Risma dan anak-anaknya telah berada di rumah William. Begitu juga dengan kedua mertua Risma. Mereka mendapat undangan khusus dari William.
“Maaf membuat waktu kalian terbuang malam ini. Ada yang ingin saya sampaikan” William membuka pertemuan dengan meminta maaf terlebih dahulu.
“Nggak apa-apa kak. Pasti ada alasannya. Risma tahu seperti apa kakak”
“Terimakasih” William mengeluarkan sesuatu dari laci mejanya.
“Ini adalah penyadap suara sekaligus radar untuk mengetahui dimana lokasi si pemakai. Saya ingin masing-masing dari kita memakainya. Saya hanya ingin mengantisipasi kemungkinan terburuk dari rencana licik keluarga Atmaja”
jelas William.
“Termasuk kami?” tanya Heru.
“Iya. Saya takut keluarga Atmaja menggunakan anda dan istri anda untuk menekan Risma. Bagaimanapun juga,
kalian termasuk orang yang diperhitungkan Risma”
“Willi benar Mas. Saya takutnya hal seperti itu terjadi”
Semua orang mengerti. Willi sendiri yang memasang alat tersebut pada semua orang. Alat tersebut di pasang di telinga bagian belakang agar tidak mudah terlihat. Meskipun begitu, alat yang sangat kecil akan terlihat seperti tahi lalat jika sampai ada orang yang melihatnya. Alat yang dirancang sendiri oleh William khusus untuk keluarganya ini dibuat dengan bahan yang khusus. Cara penanamannya juga khusus, sehingga selain William, tidak ada yang bisa melepas atau memakaikannya. Karena menggunakan alat dan bahan yang khusus, LOVI SMART, begitulah William menamai chipnya yang tahan dengan air ataupun usapan. Jadi meskipun digunakan untuk mandi dan di gosok saat membersihkan diri, LOVI Smart tidak akan rusak ataupun jatuh.
“Ini sangat canggih Om” seru Randi.
“Nanti kalau aku sudah jadi tentara, aku akan beli alat ini untuk anggotaku agar aku bisa memantau mereka” Randi berkata dengan antusias.
“Pasyi sayang. Kalau dengan kamu, nanti om diskon” William malah meladeni hayalan Randi.
“Nanti kalau sudah besar, aku ingin seperti Om Willi. Aku sangat suka dunia listrik” Ya, Riana memang sangat suka yangberbau listrik. Semua mainannya yang berbau remot sangat dia suka. Tapi yang tidak ada remotjnya, pasti langsung masuk gudang penyimpanan.
“Kalau besar nanti, aku mau seperti orang-orang yang kerja di depan komputer. Yang bisa mencari informasi itu lho bunda” Rama malah ingin menjadi hacker.
“Iya, semoga apa yang kalian cita-citakan berhasil nantinya. Asal tetap harus ingat untuk selalu jujur” nasehat Risma pada anak-anaknya.
“Siap bunda” ketiganya menjawab serempak. Yang lain senang dengan pendidikan yang diberikan Risma.
*****
Waktu terus berlalu, namun tidak ada tanda-tanda mencurigakan dari keluarga Atmaja. Baik Riko dan kedua orang tuanya hanya mengajak Randi dan Riana bermain bahkan menginap di rumah. Mereka juga memulangkan tepat waktu. Namun William tidak mau lengah. William bahkan memeriksa ponsel Randi dan Riana yang dibelikan Riko. Ternyata benar, disana sudah ada aplikasi GPS untuk mengetahui dimana lokasi keduanya berada. William hanya memriksa dan tidak melakukan apa-apa. Selama itu tidak membahayakan, maka William tidak akan bertindak.
Riko telah berada di cafe milik Risma. Karena malam minggu, cafe Risma ramai anak muda yang nongkrong. Riko menuju ruang Risma karena sudah mendapat ijin langsung menemuinya jika memang ada keperluan.
“Aku masuk Ris” ucap Riko setelah mengetuk pintu, namun tidak ada sahutan dari dalam. Saat Riko masuk, dia melihat Risma yang tertidur di meja kerjanya.
“Kamu cantik, tapi sayang juga keras kepala” Riko mengelus rambut Risma.
“Kamu tahu, sebenarnya aku mulai tertarik sama kamu. Setelah mengenal kamu lama, kamu adalah wanita yang patut aku perhitungkan untuk bersanding denganku” monolog Riko sambil terus memandangi wajah Risma yang tertidur.
Tok tok tok.
“Bundaaaa” terdengar suara ketukan pintu dan teriakan dari luar.Risma mulai tersadar dan Riko memposisikan diri menjauh darinya.
“Eh, Tuan Riko” kaget Risma karena Riko sudah ada di ruangannya.
“Bundaaa” teriakan kembali terdengar dan Risma langsung berdiri.
“Maaf ya sayang, bunda tertidur tadi” Risma berucap dengan wajah bersalah setelah membukakan pintu.
“Nggak apa-apa bunda” ketiga anak Risma masuk.
