Pinjamkan Tubuhmu

"Robi bangun! Robi! Robi bangun!"

Samar-samar Robi mendengar suara yang memanggil namanya tapi matanya masih terasa berat, hidungnya mencium aroma minyak kampak hingga terasa sampai tenggorokan dan kepalanya.

"Aahh," keluh Robi sambil berusaha membuka manik matanya.

"Rob, Lu gak papa?" Satu suara yang sangat ia kenal dan seketika membuat Robi terbangun lalu memeluk pemilik suara itu.

"Tolong Gue Dik! Hantu itu mau nangkap Gue?Ada tangan tapi gak ada badan, tangan buntung itu mau narik kaki Gue, huahuaaa." tangis Robby pecah dengan suara gemetar dalam pelukan Dika.

Dika sebetulnya risih mendapat perlakuan seperti ini dari Robi, apalagi ini di ruang UKS dimana beberapa guru dan petugas UKS memperhatikan mereka.

"Rob, udah nggak ada hantu lo aman sekarang," Dika menenangkan Robi dengan menepuk pundaknya.

Beberapa saat kemudian Robi melepaskan pelukannya dari Dika.

"Ka, serius tadi Gue liat bantu di perpustakaan," kata Robi masih terlihat takut di wajahnya.

"Udah jangan di inget itu cuma mimpi buruk Lo aja," Dika menepis kata-kata Robi.

"Lo nggak percaya Gue ya, Lo pikir Gue ngehalu semua ini?" protes Robi tidak terima.

"Bukan begitu Rob," Dika kualahan menenangkan Robi.

"Apa bapak ibu guru juga yang di sini nggak percaya apa yang Robi lihat dan Robi bilang?" Robi berkata sambil memandang satu persatu orang yang ada di ruang UKS.

"Terserah kalau kalian semua gak percaya!" ucap Robi kecewa lalu turun dari ranjang dan pergi keluar bukan menuju kelas tapi keluar sekolah.

***

Dira menunggu jemputan Mamanya di area tunggu penumpang dekat parkiran. Saat memperhatikan siswa-siswi yang antri mengambil kendaraan mata Dira tak sengaja menangkap sosok Dika yang sedang yang mengeluarkan motornya dari parkir diikuti oleh Selena.

"Pasangan yang serasi," kata-kata itu tiba-tiba meluncur dari bibir Dira.

"Apanya yang serasi," suara arwah Hapsari tiba-tiba terdengar jelas di telinga Dira bersamaan dengan berhembusnya Hawa dingin membuat Dira langsung bergidik.

Dira menoleh ke belakang matanya langsung membulat karena terkejut saat melihat sosok arwah Hapsari sudah berdiri di belakangnya dengan mata hitam nnya menatap tajam ke arah Dika dan Selena.

"Astagfirullah!" Dira teriak sambil melompat membuatnya terjatuh dari kursi tempat duduknya.

.

Dua siswi yang kebetulan sedang melintas ikut terkejut mendengar teriakan Dira lalu memperhatikan Dira dan kemudian saling berbisik

"Gak waras,"

"Aneh,"

Dua kata yang membuat keberanian Dira muncul saat mendengar 2 siswa mengatakan hal yang miring tentang dirinya.

"Sampai Kapan kamu akan menggangguku terus?" tanya Dira kesel.

Arwah Hapsari mengacuhkan pertanyaan Dira tatapan matanya tetap tertuju pada Dika yang sudah mulai keluar dari area parkir dengan membonceng Selena yang memeluk erat pinggang Dika.

"Harusnya aku yang ada di situ." lirih suara Hapsari ada kepiluan yang sangat dalam.

Mata arwah Hapsari selalu mengalirkan air mata darah di pipi putih piasnya.

"Alam kalian udah beda." Dira menjawab datar.

"Pinjamkan tubuhmu, aku ingin sekedar menyapanya," Hapsari menatap tajam mata Dira dengan mata hitamnya.

"Nggak mau! Jangan sekali-kali kamu masuk dalam tubuhku!" ancam Dira dengan nada tegas tanpa mau menatap Hapsari yang melayang di depannya.

