Kekasihku Raja Iblis
🍂🍂🍂
Pagi itu adalah pagi yang cerah untuk memulai hari dan aktivitas di kerajaan Fostiarus. Sebuah kerajaan yang dipimpin oleh seorang Raja yang terkenal sebagai tirani yang kejam, yaitu Alexander Victor De Wayne. Wajahnya tampan, tubuhnya kekar, berkulit putih bersih. Tapi memiliki sorot mata yang tajam, dan mata yang berwarna hitam kelam.
Dihadapan orang lain ia menjadi tiran, tapi dihadapan istrinya dia adalah sosok yang penyayang. Saat ini istrinya Leticia, tengah hamil tua. Usia kehamilan nya sudah mulai memasuki 8 bulan. Tinggal satu bulan lagi mereka bisa melihat buah hati mereka yang sangat mereka tunggu-tunggu.
" Yang mulia, kau akan kemana hari ini?" tanya Leticia sambil tersenyum melihat suaminya sedang berpakaian
" Hari ini aku akan pergi ke desa Winterne, tapi maaf aku tidak bisa mengajakmu dan anak kita. Kau tau kan apa alasannya " Alexander menghampiri istrinya, dan mengelus perut istrinya yang sudah membesar itu. " Apakah ini normal untuk ukuran orang yang hamil 8 bulan? kurasa ini cukup besar " Alexander mendekatkan kepalanya ke perut yang besar itu.
" Entahlah, aku juga sudah merasa kesulitan untuk berjalan. " Leticia mengelus perutnya.
" Mungkinkah anak kita kembar?" tanya Alexander senang
" Kembar? mungkin saja " jawab Leticia sambil tersenyum seperti menahan sesuatu.
Tidak, kumohon jangan sekarang. Aku tidak bisa membuat Lex cemas. Leticia mengepal tangannya, ia seperti kesakitan.
" Jika itu kembar, kau akan kesulitan saat persalinan mu nanti. Pasti akan sakit " Alexander terlihat cemas
" Rasa sakit itu lah nikmatnya menjadi seorang ibu, kau jangan khawatir. Anak-anak kita akan baik-baik saja, mereka akan lahir selamat dan sehat. " tangan Leticia membelai pipi Alexander
" Bukan hanya anak-anak kita saja, aku juga berharap kau akan baik-baik saja. Kalian berdua akan baik-baik saja. Kalian pasti baik baik saja.
CUP
Alexander mencium punggung tangan istrinya dengan lembut. Mengecup bibir nya, seraya berpamitan pada Leticia. Alexander sengaja pergi lebih awal untuk meninjau desa Winterne, selama beberapa hari agar saat Leticia melahirkan ia akan berada disisinya.
" Aku mencintaimu, tunggu aku dalam 5 hari ya " Alexander tersenyum, dan kecupan manis mendarat di kening Leticia.
Leticia membalas nya dengan kecupan penuh cinta dan kasih sayang di pipi suaminya. Alexander tersenyum puas dengan kecupan dari istrinya itu.
Tak lama setelah kepergian suaminya, Leticia merasakan kepala nya berputar putar, ia merasakan sakit di perutnya. Seakan mengerti keadaan yang terjadi, Mira sang pelayan pribadi Leticia segera memanggil tabib untuk memeriksa Ratu dari kerajaan Fostiarus itu.
Sang tabib yang bernama Erin, memeriksa kondisi sang Ratu dan juga bayinya. Wajahnya terlihat cemas. Leticia terbaring lemah di ranjangnya, disampingnya ada Mira dan tabib Erin.
" Yang mulia, saya sudah mengingatkan anda sejak awal. " kata tabib Erin cemas
" Aku tidak akan menggugurkan anak ini, meskipun nyawaku dalam bahaya. Tabib Erin, ada kehidupan di dalam perutku ini. Mana bisa aku membunuhnya?"
