di rumahsakit Ayu mulai mengerjab-ngerjab ia melihat sekeliling nampak bukan dimansionnya tapi dirumahsakit ia mencoba mengingat kejadian sebelumnya. ia mengingat kejadian membuat dirinya berada dirumahsakit.
"siapa mencoba menuangkan minyak ya." ucapnya didalam hati
lamunan buyar tatkala mendengar ketokan
tok
tok
ceklek
"Ayu, kamu sudah sadar."
"bang Rio kok disini."
"aku dokter yang gantiin dokter Hilda, kamu sakit apa sampek pingsan."
"tadi jatuh aja bang. oh ya tadi nggak liat anakku."
"dia kekantin bentar katanya."
Ayu manggut-manggut, datanglah lelaki tampan yang ia cari
"bunda sudah sadar."
"alhamdulillah sudah Xel, kamu beli apa hem."
"ini cemilan buat bunda sama Axel."
"Ya udah yu, aku tinggal dulu ya Xel."
"baik om terimakasih." ucap Axel datar tanpa melirik
"dasar anak kulkas siapa bapaknya ya" batin Rio menggerutu dan keluar ruangan ia terkejut ada dokter Hilda yang menyukainya
"Hilda ngapain kamu."
"kaget kan kamu. kamu yang ngapain disini."
"a-aku temen pasien mu. aku menengoknya apakah tak boleh." ucapnya berlalu meninggalkan Hilda mematung
"dasar gak peka bilang aja kamu pdkt." gerutu Hilda dan setelah itu masuk ruangan.
tok
tok
ceklek
"selamat siang nyonya Ayu."
" siang dok. anda siapa."
"saya dokter Hilda yang menangani anda. bagaimana keadaan nyonya."
"alhamdulillah sudah baikan dokter. bolehkah saya pulang."
"bentar saya periksa dulu ya."setelah memeriksa
"nanty sore nyonya boleh pulang, tolong jaga kandungannya ya."
"baik dokter terimakasih."
Dokter Hilda memandang Ayu kagum dengan kesederhanaannya.
"pantas banyak yang suka dengannya ia begitu lembut dan sederhana." batin dokter Hilda
.
.
dibandara Soetta
"Buruan Jo, oh ya elo kerahkan anak buah buat nangkap wanita sialan itu dan bilang pada semua penghuni mansion buat ngalrang wanita itu keluar."
"oke laksanakan."
"dasar bege, lebay kayak upacara lo."
"biar elo gak tegang brow."
Brian menggeleng kepala melihat sahabatnya situasi begini masih bisa becanda.
diMansion terlihat wanita paruh baya ingin pergi dari rumah tapi dilarang oleh maid.
"anda mau kemana nyonya."
"saya ingin jalan-jalan emang nggak boleh."
"nggqk ada yang boleh kekuar dari mansion ini sebelum tuan besar pulang."
bik Rahma nampak ketakutan ia berusaha menetralkan diri dan segera masuk kamarnya.
Maid tersenyum sinis dan menelpon seseorang.
diTurki
"Alhamdulillah Ben kamu juara."
"Iya Tante, Ben seneng banget habis ini Ben traktir ya."
"Kuylah."
Ben dan Jessi kembali ke apartement merebahkan diri dan setelah itu makan bersama. saat dikamar Jessi menutup mulutnya melihat video yang dikirim kakaknya atas kejadian kakak ipar. ia berfikir untuk tak buat Ben sedih ia tak memberitahunya dulu. Jessi bersiap dan saat ingin keluar ternyata sudah ada Ben di ambang pintu.
"Ben. kamu sejak kapan disitu." ucap gugup Jessi
"sejak tante liat video itu." ucap Ben dingin
"Tante gak usah menyembunyikan Ben lebih tahu karena memang semua rencana. kita pulang setelah makan malam tante." ucap ben dan berjalan pergi dari kamar Jessi
"oke Ben." ucap Jessi dan berjalan mengikuti Ben keluar
diIndonesia Brian dan Johan sudah sampai di mansion. semua menunduk memberi hormat pada tuan besarnya. tatapan maut terlihat diwajah tampan Brian.
"dimana wanita itu."
"dia dikamar tamu tuan bair saya panggil."
beberapa menit keluarlah wanita paruh baya memakai baju branded, ingin sekali Johan menendangnya.
"hay tuan saya bik Ra..." belum samapi melanjutkan omongannya sudah terhenti
"nggak perlu basa basi. katakan apa maumu." Ucap Brian berjalan mendekat wanita itu.
