Pedang keramat

Alexander memanggil ketiga anaknya itu untuk bertemu dengan Raja Derrick, Ratu Zayana dan anak mereka putri Annelise Mariana Rutchell. Camelia terlihat senang begitu mendengar Annelise datang ke istana Fostiarus.

Selagi para orang tua mengobrol, para anak-anak bermain di taman. Dimitri masih diam dan anteng membaca bukunya di kursi.

" Akhirnya aku ada teman bermain " kata Camelia sambil menggandeng tangan Annelise.

" Haah.. memangnya kakak Annelise mau bermain dengan mu?" tanya Arthur

" Tentu, kak Annelise mau bermain denganku kan?" tanya Camelia

Annelise terlihat resah dan takut saat melihat Camelia. Ingatan ingatan terlintas di pikiran gadis kecil itu ketika bermain dengan Camelia sebelumnya. Camelia yang tomboy, tidak seperti putri kerajaan lainnya selalu mengajak teman-teman perempuan nya melakukan permainan yang ekstrem, seperti memanjat pohon, bermain pedang, memanah, permainan yang tidak cocok dilakukan anak kecil pada umumnya.

Ketomboyan Camelia itu membuatnya tidak banyak mempunyai teman wanita yang . Bahkan guru etika nya saja sampai kewalahan mengajarkan Camelia. Meskipun Camelia bukan gadis yang anggun dan feminim seperti Annelise, tapi Camelia memiliki sopan santun yang baik dan populer diantara para gadis dan juga para pria.

" PFutt.. hahaha " Arthur tiba-tiba tertawa

" Tidak ada yang lucu kak Arthur !"

" Lia, apa kau tidak lihat wajahnya ? kak Annelise sangat takut padamu, dia tidak mau bermain denganmu " kata Arthur yakin

" Ma-maafkan aku, aku bukan nya tidak mau bermain dengan mu, tapi hari ini aku mau bermain dengan Dimitri saja. " Annelise terlihat merasa bersalah

" Baiklah "

" Makanya jangan jadi monyet "

" Apa?! kakak, aku bukan monyet !" seru Camelia marah, sambil memukul kakak nya dengan gemas

" Hey ! sakit tahu !" ujar Arthur kesal

Akhirnya ketiga orang itu, Annelise, Arthur dan Camelia bermain kejar-kejaran layaknya anak-anak pada umumnya. Mereka tampak menikmati permainan itu, tersenyum, tertawa dan bercanda tawa.

Alexander, Derrick, dan Zayana melihat keakraban anak-anak mereka. Dan memperhatikan anak anak itu satu persatu. Derrick mengatakan bahwa sikap Leticia waktu masih kecil sangat mirip dengan Leticia yang tomboy. Namun, ketika dewasa Leticia menjadi lebih anggun. Melihat Camelia, Derrick seperti melihat Leticia. Warna rambut, dan wajahnya sangat mirip dengan Leticia.

" Itu benar, putri Camelia sangat mirip dengan mendiang Ratu Leticia " kata Zayana membenarkan

" Dan pangeran pertama Dimitri, dia sangat mirip dengan mu Raja Alexander " Derrick tersenyum dan memperhatikan Dimitri yang terlihat kalem

" Ehem, aku tidak seperti itu " Alexander menyangkal

" Jangan menyangkal lagi. Lihatlah rambutnya, matanya, wajahnya, dan bahkan sikap dinginnya. Dia pasti menurun dari ayahnya " Derrick yakin

" Itu benar, dia tidak mirip dengan Leticia " jawab Zayana membenarkannya

" Ya baiklah terserah kalian saja " kata Alexander mengalah

" Oh ya, aku dengar para bangsawan meminta pernikahan padamu?" tanya Derrick

" Mereka pasti sudah bosan hidup " Alexander tersenyum sinis

Bagaimana bisa aku menikah dengan orang lain? aku sudah bersumpah pada Tuhan dan pedang milik ibuku, bahwa aku hanya akan menikah sekali seumur hidup.

