“Good Morning semuanya.” Sapa Riana penuh semangat yang baru gabung dimeja makan untuk sarapan. Saat ini ia sudah rapih dengan seragam SMAnya.
Di meja makan sudah ada ketiga abangnya, mereka hanya membalas sapaan Riana dengan senyuman sekilas.
Riana menarik salah satu kursi di samping Alfa seraya berkata “Momy dan daddy mana?” tanya Riana mendapati meja makan tanpa kedua orang tuanya.
Andrian berdecak mendengar pertanyaan Riana “Kamu tu kaya gak tahu kebiasaan pipi sama mimi kalau pipi baru pulang dari perjalanan bisnis,” ucap Andiran malas sambil mengolesi roti dengan selai kacang tanpa melihat ke arah Riana.
Ariana mengangguk sambil ber-oh mengerti, ia lupa bahwa daddy kemarin baru pulang dari perjalanan bisnis. Kebiasaan orang tuanya yang akan seharian di dalam kamar setelah daddy pulang, bahkan makan pun akan di antarkan oleh pembantunya ke kamar orang tuanya. Dan mereka sebagai anak sudah mengerti untuk tidak menganggu pasangan suami istri itu.
Kadang Riana penasaran tentang apa yang dilakukan momy dan daddy seharian di dalam kamar, apakah mereka tidak bosan? Pernah Riana menanyakan hal tersebut tapi kedua orang tuanya hanya tersenyum tidak menjawab. Membuat Riana semakin penasaran.
Riana juga menanyakan pada abang-abangnya tapi abangnya juga sama tidak tahu. Jadi, semua orang di rumah ini tidak ada yang tahu apa yang dilakukan sepasang suami istri itu seharian di dalam kamar.
“Dek, nanti sepulang sekolah temenin abang cari baju yuk soalnya dua hari lagi abang ada undangan ke acara talk shaw nih,” ucap Alfi.
“Eh gak bisa, adek kan mau nemenin bang Dri lari sore hari.” Sahut Andrian.
Riana memutar bola matanya jengah mendengar ucap abang ketiganya. Abangnya itu akan memanggil adek ketika ada maunya, seperti barusan.
“Dih, kapan Riana bilang mau nemenin bang Dri lari sore hari?” tanya Riana malas lalu ia menyuapkan nasi goreng ke mulutnya.
Alfi yang mendengar itu langsung tertawa ringan, “Malu gak tuh?” ledeknya pada Andrian.
“Berarti adek mau dong nemenin abang Alfi” lanjut tanya Alfi.
Riana langsung menggeleng sambil mengunyah makanan dimulutnya “Adek udah ada acara” jawab Riana setelah menelan makanannya.
“Acara apaan?” tanya Alfi “Kalau Adek nemenin abang, nanti abang belinn adek baju,” lanjut Alfi mencoba memberi iming-iming.
Riana menggeleng lagi “Adek mau jemput bang Ical di Bandara,” jawab Riana.
“Hah bang Ical pulang?” tanya Alfi skeptis “Kok abang gak tahu?” lanjutnya
“Bang Alfi kan sibuk terus di lokasi syuting mana tahu soal bang Faisal pulang,” celetuk Andrian.
“Kalau tahu bang Faisal pulang ngapain tadi adek ngajak si bungsu lari sore?” tanya Alfi pada Andrian.
“Riana mau berangkat bareng siapa? Kalau mau bareng abang sekarang kita berangkat.” Sela Alfa yang dari tadi hanya diam mendengarkan ocehan adik-adiknya.
“Bareng bang Alfa aja,” jawab Riana cepat “Tapi bentar bang! Aku habisin sarapnnya dulu, dikit lagi” Riana mempercepat makannya.
“Pelan-pelan aja makannya, abang tungguin kok” ucap Alfa.
Setelah menyelesaikan sarapan yang tinggal beberapa suap lagi, Riana pun berjalan keluar rumah meningglkan kedua kakaknya yang sekarang sudah adu mulut. Abangnya yang ketiga itu memang paling sering mengajak ribut saudara yang lain apalagi pada Riana, sering sekali Riana di jadikan bahan jailan oleh Andrian tapi Andrian tidak berani adu mulut dengan Alfa. Bukan karena Alfa galak atau bersikap dingin tapi sikap Alfa yang pendiam dan penuh kharisma membuat Andrian sungkan menjaili kakaknya yang pertama itu dan Alfa juga tidak suka meladeni ejekan Andrian membuat Andrian jadi malu sendiri.
