Anson mulai mengerti apa yang di ucapkan ghania tidaklah sesuai dengan kata hati nya.
atau mungkin sekarang ia mulai mendengarkan kata2 elvino, jika ghania adalah gadis baik.
"dua hari lagi aku akan kekota Z untuk menjemput kakak ku."
"maka kau baik-baiklah di rumah, jangan keluar rumah jika tidak perlu," ucap anson membuat ghania menatap tajam ke arah nya.
"apa...??"
"el akan segera pulang," gumam ghania dengan wajah masih memandang di luar jendela.
*
*
*
Sesampai nya di mantion bibi ann yang melihat ghania dan tuan kesayangannya dalam keadaan basah kuyub segera membuatkan susu hangat untuk tuan dan nyonya nya tersebut.
Begitupun ghania langsung menuju kamar tamu, karena ia tahu jika anson pasti akan membersihkan diri di kamar milik nya dan elvino.
Bibi ann yang sudah menyiapkan susu hangat untuk nyonya nya tersebut, namun ghania tak kunjung keluar.
Dan tak lama pun anson terlihat menuruni tangga hanya dengan mengenakan baju kimono.
"di mana ghe" ucap nya kepada bibi ann.
"maaf tuan nyonya sedari tadi belum keluar,"
"Saya sudah mencoba ketuk pintu nya beberapa kali, namun tetap tak mendapat jawaban," jelas bibi anne.
"Berikan padaku, biar aku yang mengantarkan nya," seru anson sambil mengambil nampan dari tangan yang bibi anne bawa.
Anson pun masuk dengan menggunakan kunci cadangan. namun sesampai nya di kamar ternyata ghania sedang tertidur pulas. dengan mata yang sedikit sembab seperti habis menangis.
Anson pun merebahkan diri nya di samping ghania, lalu memiringkan badan berhadapan dengan tubuh istri sah nya.
di tatap nya baik-baik wajah yang terlihat lelah namun masih terlihat cantik tersebut.
Tak terasa ia pun terlelap di samping ghania hingga pagi.
Ghania yang mendapati diri nya seperti sedang di peluk seorang pria membuat nya terkejut.
"Tidak mungkin pria yang memelukku saat ini elvino bukan??!" gumam ghania. karena dari aroma tubuh nya pun ghania sudah menduga jika pria itu adalah anson. Sontak tatapan ghania pun menjadi sendu.
Tak lama kemudian ia merasakan pergerakan dr tubuh anson. ghania pun lekas memejamkan mata nya yang menandakan seakan-akan ia masih tertidur.
Anson yang baru membuka mata nya langsung di hadapkan dengan pemandangan wajah lugu istri nya ia pun langsung mendaratkan ciuman nya tepat di kening ghania.
"Jaga diri mu baik-baik, dan menurut lah untuk tidak kemana-mana .karena beberapa hari ini aku akan pergi untuk menjemput kakak." ucap anson pelan lalu mencium kening ghania sebelum beranjak meninggalkan kamar.
Sedangkan ghania tak kuasa menahan air mata nya yang berlinang.
"Apa yang kau lakukan ghe,"
"kenapa kau tak menolak apa yang telah ia lakukan kepadamu",
"bahkan suami mu sedang terbaring menderita di sana, tapi kau malah berpelukan dengan pria lain"
"dan fatal nya lagi dia adalah adik ipar mu sendiri", gumam ghania sambil terisak.
Setelah ritual sarapan pagi nya selesai, anson segera beranjak keluar menuju mobil sport nya dengan di antarkan jo selaku kepala pelayan di mantion adison beserta beberapa pelayan lain yang membawakan sebuah koper berisi pakaian.
Benar, jika hari ini anson akan pergi ke kota Z untuk menjemput kakak kesayangan nya pulang.
Namun sebelum memasuki mobil anson melihat ghania sedang menatap nya dari balik pintu.
Anson pun memutar badan nya beranjak menghampiri ghania. lalu mendaratkan kedua telapak tangan nya di pipi wanita tersebut lalu mencium kening nya.
