Shock

"Gue akan ganti tas Lu." kata Dika menatap ke arah Dira dan tas Dira bergantian.

"Gak perlu." saut Dira tangannya sibuk memasukkan tas slempang dari anyaman daun pandan berduri.

"Gue akan tanggungjawab, jadi gue akan ganti tas lu dengan tas baru yang persis kayak punya lu." janji Dika santai.

"Awas lu!" usir Dika kepada Nisa yang duduk di bangkunya.

"Pelit lu!" dengus Nisa kesal dengan sikap kasar Dika.

"Lu nggak akan bisa ngedapetin tas seperti yang gue punya kayak gini, walaupun lo harus ke ujung dunia sekalipun." ucap Dira kesal dengan sikap sok Dika.

"Tas kayak punya lu itu banyak banget dijual nggak di online ataupun di offline." debat Dika tanpa berbalik badan.

"Kuy! minyak debat pagi," seloroh Robi.

"Diam lu!" suara Dira dan Dika bersamaan.

"Ups! Twins D kompak nih yee!" canda agung makin membuka seisi kelas bertambah riuh dengan tawa mereka.

Wajah Dira seketika merah karena malu jadi bahan tertawaan teman sekelasnya sementara Dika terlihat keep a cool face nya tak peduli.

"Dasar sombong!" cela Dira mendengus kesal.

Mendengar kata-kata Dira membuat Dika berbalik badan menatap tajam mata Dira.

"Denger ya! Gue bukannya sombong, gue cuma mau ganti tas yang udah gue rusakin punya lu. Kenapa lu bilang gue sombong?" protes Dika.

"Hello! Denger juga ya! Gak semua barang bisa lu beli pakai uang. Salah satunya tas gue." cecar Dira mulai tak bisa menahan emosi nya.

"Lah emang kenapa, tas lu limit edition?" tanya Dika.

"Lebih dari itu arrogant boy." jawab Dira wajah juteknya dan melipat kedua tangannya di depan dada.

"Udah jangan muter-muter! Lu sebut aja di mana lu beli tas itu, gue akan cari walaupun itu tempatnya jauh sekalipun." tantang Dika.

Dira menarik nafas dan menghembuskan nya dengan kasar, sikap Dika benar-benar membuat Dira merasa sebal dengan cowok angkuh di depan nya.

"Dengar ya guys. Tas ini nggak dijual di toko manapun di seluruh dunia karena tas ini yang bikin adalah Oma gue paham lu sekarang!" ucap Dira menatap Dika sinis.

Dika terlihat kaget tapi dia cepat bisa menguasai dirinya lalu dia berkata." Oke kalau gitu gue akan temui Oma lu, supaya Oma lo mau bikinin tas yang baru buat elu kalau perlu gue akan mohon sama Oma lu." balas Dika tak mau kalah.

"Wah makin seru nih minyak paginya." celetuk Hans yang sedari tadi Asyik dengan smartphone di tangannya.

Begitu juga dengan murid lain kelas Xll IPS 2 begitu serius menyimak debat antara Dira dan Dika. Ego membuat keduanya menjadi tidak malu lagi berdebat di hadapan teman-teman mereka, mereka berdua benar-benar sudah masa bodoh.

"Sombong amat lu belum tau di mana Oma gue dah nantangin." cibir Dira.

"Udah nggak usah banyak ngomong lu Sherlock rumah Oma lu berada pulang sekolah gue bakal datang ke tempat Oma lu tinggal." balas Dira.

Dira mengirim lokasi Sherlock ke nomor HP wa Dika, Dika langsung melihat lokasi Sherlock itu.

"Oma lu tinggal dekat pemakaman? Kok lokasinya di Tanah Kusir tempat pemakaman?'" tanya Dika tak paham dan bingung.

"Ciput lo jangan bercanda ya ama gue!" ujar Dika.

"Siapa yang bercanda Emang rumah Oma gua ada di situ," saut Dira santai.

"Maksud lu Oma lu-"lit

"Ya Oma gue udah dimakamkan di situ tiga tahun lalu, kalau lu bisa ketemu Oma, gue nggak perlu tas itu, gue cuma pengen bisa ketemu sama Oma." kata-kata Dira membuat Dika seketika terdiam.

