..."Aku tidak akan membuatmu tenang sebelum aku tenang'"...
...~Hapsari~...
LIKE FAVORIT JANGAN LUPA KAKAK 🙏
...~~~~~...
"Siapa perempuan cantik yang duduk di sebelah Dika?" tanya Dira dengan mata masih menatap ke arah tempat Dika dan teman-temannya duduk.
"Dia cewek terpopuler di sekolah kita dan dia juga anak pemilik yayasan sekolah ini, sekaligus dia adalah pacar Dika jadi lu? Jangan terlalu berharap untuk deket sama tuh cogan nomor 1 di sekolah ini," Nisa menjelaskan dengan gamblang pada Dira.
"Oh," sahut Dira.
"Namanya Selena, ibarat kata dia seperti bidadari tak bersayap cantik, tajir, baik dan juga dermawan sosok cewek yang benar-benar sempurna tanpa cacat," Puji Sasha sambil terus menatap ke arah Selena penuh dengan mata kagum.
"Hoeee, belum tahu aja kita boroknya dia Sha kamu aja yang suka lebay deh kalau Muji dia," Nisa berkata sinis terlihat sekali dia tidak menyukai Selena.
Visual Selena
"Dira apa hantu itu masih ada di samping Dika?" Nisa masih penasaran.
"Astaghfirullah, udah kek Nis, jangan bahas horor lagi," rengek Sasha mulai terlihat takut.
"Sudah pergi.' jawab Dira sambil berdiri.
" Lu mau kemana Dir?" tanya Nisa.
"Gue ke toilet dulu bentar, btw toilet belah mana ya?" tanya Dira sambil mengibas-ngibaskan roknya.
"Lo keluar belok kanan jalan lurus aja terus tar ada lab, nah toilet nya persis samping lab." dengan detail Sasha menjelaskan.
"Makasih Sha." ucap Dira pergi meninggalkan kedua sahabatnya.
Saat melewati Dika dan teman-temannya Dira masih sempat melirik dengan ujung matanya ke arah Dika dan ternyata saat itu juga Dika sedang memandang Dira tajam, mereka berdua saling adu pandang.
"Mata itu berkilau tajam dan menakutkan, sepertinya gue ngrasa ada energi kuat yang tersimpan di balik mata tajam itu, Apa karena itu tadi pas gue pegang dia mata gue gak bisa liat bantu?" Dira membatin hingga tak memperhatikan jalannya.
"Aaaaa! panas!" teriak Dira saat tumpahan kuah bakso mengenai lengah hingga terlihat merah.
"Gimana sih lo jalan meleng!" suara cowok ganteng dengan aroma cintrun kuat menguar dari tubuh nya.
Dira meniup luka bakar di tangannya lalu bergegas pergi menuju toilet tanpa menghiraukan perkataan si cowok itu.
"Dan duduk sini!" teriak Robi.
Cowok keren dan cool yang tak kalah ganteng dengan Dika bernama Ardan.
Visual Ardan.
"Siapa tuh cewek perasaan gue baru liat dia." ucap Ardan lebih seperti bertanya pada dirinya sendiri.
"Sacred Riana maksud lo?" Robi melirik ke arah Ardan bertanya.
"Hah, Riana? Magician itu? perasaan gue cantik kan dia," Ardan mendudukkan bokongnya di sebelah Dika.
"Makan-makan! ngapain sih bahas kayak gituan nggak penting banget," sungut Dika tampak tak suka.
Dira mengguyur dengan air kran lengannya yang terkena kuah bakso panas tampak lengan putihnya terlihat memerah
"Aduh panas banget perih lagi," keluh Dira mengguyur tangan sambil meniup lengannya yang luka.
"Tes... tes.... tes...
Suara air menetes tiba-tiba begitu jelas di telinga Dira, Dira mulai celingukan melihat keatas plafon. Apakah ada yang bocor atau mungkin keran di dalam toilet yang belum tertutup rapat.
Dira mulai membuka satu persatu pintu toilet, ada 4 kamar toilet yang semuanya tertutup rapat. Suara tetes air terus terdengar jelas dan makin jelas toilet pertama terbuka kosong dan Keran air pun tak menetes
"Mungkin yang ini," bisik Dira dengan napas mulai memburu pertanda adrenalin tubuhnya meningkat karena rasa takut.
Perlahan Dira mulai mendorong pintu, begitu pintu terbuka tetap kosong, Dira menarik nafas lega, Dira kembali membuka pintu toilet yang ketiga saat tangannya hendak mendorong pintu toilet ketiga.
"Hemmm... hemmm... hemmm.. "
"Ada yang bersenandung kayaknya ini bukan manusia tapi suaranya seperti suara arwah."
Dira mendekati pintu ke-4 karena suara bersenandung itu jelas terdengar dari kamar toilet itu, saat kakinya tepat berada di depan pintu toilet no 4 suara itu masih terdengar dan semakin jelas. Dira menarik nafas panjang dadanya mulai berdegup kencang.
" Bismillahirohmanirohim"
Krekkkk
Derit bunyi pintu perlahan terbuka, Dira mulai mendorong pintu lebih terbuka. Kran air dan bak yang pertama tertangkap matanya semakin Dira mendorong lebar seluruh pintu terbuka..