"aku akan pergi,"
"jika kau membutuh kan sesuatu mintalah kepada jo," ungkap anson lalu beranjak menuju mobil yang sudah menunggu nya.
"bahkan dia terang-terangan melecehkan ku depan jo dan para pelayan disini,"
"lalu kenapa para pelayan seakan-akan mengganggap itu adalah hal yang wajar,"
"apa mereka lupa jika aku adalah istri elvino."
"Atau apa itu yang di sebut profesional kerja."
"Jadi apapun yang mereka lihat, mereka tetap tidak akan peduli. dan menganggap tindakan tuan nya adalah benar.
"Kenapa aku merasa mereka semua telah mengkhianati el, termasuk aku sebagai istri nya," gumam ghania tanpa terasa telah menitikan air mata nya, namun buru-buru ia seka.
"nyonya..."
"makanlah terlebih dahulu, jika nona sakit tuan anson pasti akan menyalahkan kami," ungkap bibi anne lagi-lagi membuat ghania mematung.
"ann, kenapa anson harus marah,"
"aku adalah kakak ipar nya, bukan kekasih atau pun istri nya."
"dan sekarang suami ku sedang terbaring sakit disana, bagaimana bisa aku makan dengan tenang disini," ungkap ghania dengan raut wajah susah di artikan.
"Astaga..."
"Seperti nya tuan anson belum mengatakan yang sebenar nya kepada nyonya ghe, jika tuan anson lah suami sah nya."
"kasian, gadis ini sangatlah baik,"
"pasti dia bingung menentukan sikap dan perlakuan tuan anson, apalagi nanti jika tuan elvino kelak sudah datang," gumam anne sambil menarik nafas kasar.
*
*
*
Beberapa minggu kemudian, semua pelayan sibuk, ghania yang baru pulang dari kuliah nya hanya memperhatikan pelayan yang mondar mandir kesana kemari.
"Jo...", panggil ghania.
"iya nyonya," jawab nya.
"apakah akan ada acara, atau tamu," ucap ghania.
"Maaf nyonya, saya belum memberitahukan anda jika hari ini tuan elvino kembali,"
"Dan sesuai perintah tuan anson jika semua ruangan harus disterilisasi, termasuk kamar yang akan tuan el gunakan," ungkap jo kepala pelayan.
"Apa... el akan kembali," ucap ghania dengan berbinar. lalu di jawab dengan sebuah anggukan oleh jo.
"maaf nyonya, apakah ada yang akan anda tanyakan lagi," ucap jo.
"cukup, itu saja," ungkap nya sambil tersenyum ringan.
"baiklah nyonya jika begitu saya akan melanjutkan pekerjaan lagi," ungkap jo lalu di jawab anggukan oleh ghania
"mereka sedang membersihkan kamar yang akan el gunakan??" gumam ghania penuh tanya.
"lalu apakah ia tak ingin aku sekamar dengan nya,"
"Bukankah aku istri nya," ucap nya lg
"tidak!!"
"Tidak!!" kau tak boleh berprasangka buruk ghe, ingat suami mu sedang sakit. dia butuh perawatan," ungkap nya menyemangati diri nya sendiri.
****
Tak terasa waktu menunjukan pukul 04:00 semua pelayan pun berbaris di depan pintu untuk menyambut kedatangan anson. begitu pun dengan ghania yang berdiri di barisan para pelayan.
Tak lama kemudian beberapa mobil mewah memasuki gerbang hingga berhenti tepat di pekarangan depan pintu mantion.
Seorang sopir berlari membukakan pintu mobil, begitu pun jo mendekat ke arah mobil sambil mendorong sebuah kursi roda. keluar lah seorang pria yang tak kalah tampan dari anson lalu duduk di kursi roda yang sudah di persiapkan.
Namun...
"siapa wanita itu...?? 'gumam ghania.
Seorang wanita yang sangat cantik elegan turun dari belakang elvino.
mereka seperti akrab satu sama lain, terlihat dari senyum yang mereka berdua umbar.
*
*
*
💌 apakah ada yang bisa tebak, kira2 siapa ya wanita itu... 🤔🤔🤔,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments