Bolos

..."Cinta adalah saat kebahagiaan orang lain lebih penting dari milikmu sendiri."...

...~Dira~...

LIKE LIKE JANGAN LUPA KAKAK

...~~~~~~...

Dika berjalan gontai menuju kelasnya, dia benar-benar tidak bisa berpikir. Kenapa tong itu bisa tiba-tiba hilang.

"Ulah siapa ini? yang pasti ada seseorang yang memindahkan tong itu dan orang yang memindahkan berarti terkait dengan pembunuhan MINE," gumam Dika terlihat Sedang berpikir keras.

Begitu masuk ke kelas Xll IPS 2 suasana benar-benar kacau dan juga berisik dikarenakan saat ini jamkos ( jam kosong). Saat jam kosong suasana kelas lebih parah dibandingkan pasar.

"Kanan kiri kanan kiri puter-puter jari, kanan kanan kiri kanan kanan kiri kanan kanan kiri puter-puter jari." si kembar Ayu dan Ayi sedang membuat konten untuk Tik Tok.

"Dira Lu tadi pingsan kenapa lagi?" Nisa penasaran sekaligus cemas.

"Nis, Hapsari makin menggila. Gue takut dia nguasai raga Gue selamanya." ucap Dira mulai khawatir dengan arwah Hapsari.

"Maksud Lu gimana Ra?" tanya Nisa tak mengerti arah pembicaraan Dira.

"Arwah itu seenaknya aja mengambil alih raga Gue, itu yang bikin Gue jadi lemah dan selalu pingsan. Kalau kayak gini caranya mungkin bisa bisa gue juga jadi arwah Nis." keluh Dira tertunduk.

"Huss! ngomong apaan sih Lu!" Nisa menutup mulut Dira dengan telapak kanannya

"Omongan itu doa, hati-hati Lu kalo ngomong!" nasehat Nisa Dira hanya mendengus.

"Astaghfirullah! Gue harus gimana dong Nis?" Dira kembali mendengus dan menelungkup kan kepalanya di atas meja.

Dika datang menghampiri meja Dira.

"Ngap-," ucap Nisa belum selesai Dika menarik tangan Nisa dan memberi isyarat agar Nisa menjauh dengan menatapnya tajam.

"Tong itu hilang!" ucap Dika dengan nada tinggi membuat beberapa siswa menghentikan aktivitasnya menengok ke arah Dika.

Dira mendongakkan wajahnya menatap wajah Dika.

"Terus kenapa Lu kasih tau Gue? harusnya Lu lapor polisi bukan Lapor ke Gue karena Gue nggak ada kepentingan dan urusan dengan tong itu." saut Dira.

Sepertinya Dira mulai lelah dengan semua kejadian yang menimpanya selalu berkaitan dengan arwah Hapsari.

"Lu-.' Dika mendengus terpancing kesal dengan sikap Dira. Dika mengepalkan tangannya.

"Apa! Apaa! Lu mau marahin Gue! Lu mau pukul Gue? Pukul aja Gue! Kalau perlu bunuh aja Gue sekalian!" Dira berteriak seperti orang kesurupan.

"Ra! Istighfar!" teriak Nisa menyadarkan Dira tangannya mengguncang-guncangkan lengan Dira.

Dika membuka kepalan tangan, melihat Dira yang teriak seakan menyadarkan Dika, bahwa dalam hal ini Dira tidak bersalah. Bahkan dialah yang akan bisa membantu Dika untuk menemukan di mana jasad Hapsari.

"Maafin." ucap Dika pelan tapi membuat seisi kelas menatap heran kepada Dika dan saling berbisik.

Surya Dika Ananta ketos yang terkenal galak disiplin juga temperamental dan perfect saat ini meminta maaf di depan seorang siswi yang baru 2 hari sekolah di SMA Nusantara.

"Ck ck, hebat tuh scared baru 2 hari di mari dah bisa nundukin fierce boy disekolah kita," cibir Anjani salah satu cewek yang selama ini diam-diam juga menyukai Dika.