“Papa” teriak Randi dan Riana. Rama hanya memandang saja. Risma juga hanya mengusap bahu Rama untuk menenangkannya. Risma tahu apa yang dirasakan putranya. Namun dari pihak Riko ataupun orang tuanya tidak pernah mencoba mengakrabkan diri pada Rama. Risma merasa hal itu wajar karena Rama bukanlah darah dagingnya. Meskipun begitu, ada perasaan sakit saat melihat anaknya diabaikan seperti itu. Rama melihat bundanya dan tersenyum seolah mengatakan kalau dia baik-baik saja.
“Papa ke sini buat jemput kalian. Mau kan nginap lagi di rumah papa?” tanya Riko pada kedua bocah kembar.
“Boleh bund?” tanya Randi. Riana pun memandang ibunya.
“Boleh” jawab Risma lembut. Riko mendengus karena ternyata waktu lima bulan tidak cukup membuat Randi dan Riana berpaling dari Risma. Rama menyadari hal itu. Diantara mereka bertiga, Ramalah yang paling sensitif dengan
ekspresi wajah seseorang. Bukan tanpa alasan Rama tidak mengakrabkan diri. Hanya dengan melihat wajah Riko, Diana dan Ramon, Rama langsung tahu kalau mereka tidak menyukainya.
“Apa ada yang perlu dibawa sayang?” tanya Risma sebelum kedua anaknya berlalu.
“Tidak perlu. Kebutuhan mereka sudah aku cukupi” Risma mendengus. Hal yang tidak disukai Risma dari Riko adalah sifat sombongnya. Risma khawatir hal itu akan ditiru oleh Randi dan Riana.
“Rama sendiri lagi” lirih Rama setelah kedua kakaknya pergi bersama papanya.
“Kan masih ada bunda sayang” Risma memeluk Rama dengan penuh kasih sayang.
“Tidur sama bunda?” ajak Risma dan Rama langsung mengangguk.
“Ayo kita pulang” Risma menggandeng Rama dan melangkah keluar cafe. Setelah pamitan dengan karyawannya dan memasrahkan kunci cefe, dia dan putranya menuju mobil untuk pulang ke rumah.
*****
Randi dan Riana langsung masuk ke kamar setelah tiba di rumah keluarga Atmaja.
“Hei, kalian tidak makan dulu?” teriak Riko melihat kedua anaknya langsung masuk kamar.
“Kami sudah makan papa” teriak Riana.
“Huh, anak-anak itu, selalu saja langsung masuk kamar. Memangnya apa yang mereka lakukan” kesal Riko.
Sedangkan Randi dan Riana sedang melakukan rapat darurat. Ada-ada saja duo kembar ini.
“Menurut Kak Randi, mengapa papa, opa dan oma seperti tidak menyukai Rama?” tanya Riana setelah duduk bersila dihadapan Randi.
“Mungkin karena Rama bukan anak papa” tebak Randi yang tepat sasaran.
“Kekanakan” ejek Riana yang selama ini ternyata memperhatikan keluarga barunya.
“Aku merasa mereka memiliki niat tersembunyi. Bagaimana kalau kita selidiki?” Randi yang lebih peka dengan keadaan mengajak adiknya untuk jadi detektif.
“Caranya?”
“Sini aku bisikin” Randi membisikan sesuatu pada Riana. Adik kembarnya itu hanya manggut-manggut mengerti.
“Aku suka ide Kak Randi. Tapi nanti kalau bunda sedih gimana?” Riana masih memikirkan Risma.
“Kita buat timework bareng Om Willi”
“Oke”
Kesepakatan dibuat, entah apa itu. Ternyata Randi dan Riana cukup peka dengan keadaan sekitar. Riana yang memang cuek hanya bersikap masa bodoh selama tidak menyakiti keluarganya. Berbeda dengan Randi yang tidak ingin kepalang tanggung dan memilih mengantisipasi sebelum benar-benar terjadi.
*****
Ketemu lagi sama bunda di novel DUREN ANTIG. Novel ini selow update seperti novel-novel sebelumnya. Bagi readers baru yang belum membaca novel bunda sebelumnya, boleh dikepoin dengan klik profil dan pilih novel yang ingin dibaca. Ada PERNIKAHAN DADAKAN, OH SUAMIKU dan TUAN MUDA NYANTRI NONA MUDA JADI BU NYAI.
Jangan lupa untuk Like, Komentar, Vote, Beri Hadiah dan Rating Bintang limanya. Terimakasih karena sudah bersedia mampir. Salam sayang dari bunda untuk readers semua.
*****
NEXT
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
🎮 ⏤͟͟͞ROcthie ଓε⚽🏚€
LOVI SMART nya seperti apa sich Bun, mau juga donk Bun 😊😊😊
2021-10-18
2
Momy
ya ampun bun aku digantung sama dirimu..ga enak tahu bun di gantung itu sakit..bun aku pesen LOVI SMART nya 2 yah?🤣
2021-10-06
3
Niken Indrawati
nanggung thor ya ampun😔up lagi napa thor😭
2021-10-06
1