Makan siang bersama

Di tengah meeting berlangsung tiba-tiba saja Anto dan Saiful asistennya masuk kedalam ruang rapat tanpa pemberitahuan, mereka bergabung disaat Moza tengah melakukan presentasi yang seharusnya dilakukan oleh Manajer Wilayah Utara. Moza menghentikan aksinya ketika Anto dan Saiful memilih duduk diantara para peserta rapat, karena Romi juga duduk diantara mereka.

"Lanjutkan saja." Anto mempersilahkan Moza melanjutkan presentasinya, bukan pertama kalinya Anto tiba-tiba bergabung di tengah rapat berlangsung, jadi Romi tidak heran lagi. Moza pun melanjutkan apa yang harus ia sampaikan berdasarkan survey dadakan pada para rekannya tadi, hingga ia akhirnya dapat menyelesaikan seluruh presentasinya.

"Papa ada yang mau disampaikan?" bisik Romi pada Anto. Anto menggelengkan kepalanya mempersilahkan Romi melanjutkan dengan bahasa tubuhnya

"Ada kendala apa di wilayah utara?" tanya Romi pada seluruh Marketing di wilayah tersebut.

"Masalahnya ada di..."

"Jangan kamu yang jawab, Moza. Saya minta marketing selain Moza, Willi dan Seno yang menjawab." tegas Romi menyebut nama Marketing yang sudah banyak melakukan transaksi selama bulan berlangsung.

"Kamu yang disebelah Moza, nama?" tunjuk Romi pada pria yang dari tadi bisik-bisik pada Moza.

"Ari, Pak."

"Ok silahkan Ari, kendalanya dimana?"

"Gedung yang kita tawarkan tidak terawat pak." jawab Ari tegas.

"Oke setelah rapat ini kamu ikut saya bersama bagian maintanance, kita cek bersama gedung itu. Saya mau tahu bagian mana yang tidak terawat, mengingat kita terus mengeluarkan biaya maintanance setiap tiga bulan sekali.

"Siap Pak."

"Yang lain, kendalanya apa?" tanya Romi lagi, tidak main-main, ia tampak professional saat bekerja, membuat Anto jadi bangga sendiri melihat ketekunan putranya.

"Terlalu mahal biaya sewanya, Pak." jawab salah seorang marketing.

"Kamu Are kan? terlalu mahal Are? kamu pasarkannya kemana saja? harga yang kita tawarkan sangat bersaing dan ketiga rekan kalian bisa deal, bukan hanya satu atau dua pelanggan, bahkan hampir setengah gedungnya berhasil mereka pasarkan." tegas Romi pada Marketing yang bernama Are tersebut.

"Kapan kamu atur jadwal lagi bertemu dengan klien kamu yang bilang terlalu mahal, saya akan dampingi kamu sampai deal." kata Romi membuat Are langsung mengkeret. Tidak bisa hanya beralasan, dengan Romi, ia harus bicara sesuai data.

"Apa ada lagi?" tanya Romi pada Marketing yang lain. Salah seorang marketing wanita mengangkat tangannya.

"Oke, nama?"

"Caca pak."

"Ada kendala apa?"

"Ada Salah satu klien saya, yang sampai sekarang masih menimbang-nimbang, Sudah berulang kali saya datangi ketempatnya, apa bisa Bapak dampingi saya sampai deal?" tanya Caca pada Romi.

"Sudah pernah minta Pak Budi untuk dampingi kamu?" Romi balik bertanya.

"Pak Budi belum sempat terus Pak." jawab Caca.

"Pak Budi lebih sibuk dari saya rupanya, Ok kamu kordinasi dengan Vita untuk atur waktu ya. Nanti kita akan dampingi kamu." kata Romi membuat Caca menarik nafas lega.

"Ok teman-teman saya rasa rapat sampai disini saja ya, kalau ada kendala jangan sungkan untuk sampaikan langsung sama Vita, nanti akan diatur untuk kita diskusikan dan cari solusi. Terima kasih untuk kehadirannya, mohon maaf jika ada kata yang kurang berkenan, untuk pertanyaan lainnya bisa disampaikan via email." kata Romi menutup pertemuan.

"Untuk Marketing Manager harap tinggal ya, ada yang mau kami sampaikan." kata Anto sebelum semuanya bubar.

"Wilayah utara bisa diwakilkan oleh Moza, Pak?" tanya Vita pada Anto.

"Oh iya silahkan." jawab Anto tetap pada posisinya, sementara satu persatu meninggalkan ruangan rapat.

Rapat bersama Big Bos dan Marketing Manager memakan waktu lebih lama, rupanya Anto meminta para Marketing Manager untuk membuat program kerja untuk meningkatkan penjualan dan menyemangati para Marketing. Program kerja yang terbaik yang akan dipilih untuk di jalankan. Anto juga menyiapkan hadiah jalan-jalan ke luar negeri untuk Marketing Manager dan Marketing terbaik sepanjang tahun. Selain tiket dan akomodasi pemenang juga mendapatkan uang saku. Tentu saja semua bersorak mendengar hadiah yang Anto janjikan.