"Ada masalah apa sih mereka berdua?" Agung berbisik di telinga Hans.

"Dah gak usah kepo, kita Kang minyak aja." saut Hans santai.

"Gue mohon bantu Gue." Dika berkata penuh harap.

"Kalau perlu Gue akan memohon di sini agar Lu mau bantu Gue," suara Dika bergetar parau hampir terisak tapi dia berusaha menahannya.

Dika bersimpuh memohon pada Dira, membuat seisi kelas langsung berisik karena mereka saling berbisik seperti bunyi lebah.

"Lo ngapain kek gitu!" ujar Dira merasa tidak enak dengan teman satu kelas atas sikap Dika kepada dirinya.

Nisa Diam, dia tak bisa berkata. Buat Nisa ini adalah pertama kali di mana seseorang Dika mau memohon dan bersimpuh di hadapan seorang cewek.

"Baru kali ini Gue ngeliat orang minta tolong tapi kayak orang mau nembak pacar." seloroh salah seorang siswa.

"Sstttt!" Hans memberi isyarat dengan telunjuk yang ditempelkan ke bibirnya agar tidak ada yang berisik.

Dira merasa malu dan risih dengan sikap Dika yang tiba-tiba lunak berlebihan kepada diri nya.

Dira menyambar tas slempang nya dan pergi meninggalkan kelas.

"Dira!" teriak Nisa tapi tak di gubris Dira.

"Semenit aja Gue di sekolah ini, pulang-pulang Gue bisa tinggal nama." gumam Dira berjalan cepat untuk keluar dari Sekolah yang baru dua hari di injak nya.

Dika menyambar tas nya bergegas mengejar Dira.

"Hans! Bawa motor Gue!" teriak Dika sambil melemparkan kunci motor nya pada Hans yang terlihat bengong.

"Ada apa sih ini sebetulnya?" Agung bergumam sendiri tak mengerti dengan apa yang terjadi.

"Semoga tak terjadi hal yang buruk," bisik Nisa sambil memegang kepala nya.

Dira berjalan menuju pintu gerbang sekolah, Dika berlari mengejar dengan langkah panjangnya tidak sulit buat Dika untuk menyusul Dira.

"Ikut Gue!" ucap Dika menggamit lengan Dira dan menariknya ke arah yang berlawanan dengan gerbang utama.

"Lepasin!" Dira menarik tangannya dari cengkraman tangan kekar Dika tapi terlalu sulit.

Dika terus berjalan menarik tangan Dira menuju taman belakang sekolah. Dika hapal setiap inci lingkungan sekolah ini jadi tidak sulit untuk mereka lolos dari pengawasan guru.

"Buruan!" Bentak Dika pada Dira yang jalannya tidak bisa mengimbangi langkah Dika yang panjang.

"Lepasin! Lu bikin sakit tangan Gue!" teriak Dira kesakitan.

Dika melepaskan cekalan tangannya.

"Ngapain Lu bawa Gue ke sini?" dengus Dira kesal.

"Gue cuma mau ajak Lu kabur di tempat yang aman.

"Siapa yang mau kabur?" tanya Dira sewot.

"Kok Lu tanya, bukannya Lu bawa tas dan jalan ke depan mau keluar dari sekolah pas jamkos!" jawab Dika.

"Gue emang mau pulang tapi Gue gak kabur!" ucap Dira kesal.

"Maksud Lu apa?" tanya Dika tak paham.

"Gue tadi dapat surat izin dari petugas UKS karena Gue hari ini pingsan dua kali Jadi mereka mengijinkan gue pulang lebih awal." ucap Dira menjelaskan sementara Dika hanya mengangkat kedua alisnya mendengar penjelasan Dira.

"Hah! Kenapa Lu tadi gak ngomong!" decak Dika terlihat sedikit kesal.

"Gimana mau ngomong! Lu kan main seret aja!" protes Dira.

"Dah lah! dah sampai sini, loncat pagar aja!" ajak Dika.

"Gak mau! Gue mau lewat pintu gerbang aja." tolak Dira berbalik badan berjalan meninggalkan Dika.

