Di sebuah ruangan dengan bau khas obat-obatan, seorang pria terbaring dengan banyak selang di tubuh nya.
"Blake ?!"
"Apakah anson sudah menemukan wanita yang bersedia menikah dengan nya," ungkap pria tersebut dengan suara pelan, namun masih terdengar di telinga Blake.
Dia adalah Elvino keanu Addison satu-satu nya pewaris sah dari perusahaan Addison Faderal Corporation Grup (AFCG). dan pemilik saham terbesar di AFCG.
"Sudah tuan."
"Putri ke ke dua dari keluarga Brugman," ucap Blake assisten pribadi Elvino yang sudah bekerja pada elvino sejak masuk ke perusahaan AFCG.
"Apakah sudah kau selidiki seluk beluk nya," ucap nya lagi.
"Sudah tuan," jawab blake.
"Dia ternyata anak angkat di keluarga Brugman."
"Keberadaan nya di keluarga tersebut sangat tidak di inginkan nyonya Brugman dan putri nya."
"Dia pun sering kali mendapat perlakuan tidak adil." jelas Blake.
"Seperti nya dia gadis yang cocok untuk Anson," seru Elvino dengan senyum tipis yang hampir tak terlihat karena selang oksigen yang ia kenakan.
"Maaf tuan, untuk hal ini bisakah tuan jangan terlalu di pikirkan, aku akan berusaha seperti yang tuan inginkan," ucap Blake dengan tatapan sendu. namun Elvino hanya menjawab nya dengan mengedipkan kedua mata nya pelan.
"Tolong Blake segera lakukan."
"aku sudah tidak kuat," ucap nya pelan lebih tepat nya seperti sedang berbisik.
"Ba_baik tuan," ucap Blake dengan menahan sesak di dada mendengar ucapan tuan nya.
"Saya pamit undur diri tuan," ucap Blake kemudian sambil menatap Elvino yang terlihat sangat lemah.
"Tolong jaga tuan Elvino," ucap blake sambil menepuk pundak Dokter Ed yang spesial merawat Elvino.
lalu Dokter ed pun menjawab nya dengan anggukan ringan.
"Ann"
"Tolong rapikan kamar tuan Anson,"
"Aku akan segera menjemput nyonya Ghania," seru Blake kepada pelayan setia di keluarga Addison.
"Baik tuan," seru Anne wanita yang sudah bekerja di kediaman Addison sejak kedua orang tua Elvino masih ada.
*
*
*
Ditempat lain
"Ghe (panggilan ghania di keluarga)
"Apa kau yakin baik-baik saja."
"Jika kau keberatan, paman akan membatalkan pernikahan kalian." ucap tuan Brugman paman ghania satu-satu nya keluarga ghania yang tersisa.
"Apa kau gila ?!!!"
"Jika kau membatalkan pernikahan Ghe, lalu apa kau akan rela menjadikan putri kita satu-satu nya ini menjadi nyonya Addison yang berwajah buruk rupa hah!!!"
"Kau ingat, perusahaan mu sedang banyak terlilit hutang," seru Zhaina istri tuan Brugman (paman Ghania).
"Aku tak apa-apa paman,"
"Aku ikhlas," jawab Ghe memutus perdebatan antara paman dan bibi nya tersebut.
"Maafkan paman Ghe ?"seru paman Ghania dengan wajah tidak enak.
"Ayah..."
"Sepertinya itu mobil kelurga Addison," ucap Engelina brugman putri kandung keluarga brugman sambil menatap keluar.
"Wah...." Ghe seperti nya kau akan benar-benar menjadi orang kaya," ucap Angelina dengan wajah tanpa dosa.
"Tenanglah Ghe, suami kamu itu cacat, mungkin usia nya juga tidak akan lama lagi."
"Jadi semua harta nya akan jadi milik mu."
"Jangan lupakan bagian kita, karena bagaiman pun orang tua ku sudah membesarkan mu," tambah nya lagi
"Engel !!!!" bentak paman Ghania.
"Ayah ??!!!"
"Bukankah," ucapan Angelina terpotong oleh sebuah suara.
"Ekhem!!!" Blake berdehem membuat semua keluarga Brugman menoleh ke arah nya.
"Tuan Blake??"
"Oh maafkan keluarga kami yang tak mengetahui kehadiran tuan," ucap paman Ghania.
"Tuan, perkenalkan ini Zhania istri saya,
"Dan ini Angelina anak pertama kami," ucap paman Ghania dengan wajah sumringah. Blake pun menjawab nya dengan sebuah senyuman dan anggukan.
"Tuan Brugman langsung ke inti nya saja, kami kesini karena ingin menjemput nyonya kami, karena tuan sudah menunggu," ucap Blake
"Seperti yang sudah di sepakati ini cek dengan nominal yang sudah di janjikan sebelum nya," tambah blake sambil menyodorkan sebuah cek dengan nominal yang tidak ada ujung nya.
