Siap-siap kulamar, Papaku sudah tahu tentang kita.
Romi mengirim pesan pada Anggita, tampak pesan sudah dibaca.
Siapa yang mau dilamar kamu sih, Rom. Jangan macam-macam.
Romi tertawa membaca pesan balasan dari Anggita. Entah kenapa setiap kali Anggita sewot malah terkesan menggemaskan dimata Romi.
Aku kerja dulu cari uang untuk kamu dan anak kita nanti. I Love you.
I don't care!
balas Anggita kembali membuat Romi terbahak. Jual mahal sekali, kamu pasti jadi milikku Anggita, gumam Romi dengan senyum tipis dibibirnya. Kemudian turun menyusul Anto keruangannya.
Kadang hati memang lucu, perkenalan Romy dengan Anggita justru saat ia terpaksa mengantar Lembayung ke acara keluarga Naka disuatu hotel, saat itu Anggita juga hadir bersama keluarganya. Kalian percaya jatuh cinta pada pandangan pertama? itulah yang Romi rasakan saat melihat Anggita saat itu.
Tanpa malu-malu Romi minta Lembayung mengenalkannya pada Anggita. Hanya saja saat itu status Lembayung sebagai tunangan Romi, tunangan yang tidak saling mencintai, yang punya komitmen untuk bebaskan diri menjalin hubungan dengan orang lain. Romi dan Lembayung saling mendukung dengan pilihan masing-masing karena memang mereka tidak pernah saling mencintai, mereka lebih cocok sebagai sahabat.
Lembayung kenalkan Anggita sepupu Naka dan biarkan Anggita ngobrol berdua dengan Romi, sempat sebentar ngobrol bertiga kemudian Lembayung hilir mudik bersama sahabat lainnya, yang juga diundang hadir.
Stop mengenang saat kenalan dengan Anggita, saatnya bekerja tapi tetap pikirkan pujaan hatinya. Setelah duduk manis di kursi kebesarannya, Romi kembali mengeluarkan handphone.
Aku sudah bilang Papaku tentang kita, Kamu dan Steve urus bagian kalian, secepatnya.
Romi mengirim pesan pada Lembayung.
Bagaimana tanggapan Papa Anto? *Lembayung.
So far so good. Pesannya jangan rusak persahabatan mereka, hanya aku sedang mencari cara bicara pada Mama. Cepatlah bergerak, aku sudah tidak sabar. *Romi
Iya nanti ya sabar dulu sebentar, Steve lagi cari waktu yang tepat. Kamu kan tahu urusan Steve bukan hanya soal kita, tapi juga keyakinannya. *Lembayung.
Steve harus cepat bilang kalau sudah pindah keyakinan sejak lama, itu juga bukan karena kamu. *Romi
Iya itu kan harus dijelaskan pada Papi dan Maminya juga, apa kubilang saja kamu selingkuh dengan Anggita? *Lembayung.
Terus namamu saja yang bagus dimata mereka? padahal kamu yang lebih dulu pacaran dengan Steve. Sebenarnya kan aku tunangan yang diselingkuhi. *Romi
Dasar Mak.Comblang. Kamu yang membuat Steve berani mendekati aku padahal. *Lembayung.
Hahaha Cepat ya sayang selesaikan urusan kalian, aku tidak mau Anggita diambil orang. *Romi
Bodo amat my dear❤️ *Lembayung.
Romi terbahak membaca tulisan dari Lembayung yang berstatus tunangannya tapi berpacaran dengan orang lain, memang Romi mak comblangnya dulu, konyol sekali.
Baiklah kembali bekerja, Romi kemudian memanggil sekretarisnya untuk menanyakan apa saja jadwalnya hari ini. Rencananya hari ini Romi tidak mau masuk, ia ingin menghabiskan harinya bersama Anggita, apa lah daya Papa mengajaknya kembali Ke kantor setelah acara pernikahan adiknya, Sosa dan Naka.
"Yess Rom?" Vita teman kuliah Romi yang menjadi sekretarisnya tampak menghampiri Romi, gadis muda multitalenta ini andalan Romi, ia juga pemegang semua rahasia Romi.
"Hari ini sudah kirim bunga untuk Anggita, Vit?" tanya Romi pada Vita.
"Hari ini bukannya kalian bertemu, apa tetap harus Kirim bunga juga?" tanya Vita pada Romi.
"Bertemu juga cuma sebentar, kirim saja tiap hari walau hanya 1 tangkai." kata Romi membuat Vita menganggukkan kepalanya, tak ingin membantah tapi mencibirkan bibirnya.