"Aku memaksa," Hapsari bersuara seakan ada persis di gendang telinga Dira.

"Apa hak kamu maksa ku, kita tidak punya hubungan apa-apa!" Dira kini berani menatap Hapsari.

""Aku bilang pinjamkan tubuhmu!" suara melengking Hapsari menusuk telinga Dira.

"PINJAMKAN AKU TUBUHMU!" pekik Hapsari kembali.

Kali ini membuat telinga Dira sampai berdengung. Napas Dira tersengal seperti habis lari puluhan kilometer.

"Apa sebetulnya mau mu dan buat apa kamu meminjam tubuhku!" Dira kini menjadi kesal, ia merasa kalau keberadaan di bawah tekanan arwah Hapsari sampai membuat harinya terganggu.

Dreettt

Notif pesan masuk ke HP Dira.

📥 Mama sudah ada di depan saya

Pesan dari Mamanya menjadi alasan buat Dira pergi meninggalkan arwah Hapsari. Dira lalu bergegas pergi meninggalkan area tunggu jemputan, begitu Dira melihat mobil mamanya dia pun berlari mempercepat langkahnya.

"Bagaimana hari pertama sekolah mu sayang?" tanya Lina penasaran.

"Ma," bila ingin sekali menceritakan tentang kejadian buruk selama di sekolah tapi dia mengurungkan niatnya

"Iya sayang, apa yang mau kamu katakan sayang," tanya Lina melirik Dira dari kaca spion.

"Nggak papa Ma, gak jadi," Dira memalingkan wajahnya menatap keluar jendela.

"Kalau aku cerita sama Mama pasti Mamah langsung memindahkan ku dari sekolahan itu, sementara aku masih ingin tahu kenapa semua hantu bisa hilang tanpa bisa kulihat saat aku bersentuhan dengan Andika," Dira membatin dalam dirinya dirinya.

"Serius, nggak ada apa-apa sayang?" tanya Lina ingin meyakinkan.

"Hooh," jawab Bira singkat.

Setelah 35 menit perjalanan dari sekolah Dira, mereka pun sampai di rumah. Dira langsung merebahkan tubuh nya di atas tempat tidur kesayangan sambil mendengarkan lagu cinta untuk starla yang diputar dari hp-nya. Dira mengecek grup WA dari keduai sahabat barunya.

Wacana (Wanita Cantik Mempesona)

Panda 🐼Imut

* Guys kalian tau gak ada ghibahan klo kriting liat penampakan di perpus 😱

Gulali pahit

* 😱🙄

Cenayang 😻

*Panda 🐼Imut

* Guys klean tau gk ada ghibahan klo kriting liat pnmpkan di perpus 😱

*Ciuz lo Nis🙄

@Cenayany 😻

* Gk boong✌

Gulali pahit

@semua org Ples jan bhs horor nap😭we sndri di rmh😭😭

Panda 🐼Imut

@Gulali pahit we sranin lu pke mommy pokoknya klo lu gk mau ngompol🤣🤣

Gulali pahit

@panda 🐼 imut

lu emng tmn gk da akhlak 😭 aws ja tr we gk ksh poster bru V😝😝

Panda 🐼Imut

@Gulali pahit jan gtu dong we cma bercnda🙏

"Sayang makan dulu sayang jangan main hp!" ternak Lina dari luar kamar Dira.

" Iya Mah bentar!" sahut Dira dari kamarnya.

Cenayang 😻

@ semua orang pay dlu ya

Dira matikan hp-nya dia langsung bergegas ke kamar mandi yang ada di kamarnya untuk membersihkan diri. Badannya segar saat keluar kamar mandi dengan mengenakan handuk kimono.

Selesai mengeringkan rambut dengan hair dryer dan mengoles tangan serta kakinya dengan pelembab kulit, Dira berniat mengambil baju santai yang ada di lemarinya. Saat membuka pintu lemari,...

Ceklek. Ngikkk... (suara pintu lemari)

"Aaaaa....," Dira langsung melepaskan tangannya dari gagang pintu lemari dan melompat ke belakang hingga tubuhnya jatuh di lantai.

"BANTUUU... AKUUUU!" kembali suara lengkingan arwah Hapsari membuat telinga Dira terasa sakit dan berdengung.

