Camelia memegang pedang itu kembali, ia penasaran melihat kristal biru itu berwarna merah karena darah yang mengucur dari tangannya. Membuatnya tak bisa menahan diri dan ingin menyentuhnya.
SLING
Sebuah sinar terang, membuat silau di mata Camelia. Samar-samar ia melihat siluet seseorang bertubuh tinggi dan besar berdiri di depannya. Gadis kecil itu pun pingsan.
Annelise yang berada di luar ruangan itu, merasa cemas karena tak kunjung mendapat jawaban dari Camelia atas pertanyaan nya. Ia pun berteriak meminta pertolongan, sambil berlari menghampiri para orang tua yang sedang duduk di kursi taman.
" Annelise, ada apa nak? kenapa kau berlari seperti itu?" tanya Zayana keheranan
" I-ibu, ayah.. paman sebenarnya.. " Annelise terlihat ragu-ragu.
" Ada apa putriku?" tanya Derrick
" Terjadi sesuatu pada Lia, dia masuk ke ruangan yang ada di lorong. Lalu.. "
" APA?!! dia masuk ke mana?" Alexander kaget dan langsung berdiri dari tempat duduknya.
Raja Tiran itu langsung berlari menuju pintu yang semula terkunci itu, diikuti dengan Zayana dan Derrick yang ada dibelakang mereka. Dalam hatinya, Alexander bertanya-tanya kenapa Camelia bisa melewati sihir pelindung yang ia pasang di pintu terlarang itu.
Tap, Tap, Tap
" Camelia !" ujar Alexander
Alexander melihat putrinya yang tergeletak di lantai, dengan kondisi tangan yang berdarah. Alexander bisa merasakan kalau pelindung yang ia buat sudah hancur.
" Apa yang terjadi? Camelia !" ujar Alexander sambil menangkup tubuh putrinya itu ke dalam gendongan nya. Raja tiran itu semakin panik saat ia tak melihat pedang keramat miliknya disana.
Pedang? pedang itu kemana? Gawat.
" Apa yang terjadi pada keponakan ku?!" tanya Derrick cemas
Segera setelah itu, Camelia mendapatkan perawatan dari tabib Erin. Annelise menceritakan kejadian yang terjadi sebelumnya pada Alexander. Raja tiran itu tampak kesal, karena anaknya begitu keras kepala dan bisa saja membahayakan nyawanya. Terlebih lagi pedangnya hilang entah kemana.
Setelah Annelise, dan kedua orang tuanya kembali ke kerajaan Brilla. Alexander menunggu putrinya di kamar nya. Beberapa saat kemudian Camelia sadar, dan melihat Alexander sudah ada di sampingnya menatapnya dengan tajam.
" A-ayah.. "
" Lia, apa kau tau apa yang sudah kau lakukan?" tanya Alexander dingin
Nada bicara ayah terdengar dingin, apa dia marah padaku.
" A-ayah, aku min-minta maaf "
GREP
Kedua tangan kekar Alexander memeluk putrinya dengan cemas. Camelia merasa lega ternyata ayahnya tidak marah padanya.
" Kau ini benar-benar ya! ayah sudah bilang berapa kali jangan masuk ke dalam sana, dan kau malah.. bagaimana jika sesuatu terjadi padamu?" Alexander mengomeli anaknya, cemas, marah bercampur di dalam kata-kata nya.
Camelia meminta maaf atas kesalahan nya yang sudah melanggar aturan. Alexander memang tidak marah pada Camelia, namun ia tetap harus menetapkan hukuman untuk putrinya yang sudah melanggar peraturan.
" Ayah kumohon jangan hukum aku, aku kan sudah minta maaf " Gadis kecil itu merengek sambil memegang tangan ayahnya
" Maafkan ayah, tapi kali ini rengekan mu tidak akan berhasil Lia. Kau melanggar peraturan yang bisa berakibat fatal untuk keselamatan mu dan dunia ini. Kau harus di hukum " kata Alexander tegas
" Apa yang aku lakukan separah itu ayah? sampai bisa mengancam dunia?" tanya Camelia dengan wajah polosnya, ia terkejut
" Itu benar dan sekarang pedang itu menghilang. " kata Alexander dengan wajah yang kalut
" Menghilang? apa pedang tua itu sangat penting bagi ayah? dan bisa mengancam dunia?"
" Di dalam pedang itu, ada iblis yang sudah ayah dan ibu mu segel dengan susah payah. Dan sekarang ayah harus kembali memburu nya, ayah bahkan tidak tau iblis itu sudah keluar dari segel itu atau belum " jelas Alexander cemas
Camelia terkejut, ternyata tindakan nya yang iseng itu sangat fatal. Berkali-kali ia menangis dan meminta pengampunan dari ayahnya. Setelah kejadian itu, Alexander terpaksa harus meninggalkan istana untuk mencari pedangnya dan mencari Raja iblis Lucifer.