"Besok kumpulkan pada design Interior, Ya." perintah Anto pada Romi.

"Ada bagiannya kan Pa?" jawab Romi mengingatkan.

"Tapi relate sama Marketing, karena berkat mereka marketing dapat memberikan produk terbaik dan diminati."

"Oke, jam sembilan juga Pa?" Anto menganggukkan kepalanya.

"Vit, atur ya." kata Romi pada Vita.

"Siap." jawab Vita cepat.

"Kalau marketing dapat hadiah, siapkan juga untuk Vita, Pa." kata Romi pada Papanya.

"Oh pasti itu, kamu sih sudah pasti ikut, Vit." kata Anto pada sekretaris Romi.

"Terima kasih Pak." kata Vita senang karena Anto sudah menjanjikan itu. Bosan juga ada di kantor terus, sementara Marketing bisa jalan-jalan.

"Wah enak betul Bu Vita." celutuk salah seorang marketing manager.

"Kalian tidak tahu, kalau Vita juga ikut andil dalam memasarkan produk pada klien besar. Beberapa Marketing yang ikut dengan Vita sudah tahu kan. Siapa saja Klien yang Vita serahkan pada kalian." Romi mengingatkan.

"Wah kok Bu Vita belum pernah kasih ke saya." protesnya lagi.

"Berarti kebetulan gedung yang diminati klien tersebut bukan di wilayah Ibu." jawab Vita tertawa.

"Saya juga mau dapat lemparan order dari Bu Vita." celutuk yang lain.

"Berdoa saja ya." kata Romi terkekeh.

Rapat berakhir menjelang makan siang, Anto mengajak semua yang hadir untuk makan siang bersama.

"Kamu juga ikut Moz." kata Romi pada Moza yang bersiap meninggalkan ruangan.

"Eh..." Moza tampak ragu.

"Ikut saja, mewakili wilayah utara." tegas Romi tidak ingin dibantah. Tentu saja Moza sungkan harus bergabung dengan para Pimpinan, sementara dirinya hanya marketing, yang kadang dipandang sebelah mata oleh Manajernya.

Untung saja ada Vita yang menemani Moza ngobrol, sementara para manager sibuk mengambil hati bos mereka. Ada saja permintaan mereka, Mobil dinas lah, naik insentif lah, Minta hadiah akhir tahun keliling eropa lah, Moza sampai pusing mendengarnya.

"Boleh saja kalau target terpenuhi dua ratus persen." kata Romi pada Marketing Manager.

"jangan segitu dong targetnya Pak, dua ratus persen sih lumayan jungkir balik." kata mereka terbahak.

"Kita juga siapin dananya jungkir balik kok." jawab Romi apa adanya. Bayangkan saja pengadaan lima belas unit mobil dinas bukannya biaya yang kecil, belum lagi penambahan presentasi insentif yang mereka minta. Jika pencapaian sales mereka masih seperti ini mana bisa terpenuhi.

Ada saja jawaban Romi menanggapi cerewetnya para Manager, membuat Anto dan Saiful tertawa. Walaupun sedikit ketus, Romi sangat dielu-elukan oleh staffnya, mereka tahu kinerja Romi bukan kaleng-kaleng Walaupun Romi anak dari pemilik perusahaan.

Makan siang sudah datang, mereka mulai menikmati menu yang ada. Moza lebih memilih diam dari pada Salah bicara. Sementara Romi memberikan perhatian lebih pada Moza dan Vita membuat yang lain sedikit iri dengan kedekatan mereka.

"Saya baru tahu kalau Moza anak emas Pak Romi." celutuk Bona Salah satu Manajer senior.

"Anak emas? saya justru baru tahu ada istilah itu." Romi tertawa mendengarnya.

"Moza, bagaimana urusan Mr. Lee, apa pembayarannya sudah masuk?" tanya Saiful pada Moza.

"Sudah Pak, Lima lantai yang Mr. Lee sewa sedang dalam proses design, bulan depan perusahaan Mr.Lee sudah mulai beroperasi." jawab Moza pada Saiful.

"Kalian tahu Mr. Lee dari Singapore?" tanya Romi pada mereka semua, siapa yang tidak kenal Mr. Lee, beberapa Dari mereka sudah berulang kali menawarkan gedung mereka, tidak ada yang deal.

"Moza bisa deal dengan Mr. Lee minggu lalu dan besok Mr. Yunan dari Taiwan akan mendengar presentasi Moza, kita lihat apa deal lagi apa tidak. Kalau sampai deal jangan bilang lagi Moza anak emas saya." tegas Romi membuat Bona dan yang lain terdiam.

"Ada yang mau ikut mendampingi Moza, supaya bisa lihat langsung kinerjanya seperti apa?" Romi menawarkan.

"Saya ikut." jawab Bona yang ingin memperlajari cara Moza meyakinkan kliennya.

Terpopuler

Comments

auliasiamatir

auliasiamatir

keren babang Romi

2021-11-18

0

winona

winona

berasa Dejavu deh ikutan meeting bahas target haha

2021-09-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!