Bab 5. See You Tonight

Drrtt drrrtt.

Ponsel yang tergeletak di ujung meja terus bergetar. Mizyan hanya melirik sekilas tanpa melihat siapa nama yang tampil di layar ponsel dalam mode vibrate itu. Sebab ia tengah fokus di depan laptop untuk merampungkan gambar 3D sebuah masjid yang akan dibangun di rest area tol.

Drrtt drrrtt.

Ia sudah save file yang menandakan telah menyelesaikan satu pekerjaannya itu saat ponselnya kembali bergetar untuk yang kedua kalinya. Membuatnya penasaran dan segera meraih ponselnya itu.

Satya calling.

"Ada apa?" Tanpa basa basi Mizyan langsung menodong Satya begitu menggeserkan jari ke icon hijau.

"Oke."

Ia menyimpan kembali ponselnya usai menjawab singkat pernyataan Satya yang mengkonfirmasi akan menjemputnya 1 jam lagi.

Sejak Kemal memperkenalkannya di atas panggung kala peresmian resor di Bali beberapa bulan yang lalu, ia kini kebanjiran order dari kalangan pengusaha dan pejabat. Ia menatap white board panjang yang menempel di dinding di belakang kursi kerjanya. Dimana menampilkan angka 1 sampai 15 daftar klien dengan garis besar permintaan gambar beserta deadline nya. Disamping ia juga mencatat dalam reminder ponsel agar tidak lupa kala sedang pergi keluar kota.

Ada manfaatnya juga pengalaman kerja di perusahaan arsitektur ternama di Amerika beberapa tahun lamanya. Disiplin tinggi dan rivalitas membentuknya menjadi seorang workaholic. Tak hanya menjadi arsitek profesional, ia pun menjadi konsultan gambar yang membuat kliennya puas. Bonus pun mengalir deras.

Ia menoleh ke arah pintu paviliun yang didorong dari luar. Dado datang dengan wajah sumringah sambil kedua tangannya meneteng paperbag.

"Bawa apa, Do?" Mizyan menatapnya dari balik meja dengan punggung yang disandarkan ke belakang. Paviliun itu berisikan satu kamar tidur dan ruang bebas yang Mizyan isi dengan 1 set kursi serta meja kerja. Sederhana, berbeda jauh dengan fasilitas di apartemennya yang serba up to date dan canggih. Namun ia merasa lebih betah timggal di komplek pesantren ini dan membangkitkan semangat kerja yang tinggi.

"Dado dicegat sama teh Ruli, katanya nitip ini buat sarapan Aa Iyan." Dado mengangkat paperbag di tangan kanannya.

"Kalau ini dari pak satpam. Katanya ada ojol yang ngirim buat Aa..." Dado mengangkat paperbag warna coklat metalik.

"Ada suaratnya a, ini..."

"Bacain aja!" Mizyan menahan Dado dengan gerak tangan yang akan mendekat memberikan sepucuk surat.

Dado yang sudah terbiasa mendapat perintah membaca surat ataupun membuka kado-kado, tampak mengangguk kuat.

Hi, Mizyan. Long ti me no se e.

(Long time no see)

Dado membaca tulisan bahasa inggris itu dengan mengeja dan melafalnya sesuai tulisannya. Bukan sesuai lafal bahasa inggris sebab dia tak bisa. Mizyan yang mendengarnya hanya mengu lum senyum. Kepolosan Dado cukup menghiburnya.

"Naon ieu teh hartina (apa artinya), Aa?" Dado menggeleng sebab tiba-tiba kepalanya pusing jika harus berpikir.

"Lanjutin aja, Do."

Yo u a ma zes me.

(You amazes me / kamu membuatku kagum)

Se e yo u to nig.

(see you tonight)

Leony

"Hah, cape bacanya. Lieurrr.....(pusing)."

Mizyan tergelak melihat Dado menuju dispenser air. Meneguk dengan cepat segelas air.

"Aku makan yang dari Leony."

"Kamu yang Ruli!"

Dado tersenyum lebar sambil mengacungkan 2 jempolnya mendengar intruksi Mizyan. Ia segera menggelar karpet dan menyiapkan makanan serta 2 gelas air minum.