" 7 tahun tanpa Tisha, apa kau tidak kesepian?" tanya Derrick

" Kesepian, sedih, itu memang selalu ku rasakan..Tapi apakah kau tau Raja Derrick? setiap aku melihat Camelia, aku seperti melihat Leticia di dalam dirinya. Dan kerinduan ku, terobati karena kehadiran Camelia " jelas Alexander

Derrick bisa merasakan kesedihan dan kesulitan Alexander karena harus membesarkan tiga anak sendirian. Derrick mengagumi Alexander, sesibuk apapun Raja tiran itu ia selalu memberikan kasih sayang untuk ketiga anaknya sama rata. Memperhatikan apa yang diperlukan dan tidak diperlukan oleh ketiga anaknya, ia bahkan tau apa kesukaan dan apa yang tidak disukai oleh anak-anak nya, Derrick memuji adik iparnya itu sebagai ayah yang baik.

***

Saat sedang bermain, Camelia mengajak Annelise ke kamar nya. Camelia tau kalau Annelise sangat menyukai dekorasi kamar, dan boneka-boneka yang ada di kamarnya. Arthur, juga mengekori dua gadis kecil itu dari belakang.

" Benarkah? kau akan mengajakku kesana, Camelia? Apa boleh?" tanya Annelise senang

" tentu saja, kakak juga bisa mengambil semua boneka ku kalau kakak mau "kata Camelia tersenyum cerah

" karena kau lebih suka pedang, daripada boneka boneka itu kan?" tanya Arthur yakin, ia tau benar apa yang diinginkan dan di sukai oleh saudara perempuan nya itu.

" Hehe, itu benar" jawab Camelia. " Oh ya, apa kakak mau ikut kami ke kamar ku juga?"

" Untuk apa aku ikut kalian para gadis, aku akan pergi ke kelas ku. Hari ini aku dan kak Dimitri ada kelas pengetahuan sosial " jelas Arthur

" Oh baiklah, sampai jumpa kakak "

" Kau juga harusnya pergi ke kelas, dasar bodoh " gerutu Arthur

" Apa?!! kakak.. " Camelia cemberut

Arthur dan Dimitri pun berjalan menuju ke ruang belajar mereka. Sementara itu Camelia dan Annelise sudah sampai di depan pintu kama Camelia yang megah dan mewah. Saat akan membuka pintu kamarnya, Camelia merasakan ada sesuatu yang aneh dari ujung lorong itu.

Camelia menengok ke ujung lorong, tepat disana tersimpan pedang keramat milik Alexander. Dan ruangan itu di kunci, tidak boleh ada seorang pun yang masuk ke dalam sana.

SLING

" Aneh, barusan aku melihat ada cahaya merah disana? tapi kenapa cahayanya menghilang?" gumam Camelia kebingungan

" Ada apa Lia?" tanya Annelise

" Kakak, apa kau melihat sesuatu dari pintu yang ada di ujung lorong ini?" tanya Camelia

" Tidak, aku tidak melihat apa-apa. Tapi tempat itu sangat seram ya " Annelise melihat ke arah pintu yang di gembok itu

Aku semakin penasaran dengan apa yang ada di dalamnya? haruskah aku coba kesana? aku yakin aku melihat cahaya disana.

" Camelia! kau tidak berfikir yang macam-macam kan?" tanya Annelise yang keheranan melihat ekspresi jahil dan penasaran yang tersirat di wajah Camelia

" Kakak, sebenarnya aku memang berfikir macam macam " Camelia tersenyum jahil, ia sangat penasaran dengan apa yang ada di pintu terlarang itu.

Gadis kecil itu tak mampu menahan rasa penasaran nya lagi, Camelia mengambil kunci pintu ujung lorong itu secara diam-diam dari Daniel yang sedang istirahat tidur siang di kamarnya. Annelise juga menemaninya, berkali-kali ia mengingatkan Camelia agar jangan berbuat macam-macam. Tapi, Camelia tidak mendengar kan Annelise.

Karena khawatir dengan Camelia, Annelise mengikuti Camelia pergi ke pintu yang ada di ujung lorong itu.

" Lia, apa kau yakin akan melakukan ini? apa Raja Alexander tidak akan marah?" tanya Annelise takut

" Kalau ayahku marah, itu biarlah jadi urusan ku " kata Camelia tidak pantang menyerah

" Kau sama sekali tidak ada takutnya ya " Annelise heran pada Camelia.

