Hari berlalu dan bayangan wajah pria yang mirip dengan putra putri kembarnya terus menghantui Risma. Ingin Risma mencari tahu, namun dia tidak tahu apa-apa tentang pria itu. Bahkan Risma rela menjadi kasir cafenya setelah pertemuannya dengan pria itu. Namun sudah lebih dari dua minggu sejak hari itu, Risma belum juga bertemu kembali. Tepatnya pria itu belum kembali ke cafenya.
“Apa aku yang terlalu berfikir ya? Toh apa juga hubungannya dengan si kembar?” Risma baru menyadari kebodohannya.
“Mbak Mita, kasir mbak lagi yang pegang. Saya ada janji dengan Kak Willi hari ini” Risma bersiap karena Wiliam sudah mengabari kalau dia sedang berada di jalan menuju cafe.
“Iya Bu. Kan memang sudah saya” jawab Mita. Sebenarnya dia juga heran kenapa si bu bos mau jadi kasir selama ini. Biasanya cuma menjadi pengganti kalau memang semua orang sibuk.
“Saya titip cafe ya. Sepertinya Kak Willi juga sudah sampai. By Mbak Mita” Risma melambai dan bertepatan dengan itu, William masuk.
“Kak Wil, ayo” ajak Risma, padahal Willi belum duduk untuk sekedar minum segelas teh ataupun kopi.
“Kamu nggak biarkan Kak Wili minum dulu?” Risma tersenyum dan mengambil sebotol minuman instan.
“Nih, kopi latte kesukaan kak Willi” Risma memberikan minuman dingin itu pada Willi.
“Thanks. Pintar banget ngelesnya” ejek William. Risma menanggapi dengan tertawa.
Mereka menuju tujuan dengan mobil William. Sebelumnya, Risma menjemput dahulu Randi dan Riana di sekolah dan Rama di rumah mertuanya. Baru setelah itu mereka akan jalan-jalan ke taman sampai sore menikmati senja. Hari ini Wiliam telah berjanji akan mengajak anak-anak jalan-jalan dan mengunjungi pasar malam. Sengaja memilih weekend agar tugas dan belajar anak-anak tidak terganggu.
“Kok kita ke mall om?” tanya Rama.
“Iya, katanya mau ke taman sebelum ke pasar malam” tambah Randi dan Riana hanya mengangguk dengan wajah cemberut.
“Kita beli baju dulu buat abang dan kakak, kan kalian masih pakai seragam. Terus kita shalat dluhur dulu. Belum shalat kan?”
“Belum om” jawab Randi dan Riana.
“Rama sudah. Biar Rama yangjaga barang, semuanya shalat saja”
“Baiklah. Mari kita beli baju dulu”
Bukan hanya Randi dan Riana yang dibelikan baju. Akhirnya si bontot Rama juga kebagian dibelikan baju. Setelah itu mereka shalat berjamaah dengan barang dibawah pengawasan Rama. Sekarang mereka menuju taman bermain yang ada di alun-alun kota.
“Om bawa yang Randi minta kan?”
“Tentu saja. Untuk Riana dan Rama juga om bawa” William mengeluarkan skatebord dan skuter untuk Randi dan Riana. Sedangkan untuk Rama, William membawakan sepeda lipat. Risma tersenyum melihat perhatian William pada anak-anak.
“Terimakasih ya kak, kakak sudah menjadi orang tua kedua setelah aku dan Mas Erik”
“Bukan apa-apa. Mereka tetap keponakanku. Kita duduk di sana. Biar anggotaku yang mengawasi mereka” William memang selalu membawa anggota. Hanya saja keberadaannya tidak nampak di sekitar. Awalnya Risma juga tidak tahu, namun seiring dengan berjalannya, Risma menjadi tahu hal ini.
