Kesuksesan

Zayn dan Rere tengah berada di sebuah cafe. Berhadapan dengan ratusan pengunjung yang telah memadati seluruh ruangan di dalam, bahkan sampai di luar.

Mereka semua adalah penggemar buku novel Rere dan Zayn. Tidak segan para penggemar merogoh kocek dalam, hanya untuk bertemu keduanya. Mereka harus membayar tiga ratus ribu untuk mendapatkan satu buah buku novel terbaru, kaus, tanda tangan serta tote bag.

"Silakan kepada kalian yang ingin bertanya kepada kakak Zayn dan Rere," ucap pria yang bertugas sebagai pembawa acara.

"Saya, Kak," unjuk seorang wanita berkerudung biru muda.

"Silakan, Mbak." Seorang pria memakai kaus hitam dengan gambar Zayn dan Rere memberikan mikrofon.

"Aku Nela. Aku mau tanya sama Kakak Zayn dan Rere. Kalian sudah lama berteman, lalu membuat buku bareng. Apa tidak ada benih-benih di antara kalian?" Gadis itu bertanya dengan malu-malu dan mendapat tepukan serta sorakan seolah pertanyaan itu mewakili penggemar.

"Benih-benih apa, nih?" tanya Zayn dalam nada bercanda.

"Cintaaaa," sorak semuanya yang hampir dari mereka adalah wanita.

Zayn tertawa, sedangkan Rere tersipu malu. Lelaki itu memberi kode agar Rere menjawab, tetapi Rere mempersilakan kekasih gelapnya untuk menjawab terlebih dulu.

Zayn berdehem, "Aku dan Rere merupakan teman baik. Dalam hal bekerja sama saja kami cocok. Ya, itu hanya dalam kerja sama dan persahabatan. Kalau untuk asmara, aku sudah memiliki kekasih."

Penggemar terlihat kecewa karena mereka memang sering menjodohkan keduanya. Zayn memberikan mikrofon kepada Rere agar memberi tanggapan atas pertanyaan wanita tadi.

"Seperti yang dibilang oleh Kakak Zayn tadi, sebenarnya aku naksir dia, tetapi orangnya sudah punya kekasih," Rere mengucapkan itu dengan nada bercanda dan tertawa. "Ya, kami hanya cocok sebagai teman dan rekan kerja saja. Untuk hubungan yang lebih lanjut, itu tidaklah mungkin karena kami punya pasangan masing-masing."

"Kak Rere, siapa orang yang beruntung itu?" tanya seorang pria remaja.

"Sebenarnya aku yang beruntung memiliki dia," jawab Rere. Pria itu ada di sampingku. Meski sebagai kekasih gelap, aku sangat bahagia berada di sampingnya.

Sesi tanya jawab sudah selesai. Giliran para penggemar meminta tanda tangan pada novel yang telah mereka beli. Novel berjudul My Sweetie Boyfriend hasil dari buah karya Renata Aprilia dan Zayn Darmawan.

Meski cukup melelahkan, tetapi bagi Zayn dan Rere, hal ini merupakan impian mereka. Dikenal, dielu-elukan, dan punya penggemar sungguh mimpi bagi keduanya.

Selesai menandatangani buku-buku itu, keduanya berfoto bersama dengan penggemar. Dari mereka ada yang memberi hadiah sebagai kenang-kenangan.

"Aku tidak percaya buku kita sangat laku di pasaran," kata Rere.

"Penjualan akan semakin bertambah. Kita sukses besar," sahut Zayn.

"Aku tidak sabar untuk buku kedua kita selesai. Semoga sambutannya akan seperti ini juga."

"Amin," ucap Zayn, "aku juga ingin buku kedua kita segera terbit."

Selesai acara, keduanya pulang dengan mobil masing-masing. Zayn bisa saja memberi tumpangan kepada Rere untuk pulang bersama, tetapi terlalu beresiko untuk mereka saat ini.

Bisa saja ada penggemar yang belum pulang dan melihat keduanya bersama. Rere juga lebih nyaman untuk pulang dengan mobil taksi online. Saat di luar, mereka harus benar-benar menjaga jarak.

...****************...

Rere langsung merebahkan diri di atas tempat tidur setelah sampai di apartemen. Sungguh hari yang melelahkan untuknya. Dari pukul sepuluh pagi sampai pukul dua siang, acara itu selesai.

Bunyi ponsel terdengar. Dengan malasnya Rere meraih tas untuk mengambil ponsel miliknya. Sebuah pesan baru dari sahabat yang lain.

"Mereka ingin ditraktir makan-makan rupanya." Rere menghela, lalu membalas pesan dari sahabatnya. Rere bersedia untuk datang dan mentraktir sahabat-sahabatnya.

Rere melempar sembarangan ponselnya di atas tempat tidur. Ia memejamkan mata, beristirahat sejenak sebelum pergi lagi.

