Randi dan Riana sudah beraksi. Dengan bantuan William, mereka bisa mendapat ijin dari Risma. Sedangkan Risma berusaha menenangkan Rama yang merasa dikucilkan.
“Sayang, Kak Ri dan Kak Ran tidak meninggalkan Rama sendiri. Hanya saja mereka mendapat misi dari Om William” terang Risma berusaha agar anaknya tidak membenci saudara sepupu rasa kandung itu.
“Rama mencoba mengerti bunda. Tapi Rama merasa sepi. Sekolah pulang pergi sendiri dan mengerjakan tugas juga sendiri. Biasanya kita mengerjakan tugas dan belajar selalu rame-rame”
“Sabar sayang. Doakan kedua kakaknya cepat menyelesaikan misi dan bisa kembali berkumpul. Oke?”
“Oke bunda. Rama akan selalu mendoakan kakak kembar supaya cepat selesai dan selalu dilindungi”
“Amiin”
Risma merasa lega walau hatinya juga merasakan hal yang sama. Merasa rindu dan sepi tanpa dua anak kembarnya. Risma ingat bagaimana William meminta ijin padanya untuk membiarkan Randi dan Riana paling tidak dua minggu menginapdi masion Atmaja. William memberikan misi khusus, itulah yang dikatakannya pada Risma.
Risma sempat menolak dan dengan iming-iming bahwa dia bisa menguasai kembar sepenuhnya jika misi berhasil, akhirnya Risma menurunkan egonya. Ya, demi keharmonisan keluarganya, dia harus berjuang sekarang. Dengan cara mengijinkan duo R melakukan misi, itulah cara Risma memperjuangkan Randi dan Riana. Tanpa Risma ketahui, justru kedua anaknya yang memiliki ide untuk itu.
Seminggu berlalu dan selama itu pula Risma dan Rama tidak bertemu dengan duo R. Rindu pasti, karena baru kali ini mereka berpisah cukup lama. Biasanya hanya tiga hari dan sudah paling lama. Randi dan Riana tak kalah rindunya pada adik dan bundanya. Namun jika mereka tidak begini, maka mereka tidak akan bisa menemukan motif keluarga Atmaja sangat menginginkan mereka.
“Kak, Riana sudah memantau selama tinggal di sini. Setiap mereka mau membahas sesuatu, mereka selalu pergi ke kamar yang ada di sana” bisik Riana dan menunjuk ruang kerja Riko yang dikira Riana adalah kamar.
“Dari mana kau tahu?”
“Tentu saja aku tahu. Aku mengawasi setiap orang di sini. Baik opa ataupun oma, selalu masuk ke sana setiap kali selesai berkata aku ingin bicara penting padamu” jawab Riana menirukan suara orang tua yang bicara pada papanya.
“Baiklah. Kita hubungi Om William. Ayo masuk kamar”
Randi dan Riana menghubungi William setelah masuk kamarnya.
“Jadi begitu Om Will. Lalu apa yang harus kita lakukan?” tanya Randi setelah menceritakan apa yang Riana selidiki selama ini.
“Om akan mengirimkan barang pada kalian. Om menaruhnya dalam tempat baterai. Keluarga Atmaja hanya tahu kaalau Om mengirim mainan. Jika sudah menerima paketnya, hubungi Om lagi. Nanti Om akan bimbing dari sini” jelas William dari sambungan LOVI Smartnya. Satu kelebihan LOVI Smart yang tidak William beberkan pada semuanya yaitu bisa digunakan untuk komunikasi. Hanya dengan membuka jaringan yang saling menghubungkan pemakainya, mereka bisa langsung berkomunikasi. Awalnya Randi dan Riana juga tidak tahu, tapi setelah William menjelaskan pada keduanya, mereka mengerti dan berjanji akan merahasiakannya.
“Baik Om. Kami mau main dulu agar mereka tidak curiga”
“Good boy, good girl”
Sambungan terputus. Mereka kembali keluar dan bermain dengan pengasuh yang sudah disewa.