“Baiklah. tapi kita tetap mengawasi mereka dari jauh”
“Baiklah”
Risma dan William duduk di kursi yang ada di bawah pohon. Kebetulan langit mendung, namun tidak gelap. Angin bertiup sepoi-sepoi menjadikan siang hari ini terasa sejuk. Riana sedang melakukan trik skuternya bersama dengan orang-orang yang memiliki hobi sama. Sedangkan Randi tentu saja melatih kemahirannya menggunakan skatebord. Hanya Rama yang bermain aman. Dia mengendarai sepeda berputar-putar di depan Risma dan William.
“Anak-anak nampak senang ya?” Risma mengamati senyum bahagia putra-putrinya.
“Tentu saja mereka senang. Apalagi bisa berkumpul dengan orang yang memiliki hobi yang sama. Bicaranya asyik dan nyambung, dan bias juga menambah teman plus ilmu. Mereka pasti saling bertukar ide dan keahlian. Saling membantu agar temannya bisa melakukan trik seperti mereka”
“Kak Willi benar. Riana juga terlihat tidak canggung sama sekali. Padahal dia cewek terkecil”
“Bagaimana kehidupanmu Ris? Apa kamu cukup bahagia?” William beralih ke kehidupan Risma.
“Alhamdulillah kak, sejauh ini kami baik-baik saja. Apalagi setelah seribu haru kepergian Mas Erik. Rasanya kami sudah plong. Mau mengadakan do’a bersama kapanpun tidak jadi masalah”
“Sebenarnya tidak jadi masalah juga kan sebelum-sebelumnya. Hanya saja adat daerah kita membuat kita melakukan hal itu”
“Iya kak”
“Apa kamu tidak ingin mencari pengganti atau ayah untuk triple R?”
“Entahlah. Bagi Risma, asala triple R bahagia, Risma juga bahagia. Untuk pengganti Mas Erik, Risma serahkan pada yang kuasa. Yang jelas, dia harus diterima oleh triple R dan juga menyayangi mereka”
“Kamu benar. Ingin rasanya aku menikahi kamu, tapi aku nggak ingin egois. Rasa ini untukmu hanya rasa sayang kakak ke adik”
“Jangan merasa bersalah kak. Aku juga begitu. Rasa sayang Risma ke Kak Willi juga rasa sahabat juga adik. Risma nyaman seperti ini. Sudah saatnya kakak mencari pengganti Kak Ria. Risma yakin, Kak Ria pasti berharap Kak Willi bisa hidup dengan baik dan menjalani keluarga yang harmonis”
“Aku juga berharap begitu. Tapi sampai sekarang, aku belum mendapatkan yang cocok di hati. Belum ada yang bikin jantungku dag dig dug seperti Ria”
“Terserah kak Willi saja. Yang penting nggak boleh menutup hati kakak untuk perempuan. Yang jujur denganhati sendiri”
Karena keasyikan bercerita, Risma dan Willian sampai tidak tahu kalau Randi dan Riana sudah selesai.
“Bund, kami mau jajan dulu ya” ijin Randi dan menggandeng tangan Riana.
“Ram, ikut abang jajan nggak?” teriak Randi.
“Nggak bang. Rama di sini saja. Titip aja yah?”rayu Rama.
“Apa?” tanya Riana jengah. Ya, Rama sangat jarang jajan sendiri. Selalu titip dan asyik dengan dunia yang dia kerjakan.
“Cilok saja, pedasnya sedang”
“Baiklah”
Risma memberikan uang pada Randi dan Riana. Randi menggandeng tangan Riana dan berjalan melihat-lihat kuliner. Karena keasyikan memilih makanan apa yang akan mereka beli, tanpa sengaja menabrak laki-laki.
“Maaf tuan, kami tidak sengaja” ucap Randi hormat dan diikuti Riana.
“Kami minta maaf”
Mereka saling menatap dan mata ketiganya langsung melotot tak percaya.
