"Astaga! kepalaku rasanya mau pecah! baru kali ini aku kena tampar bini nya orang!" Ucap Jessica ketika sampai di tempat parkir yang ada di depan butiknya.
Selama dalam perjalanan menuju butik, Jessica terus memikirkan kejadian yang menimpanya tadi pagi. Sungguh, ini adalah hari sial untuknya. Jessica belum bisa menerima jika dirinya harus kalah dengan wanita lain.
"Panasnya cuaca hari ini gk sebanding dengan panasnya hatiku. Seno, kamu harus ku tinggalkan hari ini juga!" Gerutu Jessica di dalam mobilnya. Ia pun mengambil ponsel yang ada dalam tasnya untuk menelfon Seno, kekasihnya beberapa bulan ini.
Hampir lima belas menit Jessica berbicara dengan Seno lewat sambungan telfon. Terjadi sedikit perdebatan antara Jessica dan Seno.
"Aku gak mau tau Sen!! yang jelas mulai hari ini hubungan kita selesai! aku gak perduli. Ingat Seno, jangan menghubungi aku lagi!" Ucap Jessica sebelum memutuskan sambungan telfonnya dengan pria bernama Seno, seorang pengusaha rental di Jakarta.
Dengan langkah cepat Jessica segera masuk kedalam butik. Ia langsung naik ke lantai dua, dimana putranya berada bersama Baby sitter. Ia pun masuk ke dalam kamar untuk menemui putranya.
"Lila, apa Fano sudah makan siang?" Tanya Jessica kepada pengasuh putranya.
"Sudah Bu, Den Fano baru saja tidur. Apa perlu saya membangunkannya?" Ucap Lila yang sedang berdiri di sebelah ranjang.
"Jangan, biarkan saja. Kalau begitu aku ke bawah dulu Lil. Nanti kalau Fano bangun telfon aku." Ucap Jessica sebelum berlalu pergi dari kamar.
Jessica kembali menuruni satu persatu anak tangga untuk sampai di butiknya. Ia pun berjalan menuju salon miliknya untuk menyegarkan dirinya.
"Rima, creambath rambutku!" Perintah Jessica kepada salah satu pegawainya.
"Oke Cin. Yuhuu aku meluncur." Ucap Rima dengan gaya kemayu nya.
Rima adalah seorang waria yang bekerja di salon Jessica. Kemampuannya merawat rambut tidak diragukan lagi, hasilnya selalu memuaskan. Waria yang bernama asli Romi ini sudah bekerja dengan Jessica sejak pertama kali salon ini di buka.
"Eh Cin, coba yu dengerin itu obrolan para emak-emak sosialetong yang lagi ngobrol. Sepertinya yu bakalan suka deh cin. Eyke mah gemmes sama yang pakai baju ijo ingus itu Cin." Bisik Rima di sela-sela ia merawat rambut Jessica.
Jessica memandang apa yang baru saja ditunjukkan oleh Rima. Ia menatap lima wanita yang duduk di belakangnya. Lewat pantulan cermin yang ada di hadapannya, Jessica dapat melihat satu persatu wanita sosialita yang tengah bersenda gurau sambil menikmati treatment yang ada di salon miliknya.
"Eh, tau gak suami gue sekarang udah berubah loh, semenjak kalian memberi gue resep waktu itu, hmm dia klepek-klepek."
"Wih tiap malam main dong, Sis."
"Kalau gue lagi puyeng guys, suami gue ngambek gegara gue lembur nonton drakor."
"Astaga!! hanya karena drakor suami Lo ngambek? tuker aja mah sama yang baru. Kalau suami gue yang ngambek bakal gue diemin."
"Eh jangan gitu, suami ngambek ya kita rayu dong."
"Kalau gue ogah. Dia yang harus minta maaf ke gue, mau dia yang salah atau gue yang salah, tetep harus dia yang minta maaf. Kalian sendiri kan tau kalau Ezar bucin banget sama gue."
"Eh Bel, jangan gitu! kalau kamu terus-terusan seperti itu, dia bisa ngelirik wanita lain loh. Kan, sekarang pelakor semakin di depan tuh. Apalagi suami lu kan banyak duit, cakep lagi."