...****************...

Rere merasa tubuhnya sulit untuk digerakkan. Ia mengeliat, mendorong tubuh seseorang yang berada di samping. Rere membuka sebelah mata, samar-samar. Ia menggosok kedua mata, dan baru terlihat jelas sosok pria yang ikut terbangun karena ulahnya.

"Kapan kamu datang?" tanya Rere.

"Cukup lama sampai aku juga tertidur." Zayn kembali memeluk Rere dengan erat. Membenamkan kepalanya di ceruk leher sang simpanan.

"Sudah jam berapa ini? Aku harus pergi untuk mentraktir teman-teman."

"Kamu dapat pesan dari mereka juga?" tanya Zayn.

"Iya."

Zayn menghela, ia bangun dari posisi tidur, dan mengambil dompet yang di letakkan di atas meja lampu tidur. Zayn mengeluarkan semua uangnya, lalu memberikannya kepada Rere.

"Pakai uang ini untuk mentraktir mereka."

"Aku punya uang, kok," kata Rere.

"Simpan saja uangmu. Penghasilan penulis tidak perlu kamu jadikan patokan kecuali karyamu sama seperti J. K. Rowling."

"Kok, kamu ngomongnya begitu? Berdoa saja aku seperti beliau." Wajah Rere cemberut mendengar Zayn yang seakan merendahkannya.

Zayn tertawa, "Aku hanya bercanda. Semoga kamu jadi penulis terkenal di Indonesia."

"Terima kasih."

Zayn mencubit kedua pipi Rere. "Duh, gemes. Kita main, yuk!"

"Enggak mau," tolak Rere, "aku mau pergi. Kamu juga ikut, kan?"

"Aku juga ikut. Kita mandi bersama, bagaimana?" tawar Zayn.

"Enggak mau. Aku mau mandi sendiri." Rere segera turun dari tempat tidur, dan berlari menuju kamar mandi.

Zayn tertawa melihat kepergian Rere. Jika diperhatikan kekasih gelapnya itu cukup menarik. Zayn juga semakin ingin dekat dengan wanita itu.

"Aku tidak bisa mengendalikan napsuku. Apa karena baru pertama kali melakukannya, aku jadi ketagihan?" gumam Zayn.

Selama bersama Amel, Zayn tidak melakukan hal yang lebih jauh, seperti ia melakukan hubungan suami-istri bersama Rere. Zayn memang sudah pernah melihat bentuk polos dari Amel, bahkan keduanya sering memuaskan diri masing-masing di depan layar kamera saat melakukan video call.

Saat merasakan nikmatnya tubuh Rere, seakan itu membuat Zayn candu. Ia ingin melakukannya lagi dan lagi. Berbagai gaya ia coba praktekkan saat bersama Rere. Segala fantasinya selama ini, bisa ia lakukan pada tubuh wanita itu.

Pintu kamar mandi terbuka. Rere keluar dengan mengunakan handuk. Zayn mengusap wajah, lagi-lagi napsunya muncul. Rere memang menakjubkan baginya.

"Kamu tidak ingin bermain, kan?" kata Zayn.

"Aku sudah mandi, Zayn. Besok saja," jawab Rere.

"Cepat pakai bajumu. Kamu membuatku tegang saja."

"Iya, ini juga mau ambil baju. Lebih baik kamu mandi air dingin," usul Rere.

Zayn turun dari tempat tidur. Ia mengambil handuk bersih di dalam lemari. Beberapa pakaian miliknya sudah berada di dalam lemari Rere. Ini mempermudah Zayn untuk berganti pakaian saat bermalam di apartemen.

"Terpaksa mandi air dingin, deh. Padahal mau main malah enggak boleh," gerutu Zayn sembari melangkah masuk ke kamar mandi.

Rere geleng-geleng kepala. "Setiap hari minta melulu. Apa dia tidak lelah?"

