Putus

"Tak akan ada yang bisa menggantikanmu di hatiku meski saat ini kau bukan lagi milikku."

...~Selena~...

LIKE LIKE JANGAN LUPA KAKAK 🙏

...~~~~~~~~...

Dira perlahan membuka selimut matanya memandang punggung Hapsari.

"Kenapa Gue ampe berurusan ama hantu bucin, ribet amat ya elah hidup Gue." batin Dira kesal tapi gak tega juga hati nurani nya.

"Dah jangan drama mulu depan Gue. Gue kan udah janji bantu lu jadi ya mau gak mau harus Gue tepati." ucap Dira datar.

Hapsari langsung membalikkan badan dan tersenyum.

"Makasih Ra, Gue janji Gue akan ikuti aturan Lu. Asal Lu mau bantuin Gue dan pinjamin raga Lu Ra." ucap Hapsari bersemangat.

"Ya iya iya. Dah sekarang Lu pergi dah Gue pengen istirahat dan satu lagi jangan bikin ulah di rumah gue karena efek girang lu." pesan Dira kembali tidur meringkuk.

"Ohgyee, best friend." arwah Hapsari tiba-tiba hilang entah kemana.

***

Kangen membuat Hapsari pergi ke tempat favorit Dika dan dia saat masih hidup untuk menghabiskan waktu bersama.

"Mars, gak ada yang berubah dengan dirimu dan juga perasaan mu." Ucap Hapsari memandang tulisan Mars and Mine pada meja cafe yang terletak di lantai dua Galaksi Cinta Cafe.

Hapsari mengusap tulisan di meja itu berkali-kali.

air mata mengalir di pipi piasnya.

"Mars kenapa takdir begitu kejam dengan kita, salah apa gue ampe gue gak bisa bersama lagi sama lo." Hapsari merebahkan kepala nya di meja cafe.

Dika tidak langsung pulang ke rumah, dia pergi ke cafe tempat dulu dia dan Hapsari sering menghabiskan waktu bersama. Saat kakinya berhenti di depan Cafe yang bertuliskan Galaxy cinta cafe, Dika menatap tulisan besar yang terpampang menempel di dinding atap dengan huruf timbul yang sangat besar dan mudah dibaca orang.

"Mine udah lebih dari 6 bulan Gue gak pernah ke sini." bisik Dika seperti berbicara pada arwah Hapsari.

Dika melangkah masuk kedalam Cafe tak sedikit mata cewek-cewek yang sedang nongki di Cafe memperhatikannya, walaupun masih mengenakan seragam sekolah tapi penampilan Dika yang cool Dan juga wajahnya yang tampan tetap menjadi daya tarik kaum hawa di manapun dia berada.

Dika melangkah menaiki tangga, Dia menuju lantai atas tempat favoritnya bersama Hapsari saat berada di cafe ini, yaitu di sebuah meja yang berada di sudut dekat jendela yang mengarah ke pemandangan gunung di belakang Cafe.

"Mine, tempat itu enggak berubah sama sekali." gumam Dika.

"Mars!" panggil Hapsari saat tahu Dika yang sudah lama tidak datang ke cafe saat ini datang.

"Ternyata lu gak ngelupain tempat kenangan kita." ucap Hapsari mendongakkan wajahnya memandang Dika yang masih berdiri.

Tangan Dika meraba kursi yang biasa Hapsari duduki, jari-jarinya mengelus kursi yang terbuat dari kayu jati berwarna natural.Hapsari memejamkan matanya ingin sekali Hapsari merasakan sapuan tangan Dika, tapi itu tidak mungkin.

Dika menggigit bibir bawahnya, kesedihan mulai hadir di hatinya ada genangan di sudut matanya.

"Perih banget rasanya Mine, Gue nggak pernah ngebayangin kalo sekarang Gue di sini sendiri tanpa Lu," bisik Dika ada kesedihan yang mendalam yang menusuk ruang hatinya.

"Mars please jangan katakan itu gue ada di hadapan lo," ucap Hapsari ingin menyentuh tangan Dika tapi sia-sia seperti menyentuh angin.

Dika duduk beryandar di kursi yang berhadapan dengan kursi yang biasa Hapsari tempati. Dika meraba tulisan di meja bulat yang terdapat tiga kata. Tulisan itu membuat bibir nya tersenyum kecut antara sedih dan juga bahagia.