"Gimana Dado bisa kurus. Tiap hari makan enak terus..." Dado mengusap perutnya yang buncit usai menghabiskan semua isi dua susun rantang berisi nasi dan lauk.

"Sering olahraga, Do!"

"Joging keliling pondok ampe 3 putaran, tiap abis shalat subuh. Jangan nyamperin ke dapur umum."

Dado tersenyum meringis sebab merasa apa yang dituduhkan bossnya itu benar adanya.

"Aa, mau tanya dong!"

"Hm." Mizyan tak mengalihkan perhatiannya dari layar ponsel. Membaca chat dari Satya yang mengabarkan on the way."

"Ari Aa naha kasep, ari abi mah henteu. (kenapa Aa tampan, aku tidak)

Mizyan mendongak menatap Dado yang tengah memperhatiknnya dengan bertopang dagu. Ia menggaruk kepalanya yang tak gatal. Bingung menjawab pertanyaan polos Dado.

"Karena...beda cetakan." jawabnya tanpa pikir panjang yang malah menjadi blunder buatnya . Sebab Dado bertanya lagi dan tampak makin penasaran ada berapa macam cetakan manusia hingga wajah dan warna kulit bisa berbeda-beda.

Mizyan mengurut pelipisnya. Giliran ia yang pening memilih kata untuk menjawab sebab tak mungkin menjelaskan dengan selipan ilmiah kepada pemuda di hadapannya itu.

****

Kedatangan Satya dan Rade menyelamatkan Mizyan dari serangan pertanyaan Dado. Membuatnya bisa bernafas lega.

Sesuai pembicaraan sebelumnya, bertiga mereka akan meninjau gedung perusahaan properti yang telah diakuisisi perusahaan Satya. Mizyan dipercaya untuk merenovasi beberapa bagian gedung sesuai selera owner baru itu.

Sepanjang perjalanan, ia mendengarkan Satya yang menceritakan bagaimana keputusan akuisisi itu diambil. Ia yang duduk di depan dengan fokus mendengarkan kronologis yang disampaikan Satya sambil menyetir.

"Mas, mampir dulu ke Citarasa ya. Mumpung di jalur kiri!"

Seruan Rade kepada Satya membuat Mizyan menoleh sekilas ke belakang dimana Rade duduk. "Tempat apa itu, De?"

"Toko kue enak, kak. Kita akan butuh cemilan buat di sana."

"Ownernya mba Rahma. Yang suaminya meninggal itu..."

Mizyan baru tahu silsilah hubungan keluarganya kala Rade menceritakan lebih jelas kalau Rahma adalah adik iparnya Nico. Lebih tepatnya adik sepupu Suci, istrinya Nico.

"Kak Yan, mau ikut turun?"

"Ini toko kue favorit aku sama Mas Satya."

"Kuenya enak-enak lho."

Rade yang antusias beriklan dengan menyebutkan nama-nama jajanan kue yang ada di dalam sana, membuatnya menurut turun dari mobil.

Sekalian aja beli buat Abah dan Umi, pikirnya.

Suasana dalam toko berlantai granit cream tampak bersih dan sejuk serta pelayan yang tersenyum ramah siap membantu mencari apa yang dibutuhkan. Mizyan memutuskan mencoba membeli brownies kukus, bolen keju, pie buah, masing-masing 1 box.

"Mbak Rahma, apa kabar?"

"Eh ketemu mbak Rade di sini. Alhamdulillah mbak..."

"Seneng deh liat mbak Rahma aktif lagi. Semangat ya mbak."

Mizyan berdiri di samping Satya yang sama-sama menjadi penonton dua wanita yang saling berpelukan bahagia seolah tengah melepas kangen. Ia bahkan spontan tersenyum kala anak kecil yang dituntun Rahma menatapnya tanpa kedip.

Ia terkaget kala Satya menyikutnya sebab ia masih tersenyum menatap bocah menggemaskan yang kini bersembunyi di belakang sang ibu dengan wajah yang mengintip malu-malu kucing.

"Ini Mizyan, sahabat saya."

"Kali aja ketemu dijalan, jangan sungkan menyapanya."