"maksud tuan apa. saya tak mengerty."
"Jo, perlihatkan."
dan sebuah vidio di ponsel Brian diperlihatkan bik Rahma terlihat pias dan ia sontak bersujud ampun dibawah kaki Brian. Brian yang sudah marah besar diubun-ubun menarik wanita itu kasar dan mencekik rahangnya.
"ini keberapa kalinya anda mencoba membunuh istri saya, HAH." bentak Brian
"sa-saya minta maaf tuan. maafkan saya. ampuni saya." ucapnya lirih
"Hentikan Bri, ingat istri elo." ucap Johan
Brian ingat ayu dan anak-anak seketika wanita itu dihempaskan hingga membentur didindung
bugh
"aww.. uhuk..uhuk."
"bawa dia kepenjara."
"siap tuan." ucap bodyguard mereka menyeret wanita itu
Brian dan Johan kemudian membersihkan diri kekamar. tak lama mereka sudah rapi kembali dengan wajah fresh.
"bik,saya kerumahsakit jemput istri. siapkan makanan yang banyak dan enak ya."
"baik tuan."
Diperjalanan,
"nanty Ben pulang Jo."
"oh ya emang sudah selesai."
"sudqh dan dia menang."
"keren dah anak elo, gue acungin dua jempol."
"gak usah jempol bau pete."
"dasar boss kurang asem."
"hahahah marah dia. oh ya ajak tuh cewek kenalin ke kita "
"siap boss."
mobil Mewah Brian pun akhirnya berhenti dirumahsakit. mereka keluar dan berjalan berjalan bersama semua mata memandang kagum lagi dan lagi. karisma hot daddy dan bujang lapuk memang tak terbantahkan.
"oh no, tadi malem gue habis mimpi apa ketemu oppa korea disini.".
"gue juga , mau dunk oppa."
dan banyak lagi berbagai pujian dilontarkan. sedangkan kedua pria tampan itu sekarang sudah didepan ruangan vvip.
tok
tok
ceklek
"daddy." ucap axel ingin teriak tapi ditahan Brian
Axel terkekeh dan membiarkan daddy beri ruang pada bunda.
"siapa Xel yang dateng." ucap Ayu sambil melihat accesories cantik diponsel ia tak sadar ada lelaki yang ia rindukan berjalan dan sekarang sudah didepannya.
"asyik banget dengan ponsel."
ucapan itu membuat Ayu mendongak ia melongo kala melihat ternyata suami posesifnya yang didepannya.
"daddy." teriak Ayu dan memeluk erat Brian. Brian tersenyum manis melihat tingkah manja iatrinya. berulang kali ia mengecup mata pipi hidung dan bibir membuat Johan berdehem.
"ehem kita keluar dulu kalau udah puas hubungi gue."
Brian hanya nyengir liat asisten pengertian. memeluk, memeluk dna memeluk istrinya hal yang ia rindukan apalagi si junior kangen gawangnya juga.
"love you sayang, makasih udah ada brian Junior disini." menunjuk perut rata Ayu
"love you too suamiku lebay."
cup
kali ini Ayu memulai mencium bibir suaminya, tanpa menunggu lama Brian semangat 45 meraih pagutan itu.
beberapa saat ada ketokan membuyarkan ciuman mereka. mereka merapikan kembali rambutnya
ceklek
"kejutan." teriak Ben dan Jessi
"Ben Jessi."ucap keduanya
"kaget kan pasti. anak kakak emang genius dia menang."
"alhamdulillah." Ben memeluk kedua orangtuanya.
"daddy ada hadiah untukmu Ben dan yang lain."
"benerkah dad."
"iya dunk sekarang kita bersiap pulang oke."
akhirnya Axel kembali keruangan bunda bersama Johan tapi Johan kembali keluar. Axel terkejut ada kakak dan tantenya
"Kakak." teriak Axel gemas pada Ben
"ihh berisik banget kamu Xel, kayak dihutan."
"nyebelin kenapa nggak kasih kabar."
"kejutan."
dan satu lagi ada seorang gadis cantik bersama asisten lapuknya.
"Ehem. kenalin cewek gue sekaligus calon istri gue." ucap sok cool Johan
"Cih emang dia mau."
" daddy diem deh. hay aku Ayu istri Brian."
"hay aku Nadia."
Semua bercanda bersama dan akhirnya kembali kemansion Brian makan bersama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 204 Episodes
Comments