" Tapi yang mulia harus menahan rasa sakit ini terus menerus, dan kehamilan ini sangat berbahaya untuk keselamatan yang mulia "
" Tabib Erin, aku mohon jangan bicara apa lagi. Cukup lakukan perintah ku ! rahasiakan ini dari Baginda Raja " ujar Leticia tegas
Tabib Erin sudah tau akan begini jadinya, ia sudah memberitahu sang Ratu saat usia kandungannya 5 bulan, bahwa kehamilan nya mengalami masalah. Akan tetapi, Leticia tetap keras kepala ingin mempertahankan anak nya. Anak yang sangat dinantikan olehnya dan Alexander.
Hari itu sudah hari ke 3, Alexander pergi meninggalkan istana. Malam malam, Leticia terbangun karena merasakan sakit yang luar biasa pada perutnya. Kali ini rasa sakitnya berbeda, disertai dengan pecahnya air ketuban dari tubuhnya.
" Apa aku akan melahirkan? ini baru awal 8 bulan..Uhh..." Leticia kesakitan memegang perutnya yang seperti di remas-remas. Seolah ada yang melilit di perutnya. Sensasi terbakar dirasakan oleh perut dan kepalanya, pinggul nya juga terasa panas.
Setelah berhasil memanggil penjaga, Leticia segera mendapat penanganan dari Tabib Erin. Di ruangan itu Leticia mempertaruhkan nyawanya, ia terus mengatakan pada tabib Erin dan tabib lain yang menangani persalinan nya. Agar menyelamatkan anak nya.
"Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan Baginda Ratu dan bayi nya " kata Tabib Erin semangat
" Aku percaya kau bisa melakukan nya tabib Erin " Leticia tersenyum
Di dalam ruang persalinan kerajaan, Leticia sangat kesulitan dalam persalinan nya itu. Ia dibantu oleh 5 orang tabib istana yang terbaik.
Sementara itu diluar ruangan, Gustaf dan Vivian yang sudah bertunangan dan akan menikah sedang menunggu Leticia melahirkan.
" Apa kau sudah mengirimkan pesan pada yang mulia Raja?" tanya Vivian cemas
" Sudah, semoga saja Baginda Raja segera menerima pesan nya. " jawab Gustaf
Kedua orang itu terlihat cemas menunggu Leticia di dalam ruangan. Setelah 1 jam berlalu, terdengar suara tangisan bayi dari dalam ruangan.
" Owwaa..owwaa...owaaaa..."
" Yang mulia, apa kau dengar itu?" tanya Vivian
" Iya, bayinya sudah lahir !" seru Gustaf tersenyum senang
Tabib Erin segera keluar dan meminta agar ada yang menggendong bayi laki-laki yang ia bawa itu.
" Yang mulia, bisakah anda menggendong dulu yang mulia pangeran sebentar?"
" Ada apa?"
" Yang mulia Ratu akan melahirkan lagi " jawab tabib Erin
" Benarkah?" Gustaf terlihat senang, ia menggendong bayi yang lucu dan imut itu.
Beruntung sekali kau Alex.
" Bayinya kembar !" Vivian juga merasa senang
Tabib Erin masuk kembali ke dalam ruangan bersalin. Disana Leticia sedang berjuang sekuat tenaga, berdoa agar ia dan bayinya sama-sama selamat.
Aku ingin melihat anak-anak ku tumbuh dewasa. Dan menemani mereka bersama Lex, aku harus bisa, Aku harus selamat. Tuhan tolong, aku ingin hidup.
" Yang mulia, anda pasti bisa. Ayo! mulailah mengejan lagi, kepala bayinya sudah terlihat "
" Ahhhhh...... HUuuuu..HAAA..."
Leticia menjerit, kedua tangannya memegang seprai ranjang nya dengan gemas. Berusaha sekuat tenaga nya mengejan. Hingga akhirnya perjuangan nya itu membuahkan hasil, terlihat senyuman kebahagiaan dari Leticia dan para tabib yang ada disana. Semua lelah dan sakit Leticia, seakan sirna melihat bayi kedua nya lahir dan mengeluarkan suara menangis.
" OWAAA..OWAA..."
" Bayiku.." gumam Leticia sambil tersenyum melihat bayi nya yang kedua. Tubuh dan pakaian nya basah karena keringat. Belum lagi darah yang berceceran di ranjang nya.