Dira merasa ngeri melihat tatapan mata Hapsari yang begitu terlihat marah. Kilau mata dengan lingkaran Hitam membuat hati Hapsari bergidik ngeri melihatnya.

Tok tok tok tok

"Dira! buka pintunya ada apa sayang!" teriak Lina dari luar kamar dengan suara cemas.

Dira segera merangkak untuk berdiri dan berlari menuju pintu kamar tanpa melihat kearah Hapsari saat pintu dibuka.

Pyaarrr...

Sebuah gelas melayang dengan sendirinya membentur pintu tepat di samping Dira.

...😱😱😱😱😱😱😱😱😱😱😱...

Teror terhadap Dira terus berlanjut dari arwah Hapsari. Apakah Dira akan menyerah dan mengikuti keinginan Arwah Hapsari yuk ikuti terus episode selanjutnya titipan mata arwah Terima kasih untuk gift foto dan juga like serta dukungan komentarnya

Terpopuler

Comments

ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄ʰᶦᵃᵗ

ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄ʰᶦᵃᵗ

sungguh mister ada apa dengan mereka berdua ????😌

2024-11-10

0

💜⃞⃟𝓛 ༄༅⃟𝐐🇺𝗠𝗠𝗜ᴰᴱᵂᴵ 🌀🖌

💜⃞⃟𝓛 ༄༅⃟𝐐🇺𝗠𝗠𝗜ᴰᴱᵂᴵ 🌀🖌

ets jurig, nuturkeun Nugi ka rompok 🤦‍♀️

2024-07-26

0

💜⃞⃟𝓛 ༄༅⃟𝐐🇺𝗠𝗠𝗜ᴰᴱᵂᴵ 🌀🖌

💜⃞⃟𝓛 ༄༅⃟𝐐🇺𝗠𝗠𝗜ᴰᴱᵂᴵ 🌀🖌

pertama mulai sekolah mengerti kan

2024-07-26

0

lihat semua
Episodes
1 Gara-gara Lupa Softlens
2 Satu Kelas
3 Rahasia Bangku Kosong
4 Permulaan Teror
5 Hantu Perpustakaan
6 Pinjamkan Tubuhmu
7 Masuknya Arwah Hapsari Ke Tubuh Dira
8 Di Hukum
9 Dandelion
10 MINE MARS
11 Kita Beda Alam
12 Ini Bukan Mimpi Mars
13 Petunjuk Yang Hilang
14 Bolos
15 Raga Itu Bukan Milikku.
16 Ngambek
17 Putus
18 Siapa Pemilik Suara Barito
19 Shock
20 Ratu Sekolah Bikin Heboh
21 Putus Pelan-pelan.
22 Deal, Dika dan Dira
23 Jangan Nangis
24 Ketemunya Barang Bukti
25 The Killer Teacher
26 Hmm Manis Senyumnya
27 Pembunuh!!
28 Leo
29 Teror Kembali Datang
30 Hapsari Cemburu
31 Jangan Ambil Mars!
32 Kepribadian Selena
33 Bukan Urusan Ku
34 Teror Yang Terus Terulang
35 Pilihan Yang Sulit Untuk Dira
36 Perjanjian 7 Hari
37 Aku Bukan Dia
38 Hapsari Arwah Bucin
39 Kebencian Leo
40 Kunti Kelaparan
41 Tabrak Lari
42 Hans?
43 Luka Seorang Ibu
44 Pura-pura Amnesia
45 Pawang Segalanya
46 DI DERA CEMBURU BUTA
47 INGATAN ITU KEMBALI
48 IDENTITAS PEMBUNUH HAPSARI
49 Dika di lema
50 Cinta Dan Cemburu
51 Dendam Hapsari
52 Karma Obsesi Ardan
53 KEMBALI TERSANDERA ARWAH
54 EGO YANG KEJAM
55 KU BUAT KAU CEMBURU
56 PERTEMPURAN DUA ARWAH
57 PEMILIK MATA ARWAH
58 AMARAH DIKA
59 Rencana Biadab Ratu Drama
60 KEPUTUSAN YANG SULIT
61 HAPSARI TERPERANGKAP
62 Jebakan Leo
