“Nanti jadikan habis pulang sekolah?” tanya Riana pada Faisal yang sedang pokus menyetir mobil.
Faisal menoleh sekilas pada Riana sambil tersenyum “Jadi dong.”
“Awas aja kalau lupa lagi kaya dua hari kemarin,” Riana mengingatkan saat Faisal lupa menjemputnya.
“Tenang aja, itu akan menjadi yang terakhir abang lupa jemput, Riana.”
Riana mendengus, “Pokoknya nanti Riana mau belanja sepuasnya, Riana mau ngabisin semua gaji pertama, Bang Ical.”
Faisal terkekeh, “Kalau uang abang di abisin sama Riana, kapan Bang Ical jadi orang kayanya? Uangnya diporotin terus sama, Riana.” Faisal memberhentikan mobilnya ketika mendapati lampu merah menyala.
“Yang ada nanti Bang Ical semakin banyak uangnya kalau sering jajanin Riana,”
“Hah kok bisa gitu?” tanya Faisal sambil menoleh pada Riana.
“Iya, kata guru Agama Riana, kalau orang yang sering memberi itu nanti rezekinya lancar kaya arus sungai yang deras, ngalir terus.” Jawab Riana memasang wajah serius sambil menggerakan tangannya menyurupai aliran sungai.
Faisal tertawa, sangat menggemaskan melihat rawut wajah Riana. ia menangkup wajah Riana dan menekan gemas kedua pipi gadis itu,
“Berarti Bang Ical harus sering jajanin Riana, biar abang cepet kaya, hem?” ucap Faisal di selingi tawanya yang belum reda.
Akira mengangguk cepat dengan pipi yang masih di tangkup tangan Faisal. Hal itu membuat Faisal semakin tertawa karena rawut wajah Riana benar-benar lucu dan Riana pun ikut tersenyum melihat tawa pria itu. Mata Riana menatap jeli raut wajah tampan Faisal, ketampanannya bertambah kali lipat, matanya menyipit dan deretan gigi putih rapih menghiasi lengkungan bibirnya. Riana berharap semoga hanya dirinya yang bisa melihat pemandangan indah tersebut.
Karena saking terpesonanya, Riana tidak sadar mengangkat tangannya, menyentuh wajah Faisal sambil mengelus lembut dengan ibu jarinya. Dan Faisal meredakan tawanya saat mendapatkan sentuhan tersebut. Tatapan mereka saling bertemu mengunci satu sama lain, saling melemparkan senyum dan saling mengagumi keindahan masing-masing.
Keduanya tersentak kaget ketika ada bunyi klakson dari kendaraan lain, Mereka menyudahi tatapan tersebut dan melepaskan tangan di wajah masing-masing.
Faisal mencoba kembali mempokuskan dirinya, ia melihat lampu merah sudah berganti hijau, pantas saja dari arah belakang bunyi klakson terus berbunyi. Ia segera menjalankan mobilnya kembali menuju sekolah Riana.
“Makasih Bang Ical udah nganterin Riana,” ucap Riana setelah sampai di depan gerbang sekolah. Di sisa perjalanan tadi mereka hanya terdiam, tidak ada yang memulai obrolan kembali.
Faisal menoleh lalu mengangguk sambil tersenyum.
“Jangan lupa ya nanti habis pulang sekolah,” ucap Riana sambil melepaskan seatbelt.
“Iya iya,” jawab Faisal gemas sambil mengacak-acak puncak kepala Riana.
“Rambut Riana jadi berantakan nih,” protes Riana sambil merapihkan rambutnya.
Faisal terkekeh geli seraya berkata, “Yaudah sana gih masuk, yang semangat belajarnya, Bungsu.”
Riana mengangguk, ia membuka pintu mobil tetapi sebelum keluar ia menoleh pada Faisal lalu mendekatkan wajahnya pada wajah pria itu dan mendaratkan bibir ranumnya di pipi Faisal.
“Abang juga yang semangat kerjanya,” bisik Riana di dekat wajah Faisal sambil tersenyum lalu keluar dari dalam mobil.
