Sesuai rencana hari ini Brian menjalankan misi pendekatan terhadap Ben dan Ayunda perlahan. Kini ia sudah sampai dirumah Ayunda bersama Johan ia akan menjadi sopir pribadi mereka jadi bisa terus bersama.
"Elo udah siap."
"Siap brow."
mereka berdua melihat pemandangan lain tak biasanya seorang wanita cantik dengan senyuman manis melayani pelanggan yang sedang membeli dagangannya.
Brian berjalan mendekati merrka bersama Johan. kedua pria tampan itu terlihat gagah meski saat ini Brian tak berpakaian seprti biasanya. tak tahu mengapa jantung Brian marathon saat dia sudah didepan Ayunda. Ayunda mengulas senyum dan menyapa
"Pagi tuan Johan dan."
"Ini nanti akan jadi supir 24 jam anda nona kenalkan ini Brian."
"Selamat pagi nona Ayunda."mengulurkan tangan pada Ayunda
Tapi Ayunda tak membalas hanya memberikan senyuman dan membungkukkan badan sebagai tanda hormat.
spontan membuat Johan ingin menertawakan tapi ia tahan karena wajah tak biasa dari seorang Brian nampak malu.
"Mari silahkan duduk tuan. Anak saya masih sekolah."
"Oh begitu tak masalah. tapi saya mohon diri jika ada apa apa silahkan minta bantuan pada Brian nona."
"baik tuan terima kasih."
Johan memberikan lirikan pada boss dan brian memberi kode mengiyakan. setelah kepergian Johan kini tinggal mereka berdua didepan rumah. suasana terlihat canggung hingga Brian mulai men cairkan suasana.
"Nona apakah disekitar sini ada tempat yang bisa tempati."
"Em, nanty saya coba bertanya pada RT setempat ya tuan Brian."
"maaf nona panggil saya Brian saja lebih enak didengarnya."
"Iya Brian dan panggil juga nama ku saja."
"Iya. saya beberes lapak saya dulu ya Bri. takutnya nanti ada tikus."
"Biar ku bantu."
"Nggak pa-pa, itung-itung olahraga pagi."
Ayunda tersenyum membuat Brian makin mencintai Ayunda dengan kesederhanaannya. Mereka berdua pun mulai membereskan setelah Setengah jam akhirnya selesai. Ayu menyuruh Brian beristirahat sejenak. Ayunda pamit untuk memasak setelah selesai ia menghubungi Kak Rena.
kring
Kring
"Haloo assalamulaikum."
"Waalaikumsalam Yu. ada apa."
"Kak. ada kontrakan yang kosong nggak."
"Kayaknya masih ada. kamu mau pindah."
"Bukan kak. ada orang yang mau."
"Okelah antarkan saja kesini."
"Oh ya kak. terimakasih."
Rena pun menutup telpon dan beralih menata makanan dimeja. ia juga sudah membuat minuman segar untuk Brian dan dibawa kedepan.
"Bri. minumlah habis ini aku anter kamu kekontrakan kebetulan ada yang kosong disini."
"Makasih Ayu."
"Sama-sama."
Setelah menghabiskan minumnya Mereka berdua sekarang menuju rumah Rena yang berjarak 3 rumah saja.
Tok
Tok
"Ayu. ayo masuk."
"Ayo silahkan tuan."
Rena menatap lekat pada Brian ada yang aneh pada wajah Brian terlihat mirip dengan seseorang yang ia kenal menurutnya. Tapi buru-buru ia menepis pikiran itu.
"Kak. ini Brian akan ngontrak ditempat kakak."
"Dia siapa kamu Yu."
"Dia akan jadi sopir pribadi Ben kak."
"Maksudnya?"
"Ben akan dikontrak pihak STV kak. besok rencananya aku sama Ben akan kesana."
"Alhamdulillah semoga kalian bahagia yu."
"Makasih Kak."
sungguh miris Brian melihat kehidupan ayu yang terlunta seperti ini Brian sudah bertekad akan memberikan kehidupan lebih baik jika sudah mendapatkan hati Ayu.
Setelah 15 menit berbincang kini Rena menunjukkan tempat yang akan dihuni Brian.
"Tuan ini rumahnya maaf jika kecil."
"Tidak apa-apa nona. yang penting masih bisa ditempati lagi pula saya sendiri."
"maaf kalau istri dan anak anda tuan."
"Istri saya sudah meninggal saat melahirkan. anak saya ikut kakeknya."
"Maaf tuan saya tak bermaksud mengungkitnya."
