Tok
Tok
Ceklek
"eh kak Rena . ayo masuk Rara nggak ikut."
"Nggak dia ada ekstra disekolahnya. mana Ben ini ada sedikit makanan tadi . kakak habis dari luar sama suami."
"Makasih Kak. ayo duduk."
"Ben . makannya sudah selesai jangan lupa tidur siang nanty sore mengaji bukan."
"Iya bun."
"Hay tante mana kak Rara."
"Kak Rara ada ekstra kamu ajarin kakakmu Ben biar pinter kayak kamu."
"Ah tante bisa saja Ben masih dibawah Kak Rara. Ya udah Ben istirahat dulu Tan."
"Iya Ben."
Terkadang Rena kasian dengan Ben ia selalu ingin tahu siapa ayahnya tapi Ayunda tak mengijinkan jika Ben bertanya. Rena hanya bisa berdoa suatu saat ia kan bertemu dengan orangtuanya.
Setelah satu jam berada dirumah Ayu. Rena pun berpamitan.
"yuk. besok kamu kerumah ya ada pengajian."
"Tapi kak."
"udqh nggak usah dihiraukan mereka yang syirik."
"Semoga Ayu bisa ikut kak."
"Ya udah kakak pulang dulu salam buat Ben."
"Iya kak."
Rena kembali pulang Ayunda segera menutup pintu ia ingin merebahkan diri sejenak tapi sebelumnya ingin melihat anak tampannya. dan disaat dikamar Ben terlihat pulas Ayunda tersenyum dan meninggalkan Ben.
Tanpa terasa waktu sudah pukul 3 sore , Ayunda buru-bru bangun ingin membangunkan Ben. Tapi si anak tampan sudah bersiap mengaji.
"Bunda. Ben ngaji dulu ya."
"iya sayang. Bunda jira kamu masih tidur."
"nggaklah bun udah biasa jam segini ngaji."
"Ya udah kamu hati-hati."
"Assalamulaikum."
"waalaikumsalam."Ben mencium tangan Bundanya.
Ben pun berjaln menuju masjid dan mengaji bersama yang lain. setelah 1 jam merka semua bubar karena sudah selesai mengaji. Saat jalqn kerumah banyak cacian ia terima terutama untuk Bundanya.
"maaf anda jangan petnah mengganggu Bunda. Seharusnya anda bisa berkaca sendiri apakah anda sudah baik tau belum?" ucap Ben
"Dasar anak haram."
"Ibu sama anak sama aja."
"Tapi saya lebih pintar dari anda."
Para ibu-ibu mendengus kesal tak bisa berkutik kena skak Ben. Ben berlalu meninggalkan mereka yang tiap hari bully orang.
Sesqmpainya dirumah ada beberqpa orang berpakaian seragam berkumpul didepan rumah Bundanya. Ben takut terjadi apa- apa ia berlari menghampiri Bunda.
"Assalamulaikum Bunda."teriak Ben
"Waalaikumsalam sayang. kenapa teriak hem."
"itu ada orang-orang siapa Bun."
"itu orang-orang Tv sayang. Ayo kita temui."
"Bukan orang jahat kan Bun."
"Bujan." Ayunda mengajak Ben keluar menemui orang-orang
"Permisi pak. Ini anak saya Ben namanya yang anda cari tadi."
"Hay Ben kenalkan nama saya Johan. panggil Om saja."
"Hay Om."
"Oh ya Om ingin kamu ikut lomba mengaji diSTV. Om lihat kamu banyak prestasi bukan."
"Apakah ada hadiahnya Om."
"Tentu saja anak ganteng."
"Ini kartu nama Om. nanty kalau kamu mau silahkan hubungi Om ya."
"Baik Om terimakasih."
"karena sudah mau malam saya permisi dulu nona Ayunda." Johan berpamitan pada Ayunda dengan senyum penuh arti
"Baik tuan. terimakasih."
keesokan harinya Ben seeprti biasa memacu sepeda kecilnya menuju sekolah dan spai sana Gery dan Vino sudah duduk didepan kelas menunggunya.
"hay boy. kok baru datang."
"bantu Bunda dulu tadi."
"nih jue barusan Bunda membuatnya."
Ben memberikan 2 kotak makanan buat merwka berdua. dan merka tersenyum menikmati buatan Bunda Ben.
"Enak Ben. besok gue pesen ya kayak gini "
"Gur juga Ben."
"ok boss."