"Nikahi saja, pemborosan sekali tiap hari Kirim bunga." kata Vita menggerutu, Romi terkekeh.
"Memang akan kunikahi, tapi banyak hal yang harus diberesi lebih dulu, Vit." Romi menghela nafas.
"Sudah punya tunangan malah mencintai gadis lain." Omel Vita pada sahabatnya.
"Sama saja Ayu juga mencintai pria lain, tidak sehat jika kami teruskan. Kami tidak pernah saling cinta." jawab Romi.
"Sekarang bagaimana, belum ada perkembangan?"
"Tadi aku sudah jujur pada Papa." jawab Romi, hubungan Romi dengan Vita sangat dekat. Banyak yang mengira Romi mendekati Vita padahal Romi banyak minta saran pada Vita dan Vita juga sudah bertunangan dengan sahabat Romi saat kuliah dulu. Mereka bertiga satu kampus.
"Papamu tidak masalah ya. Terlihat saat datang air mukanya biasa saja."
"Tentu saja tidak masalah. Papa juga tahu kalau dijodohkan dengan orang yang tidak dicintai itu tidak enak." kata Romi dengan wajah berbinar, kemudian berpikir bagaimana menjelaskan dengan Mamanya nanti. Vita tertawa melihat ekspresi wajah Romi.
"Ok jadwal kamu hari ini, meeting tadi pagi sudah kugeser setelah makan siang. Investor dari Singapore tetap mau bertemu hari ini. Setelah itu rapat internal jam empat sore. Materi sudah kukirim via email, tinggal kamu pelajari. Ada yang mau ditanyakan Bapak Romi?" Vita mulai membacakan kegiatan Romi hari ini, jika sudah membahas pekerjaan, Vita sangat professional, Maka itu Romi rela menggaji Vita diatas pasaran sekretaris pada umumnya. Padahal Vita bukan kuliah jurusan sekretaris.
"Investor dari Singapore?" tanya Romi bingung.
"Pikiranmu Anggita saja sih, Kemarin kan sudah kubilang Mr. Lee ingin bertemu dengan kamu. Pak Anto juga sudah tahu."
"Ok, aku lupa hahaha. Nanti siapa yang mendampingi aku bertemu Mr. Lee?" tanya Romi.
"Moza bagian marketing." jawab Vita. Romi mengernyitkan dahinya mengingat Moza yang mana.
"Tidak pernah hafal dengan karyawan sendiri." dengus Vita kesal.
"Kamu ikut juga Vit." perintah Romi yang pasti tidak mungkin Vita tolak.
"Memangnya kenapa kalau hanya berdua Moza?"
"Aku belum ingat orangnya yang mana, Orang baru ya?"
"Sudah beberapa bulan."
"Oh, baru berarti. Ya sudah berarti nanti kamu dan Moza yang dampingi aku. Karena kalau kuminta Moza keruanganku sekarang akan memakan waktu, Sementara aku juga harus mempelajari materi yang baru kamu Kirim." kata Romi pada Vita.
"Nanti yang presentasi Moza." kata Vita pada Romi.
"Iya paling tidak aku tetap harus tahu detilnya." tegas Romi pada Vita.
"Oke, Rom. Nanti didepan Moza aku harus panggil kamu Bapak atau santai saja?" tanya Vita pada Romi.
"Apa adanya saja, supaya tidak ada gossip lagi. Kasihan kamunya."
"Kasihan aku atau kasihan kamu?"
"Aku sih laki-laki dibilang playboy tidak masalah, tapi kamu dibilang penggoda itu kan merusak image, belum lagi kalau didengar calon mertua kamu." kata Romi memikirkan nama baik Vita.
"Iya betul juga kamu Rom, untung saja Felix tidak banyak protes." Vita terkekeh.
"Vit, ajak Felix makan siang bersama, setelah itu kita bertemu Mr. Lee. Ajak saja Moza sekalian jalan." Romi memberi ide. Ada yang harus ia bicarakan juga dengan Felix.
"Kamu mau apa bertemu Felix?" tanya Vita curiga, selalu saja Romi memberi tugas yang aneh-aneh pada tunangannya.
"Mau minta tolong lah, mana pernah tidak ada urusan sih kalau bertemu Felix." Romi bicara apa adanya. Vita terkekeh, Romi selalu saja mengandalkan Felix tunangannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
auliasiamatir
seru nampaknya Thor , otw lanjut
2021-11-11
0
Phina
waduh anggitanya Ga cinta ya?
2021-09-01
1