Sedangkan Faisal yang mendapatkan ciuman tersebut terdiam mematung beberapa saat sampai Riana hilang dari pandangannya. Walaupun ini hanya ciuman di pipi tapi sangat berefek sekali bagi Faisal, apalagi saat tadi wajah Riana yang sangat dekat, jika sedikit saja Faisal memajukan wajahnya maka bibirnya akan bersentuhan dengan Bibir Riana.
Faisal menggelengkan pelan kepalanya, menghilangkan pikiran kotor yang sempat melintas. Lalu dengan segera mungkin ia kembali menjalankan mobilnya menuju kantor.
“Kendalikan dirimu Faisal,” geram Faisal pada dirinya sendiri.
......................
Pelajaran pagi ini di awali dengan pelajaran Fisika, mata pelajaran yang paling tidak disukai Riana. biasanya ia mengikuti pelajaran tersebut dengan setengah hati, tapi berbeda dengan pagi ini. sepanjang pelajaran wajah Riana selalu dihiasi dengan senyum yang tidak ketara, entah apa yang membuatnya bahagia, tiba-tiba saja ia sangat bahagia dan mengikuti pelajaran Fisika dengan hati yang berbunga-bunga.
Apalagi ia sudah sangat tidak sabar menunggu jam pulang sekolah, ingin segera jalan-jalan dengan sang abang. Ini yang pertama kalinya mereka jalan bersama lagi setelah kepulang Faisal. Ternyata kenjadian Faisal lupa menjemputnya tidak terlalu buruk juga karena nanti ia akan bersenang-senang dengan pria itu.
Akhir-akhir ini sang abang sangat sibuk sekali, biasanya setelah makan malam mereka akan menghabiskan waktu dengan mengobrol, bersandau gurau atau melakukan keasyikan lainnya tapi sekarang pria itu sibuk mengerjakan pekerjaan kantor. Habis makan malam Faisal langsung masuk kamar atau ke ruang baca mengerjakan pekerjaan kantor dan Riana tidak enak jika harus menganggunya. Jadi, jalan-jalan kali ini Riana anggap sebagai penebus waktu kebersamaan mereka yang hilang.
“Riana gue punya gosip baru, pasti lu gak tahu,” ucap Fina memulai obrolan. Saat ini mereka sedang berjalan menuju kantin karena sudah jam istirahat.
Riana menoleh, “Gue gak tertarik sama gosip apapun,” jawan Riana tidak peduli.
“Katanya si Zio putus sama pacar barunya itu, baru juga sebulan udah putus,” Fina tetap memberitahu walaupun Riana bilang tidak tertarik.
Riana hanya berdecak tidak menanggapi ucapan Fina.
“Elu mau pesen apa,? biar sekalian gue pesenin.” Ucap Fina setelah sampai kantin.
Riana menarik kursi yang masih kosong dan mendaratkan pantatnya disana, “Gue samain aja deh kaya lu, kalau bisa sekalian bayarin,” jawab Riana sambil tersenyum polos.
“Dih, anak orang kaya tapi tetep aja cari
gratisan,” Fina mencibir.
“Elu juga anak orang kaya tapi pelit,” sambar Riana.
“Heh, gimana gak pelit kalau tiap hari gue diporotin sama elu,” balas Fina.
Riana terkekeh tidak membalas ucapan Fina, karena yang ucapkan Fina ada benarnya. Ia sering sekali di traktir oleh sahabatnya itu, ralat, ia lebih sering memalak dari pada ditraktir.
Riana menyodorkan uang pecahan lima puluh ribu seraya berkata “Nih, kembaliannya buat elu.”
“Nah gini dong kali-kali elu yang teraktir gue,” ucap Fina sambil berlalu.
“Ogah gue neraktir orang yang uang jajannya lebih banyak dari gue,” balas Riana walaupun Fina sudah tidak ada dihadapnnya.
Riana mengeluarkan ponsel di saku roknya, membuka aplikasi sosia media sambil menunggu Fina kembali.
“Woy,” ucap seorang pria sambil menggebrakan meja, membuat Riana sedikit terlonjat kaget dari duduknya.
“Bisa gak sih datangnya kaya manusia normal?” Riana protes menatap tajam pada dua pria yang baru mendaratkan pantatnya di kursi depan Riana.
Keduanya hanya terkekeh, tidak menanggapi. “Udah mesen makan belum?” tanya salah satu di antara mereka yang bernama Arka.