Tindakan Camelia yang gegabah, membuat kedua saudaranya marah padanya. Karena Camelia, Alexander harus meninggalkan istana untuk waktu yang cukup lama.
" Lihat, ini akibat perbuatan mu yang sembrono. Ayah jadi harus pergi meninggalkan istana !" ujar Arthur
" Maaf, aku benar-benar.." Kedua mata Camelia menunjukkan rasa bersalah
" Jangan bilang kau tidak sengaja ya, aku tau kau sengaja !" seru Arthur memotong pembicaraan adiknya itu
" Kali ini kau tidak bisa di maafkan Camelia, aku tau kau manja dan kekanakan. Namun, ini bukan menyangkut keselamatan mu saja, tapi karena tindakan bodoh mu, bisa membahayakan keselamatan semua orang juga " kata Dimitri sambil menatap adiknya dengan dingin.
Camelia tersentak
" Itu benar, aku mendengar dari paman Gustaf, kalau Raja Iblis itu sangat berbahaya dan sempat membuat matahari di bumi kita ini menghilang selama berhari-hari. " jelas Arthur kesal
" Sudah cukup, apa kalian mau menyalahkan adik kalian terus? ini sudah terlanjur terjadi !" seru Alexander kepada ketiga anaknya
Seperti nya ada yang tidak aku ketahui. Bagaimana bisa darah Camelia, membuka segelnya? memangnya Camelia memiliki darah iblis? itu tidak mungkin. Aku harus mencari tau.
Suatu hari Alexander mengadakan rapat di aula kerajaan nya. Ia mengumpulkan semua bangsawan, menteri, dan juga raja-raja lainnya. Mengumumkan bahwa ia akan turun dari tahta nya. Hal itu membuat ketiga anak kembar nya sangat terkejut. Terutama Dimitri.
" Yang mulia, bagaimana bisa anda mengundurkan diri dari tahta ! ini tidak dibenarkan, anda masih muda.." kata seorang bangsawan keheranan
" Yang mulia kami menolak hal ini.."
" DIAM ! aku turun dari tahta ku bukan tanpa sebab dan alasan. Aku akan memburu dan menyegel kembali Raja iblis "
Semua orang disana mulai berbisik-bisik, tak mengerti maksud Alexander. Akhirnya Raja itu menjelaskan bahwa tak sengaja Raja iblis dan pedang segel itu menghilang dari ruangan rahasia.
Alexander menyerahkan tahta sementara kepada pamannya pangeran Gustaf, dan kelak tahta itu akan dipegang oleh Dimitri.
🍂🍂🍂
.
9 tahun kemudian..
Di pusat kota, seorang gadis cantik berambut perak, dan agak ikal terlihat sedang mengintai seseorang di gang sempit dan sepi. Dia adalah Camelia, ia berpakaian seperti pria dan memakai jubah hitam. Juga membawa pedang ditangannya, seperti akan bersiap untuk sesuatu.
" Yang mulia, ini sangat berbahaya. Kapan anda akan berhenti melakukan ini?" bisik Greta, pelayan pribadi Camelia, sudah 3 hari.
" Bukankah ini menyenangkan Greta?" tanya Camelia sambil tersenyum
" Yang mulia anda bilang ini menyenangkan? keadaan ini menyeramkan, menakutkan. Dan berbahaya " kata Greta takut
" kau terlalu berlebihan Greta " Camelia tersenyum cerah
Greta merasa heran karena Camelia tidak suka tinggal di istana berlama-lama. Ia lebih suka menghabiskan waktunya di luar istana dan menyibukkan dirinya di luar istana, bergaul dan berbaur dengan masyarakat di negerinya. Padahal istana begitu mewah dan semuanya tersedia disana. Semua yang ia inginkan bisa ia dapatkan dengan mudah di istana, apalagi ia seorang putri. Tapi, putri ini lebih suka hidup di luar istana.
Greta yang baru saja bekerja untuk Camelia, tidak tahu alasan kenapa Camelia lebih suka berada di luar istana dari pada di dalam istana nya.
Terlihat 2 orang pria sedang membawa seorang anak perempuan yang tampak seperti pengemis. Camelia terus mengintai nya dengan sembunyi sembunyi.
" Yang mulia ayo kita kembali saja ke istana "
" Kau cerewet sekali, tunggu saja di ujung gang sana. Aku akan segera menyelesaikan urusan ku !" seru Camelia sebal pada Greta
" Anda akan baik-baik saja kan?" tanya Greta cemas
" Kau tidak usah cemas, jika terjadi sesuatu padaku. Kedua kakak ku tidak akan memenggal kepala mu kok "
" Ha? kenapa yang mulia?" tanya Greta heran
" Karena mereka tidak peduli lagi padaku. " gumam Camelia dengan wajah yang sedih
" Apa yang putri katakan? saya tidak dengar?" tanya Greta
" Aku bilang pergi sana !" seru Camelia
Astaga ternyata bekerja sebagai dayang pribadi putri, tidak semudah yang kubayangkan.
