah ghania lalu berlalu meninggalkan kamar nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments