Bayi besar.

Sebuah mobil Mercedes-Benz berwarna hitam melaju kencang membelah jalanan ibu kota yang lenggang. Sebuah mobil baru yang baru di terima Jeje dari kekasihnya. Gelak tawa Fano pun menggema disana karena sang Mama yang mengemudi dengan kecepatan penuh.

"Go Mama Go!!" Teriak bocah berusia lima tahun ini.

Mobil terus melesat di bawah teriknya matahari siang ini. Jeje menghentikan mobilnya di depan gedung raksasa bertuliskan 'Wongso IND'. Ia pun mengayun langkah menuju lobby perusahaan.

"Selamat siang Nona Je." Sapa dua Resepsionis yang bertugas di lobby depan.

"Selamat siang." Balas Jeje dengan senyum merekahnya.

Jeje terus berjalan menyusuri bangunan raksasa ini bersama Fano yang ada dalam gandengannya. Ia segera masuk ke dalam lift khusus yang terbuka lebar di hadapannya.

"Mama, nanti jadikan makan siang sama Papa?" Tanya Fano sembari menatap Jeje yang ada di sampingnya. Ia menengadahkan kepalanya untuk bisa menatap tubuh sang Mama yang menjulang tinggi.

"Jadi dong. Baby." Ucap Jeje dengan senyum hangatnya. " Nanti Kalau Papa gak mau pergi, Fano nangis ya." Bisik Jeje kepada Fano. Sebuah acungan dua jempol dari Fano untuk Jessica, sebuah jawaban dari bocah berumur lima tahun ini.

Beberapa menit kemudian, mereka berdua telah sampai di depan ruangan Jerry. Fano pun segera menerobos masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Papa ...." Teriak Fano sembari berlari ke tempat Jerry berada saat ini.

Jerry mengalihkan pandangannya dari layar laptop yang sedang menyala itu. Ia tersenyum ketika melihat Fano yang berlari ke arahnya.

"Papa ...." Fano segera naik ke atas pangkuan Jerry. Ia pun mendapat sambutan hangat berupa pelukan dan beberapa kali kecupan di puncak kepalanya.

Jeje menutup pintu ruangan Jerry, ia pun menghampiri Fano yang sedang ngobrol bersama Jerry. Ia duduk di kursi yang ada di depan meja kerja Jerry.

"Papa, mama punya mobil baru." Ucap Fano dengan polosnya.

Jerry menaikkan satu alisnya, ia pun menatap Jeje yang sedang duduk bersandar di hadapannya. Sebuah tanda tanya besar tergambar jelas dari sorot mata Jerry.

"Benarkah, Je?" Jerry meyakinkan pernyataan yang baru saja di ucapkan oleh Fano. Sebuah anggukan cukup untuk menjawab pertanyaan jerry.

"Kemarin Ezar yang mengirimnya." Imbuh Jeje yang berhasil membuat mimik wajah Jerry berubah.

"Kenapa kamu harus meminta kepada dia, Je? aku pun bisa membelikanmu sepuluh Ferrari jika kau mau." Ucap Jerry yang masih memeluk Fano di pangkuannya.

"Aku tidak memintanya, Jer. Dia tiba-tiba mengirim mobil itu ke butikku." Ucap Jeje dengan santainya.

Tatapan Jerry lurus kedepan, entah apa yang ada dalam pikirannya saat ini. Ia hanya termangu di tempatnya tanpa mengucapkan sepatah katapun.

"Bagaimana kalau kita makan siang diluar. Aku sudah lama tidak makan bersama denganmu, Jer." Suara Jessica berhasil membuyarkan lamunan Jerry yang melalang jauh.

"Boleh, kita makan di Resto biasanya saja." Ucap Jerry yang kini fokus kembali dengan laptopnya. Tentu saja dengan Fano yang masih berada di pangkuannya.

Beberapa menit kemudian, mereka bertiga keluar dari ruangan. Jerry tak membiarkan Fano berjalan sendiri. Di sepanjang perjalanan menuju lantai dasar, Fano berada di atas gendongan Jerry dan Jeje pun berjalan di dampingnya.

Perdebatan kecil terjadi di antara Jeje dan Jerry di lobby depan. Jeje memaksa Jerry untuk membawa mobil barunya, hal itu membuat Jerry sangat kesal, apalagi Fano berada di pihak Jeje. Ia pun ikut memprovokasi Jerry untuk mencoba mobil baru milik sang Mama.

Dengan berat hati, akhirnya Jerry pun mengikuti keinginan anak dan ibu ini. Ia pun segera masuk di kursi kemudi untuk segera berangkat menuju Resto favorit mereka.

Dua puluh menit kemudian mereka telah sampai di sebuah Resto terkenal di Jakarta selatan. Mereka segera masuk dan memilih tempat yang ada di deretan paling depan. Tepat di sebelah kaca besar dengan pemandangan pelataran luas restoran yang berhiaskan taman hijau yang menyegarkan mata.

Raut wajah bahagia terlukis jelas di wajah bocah lima tahun yang sedang makan siang bersama Papa dan Mama nya. Curahan kasih sayang tergambar jelas disana, meski ia belum mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di antara kedua orangtuanya. Fano terlalu kecil untuk mengerti apa saja yang di sembunyikan oleh kedua orangtua yang tengah menatapnya dengan penuh cinta ini.

Sementara itu, di sudut lain Restoran ini. Ada sepasang mata yang tengah menatap keluarga kecil yang sedang tersenyum bahagia itu. Sepasang mata itu milik Ezar Bachtiar, seorang pengusaha muda yang baru saja menyelesaikan meeting dengan kolega nya.

Desiran aneh terasa di hatinya. Ia tidak suka melihat Jeje tersenyum ke arah pria yang ada di hadapannya. Sungguh, saat ini Ezar tengah di landa rasa cemburu yang begitu besar dalam hatinya.

"Apa ini? kenapa hatiku sakit saat melihat Jessica tertawa lepas bersama pria lain. Apa pria itu mantan suaminya? atau kekasihnya selain aku?" Gumam Ezar dalam hatinya.

Ia terus menatap tempat Jessica berada. Meski Koleganya telah pamit pulang sejak tiga puluh menit yang lalu, namun ia masih enggan untuk beranjak dari tempatnya.

Beberapa pesan telah dikirimnya ke nomor ponsel Jessica, namun belum ada satu pun yang di balas oleh kekasih gelapnya itu.

Rasa tak suka itu semakin menggerogoti hatinya, tatkala ia melihat Jerry mengusap sudut bibir Jessica dengan jarinya. Oh sungguh, kali ini api cemburu berhasil membakar seluruh hati Jerry. Ia pun berdiri dari tempat duduknya, bersiap untuk pergi dari tempat yang menyesakkan ini.

Langkah cepat Ezar telah mengantarkannya sampai ke dalam mobil putih yang terparkir di sisi kanan taman. Dari sini ia bisa menatap dengan jelas aktifitas yang di lakukan Jeje dan putranya. Ezar pun mengambil ponselnya untuk menghubungi asisten pribadinya jika ia tidak kembali ke kantor.

Aku tunggu di apartemen.

Sebuah pesan yang dikirim Ezar kepada Jessica, ia pun menyematkan potret wajah bahagia Jessica yang baru saja di curinya. Ezar segera melajukan mobilnya keluar dari area Restoran ini.

Setelah menyelesaikan makan siang, Jerry mengajak Fano dan Jessica untuk segera kembali ke kantor, karena ada rapat penting yang harus ia hadiri setelah ini.

Senyum tipis terbit dari bibir merah Jessica tatkala ia membuka beberapa pesan yang masuk ke dalam ponselnya. Ia membaca semua pesan yang di kirim oleh Ezar. Ia pun bisa menangkap jika saat ini Ezar tengah merajuk kepadanya. Sebuah seringai terlukis di wajahnya.