Greta pergi ke ujung gang dan melihat Camelia diam-diam. Camelia memakai topeng di mata nya, dan langsung maju ke tengah-tengah 2 pria kekar itu tanpa rasa takut.
" Jadi kalian lagi ya? memang kalian itu tidak ada bosan bosannya ya?" tanya Camelia dengan nada yang tajam dan sinis, ia memberatkan sedikit suaranya.
Camelia menatap anak kecil itu dengan rasa iba dan kasihan. Dan menatap kedua pria itu dengan penuh amarah.
" Hey siapa kau?" tanya pria 1 kaget
" Hey bro ! dia itu si pahlawan bertopeng yang terkenal itu kan?" bisik pria 2 pada temannya
" Waktu itu aku membiarkan kalian, kali ini tidak ada ampun " Camelia tersenyum sinis
" Apa yang mau kau lakukan hah?!" tanya pria 1
" Menghukum mu !"
Berani nya mereka menculik dan menjual anak anak! saat aku pulang ke istana, aku akan beritahu ini pada yang mulia putra mahkota.
SRAT
Pedang yang ada di tangan Camelia, ia layangkan ke arah kedua pria itu. Dengan gerakan cepat Camelia berhasil mengikat dua orang pria bertubuh besar itu.
" Sialan! Apa kau benar-benar manusia ?"tanya pria 1 kesal
" Tenaganya benar-benar besar " gerutu si pria 2
" Jadi selama ini kau yang selalu menggagalkan penculikan anak anak itu ya? sialan kau mengacaukan bisnis ku !"
" Wah, tuan hebat sekali. Terimakasih tuan " kata gadis kecil itu sambil tersenyum pada Camelia
Tangan Camelia membelai pipi gadis kecil itu dan membersihkan kotoran yang ada di pipinya dengan lembut
Bukankah dia seorang pria? kenapa tangannya begitu lembut? dan kulitnya juga bersih seperti perempuan. gadis kecil itu kebingungan
" Sekarang pergilah temui bibi yang ada di lorong itu, dia akan mengantar mu pulang " Camelia tersenyum lembut.
" Iya, terimakasih tuan bertopeng. Tapi, sebelum pergi boleh kah aku tau nama mu?" tanya gadis kecil itu
" Namaku.. namaku Claude. Dan kau?" tanya Camelia
" Aku iris, ayahku adalah penjual kue keliling. Dan rumahku tak jauh dari sini, nanti tuan Claude mampir lah kesana ya " kata Iris sambil tersenyum
" Hmm.. iya baiklah, kalau aku sempat ya. Greta antar kan nona kecil ini pulang ke rumahnya !" teriak Camelia pada Greta
" Baik yang.. baik tuan !" jawab Greta
Greta dengan patuh mengikuti perintah sang putri, mengantarkan gadis kecil yang bernama Iris itu sampai ke rumahnya.
" Kalian tunggulah disini, aku yakin petugas keamanan akan menangkap kalian "
" Sialan !" gerutu kedua pria itu marah
Camelia berjalan pergi meninggalkan kedua pria itu. Lalu tiba-tiba seorang pria muncul entah dari mana dan menghadang jalannya.
BUK
" Jadi nama mu Claude ya?" tanya seorang pria tampan berambut keperakan sama seperti rambut Camelia.
Siapa pria tampan ini? aku pikir hanya aku, ibu dan paman Derrick saja yang memiliki rambut berwarna perak di dunia ini. Karena ayah pernah bilang kalau rambut ku ini unik.
Pria itu memegang tangan Camelia, dan menahan nya. " Kau mau kabur lagi tuan Claude?"
Setelah mengambil alih pekerjaan ku, membuat ku menganggur, dan menjadi terkenal di masyarakat bawah. Akhirnya aku bisa menemukan master bertopeng yang meresahkan itu. Aku tidak akan melepaskan nya.
" Lepaskan aku tuan tidak sopan !" seru Camelia kesal
" Wah wah, kita baru pertama kali bertemu dan kau sudah mempunyai julukan untukku. Wahai master bertopeng. Saat nya kau mempertanggungjawabkan perbuatan mu " kata pria itu dingin
" Perbuatan apa?" tanya Camelia polos
" Kau kan yang sudah menculik anak-anak itu dan membawanya kesini? aku tau menjadi pahlawan itu adalah kedok mu kan?" tanya pria itu tajam
" Selain tidak sopan, kau juga suka menuduh ya. Tanya saja mereka, apa aku berkomplot dengan mereka atau tidak?" tanya Camelia sinis
" Hey! apa dia berkomplot dengan kalian untuk menculik anak-anak?" tanya pria tampan itu sambil melirik ke arah dua pria yang terikat oleh tali.