"Hilih! gak usah khawatir. Dia mah gak bakalan dah kalau bisa mencintai wanita lain selain gue. Dia banyak duit, tapi untuk masalah wanita dia bukan ahlinya."
"Hey Bella, jangan jumawa seperti itu. Kamu harus hati-hati dalam berkata."
Ya, begitulah isi obrolan lima wanita sosialita yang saling bersahutan, hal itu membuat Jessica menyeringai. Ia pun menatap Rima lewat pantulan cermin di hadapannya.
"Rim, yu tau kan, apa yang harus yu lakukan saat ini?" Tanya Jessica dengan sorot mata penuh arti.
"Tentu, eyke tau apa yang harus eyke lakukan sekarang. Yu siapin aja telinga yu setelah ini Cin." Jawab Rima sebelum berlalu meninggalkan Jessica.
Kedua jempol Jessica menari-nari di atas layar ponselnya. Ia menulis informasi yang di kulik Rima dari geng sosialita yang sedang tertawa karena ulah Rima saat ini.
Senyum penuh makna tergambar jelas di wajah Jessica, apalagi ketika ia berhasil menemukan akun sosial media milik wanita bernama Bella dan suaminya yang bernama Ezar.
"Hmmm, boleh juga suaminya." Lirih Jessica tanpa mengalihkan pandangannya dari layar ponsel yang ada di genggamannya.
"Oke Jessica! siapkan dirimu, mangsa baru ada di depan mata." Jessica menyeringai. Ia menatap Rima yang sedang mengedipkan mata kearahnya.
Waktu terus berlalu, matahari terus bergerak ke arah barat untuk pulang ke singgasananya. Setelah mengantar Fano dan Lila pulang, Jessica kembali lagi ke butiknya. Hari ini banyak yang harus ia selesaikan di butiknya.
Jessica fokus membaca laporan yang di buat oleh pegawainya. Ia meneliti satu persatu kertas hasil laporan kerja selama satu bulan ini. Tak sedikitpun terlewat dari pandangannya.
Penunjuk waktu sudah berada di angka sembilan malam. Jessica baru saja menyelesaikan pekerjaannya. Ia meregangkan tubuhnya yang terasa lelah hari ini.
Jessica memasukkan ponselnya kedalam tas, tak lupa ia merapikan penampilannya sebelum keluar dari butik yang sudah gelap ini.
Setelah mengunci butiknya, Jessica segera masuk kedalam mobil merahnya. Jalanan ibukota malam ini sedikit lenggang, tak ada kemacetan seperti yang terjadi kala weekend.
Suara musik yang menenangkan terdengar di dalam mobil Jessica, menemaninya selama perjalanan pulang ke rumahnya. Suara Jessica pun ikut terdengar disana.
Jessica menghentikan mobilnya di pinggir jalan, tatkala melihat suatu hal yang membuatnya tersenyum. Drama keluarga sepertinya sedang terjadi di hadapannya.
Jessica mengernyitkan keningnya tatkala melihat seorang wanita yang tengah memaki pria yang ada di hadapannya. Tak perduli walau itu depan umum, wanita itu terus melancarkan caciannya.
Seringai jahat tergambar di wajah Jessica, tatkala ia mengingat siapa wanita yang berbalut gaun pesta berwarna hitam. Ia pun segera memakai parfum yang memabukkan miliknya sebelum keluar dari mobilnya untuk mengawali sebuah misi penting.
"Pucuk di cinta ulam pun tiba." Lirih Jessica sembari membuka pintu mobil.
_
_
Terima kasih sudah membaca karya ini😍 Semoga suka ♥️😍
_
_
🌷🌷🌷🌷🌷
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Nah apalagi Jessi embat tuh lakik nya,songong banget, Isteri2 Egois kayak mereka harus di kasih pelajaran,Biar kapok..Lha aku dukung Pelakor sih 🤣🤣😜
2025-01-29
1
Ghiie-nae
wow...seru tik....berasa banget karakternya
2021-11-16
1
auliasiamatir
Jesika iblis banget sih Thor... jadi takut lakiku di embat...🤪
2021-11-15
1