Hapsari yang memperhatikan mereka berdua terlihat kesal dengan sikap Dira yang keras kepala.

"Tuh cewek bikin gemes tinggal loncat aja apa susahnya, mending Aku masuk aja ke tubuh dia." ucap arwah Hapsari mulai mendekat ke arah Dira dan

Bluss.

Tubuh Dira tersentak saat arwah Hapsari masuk ke dalam tubuh nya. Dira berbalik kembali menghadap Dika.

"Kita akan mengenang kejadian setahun silam Mars." ucap Hapsari yang ada di tubuh Dira.

Ucapan itu membuat dada Dika bergetar dan berdegup kencang.

"Mine." panggil Dika ada senyum manis yang mengembang di bibir tipisnya.

...😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍...

Bagaimana kelanjutan kisah cinta segitiga Hapsari Dika Dira dan juga petualangan Dika dan Dira mengungkap misteri pembunuhan Hapsari.

Ikuti episode selanjutnya readers

Terimakasih untuk like gift vote dan komentar nya 🙏

Terpopuler

Comments

ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄ʰᶦᵃᵗ

ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄ʰᶦᵃᵗ

tolong lah Dika untuk menguak kasus ini

2024-11-10

0

FiaNasa

FiaNasa

ayolah Dira kau jangan egois,tolonglah Dika untuk menguak kasus hapsari

2024-08-06

0

💜⃞⃟𝓛 ༄༅⃟𝐐🇺𝗠𝗠𝗜ᴰᴱᵂᴵ 🌀🖌

💜⃞⃟𝓛 ༄༅⃟𝐐🇺𝗠𝗠𝗜ᴰᴱᵂᴵ 🌀🖌

kok bisa cinta segitiga hapsari dika dira, lah terus selena gimana

2024-07-31

0

lihat semua
Episodes
1 Gara-gara Lupa Softlens
2 Satu Kelas
3 Rahasia Bangku Kosong
4 Permulaan Teror
5 Hantu Perpustakaan
6 Pinjamkan Tubuhmu
7 Masuknya Arwah Hapsari Ke Tubuh Dira
8 Di Hukum
9 Dandelion
10 MINE MARS
11 Kita Beda Alam
12 Ini Bukan Mimpi Mars
13 Petunjuk Yang Hilang
14 Bolos
15 Raga Itu Bukan Milikku.
16 Ngambek
17 Putus
18 Siapa Pemilik Suara Barito
19 Shock
20 Ratu Sekolah Bikin Heboh
21 Putus Pelan-pelan.
22 Deal, Dika dan Dira
23 Jangan Nangis
24 Ketemunya Barang Bukti
25 The Killer Teacher
26 Hmm Manis Senyumnya
27 Pembunuh!!
28 Leo
29 Teror Kembali Datang
30 Hapsari Cemburu
31 Jangan Ambil Mars!
32 Kepribadian Selena
33 Bukan Urusan Ku
34 Teror Yang Terus Terulang
35 Pilihan Yang Sulit Untuk Dira
36 Perjanjian 7 Hari
37 Aku Bukan Dia
38 Hapsari Arwah Bucin
39 Kebencian Leo
40 Kunti Kelaparan
41 Tabrak Lari
42 Hans?
43 Luka Seorang Ibu
44 Pura-pura Amnesia
45 Pawang Segalanya
46 DI DERA CEMBURU BUTA
47 INGATAN ITU KEMBALI
48 IDENTITAS PEMBUNUH HAPSARI
49 Dika di lema
50 Cinta Dan Cemburu
51 Dendam Hapsari
52 Karma Obsesi Ardan
53 KEMBALI TERSANDERA ARWAH
54 EGO YANG KEJAM
55 KU BUAT KAU CEMBURU
56 PERTEMPURAN DUA ARWAH
57 PEMILIK MATA ARWAH
58 AMARAH DIKA
59 Rencana Biadab Ratu Drama