" I-iya dia berkomplot dengan kami ! dia ketuanya !" ujar salah satu pria itu berbohong
" Apa? kalian benar-benar kurang ajar ya, sudah untung ku ampuni nyawa kalian... tapi kalian malah ..Woah.. aku merasa di khianati " Camelia kesal dengan kedua pria yang ia tangkap itu.
Tak lama kemudian, beberapa prajurit menangkap kedua pria penculik itu dan membebaskan anak-anak lain yang diculik dan dijual oleh seseorang yang bernama Tuan Lucas yang juga adalah ketua sindikat penculikan dan penjualan anak di negeri Fostiarus. Dan tuan Lucas itu adalah salah satu pria yang ditangkap oleh Camelia.
" Ikut aku, kau harus diintrogasi tuan !" ujar Kainer keras kepala.
Kainer Romanov Ascart adalah duke muda sekaligus jenius pedang yang baru saja lulus dari akademi pada usia 16 tahun. Ia sudah mengikuti berbagai macam peperangan, dan kini ia ditugaskan menjaga keamanan masyarakat.
Camelia celingukan mencari cari celah untuk kabur, tapi tangan Kainer memegangnya dengan kuat.
Gawat kalau identitas ku sebagai putri terbongkar. Putra mahkota dan paman Gustaf akan menghukum ku. Bisa jadi masalah besar. Aku harus kabur.
" Lihat itu, ada kambing terbang !" ujar Camelia dengan wajah panik dan menunjuk ke langit.
Tangan Kainer secara otomatis melepaskan tangan Camelia yang tadi ia pegang ,dan melihat ke arah langit. Begitu pula dengan para pasukannya yang ada disana. Mereka tertipu oleh akal cerdik Camelia.
HAP, HAP, HAP!
Gadis itu melompat ke atas gedung dengan mudah, lalu tersenyum mengejek pada Kainer dan bawahannya.
" Dasar idiot, sudah kubilang. Aku bukan penjahat. Aku akan menagih permintaan maaf mu, saat kita bertemu lagi tuan yang tidak tau sopan santun " Camelia tersenyum tipis
Kainer terpana melihat Camelia, bibirnya yang merah itu sudah menggoda nya. Seketika akal sehatnya kembali " Sialan, dia itu kan laki-laki"
" Hey ! apa kau monyet atau kau kelinci? bagaimana bisa di melompat-lompat seperti itu? " tanya seorang prajurit keheranan
Camelia menghilang dengan cepat dari pandangan mereka. Kainer memegang sapu tangan milik Camelia yang ia curi dari sakunya, sapu tangan yang terukir bunga Camelia di sana.
" Kapten ! bagaimana ini? dia melarikan diri?" tanya salah satu prajurit nya
" Biarkan saja dia untuk kali ini, aku yakin aku akan bertemu lagi dengannya " kata Kainer dengan mata yang tajam
" Baiklah kapten, kami akan membawa orang-orang ini ke penjara " kata seorang prajurit
Kainer menjawabnya dengan anggukan. Fokusnya kini terpusat pada sapu tangan yang ia pegang.
" Hmm... menarik " gumam Kainer sambil tersenyum dan mencium sapu tangan itu.
" Saat kita bertemu lagi, akan ku buka topeng mu itu. Aku penasaran, siapa pria yang berani melawan ku?"
Tiba-tiba pria itu merasakan sakit di kepalanya, terlintas ingatan yang tidak pernah ia lalui sebelum nya.
" Kenapa? siapa wanita berambut perak itu.. kenapa aku selalu membayangkan nya. "
Kainer termenung dan memegang kepalanya yang terasa pening itu.
...---***----...
Hai Readers, jangan lupa dukungannya. Kalau udah baca ,siapkan jempolnya ya, komen, **gift,dan vote nya juga boleh.
Dan terimakasih untuk respon positif kalian di 2 episode awal kemarin, bahkan udah ada yang kasih vote sukarela buat novel baru ku ini ❤️🤗 seneng banget.. kirain respon nya tidak akan bagus, karena respon nya bagus.
Insya Allah author akan lanjutkan novel ini, semoga kalian terhibur dengan Novel baru ku ya 😘**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Rosti Emi
ceritanya menarik
membaca sambil membayangkan keadaan di jaman kerajaan. seru...
2022-10-31
0
Ramadhani Kania
siapa kainer sbnrnya y...🤔
2022-10-15
0
siccasiccasic
Reinkarnasi Lucifer
2022-05-15
0