"Aku harap anda bisa menerima nya dengan baik," ucap Blake.
"Wah... mom... kita kaya," ucap Angelina dan di sambut Zhaina (bibi Ghania). namun tidak dengan Ghania.
"Apakah aku seberharga itu," ucap Ghania menatap iba kepada diri nya sendiri.
"Zaina, Angel, di mana rasa hormat kalian !!!" bentak Brugman (paman ghania) lalu menatap Ghania dengan tidak enak.
Blake yang menyaksikan itu hanya tersenyum miris melihat nya.
"Aku akan mengambil barang-barang ku dulu," ucap Ghania mengalihkan pandangan nya. karena jujur saat ini rasa nya ia ingin menangis sejadi-jadi nya meratapi nasib nya sendiri.
"Barang-barang yang kau dapat dari keluarga Brugman tak perlu kau bawa nyonya."
"Ambillah barang yang menurut anda penting saja, karena apa yang anda perlukan sudah di sediakan di sana," ucap Blake lantang membuat ghania membeku sejenak.
"Baiklah," ucap ghania lalu menunduk hendak mengikuti blake.
"Maaf tuan aku tidak bisa lama-lama karena tuan kami sudah menunggu kedatangan kami," pamit Blake. lalu beranjak berjalan keluar ke arah mobil yang terparkir di halaman.
Sesampai nya di depan mobil blake membukakan pintu mobil untuk Ghania.
"Silahkan nyonya,"ucap Blake mempersilahkan Ghania masuk. sesaat sebelum ghania memasuki mobil ia memandang ke arah keluarga Brugman.
Seperti nya hanya paman Brugman lah yang merasa sedih atas kepergian Ghania, sedangkan bibi dan Angelina sedang asik dengan check yang baru saja keluarga Brugman terima.
Hati Ghania merasa sakit melihat nya. namun sesaat dia memejamkan mata nya sejenak lalu memasuki mobil.
Di dalam perjalanan Ghania hanya diam dengan bersandar di kursi penumpang sambil kedua mata nya menatap jalanan. entah apa yang sedang asyik ia lihat.
"Tuan Anson sebenar nya orang nya baik,"
"Namun semenjak insiden kebakaran yang hampir merenggut tuan Elvino, tuan Anson selalu menyalahkan diri nya sendiri dan selalu mengganggap semua orang adalah musuh bagi nya," ucap Blake.
"Jadi nyonya bersabarlah untuk menghadapi sikap tuan Anson," tambah nya sambil fokus mengendarai mobil nya.
Ghania yang sedang fokus ke jalanan menolehkan diri dan mendengarkan penjelasan blake.
"Kenapa dia menjelaskan ku tentang pria lain," gumam ghania dari dalam hati.
"Lalu apakah tuan Elvino orang nya juga kejam seperti Anson," ucap Ghania sedikit mengorek tentang Elvino agar setelah di mantion Addison ia siap berhadapan dengan Elvino.
"Tuan Elvino adalah orang yang lembut dan sangat menyayangi tuan Anson,"ucap Blake sambil tersenyum.
"Kalau begitu tak apa, asal suami ku baik pada ku aku pun akan menerima keluarga nya, begitu pun dengan Anson," ucap Ghania sambil tersenyum.
Blake yang masih mencerna ucapan nyonya Addison tersebut. tiba-tiba,
"Astaga."
"Kenapa aku bisa lupa, atas permintaan tuan anson yang telah menggunakan nama elvino untuk menikahi keluarga brugman.
tentu saja keluarga brugman mengira nya nya jika tuan elvino lah yang menikahi nyonya ghania."
"Begitu pun nyonya ghania,"
"Pasti ia mengira tuan elvino lah suami sah nya," gumam blake sambil menarik nafas kasar.
"Apa kau sudah lama bekerja dengan tuan Elvino," ucap Ghania tiba-tiba memecah keheningan.
"Lumayan lama nyonya", jawab Blake sekena nya.
"Dia bertanya tentang tuan Elvino lagi."
"Seakan2 memang tuan Elvino lah suami nya."
"Entah bagaimana tuan Anson nanti menjelaskan kepada nyonya Ghania." ucap Blake lagi2 dengan menarik nafas kasar.
*
*
*
💌hai lupers perkenalkan ini karya ke dua aku. mohon dukungan nya ya, jangan lupa like dan koment nya agar aku semangat update.
Terimakasih 🤗🤗🤗🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Bunda Saputri
Semangat thoorr
2021-12-14
0
Pupu Puji Astuti
ini ada versi komiknya yang mirip2ini kyknya yang pemeran cowoknya romi kalo g salah tapi komiknya bikin emosi menderita terus ceweknya semoga novelnya tidak
2021-12-08
2
Rahmatun Nafisa5
Semangat selaluuuuu
2021-10-31
0