Camelia membuka pintu itu dengan mudah, lalu ia masuk ke dalam pintu itu. Beruntung nya, hari itu tidak ada pengawal satu pun yang berjaga di sekitar kamar Camelia dan lorong itu, karena mereka yakin bahwa tidak ada yang bisa pelindung sihir yang di pasang Alexander di pintu itu.

Camelia bisa masuk ke dalam ruangan itu, tapi Annelise tidak bisa masuk, dan terus terpental saat mencoba memasukinya. " Seperti nya ini lingkaran sihir yang dipasang oleh ayahmu, aku tidak bisa masuk kesana "

" Jangan khawatir kak, setelah aku memastikan apa yang ada di dalam sini. Aku akan segera keluar kok " Camelia tersenyum

" Camelia, lebih baik kau keluar dari ruangan itu. Aku merasakan firasat yang tidak baik " Annelise cemas

" Kakak tenang saja, aku akan baik-baik saja. Kakak tunggu saja disitu "

" Lia, kau benar-benar keras kepala !" Annelise mulai kesal dengan sikap Camelia.

Gadis kecil itu memasuki lebih dalam ke ruangan itu, ia melihat pedang berukuran besar, dengan kristal menyala nyala berwarna merah.

Ternyata ini adalah pedang yang pernah paman Gustaf katakan. Pedang yang menyegel Raja iblis itu. Pedangnya sangat bagus.

Camelia memegang pedang itu, dan memainkan nya. Pedang itu cukup berat untuk ukuran pedang biasa. Lalu cahaya merah dari kristal yang ada di pedang itu semakin membesar dan menyala-nyala.

" A-Apa yang terjadi?" tanya Camelia kebingungan.

Pedang itu gemetaran ditangannya, bergerak-gerak. Hingga Camelia menjatuhkan nya ke lantai

PRAKK

BUKK

" Ahhh "

Camelia juga ikut terjatuh, tak sengaja tangannya tersayat pedang itu dan berdarah. Darah nya mengucur pada kristal berwarna biru yang ada di pedang itu. Kristal biru itu berubah warna menjadi merah.

" Darah...." Gumam Camelia sambil melihat tangannya yang terluka. Ia kaget melihat pedang itu

" Kenapa kau berteriak Lia? apa kau baik-baik saja??!" tanya Annelise dari luar ruangan itu, ia tampak panik

🍂🍂🍂

Di dalam dunia iblis, Lucifer terbangun dan merasakan sesuatu di dalam dirinya. Sesuatu yang akan bangkit. Apa harinya sudah tiba untuk bangkit kembali dan berada di dunia manusia?

Tapi siapa yang membangkitkan nya? mungkinkah Leticia kembali untuk membangkitkan nya? begitulah pikir Lucifer. Karena hanya darah dari orang yang melakukan perjanjian darah dengannya yang bisa membangkitkan nya. Ia melihat sebuah cahaya misteriusnya yang terang di hadapannya.

Sebuah suara misterius dan menggema berbicara pada Lucifer.

Ini waktunya Lucifer. Kau sudah menunggu nunggu untuk hari ini bukan?

" Apa aku akan bangkit kembali?" tanya Lucifer sambil tersenyum menyeringai

Ya itu benar.

" Bisakah aku memilih kali ini? aku tidak mau menjadi Raja iblis "

Haha, kau lucu sekali. Ini sudah takdir mu.

" Aku ingin menjalani kehidupan yang tidak abadi. Aku tidak ingin kesepian lagi, aku ingin mencintai dan dicintai, aku ingin punya hati !" seru Lucifer

Lucifer tersenyum pahit, ia seperti nya teringat seseorang yang pertama kali membuat nya jatuh cinta. Dan dia adalah seorang manusia, gadis cantik bernama Leticia yang pernah menjadi tawanan nya.

Baiklah, aku izinkan kau merasakan kehidupan yang seperti itu. Maka, kali ini kau akan bereinkarnasi menjadi manusia.