“Tuan ini adalah Kak Randi versi dewasa” celetuk Riana menyadarkan keterkejutan dua pria yang ditabrak Randi.
“Kalian?” tanya pria itu bingung.
“Tuan kenal kami?” tanya Randi setelah sadar dari keterkejutannya.
“Ah, tidak. Lanjutkan, kami permisi dulu” pria itu berlalu. Randi dan Riana masih bingung dengan apa yang baru saja mereka lewati.
“Kak Randi sadar nggsk sih kalau tuan tadi sangat mirip dengan kita? Mungkin besar nanti, Kak Randi akan tampan seperti tuan itu”
“Kamu benar. Mungkin ini yang dinamakan tujuh kembaran kita di dunia. Kita sudah menemukan dua” ucap Randi mencoba menghalau prasangka yang entah kenapa datang tiba-tiba.
“Kok dua? Baru satu” tegur Riana.
“Dua Ri. Satunya kamu yang jadi kembaranku, dan aku jadi kembaranmu”
“Emang begitu dihitung?” Riana tak mengerti.
“Anggap saja begitu. Mau cari yang lima lagi?” Randi menaik turunkan alisnya.
“Ogah. Kamu aja, aku nggak” Riana meninggalkan Randi dan menuju penjual sosis dan tempura beserta antek-anteknya.
“Ri, tunggu” Randi berlari menyusul Riana. Dia membeli sempol di sebelah penjual sosis. Setelah itu, mereka menuju ke penjual cilok untuk membeli pesanan Rama.
“Kalian sudah datang?” tanya Risma melihat kedatangan kedua anak kembarnya.
“Iya bund. Ini buat bunda dan om Will. Ri dan Randi belikan tadi” Randi menyerahkan sempol dan sosis pada Risma dan William.
“Mana pesananku kak?” Rama turun dari sepedanya dan menghampiri kedua kakaknya.
“Ini buat adik kakak dan abang yang malas jajan tapi minta dijajanin” Randi menyerahkan cilok pesanan Rama.
“Makasih kakak dan abangnya Rama. Kalian yang terbaik” puji Rama dan hal itu sudah biasa bagi mereka. Rama akan selalu memuji orang yang bersedia dia mintai tolong.
Mereka menikmati makanan yang dibeli Randi dan Riana. Tak lupa juga Randi dan Riana menceritakan kisahnya saat bertabrakan dengan pria yang mirip dengan mereka. Hal itu membuat Risa terkejut. Selama dia menjadi kasir, tidak bertemu dengan pria yang sengaja dia tunggu. Namun sekarang, justru Randi dan Riana yang bertemu dengannya.
*****
Ketemu lagi sama bunda di novel DUREN ANTIG. Novel ini selow update seperti novel-novel sebelumnya. Bagi readers baru yang belum membaca novel bunda sebelumnya, boleh dikepoin dengan klik profil dan pilih novel yang ingin dibaca. Ada PERNIKAHAN DADAKAN, OH SUAMIKU dan TUAN MUDA NYANTRI NONA MUDA JADI BU NYAI.
Jangan lupa untuk Like, Komentar, Vote, Beri Hadiah dan Rating Bintang limanya. Terimakasih karena sudah bersedia mampir. Salam sayang dari bunda untuk readers semua.
*****
NEXT
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
☠ᵏᵋᶜᶟ♚⃝҉𓆊ᴅᴇᴡᷢɪͣ ғͭᴏᷡʀͣᴛᴜɴᴀᴀᷟ
hai..hai...siapa dia?? bikin penasaran aja🤔🤔
2021-11-08
1
🎮 ⏤͟͟͞ROcthie ଓε⚽🏚€
siapa dia.... mungkinkah Risma memiliki masalalu dengan pria tersebut 🤔🤔🤔
Hanya Bunda yang tau 🤗🤗🤗
2021-10-15
5
Momy
hey hey siapa diaa....akh bunda aku makin pinisirin
2021-10-03
6