saat menoleh kearah suara ia merinding tak ada penampakan padahal yang memanggilnya adalah temannya hanya saja tertutup oranglain. Johan kabur akhirnya mengunjungi kediaman Wijaya ayah angkat Nadia.
"permisi pak, tuan Wijaya ada dirumah."
"maaf anda siapa tuqn."
"saya Johan asisten presdir Brian baratawijya ingin bertemu."
"oh ya tunggu sebentar tuan."
setelah menunggu 10 menit akhirnya Security membuka gerbangnya. Mobil mewah Johan memasuki halaman rumah luas itu.
"wah pria tua itu sultan ternyata tapi masih kalah dengan Brian hihiii." Johan cekikikan tak tahu diri
Johan turun dari mobil dan memencet bel rumah
tintong
tintong
ceklek
"selamat siang bik, tuan Wijaya ada."
" ada tuan, dengan siapa."
"saya johan bilang saja begitu."
"baik permisi."
Bibik itu pun mengetok ruang kerja tuannya.
tok
tok
ceklek
"iya bik."
"ada tamu tuan."
"siapq."
"tuan Johan."
Wijaya nampak mengingat nama itu seperti taka sing ditelinga.
"temen Nadia pa."
"oh iya lupa papa, ayo temui dia."
Nadia dan Wijaya turun menemui asisten tersebut.
"Nadia. kamu kok disini."
Nadia bingung mau cerita dari mana dulu pada Johan, Wijaya mengkode untuk menjelaskan pada Johan.
"ceritakan semua Nad."
Nadia mengangguk dan mulai cerita tanpa terlewat satupun dan ditambah maupun kurang.
"nah begitu Jo."
"oh begitu maafkan saya tuan Wijaya."
"kamu jangan formal bicaranya padaku, panggil papa saja."
"hah."
"itu mulut tutup Nad."
Johan menggeleng melihat Nadia mengerucutkan bibirnya.
"ada perlu apa sebenarnya nak Johan."
"Nad, aku mencintaimu. apkah kamu menerimaku. ini aku nembak kamu berkali-kali sampai bibir gue monyong kayak gini."
"lebeay lo Jo."
"iya gue juga mencintaimu Johan." saat Nadia akan memeluk Johan ada tangan mencegahnya siapa lagi kalau bukan papa Wijaya.
"eits tahan tunggu muhrim dulu."
keduanya jadi salting, papa Wijaya tersenyum Nadia bisa bahagia dengan pemuda seperti Johan.
"oh ya Nad, sebelumnya aku minta maaf besok aku keAmerika ada urusan bisnis bersama predir."
wajah riang Nadia berubah seketika kala mendengar Johan akan pergi.
"kamu menyebalkan deh Jo, baru aja jadian udah main kabur aja. seneng banget buat hatiku runtuh."
"hahhaha."
"udah gak usah cemberut ,aku janji setelah pulang dari sana aku akan melamarmu sayang."
"ehem, masih ada papa sok romantis banget."
"heee maaf pa lupa gak keliatan."
" dasar anak nakal."
ketiganya pun bercanda dan Wijaya mengajak Johan makan malam bersama.
.
.
pagi nya Brian sudah siap dan terlihat tampan ia melihat istrinya sangat pulas tidur. dia membangunkan pelan-pelan
"sayang, ayo bangun. udah siang aku mau berangkat ke Amerika lo."
"hoaammm. jam berapa sih dad. buru-buru amat, amat aja nggak buru-buru"
"udah jam 6 sayang." ucap Brian gemas mencubit hidung
" apa." Ayu seketika bangun dan langsung duduk
"sayang, kamu nggak lagi kerasukan setan kan. ngagetin aja langsung duduk."
"kamu apaan sih dad, aku cuma kaget dan rasanya ngantuk banget biasanya gak begini."
"ya udah sekarang buruan mandi ya. atau mau aku mandiin hem."
"dasar mesum adanya gak mandi nanty." Ayu turun ranjang mengomel dan mulai masuk kamar mandi."
Brian gemas tingkah istrinya makin manja dengannya, ia cuma berharap brian junior segera tumbuh dirahim istrinya.
tak lama wanita cantiknya keluar dari kamar mandi, Brian membantu istrinya mengeringkan rambut.
"sayang, kamu makin sexy."
"jangan lebay. ayo buruan dad. tar telat."
"iya.. iya ratuku."
mereka pun akhirnya selesai dan turun kebawah diasana sudah ada Johan dan 2 bocil kesayanagn tampan.
"pagi daddy, bunda."
"pagi." ucap keduanya
"pagi boss dan nyonya boss."
"lebay."
"dasar boss nggak ada akhlak, dibaikin malah nggak terimaa."