" Selamat yang mulia...selamat, ini adalah yang mulia pangeran " kata Tabib tabib yang ada di ruangan itu.
Kedua anak kembarnya ternyata laki-laki, Leticia tersenyum bahagia. Tiba-tiba, ia merasakan perutnya kembali sakit seperti akan melahirkan lagi.
" Ahh!! Ahh..."
" Seperti nya yang mulia akan melahirkan lagi " kata seorang tabib yakin
Tabib Erin menggendong bayi yang sudah di mandikan itu dan membawanya keluar dari ruangan. Kali ini Vivian lah menggendong anak kedua Leticia. Ia sangat kagum dan terpesona pada kedua bayi yang tampan itu.
Tak lama kemudian, Alexander datang dengan sihir teleportasi nya. Tepat di depan istana, ia segera berlari menuju ke tempat bersalin.
" Yang mulia Raja, anda sudah datang?" tanya Vivian sambil memberi hormat
Alexander terpana melihat Vivian dan Gustaf menggendong bayi. " Yang mulia, ini adalah anak-anak mu.. Mereka kembar, dan sekarang Baginda Ratu sedang berjuang di dalam sana untuk melahirkan anak ketiga kalian." kata Gustaf sambil tersenyum
Alexander melihat kedua bayinya yang sangat mirip dengannya itu. " Astaga, mereka berdua benar-benar mirip denganku "
Semoga mereka tidak menjadi tiran seperti ku.
" Tentu saja, mereka kan anakmu. " Gustaf heran dengan ucapan Alexander yang terdengar tidak senang kalau anak-anak nya mirip dengannya.
" Aku titip mereka pada kalian !"
Pria itu segera berlari masuk ke ruangan persalinan dengan rasa cemas dan takut. Sesampainya disana, ia menggenggam tangan Leticia.
" Alex.. huu.. haa..." Napasnya tersengal-sengal
" Aku disini, maaf aku terlambat "
" Kau tidak terlambat yang mulia " Leticia tersenyum bahagia melihat suaminya sudah datang dan menggenggam tangannya.
" Anak anak kita sangat tampan dan mirip denganku, terimakasih Leticia. "
" Iya..."
Leticia mengejan untuk kesekian kalinya, sesekali ia mengatur napas nya. Leticia menjerit dan menggenggam erat tangan Alexander. Pria itu merasa kasihan melihat istrinya yang kesakitan saat melahirkan anak mereka. Apalagi sampai 3 kali? Dalam hatinya ia tak mau Leticia hamil lagi, baginya 3 anak itu sudah lebih dari cukup.
Beberapa menit kemudian, suara bayi menangis memecah ketegangan.
" OWA..OWA.."
" Kau sudah berhasil istriku.. kau sudah berhasil.." Alexander menangis bahagia, dan mencium kening istrinya. Leticia tersenyum.
" Syukurlah.."
" Selamat yang mulia, ini seorang putri " kata Tabib Erin
Alexander langsung menggendong bayi nya dengan hati yang bahagia. Sementara pandangan Leticia mulai buram, kepalanya berputar putar, kesadaran tubuhnya mulai menurun. Seluruh tubuhnya terasa sakit.
Tuhan, aku ingin hidup. Please.
Leticia tidak sadarkan diri, terjadi pendarahan hebat dalam persalinan nya. Para tabib panik dan berusaha memberikan pertolongan yang terbaik untuk Leticia.
" Apa yang terjadi pada Ratu? Leticia! Leticia!" teriak Alexander panik melihat Leticia tidak sadarkan diri, tubuhnya terkulai lemas.
" Yang mulia, terjadi pendarahan hebat.."
Para tabib memberikan pertolongan pada Leticia, berusaha membangunkan tubuh yang tidak sadarkan diri itu. Alexander pun meminta Mira yang ada di luar ruangan bersalin untuk memegangi bayinya. Ia kembali berlari ke dalam ruangan untuk menolong Leticia dengan sihirnya.
Namun, tidak ada reaksi dari Leticia. Para tabib juga sudah mengatakan diagnosis mereka, bahwa Leticia sudah tiada karena pendarahan dan penyakit yang di deritanya. Para tabib itu terlihat sedih melihat Leticia sudah terbujur kaku, tak bernyawa di ranjang tempatnya bersalin.
