Aku harus menerima takdir ku sebagai manusia, namun di dalam diriku. Dan diriku sebenarnya aku adalah iblis. Bagaimana bisa aku bisa merasakan perasaan ini pada gadis yang ada di depanku? hatiku tidak nyaman melihat nya marah dan sedih. Tapi, aku membenci ayahnya. Tujuanku terlahir kembali saat ini adalah untuk membalas dendam pada semua anggota keluarga kerajaan Fostiarus. Aku tidak boleh jatuh cinta padanya.
Belum sempat Kainer berbicara, Greta sudah memanggil Camellia dan menghampiri mereka.
" Yang mulia, pangeran Arthur memanggil anda "
" Hm.. seperti nya penyambutan nya akan segera di mulai "
" Saya akan mengantar yang mulia " ucap Kainer
" Tidak usah ! " ujar Camellia sinis
Greta merasakan suasana yang aneh diantara Kainer dan Camellia.
Apa yang terjadi pada yang mulia dan tuan Kainer? apa mereka bertengkar? Putri terlihat marah.
Kainer tidak peduli meskipun Camellia sudah menolak pengawalan nya, ia tetap keras kepala dan mengikuti Camellia dari belakang.
Camellia mengabaikan pria yang ada di di belakang nya itu.
Aku tidak mengerti pria.
Ke 5 kerajaan itu hadir secara bersamaan, hingga semua orang ramai menyambut kedatangan utusan dari 5 kerajaan itu. Para gadis bangsawan juga turut hadir dalam acara itu, berharap mereka akan mendapatkan keberuntungan menikah dengan penguasa yang berada di atas mereka itu.
Annelise, Zayana, Arthur dan Camellia berada di barisan paling depan untuk menyambut utusan dari 5 kerajaan itu. Mereka satu persatu turun dari kereta yang membawa mereka dan memperkenalkan diri.
Yang pertama, adalah pangeran dari kerajaan barat Xaiden. Pria mempesona dan menawan, murah senyum. Dengan rambut panjang sebahu berwarna coklat.
" Perkenalkan, saya adalah pangeran ke 2 dari kerajaan Xaiden. Alejandro Varast Xaiden. " Alejandro tersenyum ramah
" Salam pangeran, selamat datang di kerajaan kami " kata Zayana, Arthur,Annelise dan Camellia menyambut
Setelah perkenalan 4 utusan kerajaan, semua orang masuk ke dalam aula istana kerajaan. Camellia yang malas berada di dalam perjamuan itu, berusaha mencari-cari alasan untuk keluar dari sana.
" Lia, jangan membuat masalah " bisik Zayana pada Camellia
" Bibi, aku benar-benar tidak bisa berada disini lagi " gerutu Camellia
" Hanya hari ini saja, Lia bertahanlah ya " kata Zayana membujuk
" Hari ini itu lama Bi.."
" Lia, bagaimana pendapat mu tentang pangeran Alejandro dan pangeran Alan ?" bisik Zayana yang menyadari, dari tadi kedua pangeran itu terus melihat ke arah Camellia.
" Apa maksud bibi?" tanya Camellia berbisik dan heran
Anak ini, para pangeran itu meliriknya. Tapi, dia malah seperti ini? apa dia belum tertarik menikah? Pantas saja Dimitri meminta ku membujuknya.
Disisi lain, Kainer yang berjaga merasa kesal melihat tatapan para pangeran mengarah pada Camellia. Ada rasa tidak senang di dalam hatinya. Terjadi lah perang lirik antara Camellia dan Kainer, Camellia dengan sengaja menghindari tatapan Kainer.
" Yang mulia Ratu Zayana, satu utusan lagi dari kerajaan Ilios belum datang " kata seorang pengawal berbisik pada Zayana
" Oh ya, biar aku saja yang menunggu utusan itu diluar bi. Siapa tau dia tersesat dan tidak tau arah kemari " kata Camellia sambil berdiri dari kursinya.
" Lia.. Camellia !" seru Zayana.
Gadis itu segera membungkuk, tanda nya berpamitan pada semua orang di ruangan itu. Ia terlihat senang karena bisa keluar dari ruangan yang sumpek baginya itu. Arthur mendengus kesal melihat kelakuan adiknya itu.
Greta mengikuti nya dari belakang. " Yang mulia anda seharusnya tidak boleh pergi, bagaimana jika yang mulia putra mahkota mengetahui nya?"