"hahhah udah ngomelnya, kayak ibu kompleks sebelah aja."
dasar asem emang boss satu ini batin Johan menggerutu.
"sayang, Ben dan Axel kalian jaga bunda dirumah ya kalau ada apa-apa kabari daddy ingat."
"siap boss."
"bun, daddy berangkat dulu ya. assalamulaikum."
"waalaikumsalam."
mereka berdua pun berangkat diantar sopir keluarga Brian. Brian merasa berat sebenarnya ninggalin istri dan kedua anaknya tapi demi masa depan keluarga ia akan berjuang.
setelah kepergian baru beberapa menit yang lalu rasanya sepi menurut Ayu. Axel dan Ben mndekati bundanya.
"Bun, kenapa." tanya Ben
"sepi banget baru aja pergi." Ucap Ayu sambil menompang dagunya.
Axel dan Ben saling pandang tak mengerti.
"ahaa. gimana kalau kita jalan-jalan ya bun bareng tante Jessi sekalian suruh nginap disini."
tak lama orang yang barusan disebut datang dengan suara nyaringnya..
"assalamulaikum kakak ipar.. yuhuuuu."
"nah tuh tante somplak dateng bun."
"siapa xel."
"siapa lagi kalau bukan tante Jessi."
"dasar nakal. yuk temui."
sampai diruang tamu mereka bertiga kaget ruang tamunya udah kayak tempat penimbunan barang.
"omg tante mau pindahan."
"heee haloo ponakan tante imut. tante spesial nemenin kalian, jadi ya gini deh."
"astagfirullah." ucap mereka bertiga sambil menepuk jidat.
Jessie terkekeh ia memang sengaja agar bisa menghibur kakak iparnya yang galau ditinggal suami.
setelah makan, tiba-tiba
howek..howek..
"kak, kakak sakit. aku panggil dokter ya."
"nggak Jes, cuma pusing doank. aku mau minta dibuatin wedang jahe sama bibik bentar ya."
"eits biar Jessi aja ya."
"kamu nggak pa-pa."
"nggak apa-apa kak duduklqh."
Ayu merasa pening kepalanya, ia takut ada penyakit dalam tubuhnya karena akhir-akhir ini ia merasakan lemas.
"bun, ayo kita jalan jalan ya."
"iya bentar."
"bun, bunda baik-baik aja. kok pucet."
"nggak pa-pa Ben xel."
"taraaaa... ini dia wedang jahenya."
"makasih jes."
tak lama mereka pun berangkat diantar sopir menuju mall xx.
Di dalam pesawat
"gue baru aja pergi duah kangen aja ma bini."
"lebay lo, dulu sama mantan lo nggak pa-pa tuh."
"ini ya beda dunk, gue sayang banget sama bini cantik gue."
"yq.. ya yang punya bini."
"salah lo bujang lapuk. gue ketoilet bentar."
"ok."
saat akan ketoilet ada perempuan sexy sengaja menabrak Brian
brughh
"aww." perempuan itu pura-pura meringis kesakitan
"maaf." ucap Brian dan berlalu
perempuan itu kesal karena gagal merayu pemuda tampan itu, ia tak tahu aja ada singa betina siap menerkam kapan saja yang mengganggunya.
Diindonesia
mereka berempat sedang asyik shopping setelah setengah jam akhirnya mereka kelelahan dan memilih restauran terdekat dimall itu.
saat asyik makan, Ayu sekilas melihat sosok yang dulu membencinya. Ayu terkejut tak lama dia pingsan
"kak, kakak."
"bun, bundaaa."
Jessi meminta bantuan petugas setempat untuk membantu memasukkan kedalam mobil dan segera dibawa kerumah sakit. sampai dirumahsakit dokter keluarga baratawijaya datang memeriksa.
"permisi." ucap dokter Rere
"Jessi."
"kak Rere, ayo periksa dulu baru nanty keponya."
"iya."
tak lama Rere selesai memeriksa ayu.
"gimana kak."
"kak Ayu hamil jes."
"alhamdulillah gue bentar lagi punya ponakan lagi."
"apa. kita mau punya adek tante."
"iya keponakanku imut."
"horeeee."
"ini tebus dulu vitamin dan obatnya ya Jes."
"baik kak."
"jangan kemana-mana mampir keruanganku ya Jes."
"iya kak. hey dua bocil sekarang tungguin bunda ok. tante mau nebus obat dulu."
"siap tante."
Jessi merasa ada sesuatu sesaat sebelum pingsan Ayu seperti tengah melihat sesuatu tapi apa batinnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 204 Episodes
Comments
Umi Ningsih Mujung
😘
2021-10-12
0