"kak, kenalin ini dokter keluarga kita namanya kak Rere."
"hay ayu."
"Rere, kak ayu. selamat ya kak atas kehamilannya"
"oh ya makasih. ini berita bahagia re, jes."
"iya kak, coba hubungi kak brian."
"nanty aja mungkin belum sampek jes."
"okelah sekarang kakak makan ya."
"iya tapi kakak pengen eskrim coklat almond jes."
"hah." ucap semua kompak
wah nyidam nih kk ipar but gak ada suaminya nah aku deh siap siaga batin Jessi menghela nafas.
"kuylah, Jessi belikan ya. ada lagi kk."
"itu aja jes."
"tante Ben ikut ya."
"come on."
mereka bertiga menuju kedai eskrim langganan. sedamgkan Ayu dimansion berusaha menghubungi suaminya.
"kenapa nggak diangkat sih. nyebelin banget." gerutu Ayu dia diam sejeanak dan mengingat kejadian tempo hari saat dimall.
"apa bener itu bibik, nggak.. nggak mungkin. aku nggak mau ketemu dia lagi." batin Ayu
saat asyik bergumam sendiri datang lah ketiganya mengagetkan ayu.
"bunda..."
"kakak."
"astagfirullah kalian ngagetin aja."
"bunda ngapain bengong."
"iya kak ngapain sih. ada masalah kah."
"nggak ada. mana pesenan kakak jes."
"taraaaa.."
Ayu meraih bungkusan itu dan segera melahapnya, diam-diam anak dan adiknya merekam kejadian dan akan dikirim ke Brian.
"pelan-pelan kak nggak kuminta kok."
"iya bun, yang banyak ya makannya. biar cepet besar dedeknya."
tak lama axel keluar dari kamar menghampiri mereka diruang keluarga.
"bun,ini."
"apa ini xel."
"itu undangan untuk bunda dari kepala sekolah."
"oke besok ya."
"iya bun."
"Tante Jessi boleh ikut nggak."
"boleh tambah rame."
"nggak tambah rame xel."
"terus."
"tambah berisik.hahhaha."
diAmerika serikat tepatnya dinew york
Brian beserta Johan sudah berada dihotel mewah tempat mereka menginap, tak lama Brian terbangun saat mendengar ada bel pintu kmaarnya.
tintong
tintong
ceklek
"ayo turun, gue laper nih dari tadi."
"iya tunggu, gue mandi dulu."
setelah 15 menit pria tampan itu sudah berpakaian casual menghampiri Johan didepan kamarnya.
"ayo."
mereka berjalan dan amsuk kedlama lift saat smaqpi dilobby merka segera memesan makanan, semua mata memenadang kearah merka betapq tidak, kedua pria itu tak terlihat sudha berumur tampan dan baby face mampu menghipnotis.
"tampan amat laki-laki itu."
"gue mau donk dibawa pulang."
dan masih banyak lagi angan mereka pada Brian dan Johan.
setelah selesai makan Brian melihat ponselnya ada beberapa panggilan pesan ia melihat disana ada nama istri dan juga adeknya.
"mampus gue." Ucap Brian sambil menepuk jidatnya
"ngapain lo brow."
"nih." Brian memperlihatkan ponselnya
"hahahhaha, rasaain lo bisa lama puasa lo."
"kurang ajar lo nyumpahin gue."
Brian segera menghubungi istrinya
tut
tut
tapi ponsel Ayu tersambung tapi tak diangkat. Brian mencoba berulang kali tapi nihil. ia menghela nafas kasar dan mengalihkan pada pesan Jessi.
"apa." ucap Brian keras sehingga para tamu melihat kearahnya Johan saja samapek kaget
"apaan sih lo teriak bikin gue tuli aja."
"gue mau punyak anak lagi brow.hahhahah."
"apa." teriak Johan tak akalah dari Brian
"elo juga ngapain ikutan teriak bege."
"yah gue juga terkejut boss laknat."
"gue harus gimana, kita pulang atau.."
"eits pantang pulang sebelum elo nyelesein masalah disini ingat."
"huh."
Jihan cekikikan melihat tingkah boss gilanya itu klau sudah berurusan dengan istrinya.
. .
Diindonesia
keesokan harinya Ayu bangun dan melaksanakan kewajibannya setelahnya ia melihat ponsel terdapat notif panggilan dari suami.
"pas aku tidur dia telpon, dasar. aku coba aja telpon."
kring
kring
"assalamualaikum bunda kesayanganku."