“Udah,” jawab Riana jutek.
“Udah dibayar belum makanannya? Kalau belum nanti mas Nuwa yang bayarin,” ucap pria satunya lagi yang bernama Nuwa.
Riana memasang wajah cemberut, “Yah, elu telat datangnya. Gue udah bayar malahan gue neraktir si Fina.”
Kedua pria itu tertawa, gemas melihat raut wajah lucu Riana. mereka berdua sudah kenal sekali wataknya Riana, wanita itu paling suka morotin uang jajan mereka berdua, tidak pernah malu-malu meminta dibayarkan jajanannya.
Arka dan Nuwa sudah berteman dengan Riana sejak Sekolah Dasar dan sampai sekarang pun mereka masih tetap satu sekolah. Jadi, mereka sudah kenal baik buruknya sifat wanita itu. sedangkan dengan Fina baru berteman saat masa orientasi siswa di SMA. Dan mereka berempat menjadi teman baik.
“Geli gue liat muka elu kaya gitu,” ucap Arka yang sudah meredakan tawanya.
“Seharusnya lu bersyukur liat ekspresi imut gue, karena gue cuma nunjukin sama kalian,” ucap Riana penuh percaya diri.
“Ya karena elu gak mau orang lain ilfil liat ekspresi elu tadi,” sambar Nuwa.
“Sembarangan, yang ada mereka makin klepek-klepek sama gue. Makannya gue Cuma nunjukin sama kalian karena gue gak mau ribet ngurusin cowok-cowok yang makin suka sama gue,”
Keduanya hanya terkekeh, tidak lanjut menanggapi ucapan Riana karena semakin menanggapi maka sikap percaya diri Riana semakin membungbung tinggi. Dan ucapan Riana ada benarnya juga, banyak cowok yang suka pada wanita itu, termasuk Nuwa dan Arka. Mereka memang sangat bersyukur, Riana hanya menunjukan sikap imutnya kepada mereka berdua karena Riana hanya akan menunjukan sikap imutnya pada keluarganya saja dan mereka berdua sudah dianggap keluarga oleh Riana, Nuwa dan Arka tahu akan hal itu makannya mereka tidak pernah mengungkapkan perasaannya. Lebih baik terus seperti ini dari pada mereka harus menjaga jarak karena perasaan suka mereka pada Riana.
“Antriannya panjang banget,” Fina menggerutu sambil duduk di sebelah Riana.
“Emang mesen apaan?” tanya Nuwa
“Mie Ayam Bang Paris,” jawab Fina
“Ck, ya wajarlah ngantri panjang, pesen makanannya Mie Ayang Bang Paris,” balas Nuwa, semua murid di sekolah ini sudah sangat tahu bagaimana enaknya Mie Ayam yang di jual pria paruh baya itu. jadi, wajar saja kalau ingin makan Mie Ayam itu harus bersabar mengantri.
“Kalau gak mau ngantri minta beliinnya sama si Zio, di jamin seretus persen gak perlu gantri,” sambar Arka, “Iyakan, Rin?” lanjut Arka menatap Riana sambil menaik turukan sebelah halisnya.
Riana memutarkan bola matanya jengah lalu mengangkat satu bahunya tidak menanggapi. Apa yang dikatakan Arka memang benar karena Riana pernah mengalami hal tersebut. tidak perlu mengantri jika ingin makan apapun yang di jual di kantin, karena semua orang yang berjualan disini sangat mengistimewakan Zio, sebab pria itu adalah cucu pemilik sekolah ini.
Riana mengedarkan pandangan ke sekeliling kantin, dan bersamaan dengan itu pula ia melihat Zio yang sedang menatapnya di maja yang cukup jauh jaraknya dengan meja Riana. tatapan mereka saling bertemu beberapa saat tapi kemudian Riana langsung mengalihkan tatapannya pada objek lain.
Padahal disebelahnya ada cewek cantik tapi tetap aja matanya jelalatan ngeliatin gue. Batin Riana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Fay
lanjut baca asyik jg ceritanya q kasi ⚘️
2023-06-26
0
Yunie
akhirnya thor....up jg
makasih....👍
lanjut ...🤭
2021-09-23
1
yuanita
jarang up y
2021-09-23
1