Wanita Seutuhnya

Rasa bahagia meluap-luap dalam benak Rere. Kebahagian yang selama ini ingin ia raih akhirnya tercapai juga. Meski menjadi seorang simpanan, Rere tetap saja bahagia.

"Aku sangat bahagia, Zayn. Kamu akhirnya menjadi milikku." Mata Rere berbinar memandang kekasihnya. Oh, bisakah Zayn disebut sebagai kekasih? Ya ... mereka, adalah sepasang kekasih gelap.

"Jangan berlebihan, Rere. Kamu yang menginginkan dirimu menjadi simpanan. Apa kamu tahu betapa rendahnya posisi itu?" kata Zayn.

"Aku tidak peduli. Yang terpenting aku bersama dan bisa menghabiskan waktu bersamamu juga," kata Rere.

Zayn tidak tahu lagi apa yang harus ia lakukan pada Rere. Wanita itu begitu keras kepala. Rasa kasihan malah hadir pada diri Zyan. Ia memang tidak tega melihat Rere yang terus menerus tersakiti.

"Kita selesaikan naskahnya, setelah itu aku akan bersamamu," kata Zayn.

Rere mengangguk cepat. Mendengar Zayn yang ingin bersamanya bagaikan mimpi yang menjadi kenyataan. Rere membuka laptop miliknya dan bergegas mengetik naskah novel yang mereka kerjakan bersama.

"Akhirnya selesai juga," kata Rere.

"Setelah buku kita ini terbit. Aku akan berhenti menjadi penulis. Kamu tahu, kan? Aku harus meneruskan usaha keluargaku," kata Zayn.

"Aku ingin sekali pergi ke pabrik permen dan es krim milikmu," kata Rere.

Orang tua Zayn memiliki pabrik yang memproduksi permen dan es krim. Brand permen dan es krim mereka sudah terkenal di Indonesia bahkan sampai di kirim ke luar negeri.

"Nanti kamu akan aku ajak," kata Zayn.

"Pantas saja, ya, Zayn, kamu itu selalu manis. Kamu produksi gula sama es krim terus," celetuk Rere.

Zayn berdecak, "Apaan, sih? Perusahaan itu, kan, milik kakekku, lalu diteruskan oleh papa dan sekarang diserahkan kepadaku. Kamu tahu sendiri, aku lebih suka dalam hal tulis menulis dan menggambar."

"Kamu tidak berencana membuat rumah penerbit sendiri?"

"Sepertinya aku belum berminat. Aku ingin membuat sebuah game dulu. Jika itu berhasil, kamu bayangkan betapa kayanya aku," kata Zayn.

"Sayangku, aku akan mendukungmu selalu." Rere mencubit kedua pipi Zayn dan berhasil membuat pria itu malu.

Wajah Zayn merona. "Ini di depan umum. Bikin malu saja."

Rere tertawa, "Biarin."

Zayn meletakkan selembar uang merah di meja untuk membayar minuman yang mereka pesan. Keduanya beranjak dari kursi, lalu keluar dari cafe.

Rere menggandeng tangan Zayn saat keduanya menuju mobil, tetapi Zayn menyingkirkan tangan Rere. Ia, lalu membuka pintu mobil untuk simpanannya itu.

"Jika kamu ingin menjadi simpananku, perhatikan sikapmu," kata Zayn.

"Amel berada di luar negeri. Dia tidak akan melihat kita."

Zayn menoyor kepala Rere, lalu menutup pintu dan bergegas masuk melalui pintu mobil sebelahnya.

"Amel mungkin tidak lihat. Bagaimana dengan teman-teman kita? Jaga sikapmu jika ingin bersamaku. Jangan sampai hubungan kita diketahui semua orang," kata Zayn.

Rere menghela napas, "Baiklah."

Zayn mengemudikan mobil keluar dari area parkir kafe menuju jalan raya. Di dalam perjalanan, Rere tidak sungkan untuk merebahkan kepalanya di atas pundak pria itu.

Mobil berhenti di sebuah gedung apartemen. Rere mengerutkan kening, tetapi ia masih belum ingin bertanya mengapa Zayn membawanya ke gedung apartemen.

"Aku akan sewakan apartemen untukmu. Jangan lagi tinggal di rumah kecil itu. Dari jarak rumahku dan apartemen ini tidak begitu jauh," kata Zayn.

"Aku akan tinggal di sini?" tanya Rere.

"Kita tanya dulu, apa ada unit yang masih tersedia."

Zayn dan Rere keluar dari dalam mobil. Rere membiarkan Zayn untuk bicara kepada resepsionis, sedangkan ia duduk di kursi sofa menunggu.

"Ayo pulang," kata Zayn.

"Enggak jadi?" tanya Rere.

"Aku harus menghubungi agennya dan sudah mendapatkan nomor dari agen itu. Besok lusa kamu bisa pindah jika unit di gedung ini tersedia."

