Sudah seminggu berlalu dan hubungan Ayu dengan Brian semakin dekat mereka kerap menghabiskan waktu sesekali Ayu menemani Brian kekantornya. Brian sudah berkata jujur tentang semuanya tanpa terlewatkan.
Ben juga sudah mulai curiga dengan hubungan keduanya. ia akan cari tahu sendiri jika dua orang dewasa tak jujur padanya.
.
.
disekolah Ben dan Axel pagi ini, ada pengumuman akan ada lomba cerdas cermat dan Ben terpilih mewakili sekolahnya bersama Dewi dan Tiara, mereka akan lomba ditingkat propinsi. Ben akan memberikan kabar baik ini saat sampai dirumah nanti.
"Semoga kelompok kita menang." ucap Dewi
"amin.." ucap ketiga anak itu.
dikediaman Brian
.
.
Setelah anak-anqk dan Brian berangkat, seperti biasa Ayu mulai membuat kue untuk dijual di coffee shop yang dibangunkan oleh Brian. selama itu maid bernama Betty masih giat mengerjai Ayu. Ayu sudah terbiasa kejahilan maid itu hanya bisa menghela nafas berat.
"Dia nggak jera apa sudah kemakan senjatanya sendiri." ucap maid lain yang gemas dengan kelakuan Betty.
dan disisi lain banyak maid yang menyukai Ayu karena ramah dan baik merak sering diajak ngobrol saat berada dirumah.
"nona, bisa saya bantu."
"oh bik Ira. silahkan ini taruh diatas meja ya."
"baik nona."
Ditempat lain tepatnya dikantor Brian
"Brow elo udah nyiapin semua."
"udah dunk tinggal beli cincin doank."
"keren lo."
"gas pol."
"udah gue keluar dulu."
"siap brow."
Brian berjalan kebawah tiba-tiba wanita sexy tersenyum manis kearahnya.
"hay Bri, apa kabar." sapa Clariss model sexy yang selalu mengejar Brian sang duda tampan dan Kaya tapi tak pernah direspon semenjak istrinya dulu meninggal.
"gue baik. maaf gue harus pergi."
"mau kan bri gue temenin ya."ucap
"Gue mau beli cincin."
"buat gue, oh makasih Bri."
"cih GR banget sih lo."
Brian meninggalkannya yang masih mematung. Brian kemudian melajukan mobilnya ketoko perhiasan terdekat dan langganannya.
"mbak pilihkan cincin terbaik ditoko ini."
"baik tuan."
"ini tuan harga 1 milyar."
"baik ini kartunya."
Karyawan itu melongo melihat kartu black card yang tak semua orang punya. dengan segera ia gesek.
"terimakasih tuan sudah berbelanja."
Brian mengangguk dan pulang kemansionnya disana ia terbelalak saat Ayu sedang mengepel lantai. Brian bersungut-sungut dan tak sengaja tanpa diduga Betty menyiram air kemuka Ayu.
Ayu basah kuyub dia hanya diam menerima kelakuan maid Brian karena ia hanya menumpang status juga belum jelas meski Brian mencintainya dan hari ini Brian geram melihat maid yang ia percaya menjahati wanita yang ia cintai.
Brian berjalan menghampiri keduanya Betty terkejit dan pura-pura mengambil alat pel yang dipqkai Ayu dan pura memarahi karena membantu mengepel.
"Tuan Brian maaf nona Ayu sudah saya bilang tapi tetap melakukan semua."Betty sambil menunduk bercampur ketakutan sedang ayu hanya menahan kedinginan dan menahan tangisnya
Brian tampak marah seketika mencengkram dagu maidnya dengan keras.
"aww." Betty kesakitan hingga suaranya terdengar lirih
"Saya mempercayaimu tapi kau seenaknya dengan wanitaku. kau mau aku bunuh sekarang hah." bentak Brian
Ayu yang tak tega menghentikan aksi Brian
"Bri, lepas jangan sakiti dia. aku yang salah."
"Aku sudah liat apa yang dia lakukan padamu yu."
"lepasin Bri. aku mohon kau bisa membunuhnya." memeluk Brian dan seketika kemarahan Itu reda tak tahu mengapa ia luluh hanya karena pelukannya. Brian kemudian menghempaskan tubuh maidnya.
"cepat bereskan barangmu dan jangan pernah injakkan kaki disini lagi." bentak Brian
Betty dengan perasaan kesal berlari keruangannya dan emmebereskan barang. disamping kamaranya ada maid yang melihat semua kejadian.