"Àaaaaaa....!!" teriak Dira sambil menutup mata kirinya
Dira mundur ke belakang beberapa langkah, Dira heran, dia sudah menutup mata kirinya tapi sosok hantu itu masih tetap terlihat jelas di depannya menatap tajam dengan mata merahnya.
'Pergi! jangan ganggu gue!" bentak Dira sambil mengibaskan tangan.
Hantu Hapsari tidak menghiraukan Dira, arwah Hapsari tetap mendekat ke arah Dira dengan melayang perlahan.
"Tolong akuuuu sssssss," desis arwah Hapsari membuat ngilu telinga Dira dengan tatapan tajam mata merah darah nya.
"Gue gak mau!" Dira mundur dan berlari ke pintu keluar.
Duuaarr.
Pintu terbanting dan terkunci dengan sendiri nya, Dira mencoba membuka handle pinlltu berkali-kali.
Ceklek.. ceklek... ceklek..
Arwah Hapsari melayang mendekati Dira, napas Dira sudah turun naik terengah-engah jantungnya semakin berdegup kencang
"Bantu akuuuuuu.... ssssss," Hapsari berkata lirih mendesis.
Tetes darah mengalir di pipi pias pucat tak berdarah milik Hapsari, aliran air mata darah itu semakin deras hingga jatuh di lantai yang berwarna putih berubah menjadi merah. Dira semakin bergidik.
Melihat hantu hal biasa untuk Dira tapi melihat hantu berulah ini hal yang pertama buat Dira.
"Gue tetap gak mau!" tolak Dira sambil dia terus menutupi kedua matanya, dia memalingkan tubuhnya menghadap ke kaca dia ingin menghindari tatapan merah mata Hapsari.
pyaaarrr
Lampu toilet pecah dan mati seketika suasana toilet menjadi gelap Dira kembali berlari dalam gelap ke arah pintu
Duk
"Aaaaww!" teriak Dira saat tubuh nya membetur dinding toilet.
Dira berjalan merayap di dinding sambil meraba.
Duk duk duk duk
"Tolong! tolong buka pintunya!" teriak Dira dengan sekuat tenaga.
"tolong akuuuu," suara Hapsari menggema di seluruh ruang toilet membuat telinga Dira menjadi sakit dan berdengung.
"Tolong! tolong!"
Duk duk duk duk..
Di ruang kantin Nisa dan Sasha terlihat mulai celingukan melihat kearah pintu masuk kantin. mencari Dira yang belum teri
"Kok Dira lama ya Nis, jangan-jangan tuh anak nyasar lagi," ucap Sasha sedikit cemas.
"Nggak mungkin lah, lagian toilet kan ada tulisannya gede. Mana ada dia nyasar," jawab Nisa sambil asyik menyedot es Bensol rasa Cappucino kesukaannya.
"Tapi ini udah lebih dari 10 menit loh, kok dia belum datang juga," sahut Sasha.
"Mungkin dia lagi sakit perut kali," Nisa menjawab dengan santai.
"Bisa juga kali," ucap Sasha mulai sedikit lega.
Dika berdiri dari bangkunya.
"Mau kemana Ka?" tanya Selena memegang lengan Dika.
"Gue ke toilet bentar," jawab Dika sambil ngeloyor pergi keluar kantin.
Tampak sedikit kecewa wajah Selena.
"Ciee, ditinggal ke toilet aja ampe kehilangan gitu. Apalagi ditinggal selingkuh wkwkwk," canda Robi yang suka berkelakar.
"Apaan sih Robi, nggak lucu." sahut Selena cembetut sambil tangannya memainkan sedotan di gelas minumannya
Letak toilet cewek berseberangan dengan toilet cowok saat Dika hendak masuk toilet cowok, telinganya mendengar teriakan seseorang dari toilet cewek
Duk duk duk duk
"TOLONGLAH BUKAIN PINTU NYA!!"
Dika mendekati pintu toilet cewek dan membuka handle pintu nya berulang-ulang.
Ceklek ceklek ceklek.
"MINGGIR GUE MAU DOBRAK PINTU NYA!!" teriak Dika sekuat tenaga.
"SATU... DUA... TIGA!"
GUBRAK!
...👻👻👻👻👻👻👻👻👻👻👻...
Apa yang terjadi selanjutnya Apakah hantu Hapsari akan hilang atau tetap terlihat dimata Dira saat bertemu dengan Andika
tetap Stay di episode selanjutnya Mata Kedua Andira.
Terima kasih untuk like, vote dan gift-nya serta komentarnya 🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄ʰᶦᵃᵗ
siang² ko arwah nya kelayapan
2024-11-10
0
💜⃞⃟𝓛 ༄༅⃟𝐐🇺𝗠𝗠𝗜ᴰᴱᵂᴵ 🌀🖌
kan, arwah nya minta tolong.
2024-07-25
1
💜⃞⃟𝓛 ༄༅⃟𝐐🇺𝗠𝗠𝗜ᴰᴱᵂᴵ 🌀🖌
dihhhh serem nya
2024-07-25
0