" Kami mohon maaf yang mulia "
" Apa yang terjadi? kenapa bisa begini?! ini tidak mungkin ! ini tidak mungkin ! Leticia sayang, Leticia kumohon...hiks " Tanpa disangka Alexander si Raja tiran itu menangis dan menggoyangkan tubuh istrinya.
Ke 5 tabib itu keluar dari ruangan Leticia dengan wajah yang sedih, terutama tabib Erin yang paling dekat dengan Leticia. Ia menangis tersedu-sedu, tak bisa menahan air matanya lagi.
Gustaf, Vivian, Mira, Daniel dan Sir Jerome yang ada di sana keheranan, bingung melihat wajah ke 5 tabib itu yang tidak terlihat baik. Bersamaan dengan itu, ketiga bayi kembar Alexander dan Leticia tiba-tiba menangis keras tanpa ada sebab nya.
" Ada apa? apa yang terjadi? kenapa kalian murung?" tanya Gustaf penasaran
" Apa terjadi sesuatu di dalam sana?" tanya Vivian penasaran
" Hiks.. huuu... huu.. " Tabib Erin dan tabib lainnya menangis.
" OWAA.. OWAA.. "
" Yang mulia Ratu. . yang mulia..sudah tiada " jawab tabib Erin sambil menutup mulutnya dengan tangannya.
" APA?!! "
Perasaan orang-orang yang ada di istana itu bagai disambar petir, ketika mendengar berita kematian Leticia. Ratu dari kerajaan mereka. Mereka tidak menyangka, bahwa Leticia akan tiada secepat ini.
Semua orang bersedih, menangisi Leticia. Tapi, Alexander yang tidak terima kematian istrinya. Memanggil semua tabib di seluruh kerajaan, bahkan memanggil Gloria untuk menghidupkan kembali Leticia dengan kekuatan nya.
" Aku tidak bisa menghidupkan orang mati ! Ratu sudah tiada, sebaiknya kau terima itu yang mulia Raja "
" Tidak ! kau pasti bisa melakukan sesuatu, siapa tau dia pergi lagi ke dunia lain itu. Tolong bawa dia kembali " kata Alexander memohon
" Ini sudah takdir yang mulia, takdir dari Tuhan yang tidak bisa ditentang. Ini pasti berat untukmu, tapi kali ini yang mulia Ratu tidak bisa kembali lagi. Biarkanlah dia beristirahat dengan tenang " ujar Gloria sambil melangkah pergi meninggalkan Alexander.
Alexander menangis, ia jatuh terduduk di depan jenazah istrinya. Dan memeluknya erat-erat.
Bagaimana bisa kau meninggalkanku dan anak-anak kita dengan begitu kejam? tanpa satu kata pun? padahal sebelumnya kau baik-baik saja. Kenapa kau begitu jahat?
Akhirnya Leticia pun di makamkan di sebuah bukit yang indah, penuh dengan bunga matahari seperti impiannya. Semua rakyat berduka atas kematian Ratu mereka yang baik hati itu.
Para pelayat dari segala penjuru negeri berdatangan untuk melihat persemayaman terakhir Ratu Fostiarus tersebut. Alexander terlihat pucat, ia seperti nya belum bisa menerima kematian Leticia. Derrick, Zayana, Carol, sangat berduka.
2 bulan berlalu sejak kematian istrinya, Raja tiran itu semakin menggila. Ia menghukum semua orang yang menyembunyikan penyakit Leticia dan menghukum semua orang yang ikut membantu persalinan Leticia. Wajah dingin nya dan sikap tiran nya semakin menjadi jadi, emosinya selalu meluap-luap seperti api yang membara.
Kegilaan itu berakhir, ketika suatu malam saat ia melihat ketiga anak kembarnya tertidur lelap di ayunan bayi mereka. Ditambah lagi ceramah Gustaf padanya, bahwa ia harus kuat demi anak-anak mereka. Alexander sedih melihat buku harian milik Leticia, disana tertulis banyak rahasia yang Leticia sembunyikan tentang penyakitnya.