" Kali ini? apa itu artinya nanti aku akan menjadi iblis kembali?" tanya Lucifer agak kecewa

Jangan tawar menawar dengan ku Lucifer, aku berikan kau kesempatan terakhir. Kau tetap keluar menjadi Raja iblis, atau menjadi manusia sementara waktu?

" Raja neraka, kau benar-benar kejam. " Lucifer tersenyum menyeringai

Apa pilihan mu?

" Aku ingin bertemu lagi dengan Leticia, artinya aku setuju menjadi manusia. " Lucifer tersenyum

Baik.

WUSH

SLING

Sebuah cahaya menelan Lucifer, dan Raja iblis itu menghilang dari dunia iblis.

Kau akan menyesal Lucifer, bahkan menjadi manusia pun tidak menjamin kau bisa bahagia. Mari kita lihat, takdirmu akan seperti apa kedepannya.

...--***---...

.

Hai Readers! gimana nih ceritanya sampai sini? seru gak?

Jangan lupa dong kalau udah baca, like, komen, vote dan kasih gift nya juga boleh. Biar tambah semangat menulis author nya 😘😘😊

Terpopuler

Comments

Ramadhani Kania

Ramadhani Kania

si Camelia bikin errosi dg keras kepalanya...😡

2022-10-15

1

Inha

Inha

lanjut

2021-12-21

1

Bagas Nugroho

Bagas Nugroho

😭😭😭😭😭😭🤧

2021-12-13

1

lihat semua
Episodes
1 Takdir
2 Pedang keramat
3 Master bertopeng
4 Hubungan saudara yang retak
5 Kainer curiga
6 Ketahuan
7 Pendekatan
8 Ingatan kembali
9 Hadirnya rival cinta
10 Bangsa iblis telah bangkit
11 Mimpi Camellia
12 Penyamaran
13 Permainan Kainer
14 Kainer mulai luluh
15 Ada yang cemburu
16 Terbongkar
17 Camellia kecewa
18 Kau musuhku!
19 Kastil iblis
20 Menjadi tawanan
21 Biarkan aku pergi
22 Membangkang!
23 Rubah merah
24 Pengumuman buat pembaca
25 Siapa orang ketiga?
26 Aku merindukan Camellia
27 Ramalan dan takdir
28 Kau percaya padaku
29 Penyelamatan
30 Aku harus mendapatkan nya kembali!
31 Darah Camellia
32 Perjalanan kembali ke Brilla
33 Melamar
34 Patah hati
35 Masih memikirkan mu
36 Meminta izin
37 Kau sudah gila!
38 Cerita masa lalu
39 Menikah? jangan mimpi
40 Sepasang sayap
41 Jaminan dan syarat
42 Salam perpisahan
43 Peringatan Gloria
44 Kainer berubah
45 Istana pragma
46 Menagih janji
47 Berdebar
48 Buka hati
49 Keith minta maaf
50 Putri yang cantik
51 Pernyataan Annelise
52 Jalan-jalan
53 Kebenaran Alexander
54 Meminta restu
55 Terimakasih Kainer
56 Poison
57 Kisah Rayden
58 Camellia tidak sadar
59 Godaan
60 Camellia siuman
61 Cermin ajaib
62 Dimitri Arthur ke dunia iblis
63 Pulang ke istana
64 Penobatan Dimitri
65 Keith di penjara
66 Berselisih
67 Kambuh
68 Pemberontakan(1)
69 Pemberontakan (2)
70 Pemberontakan (3)
71 Menyerahkan tahta
72 Perang lagi? (End season 1)
73 Bab 1. Camellia Death (Season 2)
74 Bab 2. Pekerjaan baru
75 Bab 3. Penyambutan karyawan baru
76 Bab 4. Pesta penyambutan
77 Bab 5. Bertanggungjawab lah
78 Bab 6. Perjanjian
79 Bab 7. Brother complex
80 Bab 8. Potongan ingatan
81 Bab 9. Ingat (1)
82 Bab 10. Aku ingat semuanya
83 Bab 11. Umur panjang Gloria
84 Bab 12. Aku akan melindungi mu