Otaknya masih meloading dengan apa yang dilakukan Satya. Namun ia turut mengangguk sambil tersenyum membalas anggukan wanita cantik yang tengah direngkuh Rade. Iya, cantik.

Rade juga menyapa anaknya Rahma itu dengan riang sambil menciumnya dengan gemas. Bahkan mengajak Rahma janjian untuk play date membawa anak-anak mereka.

****

Urusan dengan Satya selsai jam 3 sore. Benar kata Rade, butuh cemilan selama berada di gedung akusisi itu. Sebab ia harus sabar mendengar keinginan yang berbeda antara Satya dan Rade dalam hal perubahan fungsi ruangan-ruangan. Ia sudah terbiasa menghadapi berbagai karakter klien. Dua lontong dan risoles dengan sebiji cabe rawit menjadi pengalihannya dari sepasang suami isteri yang masih baradu argumen dan belum menemukan kata deal.

"Terusin aja sampe malam!" Seloroh Mizyan sambil merebahkan diri di sofa sambil memejamkan mata.

Membuat Satya melemparnya dengan bantal yang sofa yang sedang di dekap Rade di balik meja kerja.

Mizyan melirik jam tangan bermerk fashion kenamaan Perancis. Kurang dari 1 jam lagi acara yang akan dihadirinya akan dimulai. Usai shalat isya berjamaah bersama para santri, ia bersiap meluncur menuju salah satu hotel bintang 5 yang terletak di jalan Gatot Subroto.

"Do, aku bakal pulang malam. Tidur duluan aja. Nggak usah nunggu!"

"Awas jangan tidur di karpet. Pakai busanya!"

Tidak ada sahutan dari mulut Dado. Sebab mulut pemuda gempal itu tengah menganga melihat penampilan Mizyan yang mengenakan setelan jas berwarna dark grey dengan kemeja hitam tanpa dasi membungkus tubuh ramping dan proporsional.

Terpopuler

Comments

Yuli Yuliani Natabraja

Yuli Yuliani Natabraja

Dika blm kenal sama papah bule ya 😀

2023-08-25

1

Yuli Yuliani Natabraja

Yuli Yuliani Natabraja

Duh aku ngebayangin ketampanan a Iyan mirip 2 Simon Cowell 🤣🤣

2023-07-16

0

Wiraf

Wiraf

lucunya....

