Cuaca panas tengah menyelimuti kota Jakarta, matahari tengah bersemangat menyinari alam semesta, dimana banyak kehidupan yang sedang berlangsung saat ini.
Langkah anggun seorang wanita berhasil menarik perhatian dua resepsionis yang bertugas di lobby depan Apartemen. Wanita itu tersenyum ke arah dua Resepsionis yang tengah memandangnya.
Jessica mengayun langkahnya menuju lantai lima belas, dimana sang bayi besar sedang menunggu kedatangannya. Helaian nafas berat berhembus dari hidung mancung milik Jessica, ia pun menekan deretan angka yang ada di samping pintu.
Wajah tertekuk terlihat di ruang tamu tatkala pintu terbuka lebar. Wajah yang tertekuk milik pria bernama Ezar terpampang disana untuk menyambut kedatangan pemilik bibir Cherry ini.
"Hay, Mr. Ban ...." Sapa Jessica setelah menutup pintu apartemennya.
Ezar termangu di tempatnya, bola matanya mengikuti langkah Jessica yang kini berada di sampingnya, sebuah kecupan hangat mendarat di pipi Ezar.
"Apa yang membuat wajahmu tertekuk seperti ini?" Tanya Jessica dengan pandangan yang tak beralih dari wajah tampan di hadapannya.
Tangan Jessica menyapu rahang kokoh yang ada di hadapannya. Ia mencoba meluluhkan hati yang sedang terbakar api cemburu ini.
"Kalau kamu hanya diam, aku akan pergi saja." Lirih Jessica. Ia pun berdiri dari tempatnya, namun baru saja ia melangkahkan satu kakinya, pergelangan tangannya di tarik oleh Ezar, hingga membuat Jeje duduk di atas pangkuan Ezar.
Keduanya saling beradu pandang, tangan Ezar pun mulai merayap di punggung jessica, menimbulkan sensasi geli di sekujur tubuh Jessica.
Perlahan tapi pasti, Ezar mulai mendekatkan wajahnya untuk meraih Cherry yang menggiurkan di hadapannya. Rasa manis yang terasa disana, berhasil membuatnya merasakan candu yang luar biasa tatkala wajah Jessica terlintas dalam memori otaknya.
Tarian lidah pun terjadi disana, meski tak ada musik yang mengiringi, lidah itu terus menari di dalam sana. Kedua mata Jeje terpejam tatkala menikmati tangan Ezar yang sedang bermain di atas bukit yang menggantung miliknya.
Keduanya larut dalam suasana panas yang tercipta dalam ruang tamu ini, hingga suara dering ponsel Ezar membuyarkan kegiatan yang mulai memanas itu.
Nama Bella tertulis jelas di layar ponsel Ezar, membuat sang pemilik HP mengernyitkan keningnya, karena tidak biasanya Bella menelfon di jam-jam seperti saat ini.
Ezar memberi isyarat agar Jessica tak mengeluarkan suara. Ia pun mengangkat telfon dari istri sah yang menemaninya selama ini.
Raut wajah Jeje pun mendadak berubah, ia menjadi kesal setelah mendengar Ezar ngobrol bersama istrinya. "Astaga. Kenapa aku tidak suka melihat Ezar ngobrol dengan istrinya? apa yang sebenarnya terjadi pada diriku? tidak ... tidak ... aku tidak boleh jatuh cinta kepada Ezar." Jeje bergumam dalam hatinya sendiri.
"Baiklah, aku akan pulang nanti." Ucap Ezar sebelum ia mengakhiri panggilan telfonnya bersama Bella.
Ezar meletakkan ponselnya di atas meja. Kini ia beralih menatap wajah cantik yang terpampang di hadapannya. Tangannya kembali berkelana melewati pundak mulus milik Jessica.
"Bagaimana hubunganmu dengan dia sekarang?" Tanya Jeje kepada Ezar.
"Entahlah, yang pasti hubungan kami belum baik-baik saja." Ucap Ezar sembari menyandarkan tubuhnya di sofa.