"MARS FOR MINE"

Dika mengusap tulisan itu bolak-balik lalu dia menarik nafas sambil memejamkan mata, bayangan wajah Hapsari menari-nari di pelupuk matanya.

Dika membuka hp-nya melihat galeri di mana foto dia dan Hapsari masih banyak sekali yang tersimpan, semua foto Itu disimpan dalam Aplikasi tersembunyi agar Selena tidak mengetahui.

"Mars lo masih simpan semua kenangan kita di foto itu." Hapsari bertambah sedih hatinya terasa sakit dan dadanya terasa sesak.

"Selena. Aku harus memberitahu dia kalau aku tidak bisa lagi meneruskan hubunganku dengannya." gumam Dika.

"Tapi apa alasan nya? Dia cewek yang baik. Kenapa juga gue terima perasaan dia." Dika mulai menyalahkan dirinya sendiri.

"Tapi kalau gue tunda ini bakal lebih menyakitkan buat dia." Dika merasa bingung dengan perasaannya sendiri.

"Bodoh! Bodoh banget Gue." gumam Dika.

"Bodoh kenapa Ka?" tanya suara yang familiar.

"Lena!" seru Dika langsung berdiri menatap wajah cantik di depannya yang tak lain wajah Selena.

"Selena." ucap Hapsari ikut kaget kenapa Selena tau tempat favorit mereka.

Hapsari menatap Dika ada rasa tidak suka, jangan jangan Dika yang memberitahu tentang tempat ini kepada Selena.

"Tadi di sekolah bilang kalo gue seorang di hati Mars napa tempat favorit dan rahasia di bagi tau ama Lena, boong banget sih cowok gak bisa di pegang ekornya. Isshh nyebelin." dengus Hapsari kesal dan bersiap menghilang.

"Lena kamu tahu dari mana gue di sini?" tanya Dika sedikit gugup karena kaget.

"Aku udah lama tau tempat ini kebetulan cafe ini milik tanteku." jawab Selena.

Hapsari menahan dirinya untuk pergi saat mendengar perkataan Dika dan Selena bahwa memang Dika tidak pernah memberi tahu tentang tempat rahasia mereka.

"Mars lu emang gak pernah berubah." puji Hapsari.

"Sorry Dik, bukan menguntit lo, kebetulan tadi pulang sekolah gue ada perlu sama tante gue dan gue liat lo lagi duduk sendiri disini." ungkap Selena.

"Nggak papa, gue juga nggak punya pikiran kok ke sana," saut Dika tersenyum tipis.

"Oh ya, lu mau minum apa? Atau lu makan sesuatu?" tanya Dika mulai tenang.

"Gak usah gue masih kenyang. btw lu masih lama gak di sini?" tanya Selena.

"Kenapa emang?" tanya Dika mengerutkan dahi.

"Pengen minta antar ke bookstore yang ada di seberang itu." jawab Selena sambil menunjuk bookstore di sebrang jalan.

"Emm, duduk dulu Len. Ada yang mau gue omongin sama lu," pinta Dika menarik kursi yang biasa di duduki Hapsari.

"Kek nya serius amat, ada apa Ka?" tanya Selena menatap manik mata Dika.

"Sebelumnya gue minta maaf jika apa yang nanti gue omongin ke lu sesuatu yang gak lu suka." ucap Dika berusaha untuk tenang.

Tidak mudah untuk seorang cowok memutuskan sepihak apalagi tidak ada alasan yang kuat.

"Gue bahagia karena selama ini lo mencurahkan seluruh cinta lu untuk gue. Namun, gue merasa tak pantas untuk dicintai oleh orang sebaik lu. Mungkin suatu saat akan ada orang lain yang lebih baik dari gue yang dapat memberikan keceriaan dan kebahagiaan untuk lu." ungkap Dika hati-hati agar tak menyakiti Selena.

"Apa ini artinya lu mutusin gue Ka?" suara Selena bergetar.

"Mungkin, saat ini lu berpikir jika gue adalah orang paling jahat di dunia. Namun lu perlu tahu keputusan untuk mengakhiri hubungan kita adalah keputusan yang paling baik yang harus gue ambil Len." ucap Dika dengan rasa bersalah.