“Papa lebih sayang sama uangnya. Oma dan opa juga” rengek Riana yang mencoba memancing reaksi dari pengasuhnya yang selalu mengawasi mereka tanpa ikut bermain.
“Jangan bicara seperti itu. Kan uangnya juga buat kita. Nih lihat, kita dapat banyak mainan” hibur Randi yang tahu adiknya melakukan sandiwara.
“Ri rindu bunda dan Rama. Meskipun tidak banyak mainan, tapi hati kita nggak kesepian” rajuk Riana lagi.
“Kakak juga rindu”
“Kita pulang saja yuk” Riana menarik tangan Randi dan menariknya untuk berdiri.
“Jangan tuan muda, nona muda” teriak pengasuh itu mencegah duo R. Meskipun tidak ikut bermain, tapi dia mendengar dengan baik perbincangan mereka.
“Kenapa? Kami sudah di sini, tapi mereka tetap hanya menemani kami saat weekend saja” Riana cemberut seolah benar-benar marah.
“Saya akan hubungi Tuan untuk mengatakan keinginan anda” bujuk pengasuh itu pada duo R.
“Nggak perlu, kami bisa sendiri. Minggir” Randi mendorong pengasuhnya hingga hampir terjerambab.
“Kak, bunda bisa marah kalau tahu kita tidak sopan pada yang lebih tua” tegur Riana karena itu diluar skenario.
“Asal mulutmu tidak ember, bunda nggak akan tahu” Randi merasa risih karena terusdiperhatikan oleh pengasuh. Mereka berdua tidak akan bisa bebas bergerak jika terus diawasi.
Randi dan Riana menuju teras untuk menunggu kiriman paket dari William. Tak lama kemudian, mereka menerimanya.
“Katakan pada papaku kalau hanya mainan saja, siapa saja juga bisa melakukannya” ketus Randi pada pengasuhnya yang terus mengekor mereka. Wanita itu meneguk ludahnya kasar. Selama seminggu menjadi pengasuh dadakan tuan muda dan nona muda kecilnya, baru hari ini dia mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan.
“Mungkin memang yang mereka butuhkan adalah kebersamaan, bukan kekayaan” monolognya dan kembali ke rumah belakang setelah melihat Randi dan Riana masuk kamar.
“Aku akan melapor pada Tuan Muda”
Sedangkan Riana sedang menegur Randi tentang prilakunya yang tidak baik.
“Bunda tidak pernah mengajarkan kita untuk tidak sopan Kak”
“Dia akan menyulitkan pergerakan kita kalau kita diawasi terus olehnya” Randi mencoba menjelaskan pada adiknya tentang situasi.
“Kita bisa melakukan dengan cara yang lain. Kita buka dulu dan hubungi Om Willi. Setelah itu, biarkan aku yang mengatur bagimana caranya mengalihkannya. Kakak atur strategi dengan Om Willi” Riana kesal karena kakaknya berpikiran pendek.
“Baiklah. terserah kau saja” pasrah Randi yang tidak mau berdebat dengan Riana.
Randi membuka mainan itu dan ternyata ada semacam alat hitam yang di selipkan di sana. Randi menghubungi William dan langsung tersambung.
“Bagaimana?” tanya William begitu tersambung.
“Sudah om. Apa yang harus kami lakukan?”
“Tempelkan alat itu di tempat yang kalian sebutkan. Ingat, jangan sampai alatnya kelihatan. Kalian mengerti?”
“Baik, kami mengerti. Lalu, apa setelah ini kami boleh pulang? Kami sudah rindu dengan bunda dan Rama”
“Jangan. Selesaikan waktu dua minggu yang kalian minta dari bundamu agar keluarga Atmaja tidak curiga”
“Tapi kami rindu” rengek Randi membuat William menghela napasnya.