"Hmmmm!!! bayi besarku sedang merajuk ternyata. Oke lah, setelah ini aku akan menemuimu." Gumam Jeje dalam hatinya. Sebuah rasa aneh tengah menyerang hatinya, Rasa yang tidak bisa di artikan olehnya.

_

_

Terima kasih sudah membaca karya ini, semoga suka ♥️😍

Hayo pada kepo kan apa yang sebenarnya di sembunyikan Jessica dari Fano? atau kepo tentang siapa Jerry?

_

_

🌷🌷🌷🌷🌷

Terpopuler

Comments

Nyimas Raudloh

Nyimas Raudloh

sereuuum 😊😊

2022-03-13

0

Ghiie-nae

Ghiie-nae

semudah itukah jeje mulai menyukai ezar...???

2021-11-16

1

SyaSyi

SyaSyi

masih like

2021-09-26

1

lihat semua
Episodes
1 Air mata Jessica
2 Sebuah tamparan.
3 Mangsa baru
4 Masuk Perangkap
5 Ingin bertemu Papa.
6 Makan siang bersama.
7 Apartemen Baru.
8 Permintaan berat.
9 Tidur bertiga.
10 Untuk pertama kalinya.
11 Mr. Ban & Mrs. Cherry
12 Pertengkaran!
13 Karaoke
14 Bayi besar.
15 Siapa pria itu?
16 Nasib Miris.
17 Bertemu Fela.
18 STMJ
19 Mulai curiga
20 Pergi ke Pesta
21 Pergi ke Bali.
22 Sebuah pertanyaan.
23 Kecurigaan Bella
24 Jangan Pergi dariku!
25 Pertahanan yang runtuh
26 Kejutan yang gagal,
27 Merasa bersalah,
28 Potret Keluarga Bahagia,
29 Ketakutan Bella,
30 Bertemu Luna,
31 Kerinduan Jerry,
32 Malam yang panjang,
33 Istri Sah Vs WIL
34 Pergi dari sini!!
35 Terpuruk,
36 Kabar buruk,
37 Menikah?
38 Visual ...
39 Lamar aku untuk ...
40 Terluka ....
41 Bertemu dengan ....
42 Luka lama,
43 Aku mengizinkanmu,
44 Obrolan sesama wanita,
45 Kisah kelam,
46 Depresi?
47 Kamu harus sembuh!
48 Aku merindukanmu ....
49 Mama harus tau,
50 Pengakuan Bu Lidya,
51 Pemandangan di kolam renang,
52 Bermunajat,
53 Keputusan terakhir,
54 Apa yang sebenarnya terjadi?
55 Atmosfer yang menyesakkan,
56 ICU?
57 Tak Sadarkan Diri,
58 Harus Operasi?
59 Mama Ingin Bertemu Dia,
60 Aku Minta maaf, Nak!
61 Sudah Waktunya,
62 The First Kiss
63 Perpisahan,
64 Tamu?
65 Membabi buta!
66 Aku takut!!
67 Jerry Vs Fery,
68 Kami akan segera menikah!
69 Aku bersedia,
70 Nasib! Nasib!!
71 Yes, I Will ...
72 Resmi,
73 Viral,
74 Semakin mendekati hari H
75 SAH!
76 Yang kalian tunggu!!
77 Saksi bisu,
78 Honeymoon?
79 Bertemu dua gadis oleng!
80 Sungai Thames
81 Pengumuman penting!!!
82 Kenapa sulit sekali?
83 Bungkam!
84 Romantis
85 Paris,
86 Membangunkan singa tidur,
87 Menginginkan kamu lagi,
88 Siva yang Iri ....
89 Badut?
90 Permainan Solo?
91 Kamu telah kembali,
92 Surat peralihan,
93 Mulai Nakal
94 Menjenguk seseorang,
95 Anda harus bangun!
96 Alhamdulillah,
97 Innalillahi wainnailaihi rojiun
98 Pulang dari luar kota,
99 Proyek besar!
100 Hot Hot Pop!
101 Fano di culik,
102 Lolos?