"Dia mengajakku makan malam dirumah." Lanjut Ezar dengan kepala yang menengadah, menatap langit-langit apartemen.
Jeje pun kembali terdiam, ada rasa tidak rela dalam dirinya setelah mengetahui istri Ezar mulai membenahi hubungannya. Sungguh, baru kali ini Jeje merasakan rasa yang berbeda ketika bersama dengan Ezar. Ia tak pernah merasakan rasa ini sebelumnya kepada pria beristri yang menjadi pacarnya sebelum Ezar.
Sederet pertanyaan muncul dalam hati Jessica. Apakah ia mulai suka dengan Ezar? atau ia mulai jatuh cinta kepada pria yang ada di hadapannya ini? atau ia mulai terperangkap dalam permainannya sendiri? Ya, itulah deretan pertanyaan yang ada di benak Jessica.
Ezar kembali fokus kepada Jessica. Ia menatap wanita yang sedang sibuk dengan lamunannya sendiri. Rasa penasaran kembali menyeruak dalam hatinya.
"Katakan padaku, siapa pria yang tadi bersama mu?" Tanya Ezar dengan pandangan yang terpaku pada wajah cantik yang sangat dekat dengannya. Suaranya berhasil membuyarkan lamunan Jessica.
"Haruskah aku menceritakan siapa pria yang tadi bersamaku?" Tanya Jeje dengan jari yang bermain-main di balik telinga Ezar.
Jeje pun berdiri dari pangkuan Ezar, ia kembali duduk di samping pria yang hatinya sedang di selimuti rasa penasaran itu.
"Apa dia kekasihmu?" tanya Ezar.
"Bukan." Jawab Jeje singkat.
"Mantan suamimu?" Ezar menatap tajam wajah Jessica.
"Bukan." Jeje menggelengkan kepalanya. Tatapannya lurus ke depan. Entah apa yang sedang di pikirkannya.
"Lalu?" Ezar semakin penasaran dengan sosok pria yang ada bersama Jeje dan putranya.
Suasana menjadi hening, apalagi raut wajah Jessica mendadak berubah menjadi datar. Karena pertanyaan dari Ezar, ia harus mengingat semua hal yang terjadi padanya beberapa tahun yang lalu.
Haruskah ia memberi tahu Ezar siapa sebenarnya pria yang makan siang bersamanya tadi? Ia masih ragu untuk menceritakan apa saja masalah yang telah di laluinya selama ini. Hatinya kembali sakit ketika bayang-bayang masa lalu hadir kembali dalam ingatannya.
Kebungkaman Jessica semakin membuat Ezar penasaran, rasanya ia ingin sekali memaksa Jeje agar segera menjawab pertanyaan nya tadi, tapi itu bukanlah langkah yang tepat untuk mendapatkan jawaban dari rasa penasaran itu.
"Je, apa aku tidak boleh tahu siapa pria yang tadi bersamamu?" Ezar meraih tangan Jessica untuk di genggamnya.
"Baiklah, akan aku jelaskan siapa pria yang tadi bersamaku. Aku akan kembali membuka luka lama ku demi kamu." Jeje menatap Ezar dengan sorot mata yang berbeda.
"Pria yang tadi bersamaku namanya Jerry. Dia bukan kekasihku dan juga bukan mantan suamiku, tapi dia adalah Papa anakku." Tutur Jessica yang berhasil membuat Ezar semakin bingung.
_
_
Terima kasih sudah membaca karya ini, semoga suka ♥️😍
Hayo loh!!! bingung gak dengan penuturan Jeje tentang siapa Jerry??? ayo coba tebak siapa Jerry sebenarnya??😂
_
_
🌷🌷🌷🌷🌷
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Ghiie-nae
jery papa anakku...??? bingung dah...
2021-11-16
1
Restviani
jerry sang penyelamat lah poko na mah...
lanjut mak tiek...
2021-09-16
2
🎤K_Fris🎧
apa anaknya jeje sama seperti fajri mak?
2021-09-11
1