“Oh iya, komik yang mau adek pinjem itu, abang udah selesai bacanya.” Ucap Alfa memulai obrolan sambil menyetir mobil.
“Hah? Abang udah selesai bacanya?” tanya Riana tidak menduga. “Cepet banget!”
Alfa melirik sekilas sambil tersenyum kecil “Seru loh komiknya! Mau abang kasih spoiler gak?”
“Gak gak gak, adek gak spoiler! Nanti gak seru bacanya.” Jawab Riana cepat sambil menutup kedua telinganya.
Alfa tertawa pelan gemas melihat tinggkah sang adik. Sepanjang perjalanan menuju sekolah mereka mengobrol tentang komik-komik yang baru rilis di minggu ini, Riana itu tempat paling nyaman untuk di ajak mengobrol tentang buku fiksi maupun non fiksi apalagi tentang komik.
Mereka mempunyai kesamaan suka membaca buku, semua buku yang di baca Alfa disukai oleh Riana kecuali buku tentang kedokteran. Dan enaknya jadi Riana ia tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli buku karena ia tinggal meminjam buku yang mau ia baca pada abangnya ini tapi sayang, Alfa tidak terlalu suka Novel Romance, dia lebih suka Novel yang kisah percintaan tragis. Sebenarnya Riana juga suka tapi ia lebih suka novel cinta manis.
“Makasih bang, udah anterin Riana,” ucap Riana sambil melepaskan seatbelt. Saat ini ia sudah sampai di depan gerbang sekolahnya.
“Iya sama-sama.”
“Nanti sore jangan lupa kita jemput bang Ical!” ucap Riana sebelum keluar dari mobil
“Iya siap Tuan Putri.”
Riana terkekeh lalu keluar dari mobil, sebelum menutup pintunya ia merendahkan kepala melongok ke dalam mobil sambil mengepalkan tangan di udara “Yang semangat kerjanya abang Dokter” ujarnya sambil tersenyum ceria.
Alfa tersenyum lebar sambil mengangguk, sebelum ia membalas menyemangati adiknya pintu mobil sudah terlebih dulu di tutup. Ia pun menjalankan mobilnya meninggalkan sekolah Riana.
Riana memasuki gedung sekolah dengan hati yang berbunga-bunga, ia tidak sabar menunggu sore hari menjemput pria yang sudah lima tahun tidak pulang ke negaranya ini. Andai saja ia bisa mempercepat waktu pasti ia sudah memajukan waktu langsung ke sore hari agar ia bisa segera bertemu pria itu.
Bang Ical Riana kangen, kangen banget! Batin Riana.
“Riana Riana,” teriak seorang wanita dari arah belakang.
Riana menoleh pada sumber suara dan melihat seorang wanita yang tidak dikenalnya berlari kecil ke arahnya. “Elu Riana, kan?” tanya wanita itu sambil ngos-ngosan “Adiknya kak Alfi?” lanjut wanita itu
Riana hanya mengangguk sebagai jawaban. Hampir semua siswa di sekolah ini mengenal Riana, salah satunya karena ia adik dari seorang artis di tambah lagi semua kakaknya lulusan sekolah ini membuat guru-guru jadi lebih mengenalnya.
“Tenyata elu lebih cantik dari pada di postingan kakak elu.” Ujar wanita itu tersenyum.
Riana hanya tersenyum menanggapi pernyataan itu. Banyak orang yang mengatakan jika Riana sangat cantik, ia mempunya wajah yang manis dan tidak bosan untuk di pandangi terus menerus. Riana itu bagaikan wanita satu paket sempurna, sudah cantik, pintar di bidang akademis dan non akademis, gampang tersenyum, baik hati Di tambah lagi ia sangat mahir memainkan beberapa alat musik membuat para pria berlomba-lomba ingin mendapatkannya.
Tapi semua yang ia punya pada dirinya tidak membuat ia sombong, karena Arun dan Mita telah mendidik Riana dengan baik.