Tentang harapan hidup nya bersama Alexander dan melihat anak-anak mereka tumbuh dewasa bersama-sama. Menghabiskan masa tuanya bersama Alexander. Ia bahkan menulis harapan nya pada Alexander, jika ia tidak selamat. Ternyata Leticia, sudah mempersiapkan semuanya.
" Benar, aku harus kuat demi menjaga mereka. Menjaga mereka sama dengan menjaga cinta ku dan Leticia. " Alexander tersenyum dan mengelus bayi perempuan nya yang diberi nama Camelia oleh Leticia.
****
7 tahun kemudian...
Terlihat pria kecil nampak sedang duduk di kursi yang ada di taman. Pria kecil yang mirip dengan Alexander itu adalah pangeran pertama dari kerajaan Fostiarus.
Dimitri Albert De Wayne, dia adalah pangeran pertama kerajaan Fostiarus. Ia terlihat kalem untuk anak seusianya, dan terlihat dewasa dibandingkan kedua saudaranya. Rambutnya berwarna hitam mirip dengan ayahnya.
Dimitri sedang asik membaca buku dengan tenang. Sementara kedua adiknya sedang sparing berpedang di tengah rerumputan yang hijau.
" Kakak curang, bagaimana bisa kakak menang dariku? biasanya kakak selalu kalah dariku" kata Camelia kesal
" Haha.. kau tau kenapa? selama ini aku selalu mengalah padamu " kata Alan sambil tertawa terbahak-bahak.
Arthur Burke De Wayne adalah pangeran kedua kerajaan Fostiarus. Memiliki pribadi yang ceria, berbeda dengan kakak laki-laki nya, ia suka bicara ceplas-ceplos, ramah dan hangat. Wajah tampan, rambut pirang mirip dengan paman nya pangeran Gustaf.
" Apa? "Camelia terlihat kesal. Ia mengejar Arthur yang berlari dan mengejeknya.
" Tangkap aku kalau bisa ! bweee!" Arthur menjulurkan lidahnya mengejek Camelia
" Awas ya kalau kakak sampai tertangkap olehku. " Camelia mengancam kakak nya.
Akhirnya kedua saudara itu saling kejar-kejaran.
Dimitri sudah biasa mendengar kegaduhan kedua saudaranya itu. Ia hanya melihat kedua saudaranya, sambil tersenyum.
" Kak Dimitri yang paling tampan, kemari dan bantu aku..Bantu aku menangkap kak Arthur !"
" Kau harus bisa menangkap nya sendiri, jangan terus meminta bantuan ku. " Dimitri tersenyum
" Wah wah.. jadi sekarang kak Dimitri mulai berpihak padaku?" tanya Arthur percaya diri
" Tidak ! kak Dimitri itu berpihak padaku, bukan pada kak Arthur !" Camelia semakin kesal mendengar Arthur terus memanasnya.
" Ckckck " gumam Dimitri sambil kembali membalik halaman bukunya dengan santai.
Dimitri tidak menghentikan kedua saudaranya itu, karena ia tau kalau kedua adiknya itu akan berbaikan sendiri. Dan pertengkaran kecil itu hanyalah candaan belaka.
Alexander melihat ketiga anaknya dari kejauhan, di belakang sang Raja itu ada Daniel yang selalu setia menemani nya.
Leticia, seandainya kau ada disini. Lihatlah Camelia anak kita, dia sangat mirip denganmu. Dan lihat lah kedua putra kita, dia sangat tampan seperti yang kau harapkan di dalam buku harian mu. Mereka mirip denganku.
...---****---...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Ramadhani Kania
hadir thor...
2022-10-15
1
shanaz
Tim baca ulang 😁
2022-05-16
1
ShintaSicca
Leticia ini umur berapa sih? Kalo Alexander 21 yakan. Misal Leticia umur 16 sama kek Camelia dicerita ini ya terang aja pendarahan. Masih dibawah umur gitu langsung melahirkan 3 ya shock. Jaman now aja kembar 3 udah pasti dokternya nyaranin cesar karna si ibu bisa kelelahan yg berakibat hilang kesadaran lalu shock.
2022-05-15
4