Bersambung

Terpopuler

Comments

Zamie Assyakur

Zamie Assyakur

akankah mereka bisa bersama setelah apa yg mereka lakukan

2023-02-20

0

Dwi Hartati08

Dwi Hartati08

hm.... udah 2x baca thor makasih

2022-08-08

0

𝐏𝐂𝐇|||✿༺ d꙰yaa ༻

𝐏𝐂𝐇|||✿༺ d꙰yaa ༻

kasian ya amel😓
sorry ya mel tpi lu bukan tokoh utama

2022-07-29

1

lihat semua
Episodes
1 Menjadi Simpanan
2 Wanita Seutuhnya
3 Apa bedanya Aku
4 Kesuksesan
5 Kedatangan?
6 Tersakiti
7 Pedih
8 Perusahaan
9 Tidak Tega
10 Ditinggal Pergi
11 Tetap Bersama
12 Nasib Tidak Beruntung
13 Tempat Tersendiri
14 Penuh Kelembutan
15 Lagi-lagi Alvin
16 Cemburukah?
17 Pindah Rumah
18 Membuntuti
19 Terciduk
20 Kembali Menolak
21 Habislah
22 Ingin Mengungkap
23 Kalut
24 Zayn Terdiam
25 Pergi
26 Liburan
27 Permainan Indah
28 Kandas
29 Keputusan Zayn
30 Celaka
31 Merindu
32 Pertunangan
33 Ikhlas
34 Kembali
35 Izin
36 Lupakan
37 Pasangan Kesepian
38 Nah?
39 Kisah Baru
40 Fantasi
41 Menolak Keturunan
42 Cari Solusi
43 Rencana Pagelaran
44 Kendali Sederhana
45 Galeri
46 Tak Ternilai
47 Luka
48 Pelabuhan Terakhir
49 Pembahasan Cinta
50 Hasil Kerja
51 Kabar Baik
52 Tiada Harapan
53 Tersakiti
54 Serba Salah
55 Arsyakayla
56 Poor Amel
57 Rencana Ke Jakarta
58 Bertemu
59 Masa Lalu
60 Hadiah Buat Arsya
61 Masih Menunggu
62 Bolehkan marah?
63 Di Pantai
64 Hasil Memuaskan
65 Observasi
66 Sakit
67 Semua Baik Saja
68 Ujian
69 Rumah Sakit Kanker
70 Meminta Bantuan
71 Diminta Menjauh
72 Jujur
73 Menemui Doni
74 Selalu Ingat
75 Sekarat
76 Tersenyum
77 Pemakaman
78 Warisan
79 Sukses
80 Pernikahan Mantan
81 Jebakan Alvin
82 Obrolan Santai
83 Berbalas Pesan
84 Tarik-ulur
85 Kebersamaan
86 Serius Padamu
87 Sindiran
88 Bimbang
89 Bersekongkol
90 Bertemu Calon Nenek
91 Makan Malam
92 Jadian
93 Makan Malam Keluarga
94 Huft
95 Paris
96 Cinta
97 Pertunangan
98 Tidak Bisa Menahan
99 Prewedding
100 Pernikahan
101 Resepsi
102 Sydney
103 Wisata
104 Kabar Kebahagian
105 Catatan Author
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Menjadi Simpanan
2
Wanita Seutuhnya
3
Apa bedanya Aku
4
Kesuksesan
5
Kedatangan?
6
Tersakiti
7
Pedih
8
Perusahaan
9
Tidak Tega
10
Ditinggal Pergi
11
Tetap Bersama
12
Nasib Tidak Beruntung
13
Tempat Tersendiri
14
Penuh Kelembutan
15
Lagi-lagi Alvin
16
Cemburukah?
17
Pindah Rumah
18
Membuntuti
19
Terciduk
20
Kembali Menolak
21
Habislah
22
Ingin Mengungkap
23
Kalut
24
Zayn Terdiam
25
Pergi
26
Liburan
27
Permainan Indah
28
Kandas
29
Keputusan Zayn
30
Celaka
31
Merindu
32
Pertunangan
33
Ikhlas
34
Kembali
35
Izin
36
Lupakan
37
Pasangan Kesepian
38
Nah?
39
Kisah Baru
40
Fantasi
41
Menolak Keturunan
42
Cari Solusi
43
Rencana Pagelaran
44
Kendali Sederhana
45
Galeri
46
Tak Ternilai
47
Luka
48
Pelabuhan Terakhir
49
Pembahasan Cinta
50
Hasil Kerja
51
Kabar Baik
52
Tiada Harapan
53
Tersakiti
54
Serba Salah
55
Arsyakayla
56
Poor Amel
57
Rencana Ke Jakarta
58
Bertemu
59
Masa Lalu
60
Hadiah Buat Arsya
61
Masih Menunggu
62
Bolehkan marah?
63
Di Pantai
64
Hasil Memuaskan
65
Observasi
66
Sakit
67
Semua Baik Saja
68
Ujian
69
Rumah Sakit Kanker
70
Meminta Bantuan
71
Diminta Menjauh
72
Jujur
73
Menemui Doni
74
Selalu Ingat
75
Sekarat
76
Tersenyum
77
Pemakaman
78
Warisan
79
Sukses
80
Pernikahan Mantan
81
Jebakan Alvin
82
Obrolan Santai
83
Berbalas Pesan
84
Tarik-ulur
85
Kebersamaan
86
Serius Padamu
87
Sindiran
88
Bimbang
89
Bersekongkol
90
Bertemu Calon Nenek
91
Makan Malam
92
Jadian
93
Makan Malam Keluarga
94
Huft
95
Paris
96
Cinta
97
Pertunangan
98
Tidak Bisa Menahan
99
Prewedding
100
Pernikahan
101
Resepsi
102
Sydney
103
Wisata
104
Kabar Kebahagian
105
Catatan Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!