" Asalkan tidak ada yang melapor, maka tidak akan terjadi apa-apa. " kata Camellia santai
" Yang mulia, tolong lah. Jangan buat saya cemas. Nyawa saya berada di tangan anda " Greta resah
" Ya aku tau, kau akan baik-baik saja kok. "
" Sekarang yang mulia mau kemana?" tanya Greta
" Semua orang sedang sibuk di dalam, tentu aku harus memanfaatkan waktu untuk beristirahat dulu. Nanti aku masuk ke dalam lagi "
Camellia menyingsingkan rok nya, ia naik ke atas pohon yang berada di depan gerbang istana. Greta panik melihat Camellia seperti itu lagi.
" Yang mulia ! saya baru saja bilang, kalau nyawa saya berada di tangan anda !" Greta berteriak panik melihat putri yang ia layani sedang naik di atas pohon. " Ya ampun, itu hiasan nya juga kenapa di lepas?" gerutu Greta seperti akan menangis
" Nyawa mu baik-baik saja Greta, jangan berlebihan deh "
" Yang mulia membuat saya jantungan!"
Camellia mengabaikan Greta yang mengomel padanya, tak sengaja sebelah sepatunya terlepas dari kakinya dan jatuh tepat di kepala seseorang yang akan memasuki istana.
PLAK
" Aduh " Pria itu memegang sepatu Camellia
" Ma-maaf.." Camellia melihat ke arah pria yang kejatuhan sepatunya itu. Dari bajunya terlihat bahwa ia seorang pangeran.
" Apa ini cara penyambutan yang baru?" tanya pria itu.
" Apa?"
KRAK
Di saat yang tidak tepat, ranting pohon yang diinjak oleh Camellia patah. Gadis itu jatuh dari atas pohon, dan mengarah tepat ke arah pria tampan itu.
" Woahh !!!"
" Yang mulia!" teriak Greta panik
GREP
Pria itu menangkap Camellia di dalam gendongannya. Camellia masih menutup matanya." Eh? kok tidak sakit sama sekali?"
" Bukalah mata mu, kau tidak merasa sakit karena aku menolong mu " kata pria itu cuek
Sungguh wanita yang menarik. Dia juga sangat cantik. Benar kata ayah.
Camellia membuka kedua matanya, ia melihat sepasang mata berwarna biru sedang menatapnya. Kulit putih, hidung mancung, tubuh tinggi, badan yang kekar, dan lencana yang di gunakan nya di bajunya. Dalam sekali lihat ia bisa menyimpulkan bahwa pria yang ada di depannya itu adalah seorang pangeran dari kerajaan Ilios yang terlambat datang itu.
Kainer berlari setelah mendengar teriakan dari Greta, ia khawatir terjadi sesuatu pada Camellia. Kekhawatiran nya berubah menjadi kemarahan saat melihat Camellia berada di dalam gendongan putra mahkota dari kerajaan Ilios itu.
" Yang mulia putri !" seru Kainer
Kenapa dia bisa bersama pria itu? kenapa pria itu menyentuhnya? beraninya..
Naluri iblis nya mulai memancar dari dalam tubuhnya dan membuncah. Dengan sengaja Kainer menggunakan kekuatan nya secara diam-diam untuk menyerang pria yang menggendong Camellia itu.
SLING
Cahaya merah, mengarah pada tangan kekar putra mahkota itu dan membuat nya menurunkan Camellia ke tanah. Kainer tersenyum sinis melihat tangan pria itu terluka.
kenapa tanganku tiba-tiba lemas?.
BUGH
" Ah ! "
Dengan cepat, Kainer dan Greta menghampiri Camellia yang jatuh terduduk di tanah. Gadis itu kesakitan memegang punggungnya.
" Kalau kau kesal menggendong ku, bilang-bilang dulu kalau mau menurunkan ku. Uh.. " gerutu Camellia
" Haa.. sudah ditolong malah marah-marah " pria itu terlihat kesal
" Aku tidak meminta mu menolongku tuh !" seru Camellia
" Iya benar, seharusnya aku membiarkan mu jatuh saja tadi " Pria itu tersenyum sinis
" Apa? kau benar-benar ya !"
Apa mungkin wanita ini seorang putri? galak sekali. Tapi menarik.
" Yang mulia, apa anda baik baik saja?" tanya Kainer yang ingin membantu Camellia.