"Begitu rupanya. Hari ini kamu beneran ingin bersamaku, kan?"

Zayn tersenyum, "Ya ... aku akan bersamamu."

Rere ingin memeluk Zayn, tetapi ia ingat bahwa di luar mereka harus menjaga sikap. Zayn pria yang sudah memiliki kekasih dan berbeda dengan Rere yang masih sendiri.

*****

"Kamu mau aku buatkan makan siang?" tanya Rere.

Saat sampai di rumah sewa, Zayn langsung merebahkan diri di atas sofa. Beberapa kali Zayn sering berada di rumah Rere karena mereka memang berteman.

"Aku tidak lapar. Mau tidur saja."

"Tidur di kamar, Zayn," ucap Rere.

"Biarkan aku dulu di sini." Zayn meraih ponsel dari saku celananya. Ia lupa untuk menghubungi sang kekasih yang berada di luar negeri. "Rere!"

"Ya ... ada apa?" jawabnya.

"Aku mau melakukan panggilan video bersama Amel. Tolong kamu diam dulu."

"Silakan. Aku masuk ke kamar saja," kata Rere yang segera masuk ke dalam kamar.

Zayn melakukan panggilan video bersama kekasihnya dan tidak lama pria itu melakukan percakapan. Rere diam di balik pintu mendengarkan. Awalnya Zayn mengobrol basa-basi bersama Amel, lalu pria itu seperti mengeluarkan suara aneh. Rere yang penasaran mengintip lewat pintu.

"Buka semuanya, Sayang. Aku ingin lihat milikmu bagian atas dan bawah," kata Zayn.

"Kamu tidak bosan setiap hari melakukan ini?" tanya Amel dari seberang sana.

"Kamu jauh di negeri orang. Kalau dekat aku bisa bermain bersamamu. Lihat ... milikku sudah tegang," kata Zyan.

Rere menutup bibir karena melihat secara langsung Zayn melakukan video dewasa bersama Amel, kekasihnya. Tanpa sengaja mata Zayn melihat Rere yang mengintip.

"Sayang ... nanti malam saja kita lanjutkan. Aku ada pekerjaan," kata Zyan.

Sebelum Amel menyetujui ucapan Zayn, pria itu telah memutus sambungan videonya. Zayn mendorong pintu kamar hingga terbuka.

"Ma-maaf. Aku tidak sengaja," kata Rere.

"Kamu ingin melakukannya bersamaku?"

"Apa?" tanya Rere yang langsung menundukkan wajahnya.

Zayn meraih dagu Rere. Ia mendekat hingga embusan napasnya dapat Rere rasakan. Hidung mancung Zayn menyentuh pipi Rere dan membuat desiran aneh dalam diri wanita itu.

"Ayo kita lakukan," ajak Zayn dengan menarik tangan Rere menuju tempat tidur.

Zayn membuka habis pakaiannya. Perlahan ia juga membuka pakaian yang dikenakan Rere. Melihat bentuk tubuh polos dari simpanannya, Zayn semakin terbakar gelora.

"Aku akan mengubahmu dari gadis menjadi wanita." Perlahan Zayn mendorong tubuh Rere hingga jatuh di atas tempat tidur.

Zayn menyentuh kening, pipi dan terakhir Bibir. Rere hanya bisa menerima. Ia tidak menolak sentuhan yang Zayn berikan. Dalam hati ... inilah sebenarnya yang ia inginkan.

Suara serak beradu bersama decitan tempat tidur. Seprai yang tadinya rapi, telah berantakan dan bercampur noda merah. Suara tangis kesakitan, jeritan kenikmatan beradu dengan keringat yang menbanjiri tubuh mereka.

Suasana cerah semakin membakar keduanya untuk terus melakukannya. Jiwa muda dengan tenaga yang kuat membuat dua insan itu melakukan permainan panas hingga berkali-kali.

Bersambung.

Dukung Author dengan vote, like dan koment.

Terpopuler

Comments

senjasabdaalam

senjasabdaalam

rere laki lu spek sampah bjir

2024-07-20

0

Imas Masripah

Imas Masripah

sy masih nyimak....🤔

2024-02-10

0

Nayla Ujji ...

Nayla Ujji ...

seumur hidup,...
aku baru tahu... kali ini. kalo.
"wanita ku itu artinya wanita simpanan.
✌✌...

Othor... makasih .
jadi nambah ilmu.