103 Menunggu kehancuran,
104 Memohon ....
105 Aku harus memastikan,
106 Begini Rasanya,
107 Pindah?
108 Om bukan Ayahku!
109 Bella Hamil,
110 Aku gugup,
111 Di Lobby Rumah sakit,
112 Zoeya Mikayla Wongso(END)
113 Inpo Surga Hitam
114 CEO Cilok?
115 Tanpa Talak,
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Air mata Jessica
2
Sebuah tamparan.
3
Mangsa baru
4
Masuk Perangkap
5
Ingin bertemu Papa.
6
Makan siang bersama.
7
Apartemen Baru.
8
Permintaan berat.
9
Tidur bertiga.
10
Untuk pertama kalinya.
11
Mr. Ban & Mrs. Cherry
12
Pertengkaran!
13
Karaoke
14
Bayi besar.
15
Siapa pria itu?
16
Nasib Miris.
17
Bertemu Fela.
18
STMJ
19
Mulai curiga
20
Pergi ke Pesta
21
Pergi ke Bali.
22
Sebuah pertanyaan.
23
Kecurigaan Bella
24
Jangan Pergi dariku!
25
Pertahanan yang runtuh
26
Kejutan yang gagal,
27
Merasa bersalah,
28
Potret Keluarga Bahagia,
29
Ketakutan Bella,
30
Bertemu Luna,
31
Kerinduan Jerry,
32
Malam yang panjang,
33
Istri Sah Vs WIL
34
Pergi dari sini!!
35
Terpuruk,
36
Kabar buruk,
37
Menikah?
38
Visual ...
39
Lamar aku untuk ...
40
Terluka ....
41
Bertemu dengan ....
42
Luka lama,
43
Aku mengizinkanmu,
44
Obrolan sesama wanita,
45
Kisah kelam,
46
Depresi?
47
Kamu harus sembuh!
48
Aku merindukanmu ....
49
Mama harus tau,
50
Pengakuan Bu Lidya,
51
Pemandangan di kolam renang,
52
Bermunajat,
53
Keputusan terakhir,
54
Apa yang sebenarnya terjadi?
55
Atmosfer yang menyesakkan,
56
ICU?
57
Tak Sadarkan Diri,
58
Harus Operasi?
59
Mama Ingin Bertemu Dia,
60
Aku Minta maaf, Nak!
61
Sudah Waktunya,
62
The First Kiss
63
Perpisahan,
64
Tamu?
65
Membabi buta!
66
Aku takut!!
67
Jerry Vs Fery,
68
Kami akan segera menikah!
69
Aku bersedia,
70
Nasib! Nasib!!
71
Yes, I Will ...
72
Resmi,
73
Viral,
74
Semakin mendekati hari H
75
SAH!
76
Yang kalian tunggu!!
77
Saksi bisu,
78
Honeymoon?
79
Bertemu dua gadis oleng!
80
Sungai Thames
81
Pengumuman penting!!!
82
Kenapa sulit sekali?
83
Bungkam!
84
Romantis
85
Paris,
86
Membangunkan singa tidur,
87
Menginginkan kamu lagi,
88
Siva yang Iri ....
89
Badut?
90
Permainan Solo?
91
Kamu telah kembali,
92
Surat peralihan,
93
Mulai Nakal
94
Menjenguk seseorang,
95
Anda harus bangun!
96
Alhamdulillah,
97
Innalillahi wainnailaihi rojiun
98
Pulang dari luar kota,
99
Proyek besar!
100
Hot Hot Pop!
101
Fano di culik,
102
Lolos?
103
Menunggu kehancuran,
104
Memohon ....
105
Aku harus memastikan,
106
Begini Rasanya,
107
Pindah?
108
Om bukan Ayahku!
109
Bella Hamil,
110
Aku gugup,
111
Di Lobby Rumah sakit,
112
Zoeya Mikayla Wongso(END)
113
Inpo Surga Hitam
114
CEO Cilok?
115
Tanpa Talak,

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!