" Jangan sentuh aku !" Camellia menepis tangan Kainer yang akan menyentuhnya.
Kenapa pria ini terus melihat putri seperti itu? membuatku tidak nyaman.
Kainer dan pria itu saling melihat satu sama lain. Kainer tidak menyembunyikan rasa tidak sukanya pada putra mahkota dari kerajaan Ilios itu. Dan membuat pria itu kebingungan.
Ada apa dengan kstaria itu? kenapa dia menatap ku tajam?
Perhatian Camellia teralihkan saat melihat tangan pria yang menolongnya itu terluka. Ia bukanlah orang yang tidak tahu balas budi. Segera ia mempersilahkan pria itu masuk ke dalam istana. Camellia menyuruh Greta membawa kotak obat untuk mengobati luka di tangannya.
" Dari tadi kau terus berbicara tidak formal dengan ku, apa seharusnya aku memperkenalkan diriku dulu?" tanya sang putra mahkota kerajaan Ilios itu
" Maafkan aku, tadi aku terbawa emosi. Jadi siapakah pangeran ini?" tanya Camellia sambil mengoleskan luka di tangan kiri Theo.
" Perkenalkan saya Putra mahkota dari kerajaan Ilios. Theodore Varda Matthius. "
*putra mahkota Theodore ini adalah putra dari Raja Darren dan Ratu Giselle dari kerajaan Ilios.
" Saya Camellia Hyacinthia Wayne "
" Jadi anda sang putri itu? " tanya Theo tak percaya
" Anda tidak percaya?"
" Bagaimana bisa saya percaya anda seorang putri? putri mana yang cukup menarik perhatian dengan naik ke atas pohon " Theo yang dari tadi bersikap dingin pada Lia, mulai tersenyum.
" Apa apaan anda ini?" tanya Camellia yang masih fokus mengobati luka di tangan Theodore.
Tadinya aku malas datang kemari atas perintah ayah. Tapi sepertinya aku tidak menyesal sudah datang kemari dan menemukan permata yang berkilauan.
Greta terlihat senang melihat keakraban Camellia dan Theo. Namun, Kainer terlihat kesal.
" tuan Kainer, apa kau melihatnya? seperti nya putra mahkota Theodore menyukai tuan putri? bukankah mereka terlihat cocok ?" tanya Greta yang berantusias
" Tidak, mereka sama sekali tidak cocok." jawab Kainer dengan mata yang tajam. Tangannya mengepal, seperti ingin meninju seseorang.
Akan ku habisi si Theodore sialan ini. Lihat saja nanti, beraninya dia menyentuh yang mulia.
" Tuan Kainer ini memang suka bercanda ya hehe " Greta nyengir, ia merasa seperti ada yang aneh pada Kainer saat melihat Camellia dan Theo bersama. Ia merasakan hawa dingin ada disampingnya.
Wajah tuan Kainer tampak menyeramkan, dia kesal pada siapa sih? putra mahkota atau yang mulia putri?
Padahal Camellia bisa menggunakan kekuatan penyembuhan nya, tapi luka yang ada di tangan Theo hanyalah luka kecil. Dan dia tidak bisa menggunakan kekuatan nya sembarangan.
" Sudah selesai "
" terimakasih "
" Tidak usah berterimakasih, ini juga salah ku "
" Tidak, ini bukan karena mu. Entah kenapa tadi aku merasa sesuatu yang menyerang ku. Sungguh luka ini bukan karena dirimu, tuan putri " kata Theo
Tak lama kemudian, Arthur yang sedang mencari Camellia. Menemukan adiknya itu sedang duduk bersama Theodore.
Gawat, ada kakak. Jika dia tau aku naik pohon, habislah aku.
Sontak saja Camellia langsung bersembunyi di belakang Theodore. Kainer menelan ludah kesal melihat pemandangan itu, padahal biasanya Camellia selalu bersembunyi di balik punggung nya. Dan sekarang gadis itu malah bersembunyi di balik punggung Theodore. Pria yang baru saja berkenalan dengan nya.
Sialan! perasaan apa ini? aku marah, seperti sesuatu milikku direbut, perasaan ini seakan membakar hatiku. Mengapa begitu tidak nyaman melihat nya bersama pria lain?! Sialan, yang namanya hati ini ternyata benar-benar menyusahkan! Menjadi manusia ternyata bisa menyakitkan seperti ini. Padahal dulu saat menjadi iblis, aku tidak pernah merasa terluka seperti ini.