85 Bab 13. Tuan tidak tahu sopan santun
86 Bab 14. Mata merah
87 Bab 15. Bertemu keluarga Violetta
88 Bab 16. Kunjungan ke rumah Violet
89 Bab 17. Cinta pandangan pertama
90 Bab 18. Pagi buta ke kantor
91 Bab 19. Hampir tertabrak
92 Bab 20. Ciuman
93 Bab 21. Menerobos
94 Bab 22. Wanita lain
95 Bab 23. Tidak mungkin!
96 Bab 24. Gloria help
97 Bab 25. About pregnancy
98 Bab 26. Kau siapa?
99 Bab 27. Aku iblis
100 Bab 28. Married (End)
101 Bab 29. Baby Twins
102 Bab 30. Happy ending
103 Pengumuman penting!
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Takdir
2
Pedang keramat
3
Master bertopeng
4
Hubungan saudara yang retak
5
Kainer curiga
6
Ketahuan
7
Pendekatan
8
Ingatan kembali
9
Hadirnya rival cinta
10
Bangsa iblis telah bangkit
11
Mimpi Camellia
12
Penyamaran
13
Permainan Kainer
14
Kainer mulai luluh
15
Ada yang cemburu
16
Terbongkar
17
Camellia kecewa
18
Kau musuhku!
19
Kastil iblis
20
Menjadi tawanan
21
Biarkan aku pergi
22
Membangkang!
23
Rubah merah
24
Pengumuman buat pembaca
25
Siapa orang ketiga?
26
Aku merindukan Camellia
27
Ramalan dan takdir
28
Kau percaya padaku
29
Penyelamatan
30
Aku harus mendapatkan nya kembali!
31
Darah Camellia
32
Perjalanan kembali ke Brilla
33
Melamar
34
Patah hati
35
Masih memikirkan mu
36
Meminta izin
37
Kau sudah gila!
38
Cerita masa lalu
39
Menikah? jangan mimpi
40
Sepasang sayap
41
Jaminan dan syarat
42
Salam perpisahan
43
Peringatan Gloria
44
Kainer berubah
45
Istana pragma
46
Menagih janji
47
Berdebar
48
Buka hati
49
Keith minta maaf
50
Putri yang cantik
51
Pernyataan Annelise
52
Jalan-jalan
53
Kebenaran Alexander
54
Meminta restu
55
Terimakasih Kainer
56
Poison
57
Kisah Rayden
58
Camellia tidak sadar
59
Godaan
60
Camellia siuman
61
Cermin ajaib
62
Dimitri Arthur ke dunia iblis
63
Pulang ke istana
64
Penobatan Dimitri
65
Keith di penjara
66
Berselisih
67
Kambuh
68
Pemberontakan(1)
69
Pemberontakan (2)
70
Pemberontakan (3)
71
Menyerahkan tahta
72
Perang lagi? (End season 1)
73
Bab 1. Camellia Death (Season 2)
74
Bab 2. Pekerjaan baru
75
Bab 3. Penyambutan karyawan baru
76
Bab 4. Pesta penyambutan
77
Bab 5. Bertanggungjawab lah
78
Bab 6. Perjanjian
79
Bab 7. Brother complex
80
Bab 8. Potongan ingatan
81
Bab 9. Ingat (1)
82
Bab 10. Aku ingat semuanya
83
Bab 11. Umur panjang Gloria
84
Bab 12. Aku akan melindungi mu
85
Bab 13. Tuan tidak tahu sopan santun
86
Bab 14. Mata merah
87
Bab 15. Bertemu keluarga Violetta
88
Bab 16. Kunjungan ke rumah Violet
89
Bab 17. Cinta pandangan pertama
90
Bab 18. Pagi buta ke kantor
91
Bab 19. Hampir tertabrak
92
Bab 20. Ciuman
93
Bab 21. Menerobos
94
Bab 22. Wanita lain
95
Bab 23. Tidak mungkin!
96
Bab 24. Gloria help
97
Bab 25. About pregnancy
98
Bab 26. Kau siapa?
99
Bab 27. Aku iblis
100
Bab 28. Married (End)
101
Bab 29. Baby Twins
102
Bab 30. Happy ending
103
Pengumuman penting!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!