“Akan om pikirkan caranya. Hubungi Om kalau kalian sudah berhasil”
Randi dan Riana mulai melihat situasi. Benar saja, pengasuhnya sudah mengawasi kamar mereka.
“Aku akan ajak dia ke taman. Om Willi sudah memanipulasi CCTV masion. You know lah, Om Willi nggak mau ada yang curiga, jadi lakukan dengan cepat. Waktuna hanya duapuluh menit paling lambat” Riana mengingatkan Randi. Mereka berbagi tugas.
Riana menghampiri pengasuhnya.
“Bi, aku mau main di taman” ajak Riana dan pengasuh itu bingung, kenapa hanya nonanya saja. Biasanya mereka selalu berdua.
“Jangan hiarukan dia Bi. Maafkan Kak Randi ya. Dia sedang kesal.dan sekarang aku yang kesal padanya. Ayo temani aku” ajak Riana dan melangkah pergi ke taman. Pengasuh itu mengikuti Riana dari belakang.
“Bi, Bibi udah maafkan Kak Randi kan?” tanya Riana mencoba membuka percakapan dengan pengasuhnya bermaksud memfokuskannya.
“Sudah Nona. Bibi juga yang salah karena menyinggung tuan muda”
“Tapi tetap saja nggak boleh bi. Kata bunda harus sopan sama yang lebih tua. Apalagi bibi yang sudah baik sama kita. Selama kita di sini, bibi yang ngawasin kita, jadi bagaimanapun juga, Kak Randi nggak boleh bersikap seperti itu” Riana menjelma menjadi Risma kalau sudah berurusan dengan tata krama.
“Nona benar. Di rumah ini tidak ada ajaran seperti itu. Bunda Nona juga tidak tahu kalau Nona tidak bicara” jawab pengasuh dengan sabar. Dan baru kali ini dia bisa seintensbicara dengan nona kecilnya.
“Bibi memintaku berbohong?” kesal Riana yang salah memahami kaliamt pengasuhnya.
“Bibi nggak bilang gitu Non. Kalau Nona tidak cerita, bukan berbohong” pengasuh itu tersenyum.
Pasti bunda Nona dan Tuan muda kecil ini sangat sopan. Anak-anaknya sangat tahu tata krama. Puji pengasuh dalam hati.
“Apa bedanya?” Riana masih menimpali dengan ketus.
“Kalau nona tidak ditanya, jadi tidak perlu menjawab. Itu sama saja tidak berbohong. Lain lagi kalau Nona bercerita tapi memutar balikkan fakta, itu baru berbohong”
“Benar juga ya yang bibi katakan” Riana senang karena baru saja merasa ada teman di rumah yang megah itu. Sejenak Riana berbikir apakah saudara kembarnya itu sudah melaksanakan bagiannya dengan baik. Riana melihat arloji yang diberikan Riko. Ternyata baru sepuluh menit waktu berjalan. Riana mengajak pengasuhnya main ayunan. Dengan senang hati menemani nonanya yang terus bercerita tentang kehidupannya dan sesekali meminta pengasuhnya yang bercerita.
*****
Ketemu lagi sama bunda di novel DUREN ANTIG. Novel ini selow update seperti novel-novel sebelumnya. Bagi readers baru yang belum membaca novel bunda sebelumnya, boleh dikepoin dengan klik profil dan pilih novel yang ingin dibaca. Ada PERNIKAHAN DADAKAN, OH SUAMIKU dan TUAN MUDA NYANTRI NONA MUDA JADI BU NYAI.
Jangan lupa untuk Like, Komentar, Vote, Beri Hadiah dan Rating Bintang limanya. Terimakasih karena sudah bersedia mampir. Salam sayang dari bunda untuk readers semua.
*****
NEXT
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
🎮 ⏤͟͟͞ROcthie ଓε⚽🏚€
Semoga duo R berhasil 👏👏👏
2021-10-19
2
Niken Indrawati
keren
2021-10-09
1
Momy
duo R keyen ..akh bun kurang up nya🤣
2021-10-08
2