"waalaikumsalam dad, lebay kamu. ada apa telpon tumben ingat."
"maaf sayang sampek di sini aku langsung istirahat. oh ya sayang aku bahagia, makasih kamu udah hamil lagi rasanaya aku pengen pulang aja."
"terus."
"sayang, kamu marah. please jangan marah ya. kasian dedeknya ikutan."
"heemm."
"gimana anak-anak ada masalah nggak."
"mereka baik-baik aja. besok aku disuruh ke sekolah dad."
"ngapain sayang."
"nggak tahu besok baru dijelasin."
"kamu hati-hati ,ajak Jessi nemenin kamu ya."
"emang, Jessi dari kamu ke Amerika nginap disini."
"oh ya udah aku sedikit lega sayang. ya udah kamu jangan lupa makan, istirahat cukup jangan kecapekan. love you. assalamulaikum.
"love you too dad. waalaikumsalam."
tut
sambungan telpon terputus Ayu turun kedapur membantu bibik sampai disana ternyata Jessi lebih dulu.
"kamu ngapain Jes."
"buat sarapanlah kak masak tidur heee.. oh ya mau dibikinin apa."
"bubur ayam bisa nggak."
"boleh." ucap jessi tersenyum dengan gerakan cepat ia membuatnya.
tak lama para bocil turun sudah rapi dengan seragam sekolahnya. mereka pun menghampiri diruang makan menyalami tante dan bundanya.
"pagi semua."
"pagi Ben, Xel."
"kita berangkat bareng ya nanty kan bunda dipanggil kepsek."
"iya bun."
beberapa menit mereka mulai sarapan bersama dan setelah itu bersiap menuju sekolah.
dalam perjalanan Ayu terkejut saat melihat di jalanan ada wanita paruh baya yang ia kenal itu lagi.
"bibik." ucapnya lirih tapi masih terdengar oleh Jessi.
"bibik, siapa itu kak."
"bukan siapa-siapa jes." Ayu mengalihkan pandangannya
Jessi melirik kakak iparnya dia menerka jika ada sesuatu.
Jessi hanya mengangguk melihat tingkah aneh kakak iparnya itu. akhirnya mereka sampai juga di sekolah Ben dan Axel.
Axel dan Ben berpamitan masuk kelas sedangkan Jessi dan Ayu menuju kantor kepala sekolah.
tok
tok
ceklek
"nyonya Ayu silahkan masuk duduklah."
"makasih. oh ya ada apa anda mengundang saya ke sini."
"maaf kalau mengganggu waktu anda nyonya. begini Ben akan mewakili sekolah untuk lomba tahfid di Turki."
"apa."
"iya nyonya benar, 2 hari lagi berangkatnya.
"nggak bisa ditunda gitu pak."
"nggak bisa nyonya."
"baiklah terimakasih pak, kami permisi."
Jessi dan Ayu masuk kedalam mobil dan melajukan mobil ,diperjalanan
"kak, siapa yang ngantar Ben ya."
"kakak juga bingung Jes."
"resiko punya anak jenius kak." ucap Jesii terkekeh
"heee bisa aja kamu. kita mampir ketoko kue ku ya, Jes lama nggak kesana."
"baik kak."
sampai ditoko kue milik Ayu, kembali ia dipertemukan dengan wanita mirip dengan bibiknya. ia ingin memastikan apakah benar penglihatannya.
"Jes kamu tunggu didalem, kakak ada urusan sebentar."
"iya kak jangan lama-lama."
Ayu berjalan menuju tempat bibik itu. terlihat bibik berpakaian lusuh sedang duduk dekat jalan raya.
"permisi."
perempuan paruh baya itu menoleh kearah suara betapa terkejutnya melihat Keponakannya yang dulu ia jual. wanita itu melihat dari atas sampai bawah penampilan Ayu, dia tersenyum menyeringai.
"A-ayu."
"bibik.. ini bibik."
"iya Yu. maafin bibik ya. bibik salah sama kamu dulu." ucapnya pura-pura sedih padahal ada rencana dibaliknya.
"bibik, kenapa jadi seperti ini."
"bibik pergi dari rumah karena buat bayar utang."
"apa."
"hahhaha dasar gadis sialan lama tak ketemu kamau makin kaya liat saja pasti kamu masuk jebakanku batin bibik Rahma.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 204 Episodes
Comments
Siti Aniah
bos dan asisten somplak
2023-02-19
2
Umi Ningsih Mujung
🥰
2021-10-12
0