2023-07-01

0

lihat semua
Episodes
1 Menjadi Simpanan
2 Wanita Seutuhnya
3 Apa bedanya Aku
4 Kesuksesan
5 Kedatangan?
6 Tersakiti
7 Pedih
8 Perusahaan
9 Tidak Tega
10 Ditinggal Pergi
11 Tetap Bersama
12 Nasib Tidak Beruntung
13 Tempat Tersendiri
14 Penuh Kelembutan
15 Lagi-lagi Alvin
16 Cemburukah?
17 Pindah Rumah
18 Membuntuti
19 Terciduk
20 Kembali Menolak
21 Habislah
22 Ingin Mengungkap
23 Kalut
24 Zayn Terdiam
25 Pergi
26 Liburan
27 Permainan Indah
28 Kandas
29 Keputusan Zayn
30 Celaka
31 Merindu
32 Pertunangan
33 Ikhlas
34 Kembali
35 Izin
36 Lupakan
37 Pasangan Kesepian
38 Nah?
39 Kisah Baru
40 Fantasi
41 Menolak Keturunan
42 Cari Solusi
43 Rencana Pagelaran
44 Kendali Sederhana
45 Galeri
46 Tak Ternilai
47 Luka
48 Pelabuhan Terakhir
49 Pembahasan Cinta
50 Hasil Kerja
51 Kabar Baik
52 Tiada Harapan
53 Tersakiti
54 Serba Salah
55 Arsyakayla
56 Poor Amel
57 Rencana Ke Jakarta
58 Bertemu
59 Masa Lalu
60 Hadiah Buat Arsya
61 Masih Menunggu
62 Bolehkan marah?
63 Di Pantai
64 Hasil Memuaskan
65 Observasi
66 Sakit
67 Semua Baik Saja
68 Ujian
69 Rumah Sakit Kanker
70 Meminta Bantuan
71 Diminta Menjauh
72 Jujur
73 Menemui Doni
74 Selalu Ingat
75 Sekarat
76 Tersenyum
77 Pemakaman
78 Warisan
79 Sukses
80 Pernikahan Mantan
81 Jebakan Alvin
82 Obrolan Santai
83 Berbalas Pesan
84 Tarik-ulur
85 Kebersamaan
86 Serius Padamu
87 Sindiran
88 Bimbang
89 Bersekongkol
90 Bertemu Calon Nenek
91 Makan Malam
92 Jadian
93 Makan Malam Keluarga
94 Huft
95 Paris
96 Cinta
97 Pertunangan
98 Tidak Bisa Menahan
99 Prewedding
100 Pernikahan
101 Resepsi
102 Sydney
103 Wisata
104 Kabar Kebahagian
105 Catatan Author
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Menjadi Simpanan
2
Wanita Seutuhnya
3
Apa bedanya Aku
4
Kesuksesan
5
Kedatangan?
6
Tersakiti
7
Pedih
8
Perusahaan
9
Tidak Tega
10
Ditinggal Pergi
11
Tetap Bersama
12
Nasib Tidak Beruntung
13
Tempat Tersendiri
14
Penuh Kelembutan
15
Lagi-lagi Alvin
16
Cemburukah?
17
Pindah Rumah
18
Membuntuti
19
Terciduk
20
Kembali Menolak
21
Habislah
22
Ingin Mengungkap
23
Kalut
24
Zayn Terdiam
25
Pergi
26
Liburan
27
Permainan Indah
28
Kandas
29
Keputusan Zayn
30
Celaka
31
Merindu
32
Pertunangan
33
Ikhlas
34
Kembali
35
Izin
36
Lupakan
37
Pasangan Kesepian
38
Nah?
39
Kisah Baru
40
Fantasi
41
Menolak Keturunan
42
Cari Solusi
43
Rencana Pagelaran
44
Kendali Sederhana
45
Galeri
46
Tak Ternilai
47
Luka
48
Pelabuhan Terakhir
49
Pembahasan Cinta
50
Hasil Kerja
51
Kabar Baik
52
Tiada Harapan
53
Tersakiti
54
Serba Salah
55
Arsyakayla
56
Poor Amel
57
Rencana Ke Jakarta
58
Bertemu
59
Masa Lalu
60
Hadiah Buat Arsya
61
Masih Menunggu
62
Bolehkan marah?
63
Di Pantai
64
Hasil Memuaskan
65
Observasi
66
Sakit
67
Semua Baik Saja
68
Ujian
69
Rumah Sakit Kanker
70
Meminta Bantuan
71
Diminta Menjauh
72
Jujur
73
Menemui Doni
74
Selalu Ingat
75
Sekarat
76
Tersenyum
77
Pemakaman
78
Warisan
79
Sukses
80
Pernikahan Mantan
81
Jebakan Alvin
82
Obrolan Santai
83
Berbalas Pesan
84
Tarik-ulur
85
Kebersamaan
86
Serius Padamu
87
Sindiran
88
Bimbang
89
Bersekongkol
90
Bertemu Calon Nenek
91
Makan Malam
92
Jadian
93
Makan Malam Keluarga
94
Huft
95
Paris
96
Cinta
97
Pertunangan
98
Tidak Bisa Menahan
99
Prewedding
100
Pernikahan
101
Resepsi
102
Sydney
103
Wisata
104
Kabar Kebahagian
105
Catatan Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!