"Tak apa nona. ini uang sewanya apakah cukup."
Rena diam dan tak bisa berkata lagi melihat segepok uang ditangannya. tapi Rena curiga ada sesuatu yang tak beres dan dia harua menyelidikinya. Dia ingin tahu siapa pria ini sebenarnya. batin Rena
Rena pun berpamitan pada Brian kembali kerumah. sedangkan Brian menelpon Johan untuk menyiapkan baju dan perlengkapan lain sementara untuk dibawa kesini.
Dirumah Ayunda
"Nak. tadi Om Johan kemari. apakah kamu mau ikut tes Tahfidz sayang."
"Boleh Bun. Biar Ben makin bisa."
"Alhamdulillah semangat ya nak. semoga berhasil."
"Iya Bun."
"Sekarang kamu tidur biar pagi sekali kita kekota."
Ben tersenyum dan mengangguk ia berdoa dan segera meluncur kealam mimpinya.
Dikamar Ayunda berdoa agar semua lancar dan anaknya bisa bahagia kehidupannya.
keesokan harinya
Tok
Tok
Ceklek
"Brian."
"Hay yu. maaf pagi banget ya aku kesini takut macet nanty dijalan."
"Baik tunggu ya. aku sama Ben siap-siap."
"Oh ya yu nggak usah bawa makanan gak keburu tar makan diluar aja. aku yang traktir."
"Emm iya makasih."
Ayunda pun melihat anaknya sudah bangun ia segera menyuruh bersiap. Kini Ayunda dan Ben sudah selesai menyiapkan segalanya.
"Ayo nak."
"Iya Bun."
"Brian. kita udah siap."
Brian menoleh pada arah suara ia kagum melihat wanita cantik didepannya meski tak memakai makeup sungguh terlihat cantik natural.
"Ayo Om. Ben sudah tak sabar."
"Baiklah boy. Yuk."
"Oke."
saat mereka masuk kedlaam mobil mewah itu tetangga Ayu mengguncing mereka kecewa kenapa harus keluarga Ayu yang selalu menang dari tetangga usil itu.
"tidurlah Ben, yuk perjalanan 5 jam tar kalau mau sampek aku bangunin kalian."
"Makasih Bri."
"Sama-sama."
Brian pun mengendarai mobil menuju Jakarta tempat studionya. Setelah menempuh perjalanan panjang Brian mulai membangunkan mereka berdua.
"yuk, bangun kita hampir sampai."
"Ben ayo bangun."
mereka menggeliat melihat kearah kanan kiri bingung dengan keadaan sekitar.
"Kita sekarang di rumah makan. kita isi perut dulu ya."
"Yeee." Sorak Ben senang karena dia tadi menahan lapar.
"Ayo yuk."
"Iya Bri."
mereka bertiga memasuki rumah makan dan memesan beberapa makanan.
Sekitar 15 menit mereka pun selesai dan melanjutkan perjalanan tinggal setengah jam."
"Bri apa gak apa-pa kamu yang traktir."
"Nggak pa-pa tapi sebagai gantinya entah kapan kamu harus mengabulkan."
"Baiklah."
Setengah jam kemudian mereka sampai di apareyemen mewah milik Brian tapi Ayunda tak mengetahuinya.
"Ini mewah sekali Bri. berapa sewanya."
"Ini sudah disediakan bagi orang luar kita untuk peserta."
"Alhamdulillah." ucap Ayunda. Tapi pikir Brian "mana ada orang sebaik itu mau ditempati tanpa membayar. hanya kamu yang gratis sayang." batin Brian cekikikan
**Brian menunjukkan kamar Ayu dan Ben untuk mereka tempati.
"Ini kamar kalian yuk sama Ben."
"Ini Bri."
"iya apakah kurang luas."
"Ini justru kebesaran Bri."
"Udah sekarang kalian istirahat besok pagi Ben kan harus ikut audisi. Ben itirahat ya nanty Om bangunin pas makan."
"iya Om makasih banyak."
"Sama-sama."
Brian pun meninggalkan mereka dikamar dan beralih kekamarnya. Dikamar Brian tersenyum penuh arti. jalannya sudah mulus seperti tol untuk mendekati mereka berdua.
Bersambung**...
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 204 Episodes
Comments
Berdo'a saja
kenapa Ayunda tidak mengenali Brian bukan kah waktu itu Ayunda sadar dan behkan menerima uang dan kartu nama dengan jelas, kenapa sekarang tidak mengenali
2023-03-05
0