Saat waktu istirahat Gery melihat ada seseorang mengamati Ben. membuat Gerry penasaran apa yang sebenarnya mereka lakukan. waktu pulang pun tiba Gery membisikkan sesuatu 0ada Ben. Ben mengangguk dan berhati-hati.
saat akan pulang ia merasa diikuti oorang tapi saat menoleh tak ada siapapun. Ben positif thinking mungkin hanya perasaannya.
sesampainya dirumah Ben memarkirkan sepeda didepan rumahnya.
"Assalamulaikum Bun."
"Waalaikumsalm nak. baru pulang."
"iya Bun. oh ya Gerry dan Vino mau pesan kue Bunda. mereka ketagihan katanya."
"Baiklah besok ibu buatkan lagi."
"yeee terimakasih bu."
"Ben ganti baju dan setelah itu makan siang."
"iya sayang."
saat menyiapkan makan siang Ben terdengar ketokan.
tok
tok
ceklek
"Tuan Johan. Anda."
"saya ingin bertemu dengan Ben."
"mari silhkan duduk. saya panggilkan anaknya sebentar." Johan mengangguk dan tersenyum ramah.
Setelah menunggu 10 menit akhirnya anak tampan berwajah bule keluar.
"Hay Ben. apa kabarmu?"
"Kabar alhamdulillah baik Om. ada apa Om."
"Gimana soal penawaran Om."
"Maksudnya tuan Johan apa ya."
"Saya ingin mengontrak anakmu menjadi tahfidz terkenal Nona Ayunda."
"Apakah benar itu Ben?"
"Iya Bun."
"Kalau nona dan Ben setuju anda silahkan datang kekantor kami."
"Makasih tuan Johan."
"sama-sama nona saya permisi dulu."
Johan keluar dan kembali kekantornya bersama bodyguard. sesampainya dikantor ia bertemu dengan Brian.
"Hay boss."
"Cih. kenapa lo senyum-senyum gak jelas."
"Gue ada anak yang bisa kamu jadikan makin terkenal dan mendongkrak STV makin berjaya."
"Maksud lo."Tanya Brian penasaran.
"Gue tadi udah nyari tentang ini semua." Johan memberikan dokumen pada Brian
"Dan elo harus bayar gue mahal sebagai ucapan terimakasih."
"Mimpi lo."Brian pun membaca dokumen itu.
1
2
3
" Gila ini anak gue." Brian berkaca-kaca seakan tak percaya apa yang ia lihat.
"Iyaps sesuai kenyataan DNA 99% elo dan dia."
"Alhamdulillah akhirnya gue temukan dia. dan foto gadis ini ibunya kan."
"Tepat sekali."
"Kalau gitu akan temuin mereka."
"Eits. nggak semudah itu brow. Elo pengen nggak ketemu sama dia sama sekali."
"Maksud lo apaan jo. Gue kangen sama mereka setelah 7 tahun tak ketemu. apalagi."
"Santai lah. sini gue bisikkin rencana hebat gue. pasti elo suka."
Johan membisikkan rencana agar semakin dekat dengan Ayunda dan Ben putranya yang ia cari selama ini. Akhirnya Brian mengikuti rencana Johan ia tersenyum simpul.
Brian sudah tak sabar sebenarnya bertemu anak dan gadis yang ia cintai itu.
Kini Brian akan menyiapkan hati dan ia sekarang bergegas pulang menemui putra kecil mereka bernama Axellio Hutama berumur 6 tahun anak dari istrinya dulu.
"Axel." memanggil putranya dikamar
"Daddy."
"Hay boy. kamu sudah makan."
"Sudah Dad."
"Baiklah kamu jangan lupa belajar. dan jangan malam tidurnya.
"Iya Dad."
"Oh ya sayang, Daddy boleh bertanya sama kamu."
"Apa Dad."
"Kalau kamau punya kakak, kamu mau nerima atau nggak."
Seketika Axel berdiri dari ranjangnya yang tadinya asyik main game dan menghampiri Daddy Brian
"Maksudnya Daddy. Axel akan punya kakak."
"Iya nanty Daddy temuin kalau kamu bersedia."
"Mau Dad, Axel kesepian soalnya pengen punya Kakak dari dulu."
"Wah pas kalau gitu ya. nanty ada waktu tepat buat kalian bertemu ok."
"Iya Dad. Makasih."
Brian tersenyum senang dan bangga pada Axel mau menerima jika ia punya kakak. Brian akan diam -diam mendekati Ayunda dan Ben anaknya batin Brian
bersambung..
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 204 Episodes
Comments
Berdo'a saja
bagus Thor, cuma terkesan terburu-buru alurnya
2023-03-05
0