63 Nyawa Di ujung Besi
64 TEROR DI MALAM SUNYI
65 Dada penenang Hati
66 Akhir Sang Jagal
67 TEROR DI BALIK KEMATIAN
68 PUNCAK BALAS DENDAM
69 Malam Ketakutan Selena
70 TEROR YANG MASIH BERLANJUT
71 PERASAAN YANG MULAI TERUNGKAP
72 MOTIF SELENA MULAI TERKUAK
73 TEROR DI RUMAH SAKIT
74 AKHIR HIDUP SANG PEMBUNUH
75 Tak Ada Tempat Untuk Sembunyi
76 Pak Mamat
77 Jebakan Untuk Pak Mamat
78 Jauhi Mars
79 Kecewa
80 Keinginan Terakhir
81 Rasa Yang Hilang
82 Good Bye My Lovely
83 Thanks And Sorry
84 Kepergian, Rahasia Dan Pengorbanan
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Gara-gara Lupa Softlens
2
Satu Kelas
3
Rahasia Bangku Kosong
4
Permulaan Teror
5
Hantu Perpustakaan
6
Pinjamkan Tubuhmu
7
Masuknya Arwah Hapsari Ke Tubuh Dira
8
Di Hukum
9
Dandelion
10
MINE MARS
11
Kita Beda Alam
12
Ini Bukan Mimpi Mars
13
Petunjuk Yang Hilang
14
Bolos
15
Raga Itu Bukan Milikku.
16
Ngambek
17
Putus
18
Siapa Pemilik Suara Barito
19
Shock
20
Ratu Sekolah Bikin Heboh
21
Putus Pelan-pelan.
22
Deal, Dika dan Dira
23
Jangan Nangis
24
Ketemunya Barang Bukti
25
The Killer Teacher
26
Hmm Manis Senyumnya
27
Pembunuh!!
28
Leo
29
Teror Kembali Datang
30
Hapsari Cemburu
31
Jangan Ambil Mars!
32
Kepribadian Selena
33
Bukan Urusan Ku
34
Teror Yang Terus Terulang
35
Pilihan Yang Sulit Untuk Dira
36
Perjanjian 7 Hari
37
Aku Bukan Dia
38
Hapsari Arwah Bucin
39
Kebencian Leo
40
Kunti Kelaparan
41
Tabrak Lari
42
Hans?
43
Luka Seorang Ibu
44
Pura-pura Amnesia
45
Pawang Segalanya
46
DI DERA CEMBURU BUTA
47
INGATAN ITU KEMBALI
48
IDENTITAS PEMBUNUH HAPSARI
49
Dika di lema
50
Cinta Dan Cemburu
51
Dendam Hapsari
52
Karma Obsesi Ardan
53
KEMBALI TERSANDERA ARWAH
54
EGO YANG KEJAM
55
KU BUAT KAU CEMBURU
56
PERTEMPURAN DUA ARWAH
57
PEMILIK MATA ARWAH
58
AMARAH DIKA
59
Rencana Biadab Ratu Drama
60
KEPUTUSAN YANG SULIT
61
HAPSARI TERPERANGKAP
62
Jebakan Leo
63
Nyawa Di ujung Besi
64
TEROR DI MALAM SUNYI
65
Dada penenang Hati
66
Akhir Sang Jagal
67
TEROR DI BALIK KEMATIAN
68
PUNCAK BALAS DENDAM
69
Malam Ketakutan Selena
70
TEROR YANG MASIH BERLANJUT
71
PERASAAN YANG MULAI TERUNGKAP
72
MOTIF SELENA MULAI TERKUAK
73
TEROR DI RUMAH SAKIT
74
AKHIR HIDUP SANG PEMBUNUH
75
Tak Ada Tempat Untuk Sembunyi
76
Pak Mamat
77
Jebakan Untuk Pak Mamat
78
Jauhi Mars
79
Kecewa
80
Keinginan Terakhir
81
Rasa Yang Hilang
82
Good Bye My Lovely
83
Thanks And Sorry
84
Kepergian, Rahasia Dan Pengorbanan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!