"sekarang elo rasain sendiri kan untung aja tuan Brian nggak bunuh atau laporin elo ke polisi." ucap maid lain
Betty tak mendengarkan omongan temennya itu ia hanya fokus membereskan barang dan segera pergi.
Sedangkan Brian sudah menyuruh Ayu mengganti baju. setelah 15 menit wanita cantik itu sudah rapi. Brian tersenyum dan memeluknya.
"maafkan aku yu, jika selama kamu disini tidak bahagia."
"nggak Bri, aku yang salah hanya menumpang disini."
"stop. jangan berbicara seperti itu."
tiba-tiba Axel dan Ben pulang sekolah melihat adegan romantis orang dewasa itu.
"Daddy."
"om, bunda."
Ayu dan Brian seketika melepas pelukan ini kedua kalinya kepergok anaknya.
"Apa maksudnya kalian."
"Ben, bunda akan jelaskan kamu duduk dulu ya."
Ben dan Axel duduk berdampingan menghadap kedua orang dewasa.
"jadi om Brian adalah ayah kandungmu Ben. dan bunda juga baru tahu setelah tes DNA kalian."
"apa." ucap Ben terkejut
"jadi dia ayahku bunda."
Ayunda mengangguk dan menunduk. tanpa disangka Ben memeluk Brian dengan sesegukan
"Ayah. hiks.. hiks.. kenapa baru ada disamping kita."
Ayunda mendongak melihat aksi Ben ternyata anaknya menerima Brian jika dia ayahnya.
"Maafkan daddy kalau ninggalin kamu dan bundamu ." memeluk dan mengelus rambut Ben
kedua pria tampan itu memeluk sambil menangis haru setelah bertahun-tahun akhirnya bertemu.
"Alhamdulillah kau adalah kakakku beneran." Axrl ikut memeluk.
"Udah sekarang kamu panggil Daddy kayak Axel ya."
"Iya dad."
"Good boy. sekarang kalian bersiaplah daddy ada acara spesial."
"Baik dad." ucap kedua anak laki-laki itu.
Setelah 15 menit menunggu dua bocah laki tampan itu sekarang mereka menuju tempat yang akan dituju Brian. sesampai disana sudah ada Johan menunggu kedua bocah itu berjalan dengan Johan sedang Ayu ditutup matanya oleh Brian.
"Bri, ini ada apa kok ditutup segala."
"nanty kamu juga tahu."
dan Ayu didudukkan oleh Brian pelan-pelan kedua bocah itu terkekeh melihat keduanya. dan perlahan penutup mata dibuka oleh Brian
"Aku itung ya."
1
2
3
"bukalah."
Didepannya ada sebuah bucket bunga lily fan cincin bermata berlian indah. Ayu memandang Brian ingin bertanya.
Dan Brian berlutut didepannya sambil membawa bucket dan cincin.
"Ayu, aku mencintai dari dulu sampai sekarang. will you marry me."
"Jika kau menerimanya ambillah cincin ini."
Ayu berkaca-kaca dan yang ia harap ternyata menjadi kenyataan. Ayu menoleh kearah Ben dan Axel mereka mengacungkan jempol setuju.
Ayu mengambil bucket bunga dna cincin indah itu. Brian mendongak tersenyum puas dan ingin memeluknya tapi tangan kecil menghalangi.
"eits belum halal."
"dasar anak tengil ganggu aja." ucap Brian pada Ben
Semua terkekeh dan Johan memberikan selamat pada Brian dan Ayu.
" oh ya Ben ada hal ingin disampaikan apada Daddy dan Bunda."
"apa itu."
"Ben akan ke Bogor mewakili sekolah lomba cerdas cermat."
"Apa."
"Keren kak. kok aku baru tahu ya."
"kamu itu tidur kali Xel nggak denger pengumuman."
"nyebelin kakak."
"selamat ya sayang kamu the best semoga lancar."
"Amien."
"kalau menang jangan lupa kakak harus traktir aku."
"siap boss."
semua tertawa dan bercanda bersama menikmati moment langka seperti ini. Ayu bangga pada Ben selalu membuatnya bahagia meski kadang hidup merka kekurangan kegeniusan Ben mengubah segalanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 204 Episodes
Comments
Umi Ningsih Mujung
😭❤️
2021-09-16
0