“Ada perlu apa?” tanya Riana langsung karena sebentar lagi waktunya upacara hari Senin
Wanita itu membuka tas ranselnya lalu mengeluarkan sebuah kotak yang sudah dibungkus kertas kado “Ini gue minta tolong kasih ke kak Alfi,” ujar wanita itu.
Riana ber-oh mengangguk mengerti lalu ia mengeluarkan sebuah goodie bag kanvas yang cukup besar dari dalam tas ranselnya.
“Masukin sini.” Riana membuka goodie bag kanvas tersebut dan wanita itu langsung memasukan barangnya sambil terheran-heran melihat goodie bag kanvas yang dibawa Riana.
“Ongkos kirimnya mana?” tanya Riana
“Hah ongkos kirim? Maksudnya?” wanita itu mengerutkan halisnya heran.
“Sepertinya elu fans baru bang Alfi ya? Soalnya setiap orang yang ingin ngasih barang ke bang Alfi lewat gue harus pakai ongkos kirim.” Jelas Riana.
Tiba-tiba ada dua orang wanita yang menghampiri Riana dan memberikan sebuah bingkisan untuk abangnya. Kedua wanita itu memasukan barangnya ke goodie bag kanvas lalu memberikan uang pecahan lima puluh ribu.
“Ini ongkos kirim kita berdua ya.” Ujar salah satu wanita itu.
“Eh kembaliannya?” ucap Riana.
“Buat lu aja, Cuma sepuluh ribu ini.” Ucap wanita itu sambil berlalu.
Riana memasukan uang tersebut ke dalam sakunya, lalu kembali menatap wanita yang terbengong melihat hal tersebut. “Jadi kaya gitu! Elu harus ngasih ongkos kirim sama gue kaya dua cewe tadi, murah kok ongkos kirimnya Cuma dua puluh ribu. Barang aman sampai ke tangan bang Alfi. Dan tenang aja gue orangnya jujur dan amanah, kalau elu gak percaya tanyain aja sama fansnya bang Alfi yang lain yang sering nitipin barang lewat gua” Ujar Riana seperti sedang mempromosikan jasa kirimnya.
“Kalau elu gak mau kasih ongkos kirim, elu kasih aja langsung sama bang Alfi jangan lewat gue.” Lanjut Riana.
“Oh begitu.” Wanita mengangguk mengerti lalu memberikan uang 20 ribu pada Riana.
Riana tersenyum menerimanya. Baru datang saja ia sudah mendapat uang hampir seratus ribu apalagi nanti siang pas iatirahat.
“Titipan gue bakal aman, kan?” tanya wanita itu memastikan.
Riana mengacungkan jempolnya “Aman, tenang aja”
Wanita pun itu pamit lebih dahulu meninggalkan Riana. Beginilah salah satu cara Riana mencari uang tambahan, pertamanya ia sangat terganggu sekali katika banyak orang yang ingin menitipkan barang pada abang-abangnya tapi kemudian ia mendapatkan sebuah ide berlian agar ia juga mendapatkan keuntungan dari hal tersebut maka terbitlah sistem ongkos kirim.
Ya, walaupun hanya dua puluh ribu tapi bayangkan saja jika ada sepuluh orang yang menitipkan barang padanya, ia sudah bisa mendapatkan dua ratus ribu tanpa perlu berkeringat. Jika ada anak yang berbaik hati tidak mau menerima uang kembalian maka semakin banyak uang yang Riana terima apalagi ini sekolah elit, pasti uang jajan siswa-siswi disini lumayan besar.
Bahkan setiap harinya lebih dari lima belas orang menitipkan barang, membuat tabungan Riana semakin penuh. Dan jika dulu ia risih orang-orang mengetahui bahwa ia adik dari tiga pria tampan maka sekarang Riana dengan senang hati orang mengenalnya sebagai adik dari abang-abangnya. Semakin banyak orang yang tahu semakin banyak pula keuntungannya.
‘Kita harus memanfaatkan peluang di sekitar kita dengan baik’ begitulah salah satu petuah dari sang daddy yang Riana tanamkan dalam dirinya.
Terimakasih atas petuahnya, Daddy.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Fay
ku kasi vote thor 😊
2023-06-26
0
bintang ilham
adem banget baca cerita keluarga Arun dan Mita..😍😘😘
2021-09-18
3
Yunie
cerdas banget riana...👏👍😊
2021-09-09
2