"Sorry, gue bener-bener minta maaf." Dika terdengar tulus meminta maaf.

"Dah lah lupain." saut Dira berdiri dari duduk nya berjalan keluar.

"RA! TUNGGU!" teriak Nisa memanggil Dira dan berlari mengejarnya.

"Ka?" ucap Robi bersimpati kepada sahabat nya.

Dika beranjak dari duduknya berjalan ke luar tapi di hadang Hans yang merentangkan tangannya.

"Kemarin lu udah bolos dan lagi di cari Bu Tika jadi gue minta hari ini lu tunda bolos lu dulu ampe lusa. Gue gak mau sohib gue kena skors." kata Hans berdiri tegak.

"Minggir lu!" perintah Dika tapi tak di hiraukan Hans.

Agung dan Robi pun ikutan menghadang Dika

"GUE BILANG MINGGIR!!" teriak Dika bergema di seluruh ruangan kelas.

"DIKA KENAPA TERIAK DALAM KELAS! IKUT SAYA KE KANTOR!" teriak Pak Yogi dengan suara khas barito nya membuat suasana kelas mendadak senyap seketika.

Robi dan Hans menggeser posisinya memberi jalan kepada Dika. Dika berjalan mengikuti langkah Pak Yogi menuju kantor wakil kepala sekolah.

***

Di toilet sekolah.

Dira membasuh wajahnya dan membasahi bagian depan rambutnya dia benar-benar ingin mendinginkan isi kepalanya.

"Ra" panggil Nisa menyentuh pundak Dira.

"Hmm," jawab Dira.

"Bete ya?" tanya Nisa hati-hati.

"B_aja." saut Dira memandang wajahnya di kaca wastafel yang selebar permadani.

"Dika emang orangnya ngeselin juga nyebelin dia juga cowok yang jutek sombong pokoknya semua Sisi jelek ada dalam diri dia, tapi sebenarnya dia orang yang perhatian dan care, dia juga solider kok sama teman. Jadi lu jangan ambil hati ya Ra." bujuk Nisa menenangkan Dira.

"Sabar itu bukan perkara mudah, sebab ia merupakan ilmu tingkat tinggi. Lu harus belajar setiap hari dan latihan setiap waktu. Belum lagi kalau ujiannya yang kek gini datang nya sering mendadak lu jangan gampang nyesek Ra.” nasehat Nisa.

"Nis, lu tadi di rumah sarapan apa?" tanya Dira memasang wajah serius.

"Gue telat gak sempat sarapan Ra." saut Nisa dengan mulut mencebik.

"Oh pantas, terlalu banyak angin yang masuk bikin isi kepala lu jadi sejuk buat di simak hehehe." canda Dira terkekeh.

"Iihh! nih anak oleng isi kepala nya pantesan aja hantu pada demen ama lu Ra. Dah yuk ke kelas tar kena hukum lagi kek waktu itu." ajak Nisa menarik tangan Dira.

Saat keduanya hendak keluar pintu kamar mandi, Nisa menahan langkah kakinya.

"Ra, lu denger gak suara orang merintih?" tanya Nisa menajamkan pendengaran nya.

"Hooh, sapa ya? Kayak nya dari toilet yang ujung Nis." jawab Dira hati nya mulai berdesir ingat kejadian Arwah Hapsari keluar dari toilet.

"Liat gih Ra." suruh Nisa mendorong tubuh Dira.

Dira berbalik badan ingin keluar dari toilet tapi Nisa menarik krah baju belakang nya.

"Lu kenapa malah kabur? cemen amat sih lu!" seru Nisa.

"Gue nggak mau liat, lu aja Nis yang buka tuh toilet!" tolak Dira melepaskan tangan Nisa dari krah bajunya.

"Ya udah, gue yang liat, tapi awas jangan ampe lu kabur! Stay di sini!" perintah Nisa sambil menunjuk Dira dengan telunjuknya.

Dira mengangguk. Nisa mulai berjalan mendekati toilet paling ujung. Dada Nisa deg degan adrenalin tubuh nya tiba-tiba tak terkontrol karena tegang seluruh syarafnya. Bulu kuduk Nisa mulai berdiri, suara rintihan semakin jelas.

Tok tok tok

"Siapa di dalam? Halo!" teriak Nisa.

"Hiiiihiiiihiii... " rintihan makin terdengar.

Nisa menekan handle pintu dan begitu pintu di buka Nisa menutup mulutnya dengan mata membulat seperti mau keluar sambil berteriak.

"Aaaaa!"

Dira langsung berlari melihat toilet ujung dan Dira pun berteriak

"TOLOOONG!!!"

...😱😱😱😱😱😱😱😱...

Apa yang dilihat mereka berdua hingga keduanya benar-benar shock untuk yang masih pengen tahu ikuti episode selanjutnya titipan mata arwah.

Terima kasih untuk like vote Gift dan juga komentarnya dukung terus kakak🙏

Terpopuler

Comments

ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄ʰᶦᵃᵗ

ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄ʰᶦᵃᵗ

wahhh dia bisa ketemu sama Oma nya Dira hebat km

2024-11-10

0

💜⃞⃟𝓛 ༄༅⃟𝐐🇺𝗠𝗠𝗜ᴰᴱᵂᴵ 🌀🖌

💜⃞⃟𝓛 ༄༅⃟𝐐🇺𝗠𝗠𝗜ᴰᴱᵂᴵ 🌀🖌

Nisa sok berani, padahal kalau lihat bisa....