" Camelia, disini kau rupanya anak nakal !" seru Arthur
Arthur mengenali Theodore dan langsung menyapa putra mahkota yang datang dari kerajaan Ilios itu.
" Maafkan saya putra mahkota Theodore, apakah adik saya menganggu anda? apa dia membuat tangan anda terluka?" tanya Arthur cemas melihat tangan Theodore yang di balut dengan perban.
" Kakak, aku sungguh tidak menganggu nya. " Camellia masih bersembunyi di balik punggung Theodore. Rasanya ingin sekali Kainer menarik tangan gadis itu, tapi ia tak bisa berbuat apa-apa karena ada Arthur disana.
" Saya tidak apa-apa, malah tuan putri lah yang menolong saya. Tangan saya terluka oleh kucing yang ada di atas pohon " Theodore tersenyum ramah
Kucing? aku dikira kucing? baiklah, lupakan saja. Karena dia menyelamatkan ku dari kakak. Aku akan memaafkannya.
Theodore tersenyum melihat bibir Camellia yang mengerucut, dan melihatnya dengan sebal.
Lucu sekali wajahnya.
" Benarkah itu Lia? kau tidak menganggu putra mahkota?" tanya Arthur curiga. Ia tau bahwa adiknya itu suka membuat ulah, dan kecerobohan.
" A-aku tidak bohong kak. Kan kakak dengar sendiri dari yang mulia putra mahkota " jawab Camellia sambil tersenyum
Setelah perbincangan itu selesai Arthur, dan Theo segera menuju ke aula perjamuan. Tempat para pangeran berkumpul. Sementara itu Camellia kembali memperbaiki hiasannya dibantu oleh Greta dan Rita.
Saat semua Camellia sedang sendirian di dalam kamarnya untuk berganti baju, Kainer masuk ke dalam kamarnya melalui jendela. Camellia merasakan tekanan yang kuat dari kehadiran Kainer.
" Kau ! berani sekali kau masuk ke dalam kamarku?" tanya Camellia kesal
Apa-apaan dia?
Entah dari mana keberanian Kainer berasal, apakah dari sisi iblis atau sisi manusia nya. Ia berjalan mendekati Camellia.
" Apa yang kau lakukan? sir Kainer, kau sangat tidak sopan "
" Yang mulia, saya tidak suka anda berdekatan dengan pria pria itu. " ucap Kainer dengan matanya yang mulai memerah
Camellia terpana melihat bola mata Kainer yang berkelap-kelip, berwarna merah dan berwarna coklat. Berubah-ubah.
Apa ini? dia tidak seperti dirinya?
" Sir Kainer apa kau baik-baik saja? matamu .."
" Mataku kenapa yang mulia? sialan! aku benar-benar tidak suka kau dekat dengan pria itu, melihatnya menatapmu aku sangat kesal. Aku tidak tau kenapa dengan diriku !" gerutu Kainer
" Kau.. kau berani bicara tidak formal denganku? " tanya Camellia tak percaya. " Apa kau cemburu?"
" Cemburu? mungkin iya "
Dengan berani tangan Kainer menyentuh pipi Camellia, mata wanita itu membulat kaget.
" Kau! "
" Yang mulia, aku akan mencium mu dalam waktu 5 detik. "
" Apa?"
" Kau bisa menolaknya, memukul ku juga boleh. Tapi, aku tidak akan berhenti "
" Perkataan kurang ajar macam apa ini? sir Kainer?!" Camellia kaget dengan kata-kata Kainer yang terkesan tidak sopan dan dominan itu.
" satu.. dua..
" Kau berani?!"
" Tiga.. "
Belum sampai menghitung angka lima, bibir Kainer sudah menyentuh bibir Camellia. Tangan nya yang satu lagi meraih pinggang gadis itu. Ciuman lembut dari Kainer membuat Camellia terkejut, terlebih lagi ini adalah ciuman pertama nya dengan seorang pria.
" Hmphh!!"
Ciuman pertamaku.
...---***---...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
siccasiccasic
Gustav sama Vivian kemana ya?
2022-05-15
0
Anne Rukpaida
anak'y darren....
2021-11-28
0
karmila Nilam
Theo mulai tertarik nih sama Lia 😂
2021-11-27
0