2023-03-12

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Saat Terakhir
2 Bab 2. Mizyan Abdillah
3 Bab 3. Duka Cita
4 Bab 4. Life Must Go On
5 Bab 5. See You Tonight
6 Bab 6. The New You
7 Bab 7. Ayah
8 Bab 8. On The Way Room 202
9 Bab 9. Room 202
10 Bab 10. Nda, Ayah Pulang!
11 Bab 11. Aku Hanya Manusia Biasa
12 Bab 12. Senja Kala
13 Bab 13. Single Mom
14 Bab 14. Tempat Pelarian
15 Bab 15. Tamu Tak Diharapkan
16 Bab 16. Robot Sapi
17 Bab 17. Your Face Distracts My World
18 Bab 18. Banyak Jalan Menuju Roma
19 Bab 19. Kenapa Harus Ketemu Dia Lagi
20 Bab 20. Dia Lagi?
21 Bab 21. Salah Sambung Ya, Bun
22 Bab 22. Selangkah Lebih Maju
23 Bab 23. Sepasang Mata
24 Bab 24. Hujan Malam Minggu
25 Bab 25. Dadah, Om
26 Bab 26. Kenapa Aku Jadi Kepo?
27 Bab 27. Holiday in Bali
28 Bab 28. Holiday in Bali (2)
29 Bab 29. Fokus di Kamu Saja
30 Bab 30. Secercah Asa
31 Bab 31. Secercah Asa (2)
32 32. With a Pleasure
33 Bab 33. Wasiat
34 Bab 34. Merasa Familiar
35 Bab 35. Menghargai Perbedaan
36 Bab 36. Kamu Selalu Hadir di Kala Sulit
37 Bab 37. I Can Make You Love Me
38 Bab 38. Salah Tingkah
39 Bab 39. Hibah
40 Bab 40. Menjelang Kepergian
41 Bab 41. Room Paling Ujung
42 Bab 42. Medan, at The Moment
43 Bab 43. Medan, at The Moment (2)
44 Bab 44. Medan, at The Moment (3)
45 Bab 45. Last Time in Medan
46 Bab 46. Meraba Hati
47 Bab 47. Petunjuk
48 Bab 48. My Son
49 Bab 49. Firasat
50 Bab 50. Mereka Mencemaskanku Nggak Ya?!
51 Bab 51. Malu, Bertalu, dan Bersemu
52 Bab 52. Deadline 2 Bulan
53 Bab 53. Zonk
54 Bab 54. Kejadian Tak Terduga
55 Bab 55. I'm Here For You
56 Bab 56. Have a Good Fight
57 Bab 57. Berharap Cemburu
58 Bab 58. Cara Balas Budi
59 Bab 59. Gegana
60 Bab 60. Surat Berwarna Biru Muda
61 Bab 61. Pounding to Meet You
62 Bab 62. Apa Maunya?
63 Bab 63. Go ahead
64 Bab 64. Meraih Satu Tiket
65 Bab 65. Step by Step
66 Bab 66. Step by Step (2)
67 Bab 67. Step by Step (3)
68 Bab 68. I Love You
69 Bab 69. Nasehat Calon Mertua
70 Bab 70. Counting Down
71 Bab 71. Kupinang Kau Dengan Bismillah
72 Bab 72. You Know What I Mean
73 Bab 73. Test Drive
74 Bab 74. Menjelang Pernikahan
75 Bab 75. Menjelang Pernikahan (2)
76 Bab 76. The New Journey
77 Bab 77. Gas Tipis-Tipis
78 Bab 78. Malam Pertama
79 Bab 79. Closing Pembalasan Si Pitung
80 Bab 80. Main Course
81 Bab 81. Mulut Tetangga
82 Bab 82. Terima Kasih Cinta
83 Bab 83. Ahli Modus
84 Bab 84. Menganggap Remeh
85 Bab 85. Bersiap Basmi Hama
86 Bab 86. Bogor, We are Coming
87 Bab 87. Hari Pertama di Bogor
88 Bab 88. The Power of Daging Kambing
89 Bab 89. Tenang, Ada Aku
90 Bab 90. Malam Terakhir di Bogor
91 Bab 91. Ruang Hampa Mark Cornelius
92 Bab 92. Kartu As
93 Bab 93. Sehari Tanpamu
94 Bab 94. Hasutan Alex
95 Bab 95. Papa Buye Pulang
96 96. Cerita Yang Terjeda
97 Bab 97. Dua Pemikiran Berbeda
98 Bab 98. Tonight And Every Night
99 Bab 99. Adek dan Akak
100 Bab 100. Siap-Siap Sidang
101 Bab 101. Tensi Mulai Memanas
102 Bab 102. Sehari Dua Misi
103 Bab 103. Serangan Jantung
104 Bab 104. 100 Juta