2024-08-01

0

💜⃞⃟𝓛 ༄༅⃟𝐐🇺𝗠𝗠𝗜ᴰᴱᵂᴵ 🌀🖌

💜⃞⃟𝓛 ༄༅⃟𝐐🇺𝗠𝗠𝗜ᴰᴱᵂᴵ 🌀🖌

Dika ini lola mikir nya, oma nya tuh sudah almarhum 🙄

2024-08-01

0

lihat semua
Episodes
1 Gara-gara Lupa Softlens
2 Satu Kelas
3 Rahasia Bangku Kosong
4 Permulaan Teror
5 Hantu Perpustakaan
6 Pinjamkan Tubuhmu
7 Masuknya Arwah Hapsari Ke Tubuh Dira
8 Di Hukum
9 Dandelion
10 MINE MARS
11 Kita Beda Alam
12 Ini Bukan Mimpi Mars
13 Petunjuk Yang Hilang
14 Bolos
15 Raga Itu Bukan Milikku.
16 Ngambek
17 Putus
18 Siapa Pemilik Suara Barito
19 Shock
20 Ratu Sekolah Bikin Heboh
21 Putus Pelan-pelan.
22 Deal, Dika dan Dira
23 Jangan Nangis
24 Ketemunya Barang Bukti
25 The Killer Teacher
26 Hmm Manis Senyumnya
27 Pembunuh!!
28 Leo
29 Teror Kembali Datang
30 Hapsari Cemburu
31 Jangan Ambil Mars!
32 Kepribadian Selena
33 Bukan Urusan Ku
34 Teror Yang Terus Terulang
35 Pilihan Yang Sulit Untuk Dira
36 Perjanjian 7 Hari
37 Aku Bukan Dia
38 Hapsari Arwah Bucin
39 Kebencian Leo
40 Kunti Kelaparan
41 Tabrak Lari
42 Hans?
43 Luka Seorang Ibu
44 Pura-pura Amnesia
45 Pawang Segalanya
46 DI DERA CEMBURU BUTA
47 INGATAN ITU KEMBALI
48 IDENTITAS PEMBUNUH HAPSARI
49 Dika di lema
50 Cinta Dan Cemburu
51 Dendam Hapsari
52 Karma Obsesi Ardan
53 KEMBALI TERSANDERA ARWAH
54 EGO YANG KEJAM
55 KU BUAT KAU CEMBURU
56 PERTEMPURAN DUA ARWAH
57 PEMILIK MATA ARWAH
58 AMARAH DIKA
59 Rencana Biadab Ratu Drama
60 KEPUTUSAN YANG SULIT
61 HAPSARI TERPERANGKAP
62 Jebakan Leo
63 Nyawa Di ujung Besi
64 TEROR DI MALAM SUNYI
65 Dada penenang Hati
66 Akhir Sang Jagal
67 TEROR DI BALIK KEMATIAN
68 PUNCAK BALAS DENDAM
69 Malam Ketakutan Selena
70 TEROR YANG MASIH BERLANJUT
71 PERASAAN YANG MULAI TERUNGKAP
72 MOTIF SELENA MULAI TERKUAK
73 TEROR DI RUMAH SAKIT
74 AKHIR HIDUP SANG PEMBUNUH
75 Tak Ada Tempat Untuk Sembunyi
76 Pak Mamat
77 Jebakan Untuk Pak Mamat
78 Jauhi Mars
79 Kecewa
80 Keinginan Terakhir
81 Rasa Yang Hilang
82 Good Bye My Lovely
83 Thanks And Sorry
84 Kepergian, Rahasia Dan Pengorbanan
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Gara-gara Lupa Softlens
2
Satu Kelas
3
Rahasia Bangku Kosong
4
Permulaan Teror
5
Hantu Perpustakaan
6
Pinjamkan Tubuhmu
7
Masuknya Arwah Hapsari Ke Tubuh Dira
8
Di Hukum
9
Dandelion
10
MINE MARS
11
Kita Beda Alam
12
Ini Bukan Mimpi Mars
13
Petunjuk Yang Hilang
14
Bolos
15
Raga Itu Bukan Milikku.
16
Ngambek
17
Putus
18
Siapa Pemilik Suara Barito
19
Shock
20
Ratu Sekolah Bikin Heboh
21
Putus Pelan-pelan.
22
Deal, Dika dan Dira
23
Jangan Nangis
24
Ketemunya Barang Bukti
25
The Killer Teacher
26
Hmm Manis Senyumnya
27
Pembunuh!!
28
Leo
29
Teror Kembali Datang
30
Hapsari Cemburu
31
Jangan Ambil Mars!
32
Kepribadian Selena
33
Bukan Urusan Ku
34
Teror Yang Terus Terulang
35
Pilihan Yang Sulit Untuk Dira
36
Perjanjian 7 Hari
37
Aku Bukan Dia
38
Hapsari Arwah Bucin
39
Kebencian Leo
40
Kunti Kelaparan
41
Tabrak Lari
42
Hans?
43
Luka Seorang Ibu
44
Pura-pura Amnesia
45
Pawang Segalanya
46
DI DERA CEMBURU BUTA
47
INGATAN ITU KEMBALI
48
IDENTITAS PEMBUNUH HAPSARI
49
Dika di lema
50
Cinta Dan Cemburu
51
Dendam Hapsari
52
Karma Obsesi Ardan
53
KEMBALI TERSANDERA ARWAH
54
EGO YANG KEJAM
55
KU BUAT KAU CEMBURU
56
PERTEMPURAN DUA ARWAH
57
PEMILIK MATA ARWAH
58
AMARAH DIKA
59
Rencana Biadab Ratu Drama
60
KEPUTUSAN YANG SULIT
61
HAPSARI TERPERANGKAP
62
Jebakan Leo
63
Nyawa Di ujung Besi
64
TEROR DI MALAM SUNYI
65
Dada penenang Hati
66
Akhir Sang Jagal
67
TEROR DI BALIK KEMATIAN
68
PUNCAK BALAS DENDAM
69
Malam Ketakutan Selena
70
TEROR YANG MASIH BERLANJUT
71
PERASAAN YANG MULAI TERUNGKAP
72
MOTIF SELENA MULAI TERKUAK
73
TEROR DI RUMAH SAKIT
74
AKHIR HIDUP SANG PEMBUNUH
75
Tak Ada Tempat Untuk Sembunyi
76
Pak Mamat
77
Jebakan Untuk Pak Mamat
78
Jauhi Mars
79
Kecewa
80
Keinginan Terakhir
81
Rasa Yang Hilang
82
Good Bye My Lovely
83
Thanks And Sorry
84
Kepergian, Rahasia Dan Pengorbanan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!