Sebulan sudah ia berada dikampung itu ia juga sudah mempunyai tetangga seperti keluarga sendiri bernama Rena berumur 24 tahun sudah menikah mempunyai anak satu bernama Rara.
Tiba-tiba dikamar Ayunda
“Howek.. howek.”
“Aduh kepalaku pusing sekali.”
Tok
Tok
Terdengar suara ketokan diruang tamu ia segera membukakan
“Hay kak Rena mana Rara.”
“Dia masih main yu, kamu kok pucet banget.”
“Nggak tahu kak rasanya mual dan palaku pusing.”
“Apa! Yang bener kamu. Ok sekarang tunggu disini ya.”
Beberapa menit kemudian terlihat Rena tergesa-gesa membawa sesuatu ia mengingat gejala Ayunda persis saat ia hamil Rara. Rena pun menghampiri pada Ayunda
“Yu, sekarang kamu udah haid kapan?”
“Aku lupa kak, kenapa?”
“udah sekarang nggak usah banyak nanya pake ini ok.”
Ayunda mendadak lemas seketika saat melihat alat tes yang ia pegang hasilnya.
Ia mulai terisak mengingat sebulan lalu ia melakukan hubungan yang tak seharusnya. Rena yang cukup lama menunggu segera mengetok
“yu, kamu masih didalam keluarlah.”
Ayunda keluar dengan mata sembabnya
“Kamu kenapa yu, kok nangis cerita kekakak."
“Kak, maafin Ayu nggak pernah cerita ini.”
“Maksudnya yu.” Rena melihat 2 garis Dilihat tes itu ia menganga menutup mulutnya kaget itu yang ia rasakan.
“Yu, siapa yang melakukannya.”
“Seseorang kak aku nggak kenal malam itu.”
Ayunda menceritakan semua tak ada yang terlewatkan kepada Rena. Rena yang mendengarnya memeluk tubuh lemah Ayunda. Ayunda merasakan kehangatan kakak dia sangat bahagia disaat terpuruk masih ada yang menyukainya.
“kamu tenanglah yu, dan hubungi segera cowok brengsek itu.”
“Aku nggak bisa kak.”
“kenapa yu?”
“aku takut dia akan mengambilnya.”
“kenapa berfikiran seperti itu, lelaki itu harus bertanggung jawab.”
“Nggak kak biar Ayu aja yang ngrawat anak ini.”
“Baiklah kakak mendukungmu jaga dia baik-baik. Kalau butuh apa-apa kabary kakak.”
“Makasih kak.”
Waktu terus berputar ditempat lain tepatnya dikediaman barata wijaya.
“howek..howek.”
“tuan apa anda baik-baik saja.” Tanpa menjawab ia merebahkan tubuhnya di ranjang.
“Jo, panggilkan aku dokter .”
“baik tuan.”
10 menit datanglah dokter memeriksa tuan Brian tapi nihil tak ada penyakit apapun. Tapi sedikit mengganjal hati dokter itu.
“Bri, aku sudah memeriksa tubuhmu tak ada penyakit apapun.”
“Yang bener tapi kenapa aku mual tiap hari.” Jawqb ketus brian
“aku punya kesimpulan lain kalau kau mengalami morning sick yang biasa terjadi pada ibu hamil. Gue tanya apa gadis yang sebelumnya elo tiduri.”
“hah,” membuat Brian berfikir dan sesat ia mengingat wajah gadis itu.
“Omg, gue baru ingat. Sebulan lalu ada tapi kenap dia tak mengabari gue. Jo, cari wanita itu.”
“jangan-jangan dia hamil brow.”
“makanya gue suruh Johan cari.”
“Dasar es batu posesif.”
“apa lo kata, mau nggak gue gaji aja.”
Setelah beberapa hari, minggu berbulan-bulan Brian masih nihil tak menemukan sama sekali kabar wanita yang pernah ia tiduri waktu itu. Brian semakin terpuruk hingga suatu hari ia dijodohkan sebagai pendamping nya saja tak berselang lama melahirkan putra dan istrinya meninggal setelah melahirkan tanpa cinta. Ia tetap berharap suatu saat akan bertemu dengan gadis itu.