105 Bab 105. Rahasia yang Terkuak
106 Bab 106. Ada Satpam
107 Bab 107. Birthday Party
108 Bab 108. Honeymoon
109 Bab 109. 60 Juta
110 Bab 110. Misi Percomblangan
111 Bab 111. Level 2
112 Bab 112. Atu Juja
113 Bab 113. Menyimpan Dendam
114 Bab 114. Mendadak Genit
115 Bab 115. Pesona
116 Bab 116. Ima, Berjuta Pesona
117 Bab 117. Bunda, Itu Baju Papa
118 Bab 118. Mood Swing
119 Bab 119. Saturday Night
120 Bab 120. 20 November
121 Bab 121. 20 November (2)
122 Bab 122. 20 November (3)
123 Bab 123. Buka Kartu
124 Bab 124. Paper Bag Marun
125 Bab 125. Theo dan Alex
126 Bab 126. Payung Hitam
127 Bab 127. Gombalan Menjelang Tidur
128 Bab 128. Pertemuan Tak Terduga
129 Bab 129. Bau Amis
130 130. Ada Apa Dengan Botol
131 Bab 131. Burung
132 Bab 132. Misi di Balik Tasyakur
133 Bab 133. Misi di Balik Tasyakur (2)
134 Bab 134. Ungkapan
135 Bab 135. Iman
136 Bab 136. Ada Apa?
137 Bab 137. Berita Viral
138 Bab 138. Kepanikan Mizyan
139 Bab 139. Ini Takdir
140 Bab 140. Tindakan
141 Bab 141. Tindakan (2)
142 Bab 142. Healing
143 Bab 143. Akhir Kasus
144 Bab 144. Batal Lamaran
145 Bab 145. 11 Januari
146 Bab 146. 11 Januari (2)
147 Bab 147. Pergi
148 Bab 148. Dua Tahun
149 Bab 149. Opa Oh Opa
150 Bab 150. Lupa
151 Bab 151. Kado
152 Bab 152. Kado (2)
153 Bab 153. Welcome Baby
154 Bab 154. Akhir Kisah
155 PENGUMUMAN
156 Bab 155. Bonchap 1
157 Bab 156. Bonchap 2
158 Bab 157. Bonchap 3
159 Bab 158. Bonchap 4
160 Bab 159. Bonchap 5
161 Bab 160. Bonchap 6
162 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Bab 1. Saat Terakhir
2
Bab 2. Mizyan Abdillah
3
Bab 3. Duka Cita
4
Bab 4. Life Must Go On
5
Bab 5. See You Tonight
6
Bab 6. The New You
7
Bab 7. Ayah
8
Bab 8. On The Way Room 202
9
Bab 9. Room 202
10
Bab 10. Nda, Ayah Pulang!
11
Bab 11. Aku Hanya Manusia Biasa
12
Bab 12. Senja Kala
13
Bab 13. Single Mom
14
Bab 14. Tempat Pelarian
15
Bab 15. Tamu Tak Diharapkan
16
Bab 16. Robot Sapi
17
Bab 17. Your Face Distracts My World
18
Bab 18. Banyak Jalan Menuju Roma
19
Bab 19. Kenapa Harus Ketemu Dia Lagi
20
Bab 20. Dia Lagi?
21
Bab 21. Salah Sambung Ya, Bun
22
Bab 22. Selangkah Lebih Maju
23
Bab 23. Sepasang Mata
24
Bab 24. Hujan Malam Minggu
25
Bab 25. Dadah, Om
26
Bab 26. Kenapa Aku Jadi Kepo?
27
Bab 27. Holiday in Bali
28
Bab 28. Holiday in Bali (2)
29
Bab 29. Fokus di Kamu Saja
30
Bab 30. Secercah Asa
31
Bab 31. Secercah Asa (2)
32
32. With a Pleasure
33
Bab 33. Wasiat
34
Bab 34. Merasa Familiar
35
Bab 35. Menghargai Perbedaan
36
Bab 36. Kamu Selalu Hadir di Kala Sulit
37
Bab 37. I Can Make You Love Me
38
Bab 38. Salah Tingkah
39
Bab 39. Hibah
40
Bab 40. Menjelang Kepergian
41
Bab 41. Room Paling Ujung
42
Bab 42. Medan, at The Moment
43
Bab 43. Medan, at The Moment (2)
44
Bab 44. Medan, at The Moment (3)
45
Bab 45. Last Time in Medan
46
Bab 46. Meraba Hati
47
Bab 47. Petunjuk
48
Bab 48. My Son
49
Bab 49. Firasat
50
Bab 50. Mereka Mencemaskanku Nggak Ya?!
51
Bab 51. Malu, Bertalu, dan Bersemu
52
Bab 52. Deadline 2 Bulan
53
Bab 53. Zonk
54