"Maafin gue Len, gue nggak mau terlalu lama ngebohongin perasaan gue dan juga terlalu dalam ngasih harapan ke lu." lirih Dika mulai tertunduk wajahnya.

"Apa gue ngecewain lu Ka? Apa gue punya salah ama lu? please jawab gue Ka, gue mohon, hiks hiks hiks." suara Selena kini bercampur dengan isak tangis.

"Bukan lu yang salah tapi gue yang salah Len. hati gue masih ada Hapsari. Dan rasanya sulit untuk pindah ke lain hati. Sorry Len." ucap Dika memberikan alasan utama untuk berpisah.

"Walaupun lu putusin gue berapa kali pun, gue nggak akan pernah nerima itu Ka." saut Selena berdiri dari duduknya dan pergi meninggalkan Dika dengan berlari dan berlinang air mata.

...💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔...

Putus cinta sesuatu yang sulit diterima, nah bagaimana kisah cinta Dika selanjutnya? Apakah Selena bisa menerima keputusan Dika?

Ikuti episode selanjutnya Titipan Mata Arwah.

Terima kasih untuk like vote gift dan komentar nya. 🙏🙏

Terpopuler

Comments

ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄ʰᶦᵃᵗ

ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄ʰᶦᵃᵗ

mngkn Selena enggak mau putus

2024-11-10

0

💜⃞⃟𝓛 ༄༅⃟𝐐🇺𝗠𝗠𝗜ᴰᴱᵂᴵ 🌀🖌

💜⃞⃟𝓛 ༄༅⃟𝐐🇺𝗠𝗠𝗜ᴰᴱᵂᴵ 🌀🖌

ekornya 🤔🤔🤔

2024-08-01

0

💜⃞⃟𝓛 ༄༅⃟𝐐🇺𝗠𝗠𝗜ᴰᴱᵂᴵ 🌀🖌

💜⃞⃟𝓛 ༄༅⃟𝐐🇺𝗠𝗠𝗜ᴰᴱᵂᴵ 🌀🖌

tapi gak kelihatan oneng 🤦‍♀️😂

2024-08-01

0

lihat semua
Episodes
1 Gara-gara Lupa Softlens
2 Satu Kelas
3 Rahasia Bangku Kosong
4 Permulaan Teror
5 Hantu Perpustakaan
6 Pinjamkan Tubuhmu
7 Masuknya Arwah Hapsari Ke Tubuh Dira
8 Di Hukum
9 Dandelion
10 MINE MARS
11 Kita Beda Alam
12 Ini Bukan Mimpi Mars
13 Petunjuk Yang Hilang
14 Bolos
15 Raga Itu Bukan Milikku.
16 Ngambek
17 Putus
18 Siapa Pemilik Suara Barito
19 Shock
20 Ratu Sekolah Bikin Heboh
21 Putus Pelan-pelan.
22 Deal, Dika dan Dira
23 Jangan Nangis
24 Ketemunya Barang Bukti
25 The Killer Teacher
26 Hmm Manis Senyumnya
27 Pembunuh!!
28 Leo
29 Teror Kembali Datang
30 Hapsari Cemburu
31 Jangan Ambil Mars!
32 Kepribadian Selena
33 Bukan Urusan Ku
34 Teror Yang Terus Terulang
35 Pilihan Yang Sulit Untuk Dira
36 Perjanjian 7 Hari
37 Aku Bukan Dia
38 Hapsari Arwah Bucin
39 Kebencian Leo
40 Kunti Kelaparan
41 Tabrak Lari
42 Hans?
43 Luka Seorang Ibu
44 Pura-pura Amnesia
45 Pawang Segalanya
46 DI DERA CEMBURU BUTA
47 INGATAN ITU KEMBALI
48 IDENTITAS PEMBUNUH HAPSARI
49 Dika di lema
50 Cinta Dan Cemburu
51 Dendam Hapsari
52 Karma Obsesi Ardan
53 KEMBALI TERSANDERA ARWAH
54 EGO YANG KEJAM
55 KU BUAT KAU CEMBURU
56 PERTEMPURAN DUA ARWAH
57 PEMILIK MATA ARWAH
58 AMARAH DIKA