7 tahun kemudian
Kehidupan Ayu tak berjalan mulus banyak cacian ia terima dari para tetangga karena ia tak punya suami dikiranya ia wanita malam karena melahirkan seorang anak laki-laki yang sekarang tak tahu keberadaan suaminya. Anak laki-laki berwajah bule itu tampan bernama Benardo tama. Ia sekarang duduk dibangku Sd berkat kejeniusannya.
Pagihari Ayunda sudah bersih-bersih dan masak. ia pun menghampiri anaknya yang sudah dimeja maian.
"Ben. mau makan pake lauk apa?"
"pake apa aja Bun."
"oke Ayam crispy ya sayang dan sayur biar kamu pinter."
"makasih Bun."
Ben tersenyum senang pada Bundanya meski makan apa aja yang penting bisa makan ia sudah bahagia. Ayunda berusaha memberikan asupan gizi baik untuk anak semata wayangnya.
Setelah 10 menit anak tampan berwajah bule itu bersiap berangkat sekolah. Ben masih berusia 7 tahun tapi dia sudah duduk dikelas 3 karena kejeniusannya. banyak penghargaan yang ia dapat sehingga ia mendapat julukan gift children.
Ben mengendarai sepeda kecilnya sendiri menuju sekolah karena memang dekat dengan rumah. sesampainya disekolah ia tak lupa tersenyum kepada semua temannya terutama guru.
"selamat pagia anak-anak." sapa Bu asti
"Pagi Bu." ucap semua siswa dikelas
"oke Rita silahkan maju kedepan untuk membagikan lembar soal ya."
"huuuu." sorak siswa dipastikan hari ini ulangan.
Rita dan Bu Asti memberikan satu persatu lembar sola pada semua setelah selesai Bu Asti memberikan waktu 30 menit dan yang selesai bisa istirahat.
waktu pun tetus berputar 15 menit mengerjakan dengan langkah santai ia berjalan menuju meja Bu Asti tapi sebuah kaki jahil menghalangi jalan tapat Ben lewat
brukk
"hahahah."
"aww."
"kamu nggak pa-pa Ben." tanya Bu Asti
"nggak pa-pa Bu."
"jika ada murid Ibu berani jahat pada sesama teman. Ibu akan memberi sanksi tegas. Dengar anak- anak."
"Baik bu."
IBel istirqhat pun terdengar Ben berteman baik dengan Vino dan Gerry anak pengusaha kaya tapi mereka tak sombong dan selalu membantu Ben.
"Ben, ayo makan kekantin yuk." ucap Gerry
"Kamu sana duluan."
"udah aku traktir kita best frend." ucap Vino
"Gak pa-pa nih. tiap hari kita kan begitu."
"Oklah yuk."
mereka bertiga akhirnya makan dikantin Vino dan Gerry memang bergantian mentraktir Ben disaat kesusahan. Mereka bersahabat semenjak Ben selalu menang lomba cerdas cermat dari situlah Gerry dan Vino mengagumi Ben yang Genius dari mereka.
Ditempat Ayunda
Ayunda tengah membereskan lapaknya didepan rumah tak terasa sudah pukul setengah 12 dia segera mrmasak untuk anak tercintanya yang sebentar pulang sekolah.
"Assalamulaikum Bunda."teriak Ben masuk rumah
"Waalaikumsalam. sayang Bunda masih masak kamu cuci muka dan ganti baju dulu ya."
"Iya bun." Ben masuk kamar dan berganti baju serta mencuci muka. Ia melihat Bundanya sedang asyik memasak ia pun menawari
"Mau dibantu Chef." ucap Ben menggoda Bunda Ayu
"Kamu bisa saja nak. Bunda hanya menggoreng ayam sama sop buat kamu. Bunda baru selesai beberes makanya baru masak. Maaf ya buat kamu nunggu."
"gak pa-pa Bun."
"Oh ya besok ada acara persami di kampung sebelsh Bun. Ben boleh ikut."
"Boleh sayang. tapi kamu harus jaga diri ya."
"Siap bun."
Tarraaaa
"Ayam goreng dan Sop ayam sudah jadi. Ayo bantu taruh meja Ben."
"Iya bun."
Setelah selesai menaruh di meja makan mereka berdua makan bersama tak lama terdengar ketokan dari depan.
Bersambung...
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 204 Episodes
Comments
Berdo'a saja
kenapa buru2 supaya terasa greget gitu
2023-03-05
0
💕Leyka Gallardiev 💕
ceritanya kecepetan terlalu tergesa-gesa
2023-01-14
1