Bab 54. Kejadian Tak Terduga
55
Bab 55. I'm Here For You
56
Bab 56. Have a Good Fight
57
Bab 57. Berharap Cemburu
58
Bab 58. Cara Balas Budi
59
Bab 59. Gegana
60
Bab 60. Surat Berwarna Biru Muda
61
Bab 61. Pounding to Meet You
62
Bab 62. Apa Maunya?
63
Bab 63. Go ahead
64
Bab 64. Meraih Satu Tiket
65
Bab 65. Step by Step
66
Bab 66. Step by Step (2)
67
Bab 67. Step by Step (3)
68
Bab 68. I Love You
69
Bab 69. Nasehat Calon Mertua
70
Bab 70. Counting Down
71
Bab 71. Kupinang Kau Dengan Bismillah
72
Bab 72. You Know What I Mean
73
Bab 73. Test Drive
74
Bab 74. Menjelang Pernikahan
75
Bab 75. Menjelang Pernikahan (2)
76
Bab 76. The New Journey
77
Bab 77. Gas Tipis-Tipis
78
Bab 78. Malam Pertama
79
Bab 79. Closing Pembalasan Si Pitung
80
Bab 80. Main Course
81
Bab 81. Mulut Tetangga
82
Bab 82. Terima Kasih Cinta
83
Bab 83. Ahli Modus
84
Bab 84. Menganggap Remeh
85
Bab 85. Bersiap Basmi Hama
86
Bab 86. Bogor, We are Coming
87
Bab 87. Hari Pertama di Bogor
88
Bab 88. The Power of Daging Kambing
89
Bab 89. Tenang, Ada Aku
90
Bab 90. Malam Terakhir di Bogor
91
Bab 91. Ruang Hampa Mark Cornelius
92
Bab 92. Kartu As
93
Bab 93. Sehari Tanpamu
94
Bab 94. Hasutan Alex
95
Bab 95. Papa Buye Pulang
96
96. Cerita Yang Terjeda
97
Bab 97. Dua Pemikiran Berbeda
98
Bab 98. Tonight And Every Night
99
Bab 99. Adek dan Akak
100
Bab 100. Siap-Siap Sidang
101
Bab 101. Tensi Mulai Memanas
102
Bab 102. Sehari Dua Misi
103
Bab 103. Serangan Jantung
104
Bab 104. 100 Juta
105
Bab 105. Rahasia yang Terkuak
106
Bab 106. Ada Satpam
107
Bab 107. Birthday Party
108
Bab 108. Honeymoon
109
Bab 109. 60 Juta
110
Bab 110. Misi Percomblangan
111
Bab 111. Level 2
112
Bab 112. Atu Juja
113
Bab 113. Menyimpan Dendam
114
Bab 114. Mendadak Genit
115
Bab 115. Pesona
116
Bab 116. Ima, Berjuta Pesona
117
Bab 117. Bunda, Itu Baju Papa
118
Bab 118. Mood Swing
119
Bab 119. Saturday Night
120
Bab 120. 20 November
121
Bab 121. 20 November (2)
122
Bab 122. 20 November (3)
123
Bab 123. Buka Kartu
124
Bab 124. Paper Bag Marun
125
Bab 125. Theo dan Alex
126
Bab 126. Payung Hitam
127
Bab 127. Gombalan Menjelang Tidur
128
Bab 128. Pertemuan Tak Terduga
129
Bab 129. Bau Amis
130
130. Ada Apa Dengan Botol
131
Bab 131. Burung
132
Bab 132. Misi di Balik Tasyakur
133
Bab 133. Misi di Balik Tasyakur (2)
134
Bab 134. Ungkapan
135
Bab 135. Iman
136
Bab 136. Ada Apa?
137
Bab 137. Berita Viral
138
Bab 138. Kepanikan Mizyan
139
Bab 139. Ini Takdir
140
Bab 140. Tindakan
141
Bab 141. Tindakan (2)
142
Bab 142. Healing
143
Bab 143. Akhir Kasus
144
Bab 144. Batal Lamaran
145
Bab 145. 11 Januari
146
Bab 146. 11 Januari (2)
147
Bab 147. Pergi
148
Bab 148. Dua Tahun
149
Bab 149. Opa Oh Opa
150
Bab 150. Lupa
151
Bab 151. Kado
152
Bab 152. Kado (2)
153
Bab 153. Welcome Baby
154
Bab 154. Akhir Kisah
155
PENGUMUMAN
156
Bab 155. Bonchap 1
157
Bab 156. Bonchap 2
158
Bab 157. Bonchap 3
159
Bab 158. Bonchap 4
160
Bab 159. Bonchap 5
161
Bab 160. Bonchap 6
162
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!