59 Rencana Biadab Ratu Drama
60 KEPUTUSAN YANG SULIT
61 HAPSARI TERPERANGKAP
62 Jebakan Leo
63 Nyawa Di ujung Besi
64 TEROR DI MALAM SUNYI
65 Dada penenang Hati
66 Akhir Sang Jagal
67 TEROR DI BALIK KEMATIAN
68 PUNCAK BALAS DENDAM
69 Malam Ketakutan Selena
70 TEROR YANG MASIH BERLANJUT
71 PERASAAN YANG MULAI TERUNGKAP
72 MOTIF SELENA MULAI TERKUAK
73 TEROR DI RUMAH SAKIT
74 AKHIR HIDUP SANG PEMBUNUH
75 Tak Ada Tempat Untuk Sembunyi
76 Pak Mamat
77 Jebakan Untuk Pak Mamat
78 Jauhi Mars
79 Kecewa
80 Keinginan Terakhir
81 Rasa Yang Hilang
82 Good Bye My Lovely
83 Thanks And Sorry
84 Kepergian, Rahasia Dan Pengorbanan
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Gara-gara Lupa Softlens
2
Satu Kelas
3
Rahasia Bangku Kosong
4
Permulaan Teror
5
Hantu Perpustakaan
6
Pinjamkan Tubuhmu
7
Masuknya Arwah Hapsari Ke Tubuh Dira
8
Di Hukum
9
Dandelion
10
MINE MARS
11
Kita Beda Alam
12
Ini Bukan Mimpi Mars
13
Petunjuk Yang Hilang
14
Bolos
15
Raga Itu Bukan Milikku.
16
Ngambek
17
Putus
18
Siapa Pemilik Suara Barito
19
Shock
20
Ratu Sekolah Bikin Heboh
21
Putus Pelan-pelan.
22
Deal, Dika dan Dira
23
Jangan Nangis
24
Ketemunya Barang Bukti
25
The Killer Teacher
26
Hmm Manis Senyumnya
27
Pembunuh!!
28
Leo
29
Teror Kembali Datang
30
Hapsari Cemburu
31
Jangan Ambil Mars!
32
Kepribadian Selena
33
Bukan Urusan Ku
34
Teror Yang Terus Terulang
35
Pilihan Yang Sulit Untuk Dira
36
Perjanjian 7 Hari
37
Aku Bukan Dia
38
Hapsari Arwah Bucin
39
Kebencian Leo
40
Kunti Kelaparan
41
Tabrak Lari
42
Hans?
43
Luka Seorang Ibu
44
Pura-pura Amnesia
45
Pawang Segalanya
46
DI DERA CEMBURU BUTA
47
INGATAN ITU KEMBALI
48
IDENTITAS PEMBUNUH HAPSARI
49
Dika di lema
50
Cinta Dan Cemburu
51
Dendam Hapsari
52
Karma Obsesi Ardan
53
KEMBALI TERSANDERA ARWAH
54
EGO YANG KEJAM
55
KU BUAT KAU CEMBURU
56
PERTEMPURAN DUA ARWAH
57
PEMILIK MATA ARWAH
58
AMARAH DIKA
59
Rencana Biadab Ratu Drama
60
KEPUTUSAN YANG SULIT
61
HAPSARI TERPERANGKAP
62
Jebakan Leo
63
Nyawa Di ujung Besi
64
TEROR DI MALAM SUNYI
65
Dada penenang Hati
66
Akhir Sang Jagal
67
TEROR DI BALIK KEMATIAN
68
PUNCAK BALAS DENDAM
69
Malam Ketakutan Selena
70
TEROR YANG MASIH BERLANJUT
71
PERASAAN YANG MULAI TERUNGKAP
72
MOTIF SELENA MULAI TERKUAK
73
TEROR DI RUMAH SAKIT
74
AKHIR HIDUP SANG PEMBUNUH
75
Tak Ada Tempat Untuk Sembunyi
76
Pak Mamat
77
Jebakan Untuk Pak Mamat
78
Jauhi Mars
79
Kecewa
80
Keinginan Terakhir
81
Rasa Yang Hilang
82
Good Bye My Lovely
83
Thanks And Sorry
84
Kepergian, Rahasia Dan Pengorbanan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!