60 KEPUTUSAN YANG SULIT
61 HAPSARI TERPERANGKAP
62 Jebakan Leo
63 Nyawa Di ujung Besi
64 TEROR DI MALAM SUNYI
65 Dada penenang Hati
66 Akhir Sang Jagal
67 TEROR DI BALIK KEMATIAN
68 PUNCAK BALAS DENDAM
69 Malam Ketakutan Selena
70 TEROR YANG MASIH BERLANJUT
71 PERASAAN YANG MULAI TERUNGKAP
72 MOTIF SELENA MULAI TERKUAK
73 TEROR DI RUMAH SAKIT
74 AKHIR HIDUP SANG PEMBUNUH
75 Tak Ada Tempat Untuk Sembunyi
76 Pak Mamat
77 Jebakan Untuk Pak Mamat
78 Jauhi Mars
79 Kecewa
80 Keinginan Terakhir
81 Rasa Yang Hilang
82 Good Bye My Lovely
83 Thanks And Sorry
84 Kepergian, Rahasia Dan Pengorbanan
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Gara-gara Lupa Softlens
2
Satu Kelas
3
Rahasia Bangku Kosong
4
Permulaan Teror
5
Hantu Perpustakaan
6
Pinjamkan Tubuhmu
7
Masuknya Arwah Hapsari Ke Tubuh Dira
8
Di Hukum
9
Dandelion
10
MINE MARS
11
Kita Beda Alam
12
Ini Bukan Mimpi Mars
13
Petunjuk Yang Hilang
14
Bolos
15
Raga Itu Bukan Milikku.
16
Ngambek
17
Putus
18
Siapa Pemilik Suara Barito
19
Shock
20
Ratu Sekolah Bikin Heboh
21
Putus Pelan-pelan.
22
Deal, Dika dan Dira
23
Jangan Nangis
24
Ketemunya Barang Bukti
25
The Killer Teacher
26
Hmm Manis Senyumnya
27
Pembunuh!!
28
Leo
29
Teror Kembali Datang
30
Hapsari Cemburu
31
Jangan Ambil Mars!
32
Kepribadian Selena
33
Bukan Urusan Ku
34
Teror Yang Terus Terulang
35
Pilihan Yang Sulit Untuk Dira
36
Perjanjian 7 Hari
37
Aku Bukan Dia
38
Hapsari Arwah Bucin
39
Kebencian Leo
40
Kunti Kelaparan
41
Tabrak Lari
42
Hans?
43
Luka Seorang Ibu
44
Pura-pura Amnesia
45
Pawang Segalanya
46
DI DERA CEMBURU BUTA
47
INGATAN ITU KEMBALI
48
IDENTITAS PEMBUNUH HAPSARI
49
Dika di lema
50
Cinta Dan Cemburu
51
Dendam Hapsari
52
Karma Obsesi Ardan
53
KEMBALI TERSANDERA ARWAH
54
EGO YANG KEJAM
55
KU BUAT KAU CEMBURU
56
PERTEMPURAN DUA ARWAH
57
PEMILIK MATA ARWAH
58
AMARAH DIKA
59
Rencana Biadab Ratu Drama
60
KEPUTUSAN YANG SULIT
61
HAPSARI TERPERANGKAP
62
Jebakan Leo
63
Nyawa Di ujung Besi
64
TEROR DI MALAM SUNYI
65
Dada penenang Hati
66
Akhir Sang Jagal
67
TEROR DI BALIK KEMATIAN
68
PUNCAK BALAS DENDAM
69
Malam Ketakutan Selena
70
TEROR YANG MASIH BERLANJUT
71
PERASAAN YANG MULAI TERUNGKAP
72
MOTIF SELENA MULAI TERKUAK
73
TEROR DI RUMAH SAKIT
74
AKHIR HIDUP SANG PEMBUNUH
75
Tak Ada Tempat Untuk Sembunyi
76
Pak Mamat
77
Jebakan Untuk Pak Mamat
78
Jauhi Mars
79
Kecewa
80
Keinginan Terakhir
81
Rasa Yang Hilang
82
Good Bye My Lovely
83
Thanks And Sorry
84
Kepergian, Rahasia Dan Pengorbanan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!